Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 526 Aku Tidak Suka Playboy (2)

Bianca Ye berulang kali menyerang antusiasme Yunardi Mu, yang membuatnya kesal dan berkata dengan ketidakpuasan, "Bianca, jika kamu di sini hanya untuk menghilangkan antusiasme aku, maka kamu bisa pergi. Untuk Vanny, aku pasti akan mendapatkannya ! "

"Kamu bersikap seperti ini, hanya karena kamu menyukai Vanny, atau itu karena harga dirimu?"

Perkataan Bianca Ye, membuat Yunardi Mu terdiam sesaat, dan kemudian berkata dengan suara lebih keras, "Tentu saja karena aku menyukainya."

Tetapi alih-alih meyakinkan Bianca Ye, suaranya yang keras malah membuat dia bingung, berkata, "Kuharap begitu."

Tidak tahu mengapa, Yunardi Mu menatap mata Bianca Ye, dan terlihat sedikit panik.

Dia merasa sangat bingung, dan kehilangan nafsu makannya. mengatakan, "Kamu benar-benar tidak pandai bicara, berbicara sampai nafsu makanku pun hilang."

Selesai berkata, Yunardi Mu berdiri lalu pergi.

Tetapi ketika mau pergi, Dia melihat Vanny, dan juga koper yang ada di sebelahnya.

Melihat Vanny dalam sekejap, Yunardi Mu masih berpikir mau berbicara apa, yang bisa membuat dua orang tidak canggung.

Tetapi saat dia melihat koper yang ada di sebelah Vanny, Wajahnya tampak terkejut.

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

Vanny menunduk dengan tidak nyaman dan berkata, "Tubuhku sudah hampir pulih. Aku harus kembali ke sekolah."

Yunardi Mu tertawa dingin, bertanya, "Apakah kamu merasa, aku mengakui kesalahan, lalu mau mengusirmu? Lihat-lihat, aku dihatimu bukan hanya sebagai seorang playboy, aku adalah orang yang tak tahu malu."

"Bukan...."

"Kalau bukan, tinggallah dulu, aku mau bekerja dulu."

Yunardi Mu sama sekali tidak memberikan kesempatan kepda Vanny untuk menjawab, langsung saja pergi.

Bianca Ye berjalan sampai kesebelah Vanny, menepuk bahunya, berkata, "Kamu tinggallah disini dulu, lagipula memberikanmu libur satu bulan. Kalau merasa sudah enakan, belajar saja. Disini juga tidak ada orang yang mengganggumu."

"Tapi....."

"Kamu juga sudah melihat, Yunardi adalah seorang pria yang canggung. Kamu sekarang pergi, hanya membuat dia malu, akan aneh jika dia setuju."

Vanny dengan serba salah, berkata, "Kalau aku benar tinggal disini, akan bertemu sepanjang waktu dengannya, itu baru benar lebih canggung lagi."

"Tenang, ada aku disini, akan menemanimu. Mungkin, setelah Yunardi mengerti di dalam hatinya, dia akan merelakannya. Dia juga bukan orang bodoh, yang tidak pernah bisa lupa setelah begitu lama, kamu tenang saja."

Mendengar perkataan Bianca Ye, Vanny benar-benar tidak tahu harus senang atau sedih.

"Sudah, jangan khawatir lagi, mari makan pagi dulu. Kali ini bukan aku yang buat, kamu bisa makan sebanyak yang kamu mau."

Setelah tertawa, masih banyak kekhawatiran.

Tidak ada yang menyangka, hanya dalam satu malam saja, Dia yang kembali memiliki hubungan dengan Yunardi Mu, membuat Yunardi Mu mengambil inisiatif untuk mengakui perasaannya, setelah dikatakan, tidak akan ada orang yang percaya pada dirinya.

Bahkan, bahkan Vanny sendiri merasa bahwa masalah ini luar biasa.

Orang biasa seperti dia, karisma apa yang bisa membuat Yunardi Mu terpikat? Atau, Yunardi Mu hanya merasa bahwa dia mempunyai kekurangan dan hanya menggodanya?

Vanny berpikir sembarangan, Bianca Ye membantu dia menyiapkan peralatan makanan, sembari tertawa,

"Makan pagi hari ini, semuanya dimasak oleh Yunardi. Ini adalah pertama kalinya aku mengetahui bahwa dia sangat terampil. Dulu, aku juga mengira dia adalah seorang playboy, selain menggoda wanita, tidak ada yang istimewa tentang itu. Tapi sekarang sepertinya. Setiap orang memiliki sisi yang tak terlihat, mungkin Yunardi juga memiliki kasih sayang yang belum pernah kita lihat sebelumnya. "

Jangan melihat Bianca Ye selalu memarahi Yunardi Mu, Tapi dia juga berharap Yunardi Mu dapat menemukan kebahagiaan, jadi Bianca Ye akan membantu Yunardi Mu dari waktu ke waktu.

Hanya sekarang, Vanny tidak tertarik, menundukan kepala dan berkata, "Mungkin, tapi hal ini ada hubungan apa denganku."

Perkataan yang singkat, membuat pembicaraan Bianca Ye yang dibelakang seperti terlupakan, dia tersenyum canggung, berkata, "Ah, memang, mari kita makan dulu. "

Pada hari-hari berikutnya, Yunardi Mu tidak berbicara dengan Vanny lagi tentang pengakuan itu. Tampaknya semua yang terjadi hari itu hanyalah seperti mimpi.

Karena Yunardi Mu tidak mengambil inisiatif untuk mengungkitnya, Vanny juga tidak akan memulainya, keduanya tidak saling mengganggu. Berusaha untuk menjaga hubungan tetap damai.

Hanya saja Vanny tidak tahu berapa lama hari yang tegang seperti ini akan berlangsung.

Pada hari ini, Vanny menyelesaikan serangkaian latihan dan kemudian pergi ke balkon untuk menggerakkan tubuhnya.

Entah sudah berapa lama dia duduk, dan tubuh Vanny menjadi kaku, dan ketika dia mengerakkan lengannya, akan membuat suara berderak.

"Sudah lelah?"

Mendengarkan suara di belakangnya. Vanny berbalik dan tersenyum, berkata, "Sedikit."

Bianca Ye mengangkat alisnya dan menyarankan, "Ayo keluar jalan-jalan, bersantai saja."

Sejak pindah ke apartemen ini, Vanny belum pernah keluar berjalan-jalan. Karena itu, ketika dia mendengar saran Bianca Ye, dia tampak tersentuh.

"Lalu, apakah kamu punya sesuatu ide bagus?"

Bianca Ye memikirkannya, dan berkata, "Bagaimana kalau minum kopi, menyegarkan, dan makan beberapa makanan lezat. Ngomong-ngomong, jika kita beruntung, kita bisa melihat orang-orang tampan di kedai kopi yang mengajar orang bermain gitar."

Pria yang tampan, Vanny tidak terlalu tertarik. Makan sesuatu yang enak, membuat dia lebih senang.

Setelah membuat keputusan, Bianca Ye berangkat dengan Vanny.

Keduanya berhenti di pintu kedai kopi, menatap kedai kopi, dan menemukan bahwa gaya dekorasi di sini sangat istimewa, dengan gaya logam tebal. Berbeda.

Memasuki kedai kopi, Bianca Ye pertama-tama melihat sekeliling, lalu mengambil tangan Vanny, dan berjalan ke arah jendela.

"Ada kursi kosong di sana, ayo pergi dan kita akan duduk di sana."

Vanny tidak terlalu mempermasalahkan duduk dimanapun.

Setelah memasuki kedai kopi, dia mencium aroma kopi yang kuat, yang menyebabkan dia tertarik ingin makan.

Vanny tidak terlalu suka kopi, tetapi setelah tiba di toko makanan penutup. Ketika bersentuhan dengan biji kopi dengan rasa yang berbeda, perlahan-lahan jatuh cinta dengan minuman ini. Sampai sekarang, jika tidak minum selama beberapa hari, ia masih merindukan rasa pahitnya.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu