Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 88 Dari Pada Meminta Bantuan Lebih Baik Menolong Diri Sendiri (2)

Brian dengan cepat membawa Dokter Han kemari, Dokter Han memandang Christy yang sedang berbaring di tempat tidur pada saat ini, melihat Christy yang tidak terlihat memiliki nafas kehidupan, membuat hatinya timbul perasaan kasihan .

Setelah dia datang ke Rumah Keluarga Ye, hampir setiap hari ada orang yang sakit, bahkan berberapa kali nyawa mereka hampir melayang. Bahkan dia sebagai dokter sudah tidak tahan untuk melihatnya.

Dia tidak mengerti mengapa Ericko memperlakukan wanita seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka?

Tentu saja dia juga mengerti, bahwa dia tidak memiliki hal untuk melibatkan diri, dia hanya bisa mengatakan perasaannya di dalam hatinya.

Dokter Han melangkah maju, dia melakukan pemeriksaan seluruh tubuh, setelah dia memeriksa luka di kepalanya, dan pada akhirnya membuatnya menghela nafas saja.

“Dokter Han, bagaimana keadaan Christy?” wajah Carina terlihat mengkhawatirkannya, nada suaranya terdengar sedikit takut.

Dokter Han menggelengkan kepalanya, dan ketika dia merasakan tekanan darahnya, dia tidak berani untuk mengatakan apapun, dan dengan ekspresi wajah yang tertekan berkata, "Dia mengalami sedikit gegar otak di kepalanya, Selain itu untuk saat ini saya belum menemukan masalah lain."

Carina merasa lega, dan bertanya, "Kapan Christy bisa tersadar?"

Dokter Han mengerutkan kening dan berkata, "Ini sulit dikatakan, mungkin tiga hari, mungkin seminggu, atau bahkan bisa lebih lama."

Setelah mendengarkan kata-katanya, ekspresi wajah Ericko terlihat tegang, dan dengan nada suara yang terdengar tertekan berkata, "Apakah kondisinya ini sangat serius?"

"Sekarang saya hanya berspekulasi, keadaan selanjutnya tergantung kepada pemulihan pasien, jadi saya tidak bisa memastikannya sekarang."

Ericko mengangguk, tatapan matanya selalu jatuh ke tempat tidur itu, membuatnya diam tanpa kata.

"Saya akan kembali mencarikannya infus untuknya. Tolong kamu atur satu orang untuk menjaganya."

"Oke."

Setelah Dokter Han meninggalkan ruangan itu, Carina perlahan berjalan sampai ke sebelah Ericko, dengan lembut lembut memegang tangannya, dan berkata, "Ericko, kamu jangan khawatir, Christy pasti akan segera sadar."

Tatapan mata Ericko memancarkan pandangan yang kompleks, dan pada akhirnya dalam suasana hati yang buruk itu dia menganggukkan kepalanya.

Setelah Carina meninggalkan ruangan itu, Ericko menutup matanya, perasaan hatinya sangat lelah, nada suaranya tercampur dengan perasaan letih, "Brian."

"Tuan, silakan katakan."

"Pergilah ke ruang kerja dan ambil laptopku. Selama dua hari ini saya tidak akan pergi ke kantor. Masalah pekerjaan saya akan bekerja dari rumah."

Brian membelalakkan matanya, setelah itu perasaan hatinnya kembali tenang, dengan hormat berkata, "Saya mengerti."

Waktu Brian melangkah keluar dari pintu, dia menolehkan kepala melihat kembali Ekspresi Ericko, ekspresinya yang sulit untuk di mengerti, dan itu membuatnya menghela nafas lagi.

Selama beberapa hari berikutnya, Ericko selalu berada di sisi Christy, termasuk makan dan tidur, bahkan dia tidak meninggalkan ruangan ini satu langkah pun.

Carina melihatnya dan menantikan sosoknya yang sedikit kurus. Dia merasa sangat cemburu, bahkan dia bisa merasakan ekspresi Ericko yang semakin dingin. Dia tidak tahu apa artinya itu, tetapi ada hal yang dia bisa pastikan, yang pasti semua ini terkait dengan keadaan Christy yang koma!

Akhirnya pada siang hari itu, waktu dia pergi pergi ke kamar untuk mencari Ericko, dia membawakan makan siang yang telah di buatkan oleh Bibi Qin, dari pintu kamar yang tertutup, dia mendengarkan suara yang begitu tertekan.

Seluruh tubuhnya menempel ke pintu, dengan cermat mendengarkan pergerakan orang di dalam ruangan.

"Sudah tiga hari! Kapan dia akan tersadar?" Meskipun dibatasi dengan jarak yang tidak jauh, tetapi Carina masih bisa merasakan kemarahannya yang meletus di seluruh tubuhnya.

Tampaknya selama dua hari ini terasa begitu tenang, jadi semua itu hanyalah imajinasi Carina sendiri. Ericko tidak mungkin sengaja menunjukan dirinya begitu tenang.

Di dalam telepon, dia tidak tahu Dokter Han mengatakan apa, yang pasti dia hanya mendengar Ericko dengan marahnya berkata, "Bukankah kamu adalah seorang dokter? Bahkan hanya untuk menebak kapan pasien akan tersadar saja tidak bisa?"

Semua Pikiran Ericko bertumpu pada percakapannya dengan Dokter Han, bahkan dia tidak menyadari kehadiran Carina yang sedang menguping di luar pintu.

“Kamu beri tahu saya perkiraan waktunya!” Ekspresi wajah Ericko berubah gelap.

Di dalam telepon Dokter Han terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan kata-katanya, "Saya mengamati CT otak terbaru menemukan bahwa otaknya pulih dengan baik. Berdasarkan data, seharusnya pasien masuk ke masa pemulihan."

"Keadaan apa ini tolong jelaskan kepada saya?"

Dokter Han memegang dagunya, di dalam otaknya muncul satu kemungkinan, kemudian dia menjawabnya, "Situasi ini hanya ada satu kemungkinan."

"Sebenarnya bagaimana keadaannya? Kamu tidak perlu bertele-tele lagi!"

Dokter Han menghembuskan nafas, hatinya di penuhi dengan perasaan jijik. Pada awal siapa yang menyakiti orang berkali-kali, sekarang terjadi masalah yang dia tahu hanyalah khawatir, jauh sebelum terjadi kemana saja dia?

"Kecuali dia sendiri yang tidak ingin bangun, secara sadar menutup kesadarannya." Dokter Han berhati-hati dalam berkata.

Apa? !! Apakah ada hal seperti itu? !!

Ericko mengerutkan kening dalam-dalam, dia memandang Christy yang berbaring di tempat tidur dengan tak sadarkan diri, bertanya dengan sulit mempercayainya, "Dia sendiri yang tidak ingin bangun?!"

"Erikco saya kasih tahu kamu, semenjak istrimu mengikutimu, setiap hari dia harus menanggung kekerasan dalam berumah tangga. Pasti otanya terus menerima rangsangan, jadi dia tidak ingin bangun."

Dokter Han mengkombinasikan pengalamannya selama bertahun-tahun dan di tambah dengan kondisi kehidupan sehari-hari Christy. Dari sana dia mendapatkan analisis dan menarik kesimpulan.

Sialan!

Wanita sialan, Ayo cepat bangun!

Ericko mengepalkan kedua tangannya dengan erat, wajahnya terlihat bercorak warna yang lebih gelap terlihat mempesona, dengan nada yang berat dia berkata, "Jadi sebenarnya saya masih bisa mengunakan cara apa lagi?"

"Kecuali kamu mau merangsang saraf pasien dan memaksanya untuk sadar kembali."

"Bagaimana cara merangsannya?"

Dokter Han terbatuk dua kali, dan kemudian dia berkata, "Kamu bisa menyebutkan orang yang paling di sayanginya atau melakukan sesuatu yang membuatnya bereaksi keras."

Ericko dengan hati-hati mencerna informasi yang dia berikan, dan otaknya berputar cepat, memikirkan cara membangunkannya.

Dengan cepat otaknya memikirkan satu cara, jika mau mengatakan orang yang paling di sayanginya adalah kakaknya atau Perusahaan Keluarga Mu.

Memikirkan hal ini, Ericko melangkah maju dengan dengan penuh semangat dia menggelengkan kepalanya, dan dengan nada suara yang gelap berkata, "Christy! Cepat bangun ! Jika tidak saya tidak akan mengampuni Javier! Apakah kamu tidak peduli kepadanya?!"

Setelah Ericko berteriak keras. Christy masih berbaring di tempat tidur tidak menanggapinya sama sekali.

"Woi! Apakah kamu tidak peduli dengan Perusahaan Keluarga Mu?! Jika kamu tidak bangun, saya akan segera menghancurkannya, percaya atau tidak?"

...

Tidak peduli bagaimana dia merangsangnya, Christy yang berbaring di tempat tidur tidak menunjukkan tanda-tanda pergerakan, dan Ericko menghantamkan satu pukulan ke dinding, hanya terdengar 'bang -' suara pukulan, membuat Carina yang berada di luar pintu terkejut, jantungnya bedebar kencang.

Carina menepuk dadanya, mengambil napas dalam-dalam, lalu berbalik dan pergi.

Suasana hati Ericko tidak baik hari ini, sebaiknya dia tidak mengganggunya, mengurangi api yang membarah tubuhnya.

Christy masih menutup matanya, seperti cerita di dalam dongeng putri tidur menunggu ciuman seorang pangeran.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu