Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 346 Kesalahan, Aku Merindukanmu (2)

Evardo Ye membuang gelas bir yang ada di tangannya dan memeluk Yanti Duan, nada suaranya menyedihkan, "Apakah kamu tahu kalau aku sangat merindukanmu, Yolanda..."

"Tidak apa kalau kamu protes padaku. Kenapa kamu ingin bercanda seperti ini denganku..."

Yanti Duan dibuat bingung harus bagaimana karena pelukan Evardo Ye, tapi Yanti Duan masih memeluk erat pria itu, menepuk pelan punggungnya lalu menjawab, "Aku tidak membencimu."

"Sungguh, aku tidak membencimu. Aku mencintaimu!"

Mendengar hal tersebut, Evardo Ye yang berbaring di atas tubuh Yanti Duan tiba-tiba mematung, setelahnya menangis ,"Aku juga mencintaimu... Yolanda, aku mencintaimu..."

Air mata hangat itu bergulir jatuh ke bahu Yanti Duan, tiba-tiba Yanti Duan merasa hatinya perih. Hanya saat dirinya berpura-pura menjadi orang lain dirinya bisa mendengar Evardo Ye mencintainya, tapi Yanti Duan membawa hati yang tulus untuk pria ini, ketulusan yang tidak dapat dibandingkan.

Yolanda, Yolanda...

Nama yang sangat indah. Apakah wanita itu tahu ada seseorang yang iri padanya? Bukan, tapi dengki padanya. Dengki sampai merasa gila!

Evardo Ye masih bicara sendiri, mengeluarkan semua ucapan yang tersimpan di pikiran pria itu.

"Kak Evardo, jangan sakit hati. Dia tidak lihat, masih ada aku... Yanti akan menemanimu."

Tidak bisa disangkal, Yanti Duan mencintai Evardo Ye. Dari pertama bertemu, Yanti Duan sudah jatuh cinta pada pria itu, perasaan itu menakjubkan. Jika tidak ada Evardo Ye... seumur hidupnya Yanti Duan tidak bisa merasakan yang namanya 'cinta'.

Evardo Ye tidak mendengar jelas apa yang diucapkan Yanti Duan, hanya mengangguk. Sampai akhir, Evardo Ye terus mendengar ada seseorang yang bicara di telinganya, Evardo Ye ingin mendorongnya, lalu bibirnya menempel di bibir Yanti Duan.

'Duaaarr---'

Tiba-tiba kepala Yanti Duan seperti meledak. Wanita itu tak menyangka Evardo Ye akan menciumnya. Evardo Ye mencium bibirnya!

Mungkin semuanya karena Yolanda Duan. Apakah pria ini sudah begitu dalam mencintai Yolanda Duan?

Hal yang lain sudah tidak sempat Yanti Duan pikirkan dengan cermat, karena Evardo Ye sudah memaksa Yanti Duan membuka mulutnya. Kedua orang itu saling bertaut, Yanti Duan sudah membuang segala pikirannya, sekarang seluruh hatinya tertuju pada ciuman ini.

Begitu mendapatkan balasan, Evardo Ye membuka sedikit matanya dan hasilnya dia melihat Yolanda Duan, perasaannya menjadi sulit untuk dikontrol.

Tangan Evardo Ye masuk ke dalam baju...

"Yolanda!"

Tiba-tiba gerakan Evardo Ye berhenti.

"Aku merindukanmu, sungguh merindukanmu...."

Pupil mata Evardo Ye yang berbeda warna tiba-tiba muncul sedikit cahaya. Apakah pria ini sedang menangis?

Yanti Duan diam. Bagaimanapun juga Evardo Ye sangat mencintai wanita itu. Yanti Duan sangat iri....

"Aku juga sangat merindukanmu, Evardo."

Yanti Duan membalas, untuk pertama kalinya tidak memanggil Evardo Ye dengan sebutan kakak dan kalimat itu dilontarkan dengan sangat lembut, seperti suara yang sangat dirindukan Evardo Ye.

Evardo Ye memulai kembali gerakan tangannya, lebih gila dari yang barusan, sangat cepat...

"Berikan padaku, Yolanda. Aku menginginkanmu..."

Evardo Ye seperti sedang bersumpah, kedua orang tersebut menempel semakin dalam.

Yanti Duan memejamkan matanya, merasakan kegugupan yang belum pernah dirasakan....

Malam, membingungkan seluruh ruangan ini. Kedua orang ini semakin bergelut sengit, cahaya bulan di luar jendela masuk ke dalam ruangan, menyinari kulit mereka dengan sinar putih rembulan.

Jika harus begini menjadi miliknya, maka dirinya bersedia. Walaupun orang yang dicintai pria itu bukan dirinya, pikir Yanti Duan.

"Eenggh..."

Evardo Ye menggunakan tangannya untuk menghalang sinar yang terang, mengerang sebentar. Tiba-tiba tubuhnya kaku. Evardo Ye mengangkat tangannya.

Dirinya tidak memakai baju!

Sorot mata Evardo ye mengatakan segalanya. Evardo Ye menggerakkan tubuhnya, kepala pria itu juga ikut bergerak.

"Hm?"

"Ada apa?" Yanti Duan mendongak, menatap Evardo Ye dengan ragu.

Ekspresi wajah Evardo Ye lebih terkejut dibanding ekspresi Yanti Duan. Evardo Ye mendorong kepala Yanti Duan, "Ada apa dengan kita?"

"Kak Evardo..."

Yanti Duan jatuh ke bawah kasur karena di dorong Evardo Ye. Yanti Duan memeluk selimut sambil berdiri, menatap Evardo Ye dengan wajah sedih.

"Apakah kamu tidak ingat insiden semalam? Kita..."

"Kita melakukan hubungan badan?" Evardo Ye memotong ucapan Yanti Duan, bertanya dengan tegas.

Melihat Yanti Duan tutup mulut, Evardo Ye cukup bisa menebaknya. Evardo Ye mengusap dahinya yang sakit, mencoba mengingat hal yang terjadi semalam.

Tapi karena pengaruh alkohol yang belum hilang, kepala Evardo Ye terasa sangat sakit dan tidak teringat apa yang terjadi semalam.

"Kak Evardo..."

Yanti Duan mengulurkan tangan ingin memeluk Evardo Ye, tapi dihindari oleh pria itu, "Biarkan aku tenang."

"Tidak apa, kak. Aku tidak Peduli.

"Baiklah, jangan bicara."

Evardo Ye takut wanita itu kembali bicara. Evardo Ye buru-buru memakai baju. Baju menumpuk di atas lantai, Evardo Ye mengambilnya lalu langsung mengernyitkan dahi. Seluruh bajunya bau alkohol!

Dari dalam lemari pakaian Evardo Ye mengambil handuk lalu melilitkan ke tubuhnya dan pergi. Berjalan sampai di depan pintu, Evardo Ye kembali melihat sebentar orang yang duduk di atas ranjang, ingin bicara tapi niat itu diurungkan oleh Evardo Ye.

Yanti Duan memeluk selimut dengan sedih. Melihat Evardo Ye berhenti, Yanti Duan langsung mengangkat kepala dengan rasa terkejut dan juga senang, tapi yang dilihatnya hanya bayangan Evardo Ye yang pergi.

Terlihat sekilas kesepian di matanya, lalu Yanti Duan mengembangkan senyum. Berjalan ke lemari pakaian, mengambil satu gaun lalu memakainya.

Tidak peduli bagaimana, kemarin malam dirinya milik kak Evardo!

Di villa yang sangat besar Yanti Duan mencari Evardo Ye tapi tidak menemukan punggung pria itu. Yanti Duan duduk di ruang tamu, menatap kosong langit-langit rumah.

Di pekarangan rumah, Evardo Ye memandang awan putih di langit. Banyak sekali pikiran yang berkecamuk di kepalanya. Pelan-pelan isi kepalanya menjadi jelas, Evardo Ye juga mengingat berapa banyak dia minum semalam dan menganggap Yanti Duan sebagai Yolanda Duan...

"Kenapa bisa begini!" Evardo Ye menonjok tanah dengan kesal. Bagaimana bisa dia mengkhianati Yolanda Duan seperti ini? Bagaimana bisa tidak ada kemauan keras pada dirinya!

Teringat Yolanda Duan yang pergi, Evardo Ye sangat ingin ada orang yang memukul kepalanya keras. Hal itu bisa membuat kepalanya tidak begitu sakit lagi.

Awan di ujung langit samar-samar berpencar lalu menyatu kembali, tapi tanpa alasan itu membuat Evardo Ye semakin gelisah. Evardo Ye gagal, gagal karena beberapa botol alkohol...

"Kak Evardo!"

Di depan pintu, Yanti Duan berdiri di sana dan melambaikan tangan ke Evardo Ye. Bagaimanapun juga, hal yang baru saja terjadi sangat tidak menyenangkan, tapi wanita itu masih memasang senyum yang sangat cerah.

Angin pelan menggelitik. Yanti Duan berjalan menghampiri Evardo Ye. Evardo Ye mematung, dengan kaku menahan tubuhnya yang ingin melarikan diri.

Yanti Duan masuk ke dalam pelukan Evardo Ye, ada perasaan yang tidak nyata. Evardo Ye yang selalu dingin padanya ternyata memeluk dirinya!

Air mata di ujung mata Yanti Duan lolos. Evardo Ye memeluk lengan Yanti Duan yang basah, lalu mengernyit, "Kenapa?"

"Tidak apa, tidak apa, Aaa...aku... hanya sedikit bersemangat."

Yanti Duan berucap tak karuan, air mata wanita itu semakin mengalir deras. Hati Evardo Ye melembut, penyesalan terhadap wanita itu semakin dalam.

"Jangan khawatir, aku akan bertanggung jawab."

"Apa yang kamu bicarakan?" Yanti Duan mengira dirinya salah mendengar, bertanya kepada Evardo Ye dengan suara bergetar.

"Aku akan bertanggung jawab."

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu