Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 397 Kita Tidak Cocok (1)

Bianca Ye karena takut, menahan sekuat tenaga rasa gemetar tubuhnya, juga tidak berani bergerak sembarangan, membiarkan Justin Nan memeluknya.

Dari kejauhan, yacht lainnya berada di sekitar mereka dengan bentuk jauh lebih kecil daripada yacht mereka. Bianca Ye awalnya berpikir para yacht itu akan membentuk bentuk yang aneh, tetapi mereka hanya berhenti disana sebentar, berubah bentuk beberapa kali, hingga akhirnya semua pergi.

“Kamu mau apa?”

Justin Nan sambil memeluk Bianca Ye, bibirnya membentuk 'hush', menyuruhnya untuk tetap diam dan tenang melihat ke arah itu.

Bianca Ye tidak banyak berkata lagi, ingin melihat trik dan kejutan apa lagi yang akan dia berikan padanya.

Memikirkan ini, lalu dari kejauhan melihat yacht yang sebelumnya pernah berhenti dan lampu disana menyala, tak lama diikuti ombak yang datang mendekati mereka, hingga akhirnya membentuk beberapa lingkaran di sekeliling, dengan lampu yang berkedip-kedip.

Bianca Ye dengan curiga melihat Justin Nan, menunggu tindakannya selanjutnya, tapi siapa yang tahu mereka di atas kepala yacht menunggu selama beberapa menit tapi masih tidak ada pergerakan.

Justin Nan dalam hati memaki, tidak tahu Yunardi Mu kali ini sedang bermain permainan apa lagi, dia barusan sudah sengaja membuatnya malu, dan sekarang masih bermain permainan yang sama.

Dan di saat Bianca Ye mulai kehilangan kesabaran, dari atas langit datang sebuah drone menghampiri mereka.

“Hm?”

Melihat Justin Nan dari atas sana memgambil sesuatu, Bianca Ye dalam hati sedikit banyaknya bisa menebak kejadian belakangnya nanti, dengan lucu melihat Justin Nan.

Hingga Justin Nan merasa tidak enak terus di tatapnya, dia baru mengalihkan pandangannya.

Justin Nan yang tidak enak mengelus hidungnya, dalam hati memaki dirinya sendiri yang begitu pengecut, masa cuma dilihatinya saja bisa langsung takut.

Dia juga tidak melakukan hal lainnya yang terlihat begitu ragu-ragu, langsung berlutut di hadapan Bianca Ye, mengangkat benda yang baru saja dia ambil dari atas drone tadi.

“Bianca, aku menyukaimu, sangat menyukaimu. Apakah kamu mau bersama denganku?”

Bianca Ye tidak memperhatikan dia sedang mengatakan apa, tapi melihat barang yang ada di tangannya, wajahnya langsung terkejut, ternyata benar tebakannya.

“Bianca?” Justin Nan melihatnya tidak bergerak, memanggilnya lagi.

Bianca Ye kali ini seperti baru sadar dalam mimpi, “Ah? Uhm...”

Justin Nan dengan penuh harapan melihatnya, “Mau kah?”

“Ini...” Dia walaupun tidak membenci Justin Nan. Tapi saat terpikir dengan sikap keluarganya sendiri, kepalanya langsung terasa pusing, di rumahnya tidak ada satupun orang yang setuju mereka bersama, dan sekarang dia bagaimana bisa menerimanya?

Di saat keraguan menyerang, lampu di bawah mulai berubah, kembang api kembali muncul di atas langit, sekelompok merpati yang telah terlatih mengelilingi mereka, dengan kelopak bunga yang terkait di mulut mereka. Berputar lalu menjatuhkannya.

Keadaan yang tiba-tiba menjadi begitu romantis, Bianca Ye merasa sedikit tidak nyaman, dan dengan canggung mengulurkan tanga, tapi baru setengah jalan, dia mulai ragu lagi.

“Bianca!”

Justin Nan menatapnya dengan tatapan sedih, dalam matanya selain harapan masih ada sedikit permohonan.

“Iya...”

“Sudah kamu tidak usah bicara lagi, aku tahu.” Justin Nan menyimpan kembali tangannya, berlutut di hadapannya. Kepalanya seperti seekor ayam jantan yang gagal dalam berperang, hanya bisa menunduk menatap dadanya sendiri.

Bulan bulat yang terang di tepi pantai ada di dekatnya, tapi selain rasa kecewa dan kesepian, tidak ada lagi rasa lainnya.

Bianca Ye merasa sedikit canggung, “Itu...aku masih belum bicara, kamu sudah tahu?”

“Aku tahu, dari awal sudah tahu.” Suara Justin Nan begitu pahit, sampai terakhir, berbaring di geladak, menggunanakan punggung tangan kanannya menutupi matanya.

Menyisakan Bianca Ye, yang masih memegang pegangan yacht, dan tidak berani bergerak. Tak lama, Justin Nan melanjutkan, “Nanti sampai di tepi pantai, kamu turun sendiri saja, aku masih mau berada disini.”

Suaranya terdengar begitu serak di telinga Bianca Ye, membuat hatinya merasa sedikit sedih.

“Kamu jangan begini...”

“Aku tidak apa-apa, Bianca!” Kata-kata Justin Nan ini entah mengapa terdengar begitu menggoda, “Hanya saja aku merasa sedikit lelah hari ini, aku ingin berbaring dan tidur sebentar.”

Dari pagi hingga sekarang, walaupun hanya mengerjakan beberapa hal, tapi dia sunguh telah menghabiskan terlalu banyak energi untuk mengerjakan semuanya, hingga pada akhirnya, dia bisa mendapatkan hasil seperti ini.

Dia sungguh sudah sangat lelah, saat mendengar penolakan dari Bianca Ye, dia bahkan tidak bisa mengatakan apa-apa, bisa menahan semuanya sampai seperti ini, semua hanya karena dia takut Bianca Ye akan khawatir.

Bianca Ye berdiri di atas kapal, tidak mengatakan apapun. Dalam hatinya penuh dengan rasa bersalah, tapi perasaan yang lebih banyak adalah rasa sakit hati.

“Justin, cepat bangun, aku bukannya tidak megiyakanmu!”

Justin Nan tersenyum pahit, “Bianca, aku tahu kamu tidak menyukaiku, dulu juga seperti itu, sekarang juga. Hanya aku tidak pernah berani untuk menghadapi kenyataan, hingga menyebabkan semua ini terjadi.”

“Aku tidak bodoh, hanya berpura-pura bodoh, aku kira dengan seperti ini, aku bisa mengira kamu bisa menyukaiku, tapi aku salah, suka ya suka, kalau tidak suka mau melakukan apa saja itu tidak ada gunanya. Jadi aku tidak pernah menyalahkanmu, hanya menyalahkan diriku sendiri...”

Cahaya bulan menerangi jari Justin Nan, dia merasa agak silau, cahaya mataharinya seperti cahaya matahari paling panas di siang hari, meneranginya hingga membuat air matanya seperti ingin keluar.

Yacht tak lama tiba di tepi pantai, Justin Nan tentu saja tidak bangkit, hanya mengangkat satu tangannya, melambaikannya ke arahnya.

“Bianca, pergilah. Aku tidak akan mengganggumu lagi.”

Langkah kaki Bianca Ye terhenti, diam di geladak kapal, baru akhirnya menganggukan kepala, “Baguslah kalau seperti itu.”

Setelah mengatakan itu, tanpa menolehkan kepalanya lagi turun dari sana, dan meninggalkan tempat acara, dirinya jalan sendiri di jalan besar, dia juga tidak tahu mau kemana, hanya merasa dadanya begitu penuh dan ingin mencari tempat untuk melampiaskan segalanya.

Saat dia menuruni tangga terakhir, dari sudut mata Justin Nan akhirnya keluar setitik air mata, tadi saat masih ada Bianca Ye, dia sudah terus menutupi matanya, dia hanya tidak ingin dia melihat air mata di matanya.

“Selamat tinggal, Bianca...”

...

Yolanda Duan terbangun karena cahaya matahari yang begitu silau, dia menoleh, ternyata benar melihat kepala belakang yang familiar, dan tatapan matanya seketika menjadi selembut air.

Dia mengulurkan tangan dan menyentuh bagian atas kepala Evardo Ye, setelah bersamanya selama beberapa hari, rambutnya telah tumbuh banyak, dan dia tidak lagi kaku dan jingkrak seperti ketika baru dipotong pendek, malah terasa begitu halus dan lembut.

Evardo Ye sebenarnya sudah terbangun dari tadi, tapi dia masih ingin tahu apa yang akan Yolanda Duan lakukan padanya selanjutnya. Setelah menunggu lama, segala yang dia lakukan persis dengan apa yang dia pikirkan.

Sejujurnya saat pagi bangun, hal pertama yang dia lakukan juga sama seperti itu, bukan untuk apa-apa, hanya perlakuan ini membuatnya merasa begitu dekat dan intim.

Evardo Ye tidak berencana untuk terus pura-pura tidur lagi, dia,menggerakan badannya, mengangkat kepala dan meregangkan tubuhnya, Yolanda Duan langsung buru-buru berbaring kembali, tapi matanya belum sempat tertutup,dan mata keduanya langsung saling bertatapan.

“Selamat pagi!” Sapa Evardo Ye.

“Pagi, pagi...” Yolanda Duan dalam hati ada sesuatu, jadi kata yang diucapkannya terdengar sedikit gugup.

Evardo Ye langsung mendekatkan diri, “Kenapa? Ada merasa tidak nyaman ya?”

“Ti...tidak.”

Melihatnya malu-malu, Evardo Ye tidak bisa menahan diri untuk tertawa.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu