Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 318 Anak Harus Diaborsi (3)

Begitu Christy Mu mendengar bahwa putranya belum makan selama beberapa hari, hatinya pun melunak dan hidungnya menjadi masam. "Bahkan jika tekanannya sangat besar, dia juga tidak boleh memaksa gadis ini untuk membunuh anaknya? Apakah ini sesuatu yang harus dilakukan oleh seorang pria?"

Ericko Ye hanya bisa mengikuti kata-kata istrinya, "Masalah ini memang salahnya Edo, semua kesalahan adalah kesalahannya."

Jolly Zhao telah lama mendengar nama dari istri Ericko Ye ini. Tidak tahu sudah berapa banyak perbuatan baik yang telah nyonya Ye lakukan dalam hidupnya yang membuat Ericko Ye merasa bahwa hanya ada dia seorang di dalam hati dan pikirannya.

Jika dia bisa mendapatkan satu persen dari cinta Evardo Ye, dia pasti akan puas.

Suara mobil dari luar pelan-pelan menghilang, Evardo Ye benar-benar pergi.

Jolly Zhao menghela nafas diam-diam di dalam hatinya, kecuali latar belakang keluarganya, dimana dirinya yang tidak bisa dibandingkan dengan Yolanda Duan itu? Evardo Ye bahkan tidak ingin tinggal bersamanya di bawah atap rumah yang sama.

Setelah itu, Bianca Ye berjalan masuk dengan putus asa dan berkata, "Kakak bilang bahwa beberapa hari ini, dia akan tinggal di apartemen dan tidak akan pulang."

Api amarah Christy Mu lagi-lagi terbakar, "Tidak pulang ya tidak pulang. Lebih baik jangan pulang lagi."

Bianca Ye melihat Jolly Zhao dan langsung menjadi kesal, "Aku tidak makan lagi, aku sudah mau tidur."

"Bagaimana bisa kamu tidak makan? Nanti malam kamu akan lapar."

"Diet."

Satu kata sederhana ini seperti telah menyumbat pertanyaan ayahnya. Jika dia adalah Jolly Zhao dan dia hamil, maka dia akan langsung pergi ke rumah sakit untuk membuang anak itu. Lagipula, Evardo Ye tidak menyukainya. Bukankah itu akan menyakitkan untuk membiarkan anak itu datang ke dunia ini?

Atau, dia bisa menggunakan anak itu untuk meminta sejumlah besar uang, dan kemudian pergi meninggalkan tempat ini. Setidaknya, dia masih bisa menikmatinya. Sekarang, dia bersikeras untuk melahirkan anak itu. Di satu sisi, dia menyukai kakak dan ingin menggunakan anak itu untuk memenangkan hati kakak. Di sisi lain, sepertinya dia menginginkan posisi nyonya muda keluarga Ye? Bagaimanapun, selama dia telah menjadi nyonya muda, hal seperti apa yang tidak bisa didapatkannya?

Otak wanita itu benar-benar cerdik. Dan dia mencari ibunya sebagai jimat.

Ada tiga orang yang tersisa di ruang tamu. Christy Mu merasa bahwa wajahnya kusam, lalu dia menarik tangan Jolly Zhao, "Ayo pergi makan, jangan pedulikan mereka."

Jolly Zhao memasang tampang khawatir, "Nyonya, lebih baik aku pergi sekarang. Aku tidak ingin membuat rumahmu menjadi tidak damai karena masalahku."

Christy Mu yang sedang marah, tentu saja tidak bisa membiarkannya pergi, "Yang ingin pergi ya pergi saja. Kamu memiliki darah daging dari keluarga Ye kami di perutmu, jadi, lebih baik kamu tinggal di sini."

"Tetapi, aku tidak ingin tuan Ye membenciku," kata Jolly Zhao.

Christy Mu membawanya ke ruang makan, "Anak itu, setelah dia menenangkan diri dan setelah melewati beberapa waktu ini, dia pasti akan bertanggung jawab untukmu setelah berpikir dengan jernih."

Jolly Zhao mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa.

Dengan cara ini, Jolly Zhao pun berhasil tinggal di vila keluarga Ye dengan adil.

Berbaring di tempat tidur dan menunggu Ericko Ye keluar dari kamar mandi, Christy Mu bertanya kepadanya, "Menurutmu, apakah aku sedikit impulsif hari ini?"

Ericko Ye menyeka rambutnya dengan handuk dan menatapnya sambil tersenyum, "Sekarang kamu sudah tersadar?"

“Benar-benar impulsif?” Christy Mu naik dan bersandar di kepala tempat tidur. “Aku memikirkannya sekarang. Sebenarnya, yang dikatakan Edo benar. Kita bisa membiarkan Jolly tinggal di luar dan mengundang dua pengasuh anak. Bagaimana aku bisa langsung setuju untuk membiarkannya tinggal di rumah begitu saja?"

"Kamu itu tadinya seperti petasan. Sudah sudah, lagipula, masalahnya sudah seperti ini. Jangan banyak berpikir lagi." Ericko Ye mengangkat dagu Christy Mu dan mencium bibirnya. "Tidurlah."

Christy Mu mendorong wajahnya menjauh dan masih memikirkan masalah sore tadi. "Si Jolly ini, kecuali latar belakang keluarganya yang miskin, tetapi hal lainnya tidak buruk. Dia terlihat cantik, juga pekerja keras, dan memiliki kepribadian yang baik. Lagipula, dia juga adalah korban, tetapi kenapa kamu, Edo dan Acha tidak begitu ingin menerimanya?"

Ericko Ye membuka selimut dan berbaring di dalamnya, lalu tangannya menggosok-gosok pinggang istrinya. "Mungkin saja karena dia bukan orang pertama. Kita semua lebih menyukai Yolanda, dan kejadian di hotel itu tidak sesederhana yang dikatakan oleh Jolly. Satu kalimat yang dikatakan Acha sangatlah benar, yaitu dia bisa langsung mengantarkan Edo pulang pada waktu itu, tetapi dia malah membawanya ke hotel. Menurutmu, jika dia tidak punya niat apa-apa, siapa yang percaya?"

"Tetapi dia sedang hamil sekarang, kita tidak bisa untuk tidak menghiraukannya." kata Christy Mu tidak puas.

"Maka dari itu, aku tidak menghentikanmu. Biarkan dia tetap tinggal di sini. Kamu hanya perlu memperhatikan beberapa hal lain kali."

Christy Mu menghela nafas, "Dua anak ini tidak pernah membuat kita khawatir ketika masih kecil. Tetapi ketika mereka dewasa, malah sebaliknya."

Ericko Ye bernafas di antara lehernya, menggigit leher Christy Mu sedikit, dan berkata dengan suara rendah, "Bagaimanapun, mereka semua datang kepada kita untuk menagih hutang."

"Kamu... jangan..." Ericko Ye memblokir sisa kata-katanya sebelum dia selesai berbicara.

Malam itu sedikit dingin.

Evardo Ye duduk di balkon apartemen di pusat kota A, sambil meminum bir kalengan.

Hari ini, ketika dia mendengar kabar bahwa Jolly Zhao hamil, Evardo Ye merasa bahwa jalan di depannya menjadi gelap. Dia tiba-tiba tidak tahu ke arah manakah dirinya harus pergi.

Jika ditakdirkan, bagaimana dia harus menghadapi Yolanda Duan jika lain kali mereka bertemu?

Dia bahkan tidak memiliki kualifikasi untuk mencintainya.

Mengapa Tuhan harus menghukumnya seperti ini?

Ketika masih kecil dulu, ayahnya selalu mengatakan kepadanya bahwa Tuhan memberinya kemampuan khusus yang pasti akan membuatnya menderita secara bersamaan. Semua hal yang begitu lancar dalam 20 tahun ini pun membuatnya sempat meragukan kalimat ini. Tetapi tidak menyangka, semua ini sedang menunggunya sekarang.

Dia benar-benar ingin menemukan Yolanda Duan, tetapi yang bisa dia lakukan sekarang adalah berdiri di tempat dan menunggunya, sampai suatu hari dia telah berkecil hati dan tidak lagi ingin menunggu, atau bertekad untuk membuang segalanya untuk menemukannya, maka inilah akhirnya.

Adapun untuk anak, dia selalu percaya bahwa anak adalah kristalisasi cinta. Jikalau itu hanya kecelakaan, dia tidak akan memberikan cintanya kepada anak itu kecuali uang.

Jika Jolly Zhao ingin melahirkannya, tidak apa-apa. Dia tidak akan menganggap anak ini.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu