Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 179 Jangan Muncul Dihadapanku, Kalau Tidak Aku Akan Membunuhmu (3)

Siang hari, Ericko Ye dari kesibukan kerjanya mengangkat wajah, lalu melihat ke luar jendela, petir bersambaran, hujan mulai turun dengan sangat deras.

Cuaca kota A saat musim panas otomatis akan berubah menjadi cuaca labil, kadang bisa panas, kadang juga bisa turun hujan, cuacanya sangat tidak bisa ditebak.

Ericko Ye meletakan pekerjaannya, mengurut matanya yang lelah, dia baru bersiap pergi makan ke kantin umum karyawan, tapi hpnya tiba-tiba berdering, sebuah nomor asing.

“Halo, aku Ericko.” Dia sambil berjalan keluar, sambil mengangkat teleponnya.

“Ericko, ini aku,” Terdengar suara Carina Qiao, diiringi suara hujan yang deras.

Alis Ericko Ye langsung mengkerut, bertanya dengan datar, “Ada apa?”

“Ericko, aku hari ini pergi kerja di perusahaan Pakaian Mode YiDu, rekan kerja semuanya sangat baik padaku, aku ingin mentraktirmu makan, sebagai ucapan terima kasih karena kamu sudah membantuku mencari pekerjaan.” Suara Carina Qiao terdengar sangat senang.

“Tidak perlu, kamu kerja saja yang baik, aku masih ada urusan lain, aku tutup dulu ya.” Ericko Ye tanpa menunggu jawabannya langsung menutup teleponnya, dia orang yang tidak suka mengulur-ngulur waktu.

Dia kira dengan dia menunjukan sikap cueknya ini, akan membuat Carina Qiao sadar diri dan mundur, tapi tidak disangka saat pulang kerja sorenya, Ericko Ye bertemu dengannya di depan kantornya.

Carina Qiao mengenakan dress motif bunga, rambut panjangnya basah karena hujan, dia melihat Ericko Ye keluar, langsung tersenyum dan berlari ke arahnya, “Ericko, aku traktir kamu makan.”

Kepala Ericko Ye rasanya mau pecah, dengan mimik muka cuek, “Aku sudah bilang, kamu tidak perlu mentraktirku.”

“Tapi aku ingin berterima kasih padamu.” Carina Qiao dengan mata penuh harap melihatnya.

Ericko Ye tidak ingin ada hubungan yang berkaitan dengannya, dengan nada dingin berkata, “Carina, aku tidak perlu kamu berterima kasih padaku, dan ini juga hal terakhir yang aku lakukan untukmu, aku harap kamu bisa mengingat ini.”

Carina Qiao terlihat datang dengan perasaan dan mental yang sangat kuat, dan tidak menyimpan kata-katanya dalam hati, “Ericko, selanjutnya aku tidak akan merepotkanmu lagi, aku hanya ingin mentraktirmu makan, kamu memangnya harus menghindariku separah ini?”

Mobil kebetulan berhenti di depannya, Ericko Ye membuka pintu mobil, “Carina, lain kali jangan cari aku lagi.” Setelah itu langsung duduk ke dalam mobil, lalu pergi.

Carina Qiao melihat mobil hitam yang pergi menembus hujan, menggertakan gigi mengejarnya, dia tidak percaya, Ericko Ye bisa tega melihatnya mengejarnya di tengah hujan.

Hujan turun begitu deras, dan Carina Qiao berlari di tengah hujan, tubuhnya secara otomatis langsung basah kuyup, titik hujan deras menghantam wajah dan menimbulkan rasa sakit, tetapi dia tidak bisa memperdulikan hal lainnya, asalkan dia bisa menghentikan mobil itu, dia rela melakukan segalanya.

Hujan deras turun seharian, air di jalanan sudah semata kaki, Carina Qiao dengan penuh tenaga mengejar mobil hitam di depannya, dan tiba-tiba karena tidak hati-hati “pluk” tubuhnya jatuh terpeleset ke genangan air.

Air mata kesedihan jatuh bersama air hujan, dia dengan mata kepalanya sendiri melihat mobil hitam itu menghilang dari matanya, Carina Qiao merasa dunia saat ini seolah tengah menyampakannya.

Mengapa tega memperlakukannya seperti itu?

Tuhan, kalau kamu menyuruhku untuk tetap hidup, tapi mengapa tidak memberiku kesempatan untuk meraih angan-anganku?

Carina Qiao duduk di tengah hujan deras, memancing tatapan orang-orang disekitarnya.

Beberapa menit kemudian, sebuah mobil berhenti di depannya, dia mendengar suara dunia yang paling mengharukan.

“Naik.”

Carina Qiao mengusap air matanya, wajah ganteng Ericko Ye muncul di depannya, api dalam hatinya yang awalnya mati kembali menyala...

Ericko Ye menyodorkannya selembar tissue kering, tidak mengatakan apapun.

Mobil melaju dan tiba di sebuah kafe, Ericko Ye membawa Carina Qiao yang basah kuyup duduk di dalam kafe, dan menyuruh pelayan mengantar 2 gelas kopi panas untuk mereka.

“Carina, hari ini mari kita bicarakan dengan jelas semuanya, aku saat ini dengan sangat jelas memberitahumu, seumur hidupku ini hanya akan mencintai Christy sendiri, jadi kamu jangan menghabiskan waktu dan perasaan di sisiku, aku juga tidak akan membalas perasaanmu. Dan lagi, dulu walaupun aku pernah melakukan hal-hal bersifat intim denganmu, tapi semua itu hanyalah masa lalu, kamu mengerti tidak?” Ericko Ye berkata dengan sangat serius.

Karena bermandi hujan dalam beberapa waktu, membuat tubuh Carina Qiao menggigil kedinginan, bibirnya mulai pucat, “Ericko, Christy dia tidak akan pulang lagi, kamu mengapa mau menunggu orang yang tidak akan pulang lagi?”

Ericko Ye bersender di sofa, kedua tangannya berlipat di dada menatapnya dengan dingin, “Kamu bagaimana tahu kalau dia tidak akan pulang lagi? Aku ingat kalau aku memberitahumu kalau dia pergi belajar ke luar negeri.”

Carina Qiao mematung, otaknya sepertinya ikut kemasukan air hujan.

“Oh-iya,” Ericko Ye melihatnya diam, melanjutkan, “Karena Gilbert yang mencarimu dan menyuruhmu pulang, nah dia pasti juga memberitahumu tentang Christy kan.”

Mata Carina Qiao tidak berani menatap mata Ericko Ye, iya, dia Ericko Ye, kebohongan seperti ini bagaimana bisa dihindari darinya?

“Kenapa? Tidak mau bicara? Kalau tidak mau ya aku akan pergi, dan kita mulai hari ini tidak usah bertemu lagi.” Ericko Ye baru mau berdiri dan pergi, Carina Qiao langsung membuka mulut, “Maaf, Ericko, maaf aku telah membohongimu.”

Ericko Ye perlahan duduk kembali ke sofa, menatapnya, menunggunya melanjutkan perkataannya.

“Aku itu takut kamu salah paham, makanya berbohong padamu,” Carina Qiao cepat merubah kata, “Aku akui, orang yang menyelamatkanku adalah Gilbert, dia yang mengurusku dan membawaku ke rumah sakit, dan kali ini dia juga yang menyuruhku pulang.”

“Dia menyuruhmu pulang untuk apa? Untuk naik ke ranjangku? Atau untuk mematai-mataiku mencari tahu kelemahanku, kemudian menghancurkan namaku?”

Carina Qiao panik menggelengkan kepala, “Tidak, tidak, bukan seperti itu, dia hanya menyuruhku pulang, tidak menyuruhku melakukan apapun, aku yang memang ingin mencarimu, aku sangat merindukanmu, maka dari itu pergi menemuimu.”

“Carina, sama seperti yang kamu katakan, kamu tidak melakukan apa-apa, tapi jangan sampai aku mendapat berita miring tentangmu, kalau tidak, aku tidak akan melepaskanmu, dan juga Gilbert.” Suara Ericko Ye membawa aura kematian, membuat bulu kuduk Carina Qiao berdiri.

“Ericko, kamu memangnya benar-benar tidak ingin melihatku ya? Aku telah tidak mudah lari dari kematian, ya anggap saja aku sebagai teman biasa, kamu tidak bisa menghiburku sedikit saja?” Carina Qiao dengan suara lemah berkata, seperti sedetik kemudian akan mengeluarkan air mata.

Ericko Ye tidak tersentuh, “Carina, kamu bisa hidup lagi memang suatu keajaiban, jadi kamu harus memanfaatkanya dengan baik, jangan lakukan hal-hal yang tidak ada hasilnya.”

“Nah kalau Christy selamanya tidak kembali?” Carina Qiao menebalkan wajahnya bertanya, “Kamu mau menunggunya seumur hidup?”

Mata biru Ericko Ye menggelap, “Dia pasti akan kembali.”

“Kalau seandainya tidak bagaimana?” Carina Qiao tidak terima ingin mendengar jawaban atas pertanyaannya ini.

“Tidak ada kata seandainya, di duniaku tidak ada kata itu.”

“Ericko, kamu jangan memperlakukan dirimu seperti itu, ada banyak cerita yang tak bisa ditebak...”

“Carina, kamu coba kalau berani ucapkan satu kata lagi?” Suara Ericko Ye terdengar begitu serius.

Carina Qiao menggigit bibir bawahnya, hatinya rasanya tersobek-sobek, “Ericko kamu tahu tidak, sikap kukuhmu atas Christy, itu sama dengan sikap kukuhku padamu, kamu kenapa tidak bisa membalikan kepalamu dan melihatku? Kamu lupa dengan kenanagan indah kita malam itu?”

Ada kabut berkelap-kelip di mata Ericko Ye, dan dia berkata dengan dingin, “Carina, aku terkadang berpikir, akankah lebih baik kalau saat itu aku tidak mencarimu, dan itu setidaknya membuatku memiliki kenangan tentangmu yang sempurna di hatiku, dan semua ini kamu, yang sedikit demi sedikit membuat semua hal baik itu hilang. Dan aku duduk di sini sekarang, juga merupakan rasa kasih sayang terakhir untukku padamu. Mulai hari ini, kamu jalan di jalanmu, aku jalan di jalanku, kita berdua tidak ada hubungan apa-apa lagi.

“Apakah karena Edelyn?” Carina Qiao bertanya dengan nada tinggi, dan menahan langkah Ericko Ye, “Hanya karena dia mirip dengan Christy, jadi kamu lebih memilih seorang yang mirip dengannya, dan tidak mau memilih untuk melihatku barang sedikit saja?”

Ericko Ye berbalik, dari ketinggian melihatnya, “Carina, tidak ada Edelyn, aku juga tetap tidak akan melihatmu. Dan juga, Edelyn, bukan orang yang bisa kamu ganggu, jadi kamu sebaiknya tahu diri saja, kalau kamu berani menyentuhnya, tanpa aku turun tangan, orang dari Hongkong sana akan membuatmu mati perlahan.”

Carina Qiao menatap lurus matanya, tidak berani bersuara.

“Oh ya, kemarin aku bilang, kalau kamu ada kesulitan kamu bisa meneleponku, kata-kata itu aku tarik lagi, jangan hubungi aku lagi, dan jangan muncul di hadapanku, karena setiap kemunculanmu, hanya akan membuatku teringat kembali atas perlakuan jahatmu pada Christy, aku takut suatu saat nanti aku tidak bisa menahan diri untuk membunuhmu dengan tanganku sendiri.”

Setelah kepergian Ericko Ye beberapa saat, Carina Qiao baru tersadar dari ketakutannya saat mendengar kata-kata itu, dia bisa melihat aura mematikan itu dari matanya, dan dia sepertinya sangat menginginkan nyawanya.

Harapan dalam hatinya sepertinya kini benar-benar lenyap, Carina Qiao terduduk lemas di sofa, menangis tanpa air mata.

Bagaimana?

Dia pulang demi Ericko Ye, tapi dirinya malah begitu tega padanya, dan tidak memberikannya kesempatan sedikitpun.

Nah baiklah, kalau memang begitu, kita semua jangan harap bisa hidup tenang, barang yang tidak bisa ku dapat, wanita lain jangan harap bisa mendapatkannya.

……

Hujan turun selama 2 hari, hingga hari ketiga langit baru kembali cerah, semua orang sedang mengeluh, kalau hujan terus turun, maka mereka akan naik perahu pergi ke tempat kerja.

Christy Mu meregangkan pinggangnya, dia salah perhitungan, dia pikir Carina Qiao akan segera datang padanya, tetapi setelah tiga hari berlalu, dia malah tidak menunjukkan jejaknya sedikitpun.

Apakah wanita ini telah berubah?

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu