Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 305 Rahasia Bahwa Aku Menyukaimu (3)

"Aduh, bisakah kalian pergi ke kamar kalau ingin berciuman panas? Hati ini tidak bisa menahannya." Bianca Ye yang baru masuk ke ruang tamu berucap kaget. Melihat ayahnya mengabaikannya dan semakin dalam mencium ibunya, terpaksa Bianca Ye mengakui kekalahannya, "Kalian berdua lanjut saja, aku kembali ke kamarku."

Setelah Ericko Ye membersihkan seluruh rasa dan aroma yang ada di celah gigi istrinya, baru pria itu melepaskan istrinya yang kini wajahnya sudah memerah. Dengan tidak puas mendecak lalu berkata, "Ah harum sekali, tetapi," Ericko Ye menundukkan kepalanya berkata di samping telinga istrinya, "Tidak seharum dirimu." Selesai berkata, menggendong istrinya, dengan langkah besar menuju ke lantai dua. Atmosfir sebagus ini, tentunya harus dilanjutkan.

Christy Mu yang wajahnya sudah memerah memukul pelan dada suaminya, "Apakah nantinya kamu bisa menahan dirimu? Kamu ditertawai oleh anak-anakmu sendiri."

Dengan bangga Ericko Ye berkata, "Aku sekarang ada di rumah, kenapa harus menahan diri? Demi orang tua mereka yang saling mengasihi, seharusnya mereka tersentuh dan merasa senang."

Ketika kata-kata tadi terlontar, Bianca Ye sedang berjalan melewati pintu. Bianca Ye membuka pintu lalu berwajah masam, "Ayah sudah tua tapi tidak bisa menghormati diri sendiri."

"Sembarangan. Darimananya ayahmu tua?"

"Ya, ayah tidak tua. Anda adalah seorang anak perkasa berumur 18 tahun. Nah tanyakan pada keriput di ujung mata ayah, apakah mereka setuju."

"Pergi pergi pergi. Sana main sendiri." Ericko Ye menggendong istrinya lalu menutup pintu dengan menendangnya.

Saat itu juga Bianca Ye merasa kesepian. Dirinya juga ingin berpacaran, tapi dia tidak dapat melihat jelas pria yang mendekat padanya sebenarnya tulus mencintainya atau mencintai tubuhnya atau mencintai kekayaannya.

Tahun ini dia berumur 25 tahun, belum pernah berpacaran. Ucapan itu diucapkan di seluruh kota A pun sepertinya tidak ada yang percaya, tapi nyatanya itu benar.

Kapan dirinya bisa bertemu dengan pria yang dia sukai?

Di rumah sakit.

Evardo Ye membawa sup ayam hitam yang dibuatnya sepenuh hati ke lantai enam. Berdiri di depan pintu masuk, merapikan baju dan rambutnya, baru mengetuk pintu.

Beberapa detik kemudian, Linardi membuka pintu. Kebetulan di dalam Yolanda Duan sedang makan.

"Kenapa kamu datang?" Yolanda Duan yang sedang menyuap sayuran yang hambar menengokkan kepalanya.

Evardo Ye menjinjing sebuah kotak makan, "Aku memasakkan sup untukmu."

Yolanda Duan terkejut, "Sungguh? Kemari kemari cepat. Makanan di rumah sakit tidak enak."

Awalnya Evardo Ye berpikir akan ditolak oleh Yolanda Duan, tidak diduga gadis itu langsung mengiyakan.

Begitu kotak makan dibuka, tersebar harum wangi dari sup ayam hitam. Hanya menciumnya saja, Yolanda Duan sudah tergoda.

"Wangi sekali. Sungguh kamu yang memasaknya?" Yolanda Duan ragu.

Evardo Ye tidak melupakan bantuan dari orang lain, dengan lembut menjawab, "Ibu membantuku sedikit dan mengarahkan. Aku tidak menaruh bumbu pedas, itu tidak bagus untuk penyembuhan luka."

Yolanda Duan tidak sabar mengambil sendok dan menyuapnya langsung.

"Pelan-pelan." Jarang sekali Evardo Ye melihat Yolanda Duan bersikap seperti gadis kecil.

Yolanda Duan meniupnya lalu memasukkan ke dalam mulut. Matanya langsung bersinar, "Eum eum, enak sekali."

Evardo Ye merasa sangat gembira dibanding rasa gembira karena sukses melakukan bisnis besar, "Makan yang banyak kalau memang enak. Aku memasakkan banyak untukmu."

Linardi yang berada di samping menelan ludah melihatnya, dengan wajah sedih berkata, "Supnya begitu banyak, ketua juga tidak bisa menghabiskannya. Bisa berikan sedikit untukku?"

Evardo Ye mengambil mangkok Linardi, sambil menyendokkan sup sambil berkata, "Aku takut tidak cukup, jadi aku membawa untuk tiga porsi, kamu bisa memakannya."

"Terima kasih."

Evardo Ye tersenyum tipis, ingin mengejar seorang wanita, menyogok orang yang berada di sisi wanita tersebut adalah kuncinya. Terkait menggunakan apa untuk menyogoknya, tentu saja tiap orang berbeda. Ini adalah hal yang diajarkan dua bersaudara little beast dari keluarga Mu padanya. Sepertinya sekarang ada manfaatnya.

Kedua orang itu memakan sup dengan rasa senang. Evardo Ye melihat makanan yang di atas meja, tidak ada lemak dan daging, lalu mengangkat alisnya bingung, "Kamu hanya makan ini?"

"Ya. Makanan rumah sakit mana bisa enak."

"Besok aku akan kirimkan makanan padamu, buatan rumah, sehat dan bernutrisi." Evardo Ye memutuskan. Malam ini ketika kembali ke rumah dia akan melihat-lihat resep, menuliskan beberapa menu.

Tanpa sadar Yolanda Duan menolak, "Rasanya tidak baik."

"Sungguh tidak apa. Anggap saja ini sebagai rasa terima kasihku karena kamu pernah menyelamatkanku." Evardo Ye langsung menemukan alasan yang tidak bisa ditolak Yolanda Duan.

Yolanda Duan termenung, "Apa itu rasa terima kasih karena pernah menyelamatkan?"

Melihat Yolanda Dua menghabiskan, Evardo Ye mengambil mangkok kecil dari tangan Yolanda Duan lalu menambahkan lagi sup ke mangkok sekalian memberi beberapa potong daging ayam, "Kamu lupa? Ketika aku berlibur di Afrika, aku hampir dimakan beberapa singa. Kamu menyelamatkanku."

Yolanda Duan menemukan ingatan itu diantara tumpukan ingatan yang lain, mengangguk lalu berkata, "Sepertinya hanya satu hal. Tapi kamu menganggapnya sebagai rasa terima kasih? Kamu tidak bekerja?"

"Cuti tahunan. Aku bekerja selama dua tahun dan belum pernah istirahat. Kali ini sekalian aku menggunakan waktu cutiku dan juga dalam waktu ini tidak ada masalah besar di perusahaan." Melihat Yolanda Duan hanya meminum supnya, dengan lembut Evardo Ye mengingatkan, "Jangan hanya meminum supnya, maka sedikit dagingnya."

"Oh.." Yolanda Duan tampak termenung. Apakah hal ini akan bagus? Bagaimanapun juga dirinya bukan kekasih Evardo Ye.

Melihat ekspresi wajahnya, Evardo Ye tahu apa yang sedang gadis itu pikirkan, menarik dagunya lalu berkata, "Jangan banyak berpikir. Bertahun-tahun kita berteman, kota A adalah tempatku. Tentu saja aku harus merawatmu dengan baik. Aku hanya mengirimkan makanan padamu beberapa hari saja."

"Ya ya ya, terserah kamu." Yolanda Duan tidak ingin diocehkan oleh Evardo Ye, karena dia memiliki firasafat bahwa pada akhirnya pria itu yang akan menang.

Evardo Ye menarik bibirnya. Pertama kali masuk ke ruangan pasien, bentuknya sama dengan ruangan yang ditinggali kakek, seperti ruangan kecil berisi satu orang. Ada kamar mandi, sofa, meja makan, selain itu dia masih melihat di sudut tembok ada satu ranjang. Jika dia tidak salah tebak, harusnya itu tempat Linardi tidur tiap malam.

Bicara sebenarnya, Evardo Ye tidak setuju satu orang laki-laki dan perempuan berada di satu ruangan yang sama, tapi kondisi Yolanda Duan sangat khusus, terluka dan juga sekarang dia tidak bisa melindungi dirinya, jadi Evardo Ye tidak berani banyak bicara.

Ada Linardi di sini. Sup ayam di kotak makan tidak bersisa. Kedua orang itu memakannya sampai perut mereka membulat penuh, mereka juga tidak tertarik dengan makanan di atas meja.

Evardo Ye langsung mengambil plastik sampah dan membuang semua sisa makanan lalu mengelap meja dengan kain basah sampai bersih, mungkin pria ini datang untuk menjadi seorang pembantu.

Terkait dua orang lainnya, mereka mengangkat kepala sambil menyilangkan kedua kakinya melihat Evardo Ye bekerja. Selesai membersihkan, Linardi baru berkata, "Ev..."

"Namaku Evardo Ye." Evardo Ye memperkenalkan dirinya sendiri, "Panggil dengan nama saja."

"Oh, Evardo. Kamu adalah bos besar, kenapa hebat sekali dalam melakukan pekerjaan rumah?"

Evardo Ye menjawab dengan tenang, "Beberapa tahun yang lalu aku bersekolah di luar negeri dan tinggal sendiri. Masak dan lain-lainnya aku yang mengerjakan sendiri. Berlatih akan membuatnya sempurna, kan?"

"Ha? Bukankah orang kaya seperti kalian memiliki pembantu? Kamu masih mengerjakannya sendiri?"

Evardo Ye menatap Yolanda Duan dengan tenang, "Kemungkinan itu memang ada, tapi ketika aku berada di luar negeri, ayahku hanya memberiku uang tiket dan uang hidup selama satu bulan. Pengeluaran lainnya aku yang harus mencarinya. Dari mana aku berani menyewa pembantu?"

"Lalu uang sekolahmu?"

"Aku memiliki beasiswa, jadi cukup."

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu