Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 105 Keracunan Makanan (2)

“Jadi yang aku lakukan tadi hanya bercanda, hal yang hanya bisa merugikanku, aku tidak akan mungkin melakukannya!” Carina Qiao dengan wajah bangga melihatnya, dari nada suaranya terdengar begitu licik.

Christy Mu tidak merasa terkejut, dia setidaknya telah mengenalnya 4 tahun, dan sejak mengenal bentuk aslinya, dia orang pertama yang mengetahui dan menebaknya orang seperti apa.

“Ya terserah kamu mau melakukannya tidak, toh tidak ada urusannya denganku.” Christy Mu setelah menuangkan buburnya, lalu berbalik badan dan dari lemari mangkuk mengambil sebuah baki.

Carina Qiao memperhatikan dengan seksama gerakannya, dari wajahnya terlukis senyum licik, dan nada suaranya seperti terdengar dimainkan dengan sengaja, “Ya walaupun aku tidak melakukannya, tapi aku telah melakukan rencana mengejutkan lainnya, dan kalau misalnya ini tidak bisa menghabisimu, maka aku akan merasa sangat gagal karena telah mengobarkan diriku hingga di tahap ini!”

Saat mengatakan itu, kedua mata Carina Qiao memancarkan cahaya jahat, tapi karena Christy Mu berdiri membelakanginya jadi tidak bisa melihatnya, tapi mendengar kata-katanya ini, dia dalam hati tidak bisa dipungkiri mulai merasa tidak tenang.

Dia dalam diam merasakan, kalau Carina Qiao sedang secara tidak langsung memberi tahunya kalau dia sudah mulai melancarkan aksinya untuk menghancurkannya...

Tubuh Christy Mu mengeras, tapi dia dengan cepat kembali ke keadaan semula, dengan wajah tanpa ekspresi berbalik, lalu membawa bubur panas itu ke meja makan.

Melihat bayang tubuhnya yang menjauh, Carina Qiao menarik pandangannya, dengan niat tidak baik melihat ke arah mangkuk buburnya yang kosong, dan bibirnya terlukis senyum jahat.

Saat Ericko Ye turun dari lantai melihat Christy Mu sedang menata makanan di atas meja, tidak tahu mengapa, saat dia melihat Christy Mu memakai celemek rumah, dalam hati merasa begitu hangat.

Melewati tangga ruang tamu, langsung duduk di meja makan, saat dia melihat Christy Mu begitu sibuk, dia mengernyitkan dahinya, dengan datar bertanya, “Dimana bibi Qin?”

Pertanyaannya tentu saja ditujukan pada Carina Qiao yang sudah dari tadi duduk disana, Carina Qiao sambil mengambilkan sayur yang disukai Ericko Ye, sambil menjawab, “Bibi Qin melihat biji kopi yang biasa kamu minum habis, setelah memasak langsung minta izin pergi mengambilnya.”

Setelah mendengar itu Ericko Ye tidak terlalu memperdulikannya lagi, tatapannya beralih pada Christy Mu yang bersiap membersihkan dapur, dengan suara besar berkata, “Sudah jangan beresi dulu, makan dulu saja.”

Christy Mu mendengar kata-katanya, tidak memberontak dengan patuh melepas celemeknya, lalu berjalan ke arah meja duduk dan makan dalam diam.

Dia tidak berpendapat kalau sikap Ericko Ye tadi sebagai bentuk kemurahan hati dan perhatian padanya, mengenai alasan lebih lengkap, dia tidak bisa menebaknya,dan tidak ingin mengetahuinya.

Intinya alasannya pasti bukan sesuatu yan baik.

Selesai mengambilkan Ericko Ye sayur, Carina Qiao dengan wajah tidak sabar bertanya “Ericko, gimana rasanya?”

Ericko Ye selesai mengunyah dan menelannya, dengan perlahan menganggukan kepala, menjawab, “Jadilah.”

Pujian ini ditujukan untuk bibi Qin, Christy Mu kali ini hanya membantunya memasak bubur, mengenai rasa sayur semua bibi Qin yang menyelesaikannya dan tentu saja walaupun Ericko Ye mengomentari masakan ataupun memuji masakannya juga tidak akan membuatnya senang.

Semua orang bilang wanita memasak itu untuk di tujukan pada orang yang menyukainya, dan mencintainya, dan baik itu Ericko Ye, ataupun Carina Qiao, mereka berdua baginya bukanlah siapa-siapanya.

Christy Mu mengambil sendok dan mencoba buburnya, dia menyadari walaupun tidak sebanding dengan masakan bibi Qin, tapi rasa ini baginya sudah lebih dari cukup.

Lumayan.

Christy Mu memberi semangat pada dirinya.

Carina Qiao melirik Christy Mu, berpura-pura tidak tahu apa-apa mengambil sendok, dan dengan pelan mencoba bubur itu, dan bibirnya mengatakan pujian yang hanya bualan, “Buburmu enak sekali, rasanya lembut sekali, Ericko minum banyakan gih.”

Ekspresi Ericko Ye begitu datar, ketika dia meminumnya, dengan acuh tak acuh berkata, “Biasa saja, dengan bibi Qin punya masih ketinggalan jauh.”

Mendengar kata-katanya, Christy Mu dalam hati mendengus, kalau memang rasanya tertinggal jauh, lalu dia mengapa masih meminumnya? Sengaja ya menyiksa perutnya sendiri? Dasar gila!

Melihatnya yang masih meminum bubur, Christy Mu rasanya ingin sekali membuang bubur itu di depannya, bubur yang di masaknya sepenuh hati, alangkah bagus kalau dia tidak meminumnya, dia jugs tidak ingin buburnya diminum olehnya!

Carina Qiao begitu fokus meminum bubur, dan sampai setengah mangkuk lalu berhenti dengan anggun mengelap bibirnya dengan tissue.

Jarinya dengan pelan menyentuh bagian ujung mangkuk, lalu berkata, “Ericko, kita nanti pergi jalan ke taman yuk, kamu seharian ini di ruang buku saja duduk, tidak baik untuk kesehatan.”

Ericko Ye mendengarnya, dengan singkat memjawab, “Baik.”

Sudut bibir Carina Qiao terlukis senyum bahagia, tapi tidak sampai beberapa detik, wajahnya tiba-tiba mengeras, dan tak lama menjadi pucat, keringat dingin mulai mengucur, dan kedua tangannya memegang erat perutnya.

“Ah--! Sakit sekali...” Ekspresi wajah Carina Qiao terlihat begitu kesakitan, suaranya terdengar begitu lemah tak berdaya, “Ericko, perutku sakit sekali...”

Wajah Ericko Ye langsung mematung, dia bergegas menghampirinya, melihat wajahnya yang menahan sakit, suaranya terdengar begitu gugup, “Carina, kamu merasa tidak enak badan ya?”

“Iya!” Alis Carina Qiao saling tertaut, keringat dingin semakin deras mengucur deras di wajahnya, suaranya terdengar begitu lemah, seperti berbicara satu kalimat saja terasa begitu sulit.

Ericko Ye tidak lagi bertanya, dia langsung menggendong Carina Qiao dan berlari ke luar rumah, saat melewati pintu rumah, suaranya terdengar begitu berak berteriak, “Paman Wang!”

Paman Wang yang awalnya hari ini piket, mendengar panggilan tuannya, langsung bergegas menghampirinya, saat dia melihat wajah pucat Carina Qiao, dalam hatinya tertegun dan langsung mengatakan, “Tuan, ada perintah apa?”

“Pergi! Cepat siapkan mobil pergi ke rumah sakit!” Wajah Ericko Ye terlihat begitu kalut.

“Baik!”

Paman Wang bergegas menyiapkan mobil, Ericko Ye melihat wajah pucat Carina Qiao, berusaha menenangkannya, “Carina, bertahanlah, kita akan segera tiba di rumah sakit!”

Carina Qiao telah jatuh pingsan,tidak meresponnya lagi, dan membuat hati Ericko Ye semakin gugup dan kalut.

Mobil dengan kecepatan tinggi sampai, dan Ericko Ye dengan cepat naik ke atas mobil, langsung memberi arah supir untuk pergi ke rumah sakit di permata kota.

Rumah sakit Permata.

Ericko Ye menunggu di depan pintu ruang operasi dengan hati yang berkemelut, atau karena sekitarnya yang begitu tenang, membuat akal sehatnya kembali.

Dia tanpa sadar kembali berpikir, Carina Qiao yang awalnya baik-baik saja bagaimana bisa sakit perut mendadak?

Dalam pikirannya kembali berputar ekspresi Carina Qiap yang kesakitan, dan dalam hatinya merasa terkejut, perasaannya selalu benar, dia merasa semua ini tidak semudah yang dilihat.

Setelah melalui pertolongan intensif dari dokter selama 3 jam, pintu operasi akhirnya terbuka, dan dokter yang mengenakan jas putih kerjanya keluar dari ruangan, melihat ekspresi panik Ericko Ye, suaranya terdengar begitu hormat berkata, “Tuan Ye nona Qiao telah melewati masa kritisnya, jadi anda tidak perlu terlalu khawatir.”

Mendengar Carina Qiao telah melewati masa krisis, Ericko Ye akhirnya bisa bernafas lega, tapi ekspresinya masih terlihat sangat serius, bertanya, “Kepala Li, apa yang terjadi pada Carina sebenarnya?”

Kepala Li mendengar kata-katanya, tentu saja tidak berusaha menyembunyikan keadaan, dengan jujur menjawab, “Kami dari pencernaan nona Qiao mendapati, dan menemukan ada obat tidur dengan dosis tinggi di lambungnya, karna dosis yang tinggi, membuar nona Qiao pingsan, dan hasil sementara dinyatakan kalau nona Qiao telah keracunan dari makanannya.”

Keracunana dari makanan?

Kening Ericko Ye mengkerut, dalam hati sedikit yakin akan sesuatu, dan wajahnya seketika menggelap, dengan datar berkata, “Baiklah, aku tahu, kali ini merepotkan kepala Li.”

“Tidak repot tidak repot.” Kepala Li tersenyum, lalu berkata, “Kalau ada apa-apa langsung panggil aku saja, aku pergi mengerjakan yang lain dulu.”

“Baik.”

Dan di saat ini, Carina Qiao telah di bawa dokter keluar dari ruang operasi, melihat wajah pucatnya yang masih dalam keadaan pingsan, hati Ericko Ye seperti tertusuk duri.

Ekspresi wajahnya begitu gelap dan muram, lalu berkata pada Brian Zhang yang ada di sebelahnya, “Brian, kamu sekarang pulang ke rumah, dan bantu aku lakukan sesuatu.”

Brian Zhang dengan hormat menganggukan kepala, lalu pergi meninggalkannya.

Carina Qiao di bawa masuk me ruang rawat VIP, Ericko Ye baru saja masuk ke dalam ruangan, lalu hl di kantongnya tiba-tiba berdering, dia menghentikan langkah kaki dan mengambil hpnya, lalu melihat siapa yang memanggilnya dan mengangkatnya.

“Halo?”

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu