Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 313 Melihatnya Bermain Wanita (2)

Di malam hari, Evardo Ye duduk di ruang tamu menonton berita, yang kebetulan tentang longsoran es di Gunung Kunlun.

"Dipahami bahwa longsoran salju ini disebabkan oleh faktor manusia. Untungnya, tidak ada korban jiwa ..."

Tidak tahu mengapa, melihat laporan ini, Evardo Ye panik. Dia selalu merasa bahwa itu ada hubungannya dengan Yolanda Duan. Tidak ada korban? Jika dia dalam misi rahasia, bagaimana dia bisa melaporkan korban?

Seseorang yang diingat oleh Evardo Ye sepanjang waktu, karena dia menyelesaikan tugas dengan sangat baik, semua anggota dicatat sebagai layanan kelas dua yang baik. Setelah mengumumkan perintah pujian, mereka ditempatkan di sebuah rumah hitam kecil sendirian.

Itu selalu menjadi tradisi untuk menembak dan membunuh orang, semuanya akan terbakar ketika mereka kembali, dan mereka akan diisolasi untuk jangka waktu tertentu untuk memastikan bahwa roh pembunuh mereka akan menghilang dan menenangkan mereka.

Setelah satu hari dan satu malam di kurungan, Yolanda Duan lebih memikirkan Evardo Ye dari sebelumnya, dia tidak tahu apa yang sedang dilakukan lelaki ini, dia harus meluangkan waktu untuk kembali dan melihatnya.

Pada hari ketika dia meninggalkan rumah hitam, Juna Duan datang untuk menjemputnya, dia sangat sedih melihat putrinya kehilangan banyak berat badan dan pipinya memerah karena kedinginan.

Gadis-gadis lain bekerja dan menikah pada usia begini dan berpakaian dengan indah, tetapi putrinya masih harus terus memperjuangkan hidup dan matinya. Apakah ini cara yang adil baginya?

Yolanda Duan melihat ayahnya dan mengambil lengannya sambil tersenyum, "Yo, aku begitu dihormati hari ini, dan komandan secara pribadi datang menjemputku."

"Aku adalah komandan, tetapi juga ayahmu," kata Juna Duan dengan kalem.

Yolanda Duan berkata dengan terkejut, "Ayah, apa ada yang salah denganmu hari ini? Baik sekali, apakah ada tugas sulit yang perlu aku lakukan lagi?"

Juna Duan terdiam beberapa saat dan berkata, "Yolanda, pernahkah kamu berpikir untuk meninggalkan tentara?"

Gadis itu berhenti dan memandangi ayahnya dengan serius, "Ayah, apa maksudmu?"

Juna Duan mengulurkan tangan dan menyentuh luka di wajahnya, lalu berkata dengan menyakitkan, "Aku tiba-tiba merasa hidup kamu sangat keras, anak perempuan harusnya hidup bahagia, pergi ke sekolah, bekerja, jatuh cinta dan menikah, bukannya hidup dan mati seperti kamu. Jika ibumu tahu kamu hidup seperti ini, dia akan menyalahkanku."

"Ayah, kurasa tidak sulit sama sekali. Kurasa itu sangat bagus."

Juna Duan menghela nafas tanpa daya, "Pada awalnya, kamu bergabung dengan tentara untuk membalas dendam ibumu. Hal ini telah lama berlalu. Kamu telah melakukannya dengan sangat baik selama bertahun-tahun, bahkan ..."

"Ayah," Yolanda Duan memandang ayahnya dengan serius, "Kamu juga seorang tentara, kenapa kamu punya ide seperti itu?"

"Aku seorang tentara, tetapi aku juga seorang ayah." ekspresi Juna Duan kontradiktif. "Ketika salju longsor hari itu, aku berpikir, apa yang akan aku lakukan jika kamu menjadi korban?"

"Ayah, apakah aku tidak baik? Aku sudah dewasa dan tahu apa yang aku inginkan." Yolanda Duan dengan serius berkata, "Aku suka menjadi tentara dan melindungi orang yang ingin aku lindungi. Jangan membujukku lagi. Jika suatu hari aku tidak ingin menjadi seorang tentara, aku akan mengajukan pengunduran diri sendiri."

"Kamu sendiri yang mengundurkan diri? Haha, maka aku harus menunggu sampai kehidupanku selanjutnya."

Yolanda Duan menggandeng lengan ayahnya kembali, menunjukkan ekspresi seperti gadis kecil, "Ayah, bagaimana performaku dalam menyelesaikan tugas ini?"

"Bagus sekali, bukankah semua perintah penghargaan sudah keluar?"

Mata Yolanda Duan berputar, "Ayah, tolong beri aku cuti beberapa hari, aku ada urusan."

Juna Duan menoleh dan menatapnya, "Kamu ingin bertemu dengan Evardo itu 'kan."

"Iya." Yolanda Duan tidak bermaksud untuk menutupi. Dia sangat jelas, ayahnya pasti sudah memeriksa latar belakang Evardo Ye, juga termasuk sudah diam-diam menyetujui. Kalau tidak mana mungkin Evardo Ye bisa begitu lancar keluar masuk rumah sakit tentara?"

Ekspresi Juna Duan langsung berubah, "Pria itu tidak cocok untukmu."

Yolanda Duan terdiam, "Ayah, kenapa kamu tiba-tiba ..." berubah begitu cepat.

"Aku waktu itu berkata, orang yang berkecimpung di bidang bisnis, hatinya tidak dapat fokus di satu hal. Katamu kalian hanya teman, jadi aku tidak mengaturnya. Tapi sekarang apa maksudmu? Masih teman?"

Yolanda Duan jarang-jarang merasa malu, "Ayah, sebenarnya dia lumayan."

"Apanya yang lumayan? Dia itu membohongi wanita sepertimu yang polos." Juna Duan berkata dengan marah.

Yolanda Duan merasa ada yang aneh dan segera bertanya, "Ayah, ada masalah apa? Kenapa kamu begitu marah?"

Juna Duan mengeluarkan ponsel lalu menyodorkannya pada Yolanda Duan, "Kamu cari sendiri. Evardo dan artis wanita itu ada gosip yang sudah tersebar luas dan kamu masih bilang tidak, huh."

Yolanda Duan setengah percaya dan setengah tidak. Dia mengambil ponsel dari tangan ayahnya, lalu mengetikkan nama Ericko Ye di kolom pencarian. Berita yang keluar pertama adalah Ericko Ye memelihara seorang artis wanita, Krystal Yang.

Otaknya seperti dipukul dan terdengar bunyi di dalamnya. Saat bersama dengannya, pria itu terlihat sangat mencintai dirinya. Kenapa setelah dia pergi setengah bulan saja, pria itu sudah bersama dengan wanita lain?

Menari, makan, bahkan ... tidur bersama?

Evardo Ye, kamu hebat. Aku benar-benar sudah meremehkanmu.

Hati Yolanda Duan seperti ditusuk jarum. Dia benar-benar tidak bersedia bahwa orang yang dikatakan di dalam berita adalah Evardo Ye. Karena berbeda sekali dengan yang dia kenal, tapi ada foto bukti jelasnya. Bagaimana bisa tidak percaya?

Dia menahan napas dan membaca sampai habis artikel yang ada. Juga melihat link di bawah, yaitu penjelasan dari Evardo Ye.

Penjelasan apa?

Begitu dibuka, penjelasan mengatakan, Evardo Ye dan Krystal Yang hanya kebetulan bertemu. Bahkan bukan termasuk teman. Bagaimana bisa memeliharanya? Hal itu hanya masalah yang dibuat oleh Krystal Yang saja.

Dia yang tadi masih marah, tanpa bisa ditahan merasa bingung. Dia harus percaya pada siapa? Yang satu bilang diperlihara, yang satu bilang tidak ada hubungan. Mungkin karena sebelumnya performa Evardo Ye terlalu baik, dalam hatinya dia lebih percaya pada Yolanda Duan.

"Ayah, menurutku masalah ini ... hanya dibuat-buat oleh artis wanita itu saja." Yolanda Duan berkata dengan ragu.

Juna Duan memelototi putrinya, "Tidak ada angin maka tidak ada ombak. Kalau dia benar-benar tidak kenal dengan wanita itu, bagaimana bisa menari dengannya dan makan? Masa foto itu bohong?"

Yolanda Duan dibuat diam oleh perkataan ayahnya. Setelah berpikir sebentar, dia berkata, "Ayah, aku ingin bertanya langsung padanya."

Kalau tidak melihat langsung masalah ini, dia tidak akan begitu cepat memutuskan. Meskipun sekarang dia sangat marah.

Juna Duan sedikit kesal, "Kamu ini kenapa begitu keras kepala? Apakah setelah dia mengantarkan makanan padamu selama beberapa hari, kamu jadi ingin pergi dengannya?"

Ekspresi Yolanda Duan sangat serius, "Ayah, aku tidak percaya Evardo Ye adalah orang seperti itu. Kalau dia ingin berhubungan dengan artis manapun, maka itu sangatlah mudah. Kenapa dia harus bersusah-susah payah mengantar makanan padaku? Apa yang dia inginkan padaku?"

Wajah Juna Duan menjadi masam, "Aku juga ingin tahu apa yang dia inginkan."

"Ayah, beri aku waktu beberapa hari. Aku ingin bertanya sendiri padanya."

Juna Duan menghela napas, "Baiklah, tapi setidaknya kamu menunggu dua hari lagi baru ke sana. Setelah luka di wajahmu lebih baik ..."

"Tidak usah. Ini memang merupakan hal yang sering terjadi pada diriku. Kalau dia tidak bisa menerima ini, maka aku juga tidak perlu berpikir untuk lanjut lagi."

"Kapan kamu pergi?"

"Sore ini."