Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 427 Menggodamu (2)

Ani Xie pulang dari sekolah. Setiap harinya masih masuk sekolah, pulang sekolah. Tidak masuk terlambat, juga tidak pulang lebih awal.

Semuanya masih sama seperti dulu, tidak ada perubahan apapun.

Akhir-akhir ini Ani Xie tidak memiliki kelas apapun, yang dilakukan hanya mengulang pelajaran yang telah diajarkan. Setiap harinya Ani Xie membawa setumpuk soal latihan yang banyak, membacanya di perpustakaan atau di kelas perkuliahan.

Ani Xie tidak menghubungi Yonardo Xiao. Yonardo Xiao juga tidak datang ke sekolah untuk mencari Ani Xie, bahkan... satu telepon pun tidak ada.

Di minggu ini Yonardo Xiao tidak menghubungi Ani Xie. Ani Xie sendiri tidak bisa mengatakan sebenarnya ada perasaan pada pria itu atau tidak. Di dalam hatinya, ada sesuatu yang tidak nyaman, tidak tahu apa alasannya, hanya saja hatinya terasa sakit.

Tetapi... bukankah itu keinginannya agar Yonardo Xiao tidak mencari dirinya? Bukankah dirinya sudah memutuskan untuk memutuskan hubungan dengan Yonardo Xiao?

Tepat... sekarang sudah seperti ini, keduanya tidak saling menghubungi...

Segalanya berjalan seperti yang dirinya bayangkan.

Di dalam kelas besar, di tempat duduk yang berada dekat jendela, hari ini Ani Xie memakai baju bermodel one piece berwarna putih. Rambut cantik panjangnya digerai begitu saja.

Yonardo Xiao masuk ke dalam kelas dan melihat pemandangan ini. Tepat sekali Ani Xie sedang menunduk, membaca dengan serius, tiba-tiba Ani Xie tertawa pelan, lalu menolehkan kepalanya ke melihat pemandangan di luar jendela.

Kebetulan dari luar jendela berhembus angin pelan. Rambut panjang Ani Xie yang digerai tertiup terbang. Ani Xie mengangkat tangan, menyelinapkan rambutnya ke belakang telinga.

Hanya dengan pemandangan ini, membuat hati Yonardo Xiao berdegup kencang. Hatinya yang seminggu ini terasa kosong, perasaan yang memburuk, sekarang hanya melihat Ani Xie, semuanya pergi seperti angin yang berhembus.

"Ani!"

Mendengar ada yang memanggilnya, Ani Xie menoleh. Begitu menoleh, dia melihat Yonardo Xiao bersandar pada dinding sambil menyengir. Sinar matahari yang menembus kaca bersinar di atas tubuh Yonardo Xiao, pria itu seperti malaikat, tapi malaikat yang membawa senyuman licik.

"Ada apa datang kemari?" Ani Xie tidak dapat mengungkapkan perasaannya melihat kedatangan Yonardo Xiao, hanya merasa ada perasaan senang muncul dari hatinya.

Yonardo Xiao yang sekarang berkurang kejam dan kasar, pria itu menjadi lebih lembut, menjadi lebih ceria.

Yonardo Xiao tersenyum cerah, dari pintu masuk perlahan-lahan berjalan ke arah Ani Xie, "Kenapa? Aku datang untuk melihatmu. Bagaimana pun juga..."

Yonardo Xiao menghentikan langkah kakinya, fokus menatap Ani Xie: "Bagaimana pun juga hubungan kita tidak biasa. Bukankah wajar aku datang melihatmu?"

Benar, sedari awal Yonardo Xiao adalah seorang playboy. Sepertinya dirinya terlalu berpikir banyak...

Sungguh, dirinya berpikir terlalu banyak... mana mungkin pria itu datang karena merindukan dirinya lalu datang kemari?

Hehe. Di dalam hati Ani Xie tertawa mengejek dirinya sendiri.

"Kenapa? Kamu tidak senang aku datang?" Yonardo Xiao mengernyit. Wajah yang awalnya tampak cantik kini berubah.

Kenapa Ani Xie tiba-tiba wajahnya berubah? Jelas-jelas tadi masih berwajah senang.

Apakah karena wanita itu membencinya? Apakah karena dirinya datang kemari?

Entah kenapa Yonardo Xiao menjadi kesal begitu memikirkan kemungkinan tersebut.

Tapi Yonardo Xiao merubah pikirannya. Untuk apa dirinya terlalu banyak berpikir? Selama dirinya senang, itu sudah cukup. Tidak peduli Ani Xie senang atau tidak, membencinya atau tidak.

"Untuk apa kamu datang? Bukankah aku sudah ganti rugi padamu?" Ani Xie memberikan tatapan tajam pada Yonardo Xiao sambil mengerutkan alis indahnya, melihat ke arah Yonardo Xiao dengan agak bingung.

Yonardo Xiao tersenyum nakal, "Ya, benar. Kamu sudah ganti rugi, tapi..."

Yonardo Xiao berjalan ke depan Ani Xie lalu membungkukkan tubuhnya dan berbicara pelan di samping telinga Ani Xie, "Tapi... insiden malam itu... kamu belum membayarnya."

"Malam itu nona Xie sangat tidak bisa dikendalikan." Ada senyum nakal yang menggantung di sudut bibir Yonardo Xiao. Yonardo Xiao berbicara dengan menatap lekat mata Ani Xie, berbicara kata per kata.

"Kamu..." Ani Xie tercekat, wajahnya sudah memerah seperti apel, mata indahnya menatap marah ke arah Yonardo Xiao. Ingin berucap sesuatu, tapi tidak tahu harus berucap apa.

Yonardo Xiao merasa bahwa Ani Xie adalah orang yang menyenangkan. Entah kenapa dirinya suka menggoda Ani Xie, dirinya suka melihat wajah Ani Xie yang kesal, dirinya merasa itu sangat menggemaskan.

Yonardo Xiao juga tidak tahu ada apa dengan dirinya, dulu dirinya tidak memiliki ketertarikan seperti ini.

Sebenarnya sejak kapan dirinya berubah seperti sekarang? Sepertinya... setelah dia bertemu dengan Ani Xie.

Tanpa sadar sudut bibir Yonardo Xiao mengembangkan senyum. Ani Xie melotot dengan marah sambil melihat ke Yonardo Xiao, "Malam itu kecelakaan! Daa.. dan... aku yang rugi! Oke?"

Ah, gadis ini bukanlah orang bodoh. Dia tahu dia mendapatkan kerugian.

Yonardo Xiao agak canggung membicarakan insiden malam itu. Malam setelah dirinya mengantar Ani Xie, awalnya dia ingin pergi ke diskotik dengan para saudaranya.

Tapi entah kenapa, sangat aneh dirinya malah menyetir ke arah villa, lalu masuk ke tempat penyimpanan wine dan berdiri di sana dengan wajah bodoh. Yonardo Xiao teringat malam di mana dia dan Ani Xie masuk ke tempat penyimpanan wine, semakin mengingatnya semakin Yonardo Xiao senang, tanpa sadar dirinya tersenyum.

Setelah berdiri sangat lama di sana, dengan linglung Yonardo Xiao masuk ke kamar, berdiri di pintu masuk, teringat kembali ucapannya dengan wanita bodoh itu.

Yonardo Xiao berbaring di atas ranjang, tanpa mengganti seprai. Yonardo Xiao adalah orang yang sangat anti kotor, tapi hari itu, Yonardo Xiao langsung berbaring begitu saja di atas ranjang.

Awalnya Yonardo Xiao tidak memperhatikan bagian tengah seprai, saat teringat, wajah pria itu memerah.

Saat melihat, ada perasaan yang sulit dijelaskan oleh dirinya. Antusias? Senang? Gugup? Terkejut?

Perasaan itu memenuhi kepala Yonardo Xiao.

"Aku tidak peduli. Lagipula malam itu nona Xie sangat bersemangat. Dia mengambil kesempatan dan dia juga yang menggodaku."

"Apa? Sekarang ingin menarik ucapanmu?" Yonardo Xiao perlahan-lahan mendekat, "Nona Xie... kamu tidak akan menggunakan alasan mabuk untuk tidak mengakuinya, kan?"

Ani Xie sulit menjelaskan. Jelas-jelas pria itu yang mengambil keuntungan darinya dan sekarang pria itu malah bicara dirinya yang mengambil kesempatan? Dirinya yang menggoda pria itu?

Apakah di dunia ini ada makhluk yang lebih tidak tahu malu dari pria ini? Mungkin tidak ada manusia yang tidak tahu malu seperti dia ini.

"Jelas-jelas aku mabuk. Kamu pria bar-bar yang tidak ku sangka malah mengambil kesempatan!" Ani Xie mau tidak mau melangkah mundur karena dihimpit oleh Yonardo Xiao.

Kenapa dia dan Yonardo Xiao selalu seperti ini?

Pertama, dirinya mabuk di diskotik dan bertemu dengan Yonardo Xiao dan terjadi perdebatan antara keduanya. Malam itu juga, jelas-jelas dirinya menemani Yonardo Xiao yang patah hati untuk minum alkohol, tapi kenapa malah terjadi hal ini.

Jelas-jelas.... kemampuannya dalam minum alkohol cukup baik. Tapi kenapa malam itu bisa terjadi hal itu.

Wanita bodoh ini berani melamun? Saat dirinya bicara dengannya, Ani Xie berani memikirkan hal lain? Yonardo Xiao tidak tahan lagi, lalu berkata dengan tidak senang: "Ani, apa kamu mendengar ucapanku?"

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu