Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 130 Mendengar Suara Intim Dari Lantai Atas (3)

Perusahaan Internasional Star Ye.

Ericko Ye satu harian ini tidak bisa fokus, otaknya terus teringat dengan kata-kata yang diucapkan Carina Qiao pagi tadi, walaupun kata-katanya itu tidak bermaksud apa-apa, tapi di dalam hatinya seperti rumput liar yang tumbuh dan hanya butuh sedikit air bisa tumbuh semakin besar dan tak karuan.

Dia tentu saja tidak curiga dengan apa yang bisa dilakukan adiknya Yonathan Ye, tapi dia tidak bisa tenang dengan Christy Mu, dia dari awal selalu menggoda banyak laki-laki, Yonathan Ye juga sebelumnya tidak pernah berpacaran, kalau saja...

Memikirkan ini, Ericko Ye untuk kesekian kalinya menelepon ke nomor vilanya.

“Paman Wang, Christy sedang apa?”

Paman Wang dalam hati merasakan ada sesuatu yang tidak beres, dari pagi tadi hingga saat ini, sudah telepon keempat Ericko Ye, dan setiap teleponnya selalu menanyakan apa kegiatan nyonya. Kalau telepon pertama, dia mungkin merasa tuan sedang mengkhawatirkan Christy Mu, tapi saat ini, dia dalam hatinya begitu jelas, kalau tuannya kali ini sedang mematai-matai setiap kegiatan yang dilakukan nyonya.

“Tuan, nyonya sedang ada di taman dia sedang menggambar.”

Jawabannya masih sama dengan sebelumnya, Ericko Ye bertanya lagi, “Yonathan? Masih dikamar kah?”

“Tuan muda kedua baru saja keluar, dia bilang mau ke market beli makanan.”

Carina Qiao hari ini tidak melakukan apa-apa, duduk di kursi sambil membaca berbagai majalah mode, menunggu jarum jam tiba pada pukul lima, dia membereskan tasnya dan langsung pergi ke ruangan direktur, tetapi tidak disangka pintu ruangan itu tertutup rapat.

Setelah mengetuk beberapa kali, masih tidak ada respon dari dalam ruangan.

Mungkinkah sudah pulang dulu? Tidak mungkin, Ericko Ye seorang penggila kerja, biasanya malah suka lembur, sangat jarang pulang dulu, dan juga dia tidak meneleponnya.

Dia tiba-tiba memikirkan kemungkinkan lainnya, dan terus mengetuk pintu.

“Nona Qiao, kamu mencari direktur ada keperluan apa?” Suara jernih sekretaris Liu terdengar dari tubuh belakangnya.

Carina Qiao mengataskan kedua bola matanya, berbalik lalu tersenyum, “Iya, oh ya, direktur Ye, dia ada di dalam tidak?”

Wajah dingin sekretaris Liu masih tidak berubah, “Direktur Ye bilang ada keperluan jadi pulang cepat, kamu kalau ada keperluan bisa memberi tahuku, aku besok akan menyampaikannya pada direktur Ye.”

Carina Qiao melambaikan tangan, “Tidak perlu, aku besok bisa mencarinya sendiri.”

Sampai di lantai bawah perusahaan, Carina Qiao dengan emosi menelepon nomor Ericko Ye, lalu suaranya berubah menjadi sangat lembut, “Ericko, kamu dimana? Aku menunggumu untuk pulang ke rumah.”

Mobil Ericko Ye baru sampai di rumah, “Tidak usah, aku sudah sampai di rumah, kamu pulang sendiri saja.”

Sejujurnya, dia lupa kalau di lantai bawah masih ada Carina Qiao.

“Baiklah. Bye...”

Masuk ke dalam rumah, Ericko Ye langsung mendengar suara tawa dari atas lantai 2, dan wajahnya langsung memuram.

Paman Wang melihat perubahan wajahnya, dengan suara kecil menjelaskan, “Tuan muda kedua baru saja pulang...”

Ericko Ye dengan langkah besar naik ke lantai atas, paman Wang dibelakangnya menggelengkan kepala, gawat lah, nyonya pasti akan ditindas lagi.

Di dalam kamar, tangan Christy Mu memegang yoghurt, tawanya begitu natural, Yonathan Ye duduk di sofa menundukan kepala melihat selembar gambar desain, “Yang ini bagus, ada sedikit pesona samar klasik dalam mode, yang membuat orang melihatnya langsung tertarik.”

“Kamu memiliki pilihan yang bagus, yang itu memang karyaku hari ini yang paling memuaskan.” Ujar Christy Mu dengan bangga.

Ericko Ye yang berdiri di depan pintu melihat semua ini, matanya seperti tertusuk oleh sesuatu.

Yonathan Ye merasakan tatapannya, mengangkat kepala, lalu tersenyum, “Kakak, kamu sudah pulang.”

Senyum Christy Mu setelah mendengar kata-kata ini langsung berubah menjadi kaku, dia hari ini pulang cepat?

Kedua tangan Ericko Ye berada di dalam kantong celana berjalan masuk ke dalam, melihat karya desain di tangan adiknya, lalu berkata dengan acuh tak acuh, “Sedang ngborolin apa? Bahagia sekali?”

Yonathan Ye mengangkat gambar desain di tangannya, berkata, “Oh, aku tadi ke market beli makanan, dan memberikan kakak ipar beberapa, sekalian melihat karyanya.”

Ericko Ye duduk di sebelahnya, “Yonathan, aku mau membicarakan sesuatu dengan Christy.”

Yonathan Ye dalam hati mengerti, lalu meletakan gambar itu di atas meja dan berdiri, “Kalian ngobrolah, aku mau melihat makanan sudah matang belum, sudah agak lapar.”

Di dalam kamar, begitu sunyi hanya terdengar suara Ericko Ye yang tengah membolak-balikan gambar desainnya.

“Sshhh--”

Christy Mu saat melihat apa yang dilakukannya, langsung cemas dan berdiri

“Ericko, letakan kembali karya-karyaku!”

Sialnya satu kakinya tidak bertenaga, belum berdiri sempurna, langsung di dorong Ericko Ye hingga terjatuh terduduk di lantai.

“Ssh---Ssh--” 5 gambar desainnya habis di koyak oleh Ericko Ye, lalu di remah remah kertasnya di hamburkan di tubuh Christy Mu.

“Ericko! Kamu hari ini belum minum obat ya? Ini adalah hasil keringatku hari ini.” Christy Mu dengan marah dan berusaha berdiri lagi.

Ericko Ye duduk bersila menatapnya dingin, suaranya begitu datar, “Di hari pertama Yonathan pulang, aku telah memberi tahumu, jangan memancingnya, kamu kenapa tidak mendengarkan kataku?”

Christy Mu mendengarnya, ternyata dia hari ini bukannya belum minum obat, tapi telah menelan kata-kata yang di ucapkan Carina Qiao pagi tadi.

“Ericko, aku tidak memancing Yonathan, kami hanya mengobrol apa adanya, kalau kamu tidak percaya kamu bisa bertanya dengannya.”

“Sekarang masih apa adanya, nantinya bagaimana?” Ericko Ye berdiri menginjak remah-remah kertas itu, dan mendesak Christy Mu hingga ke kaki ranjang.

Christy Mu menghadapi desakannya yang terus mendekat akhirnya jatuh ke atas ranjang, Ericko Ye memanfaatkan keadaan itu menimpanya, dan kedua tangannya berada di atas tempat tidur menyanggah tubuhnya, “Kamu dulu sudah menggoda banyak laki-laki, aku bagaimana bisa tahu kalau kamu tidak akan mengeluarkan jurusmu dan menggunakannya pada Yonathan.”

Christy Mu dengan kata-kata kasarnya ini sudah tidak merasakan apa-apa, hanya merasa lucu.

“Ericko, kamu setiap kali mengatakan, kalau aku sudah menggoda banyak laki-laki, kekuasaanmu begitu besar, kamu mengapa tidak mencari tahu laki-laki mana saja yang telah bersamaku sebelumnya?”

“Plak!” Wajahnya di tampar, “Christy, kamu tidak punya muka, tapi keluargaku masih punya muka!”

Christy Mu memegang wajahnya yang panas, menatapnya dingin, “Ericko, otak itu sesuatu yang sangat berharga, aku harap kamu memilikinya.”

Ericko Ye mengangkat tangannya hendak menamparnya lagi, tapi di tahan oleh Christy Mu.

“Ericko, satu kalimat dari Carina saja bisa membuat kamu curiga hingga seperti ini, kamu mencurigaiku bagiku sudah biasa, tapi kamu tidak merasa kalau Carina sedang berusaha menghancurkan hubunganmu dengan adikmu?”

Kata-kata Christy Mu membuat Ericko Ye terdiam, dia satu hari ini hanya memikirkan Christy Mu dan Yonathan Ye, dan tidak bisa memikirkan hal lainnya.

Christy Mu melihat perubahan ekspresinya, melanjutkan, “Ericko, Yonathan dia bukan anak kecil lagi, kita setiap hari hidup di tempat yang sama, mau menunduk atau mengangkat kepala toh pasti bisa bertemu, kamu menyuruhku mengabaikannya, bisa saja! Aku bisa melakukan itu, tapi apa yang akan dipikirkan Yonathan nanti? Orang pertama yang dicurigainya adalah kamu, dia akan merasa kamu tidak menyambutnya, hingga menyuruhku mengabaikannya! Kamu mau semua ini terjadi?”

Kalau sebelumnya, Christy Mu mengucapkan kata-kata ini, Ericko Ye tidak akan mempercayainya sedikitpun, dia hanya akan mengira kalau dia sengaja memburukkan Carina Qiao, tapi saat ini, dia benar-benar mendengarkan beberapa katanya.

“Baiklah, kamu sudah menghancurkan karyaku, juga sudah memukulku, sekarang bisa biarkan aku sendiri?” Christy Mu dengan sungkan berkata, karena posisi mereka saat ini sangat berbahaya baginya.

Bola mata biru Ericko Ye menatapnya penuh arti, Christy Mu bisa mencium sesuatu yang berbahaya dan juga familiar.

“Christy, disini, tidak ada yang bisa memerintahku!”

“Tidak, aku saat ini sedang memohon padamu, memohon untuk keluar dari kamar ini, bolehkah?”

“Tentu saja tidak boleh!” Ericko Ye setelah mengatakan itu menundukan kepala mengunci bibirnya, dan saat dia mengucapkan kalimat panjang di atas, sebuah aroma khasnya sudah memasuki hidungnya, dan perlahan menghidupkan api kecil di tubuhnya, sekarang, api itu sudah tidak bisa dipadamkan lagi.

Segala yang dikhawatirkan Christy Mu pada akhirnya terjadi juga, dia sungguh tidak mengerti, laki-laki ini mengapa di setiap kesempatan dan waktu bisa berubah menjadi buas seperti ini.

Christy Mu tahu kalau dia tidak bisa melawan, mendorongnya, hingga Ericko Ye melepaskan bibirnya.

Dia mengulurkan tangan memgelap bibirnya yang basah, dengan menyindirnya berkata, “Pintu masih terbuka, kamu tidak takut wanita tercintamu melihat ini akan terluka dan sedih?”

Kata-kata dan gerakannya seketika memancing Ericko Ye, dia dengan satu tangan menariknya...

“Ericko...Kamu kenapa tidak menukar seleramu...”

Christy Mu mencengkramnya erat...menutup mata, dengan kesakitan menerima perlakuan kasarnya.

“Karena aku belum bosan bermain denganmu, tunggu hingga aku bosan...Aku akan memberikanmu pada bawahanku...Wanita sepertimu pasti akan menikmatinya...”

“Ericko, di dunia ini, kamu adalah manusia paling menjijikan yang pernah aku lihat...Aahhh--” Rasa sakit yang tak tertahankan, membuatnya mengerang kesakitan, Christy Mu menggertakan giginya menahan rasa sakit, dia tidak ingin suara menjijikannya ini di dengan oleh orang lain.

Di lantai bawah, Carina Qiao baru masuk ke dalam rumah, baru mau naik ke lantai atas langsung di cegat oleh Yonathan Ye.

“Eh, nona Qiao sudah pulang?”

Carina Qiao tidak menyangka Yonathan Ye bisa menyapanya, dengan sedikit terkejut berjalan menghampirinya, “Yonathan, kamu juga ada di rumah.”

Yonathan Ye membolak-balikan majalah di tangannya, tidak mengangkat kepala, “Ini rumahku, aku tentu saja ada disini.”

Carina Qiao tidak peduli dengan sindirannya, lalu berkata, “Aku naik ke atas tukar baju dulu, nanti baru mengobrol denganmu.”

“Aku sarankan padamu duduk disini dulu.” Ekspresi Yonathan Ye begitu datar.

“Kenapa?”

Yonathan Ye menunjuk ke lantai atas, senyumnya terlihat aneh, “Kamu dengar.”

Carina Qiao dengan sangat serius mendengarnya, wajahnya dari bingung berubah terkejut, lalu dia menggertakan giginya, perubahan ekspresinya sungguh berbagai macam...

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu