Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 536 Jangan Tertipu Oleh Kecantikan! (2)

Yunardi Mu tidak rela. Ada lagi yang ingin dikatakan, Vanny telah menenangkan suasana hatinya, tersenyum pada Yunardi Mu, dan berkata, "Bukankah katamu, akan ada rapat di sore hari, cepat makan."

"Aku……"

"Itu, aku sudah selesai makan, kamu makan perlahan."

Mengatakan itu, Vanny mengambil tas sekolahnya dan sepertinya lari, meninggalkan kafetaria.

Melihat punggung Vanny, Yunardi Mu menghela nafas dengan lembut.

Malam itu--

Vanny berdiri di dapur dan memasak semangkuk sup manis, siap untuk diminum Ani Xie ketika dia kembali.

Tapi ketika dia matang, Vanny menjadi bengong, dan dia tidak bisa tidak memikirkan apa yang dikatakan Yunardi Mu pada dirinya sendiri, wajahnya kadang-kadang menunjukkan seringai, dan kadang-kadang mengerutkan kening lagi.

Vanny sangat penuh perhatian dan bahkan tidak mendengar Ani Xie kembali.

Ani Xie sangat lelah, tetapi setelah mencium aromanya, dia sedikit tergiur, berjalan ke dapur dengan aromanya, dan kemudian melihat bahwa sup di panci telah meluber, dan Vanny berdiri mematung.

Ani Xie berjalan mendekati dan mematikan api, dan menyeka sup yang meluap dengan kain.

Ketika dia tersadar, Vanny berteriak, dan kemudian dia membereskan kekacauan itu.

Ani Xie sedikit mengernyit. Bertanya, " Apa yang kamu pikirkan?"

Vanny menunduk dan berkata dengan malu, "Bukan apa-apa, itu ujiannya."

"Juga harus hati-hati, tadi betapa berbahayanya."

“Aku mengerti.” Vanny memegang semangkuk sup manis, mengangkatnya sambil tersenyum, dan berkata sambil tersenyum, “Ani, minumlah sup manis.”

Ani Xie ingin mengomel beberapa kata, tetapi emosinya hilang ketika melihat ekspresi yang menyenangkan dari Vanny.

Setelah mengambil mangkuk sup, Ani Xie bertanya, "Mengapa kamu tidak tidur selarut ini?"

"Setelah melakukan dua set kertas tes dan minum secangkir kopi lagi, aku tidak bisa tidur."

"Minum kopi di malam hari, kamu juga harus memperhatikan tubuh mungilmu. Lihat dirimu, kurusan lagi."

Berbicara, Ani Xie juga meremas dagu Vanny.

"Kamu bukannya sama denganku. Aku tidak mengerti. Mengapa kamu menjadi gila kerja setelah kamu menikah dengan Yonardo Xiao?"

Dia duduk di meja kecil di dapur, tampak lelah, tetapi matanya cerah.

"Sebelumnya, aku selalu takut bahwa aku tidak akan pantas untuk Yonardo. Aku selalu ingin memperkuat diri sendiri dengan hal-hal eksternal. Tetapi kemudian, aku memahami bahwa segala sesuatu di dunia akan berlalu, dan satu-satunya yang bisa benar-benar mengalahkan diri sendiri adalah dirimu sendiri. "

"Karena itu, aku ingin terus meningkatkan diriku, memperkaya dan menguatkan hatiku, sehingga aku tidak lagi takut dibandingkan, juga tidak akan peka dan curiga karena tindakan orang lain yang tidak disengaja. Hubungan antara Yonardo dan aku bisa bertahan untuk waktu yang lama. "

Melihat penampilan Ani Xie yang percaya diri dan tenang, Vanny berkata sambil tersenyum, "Ani, kamu luar biasa."

"Selama ada tujuan. Dan mau bekerja untuk itu, kita semua hebat."

Vanny tiba-tiba teringat kata-kata Yunardi Mu di siang hari, ragu-ragu sejenak, dan berkata dengan lembut, "Kamu sangat baik sekarang, tapi jangan lupa untuk menghubungi Yonardo. Lagi pula, kamu adalah pengantin baru, jadi tidak baik untuk berpisah seperti ini."

"Dia sangat mendukungku, tidak apa-apa. Selain itu, kami juga akan menelepon dan melakukan kontak video pada hari kerja, dan hubungan kami sangat baik. Kamu tahu, itu disebut dampak prilaku. Biarkan dia melihat ..."

Ani Xie ingin mengatakan sesuatu yang lain, tetapi dia melihat Vanny bingung, tertawa, menggelengkan kepalanya dan berkata, "lupakan saja, kamu masih belum tahu."

Vanny sedikit tidak bisa dimengerti, tetapi dia bersikeras, mengatakan, "Bagaimana kalau itu diketahui oleh orang lain? Orang-orang akan bergosip. tidak tahu kata-kata tidak menyenangkan apa yang akan keluar."

"Sekarang, rumor itu tidak akan menjatuhkanku lagi."

"Bagaimana dengan orang tua Yonardo, apa kata mereka, kamu tidak peduli?"

"Mengapa kamu mengatakan itu," tanya Ani Xie, mengangkat alisnya, "Apakah kamu mendengar sesuatu?"

Vanny sedikit bersalah. Dia menoleh dan berkata, "ah. Tidak ada. Aku khawatir tentang kamu. Kamu begitu sibuk. Bukan seperti apa yang ingin dilihat mertuamu."

"Jangan khawatir. Ayah dan ibu mertuaku sangat berpikiran terbuka. Ketika Yonardo dan aku kembali, kami bertemu mereka. Mereka juga mendukung aku dalam mengejar karirku sendiri. Ibu mertuaku akan mengobrol denganku tentang industri hiburan. Dia adalah orang yang sangat menyenangkan."

"Tidak hentikan kamu atau sesuatu?"

"Tidak."

Aneh, bagaimana ini berbeda dari apa yang dikatakan Yunardi Mu?

Kepala Vanny sedikit bingung, ragu-ragu sejenak, dan bertanya, "Apakah mereka akan mengeluh tentang kamu di belakang?"

"Ibu mertuaku berterus terang dan tidak melakukan hal semacam itu. Jika mereka benar-benar tidak puas, mereka akan memberitahuku secara langsung."

"Waduh, hal semacam ini, betapa memalukannya untuk mengatakannya padamu langsung. Memang benar bahwa mereka akan memberi tahu Yonardo. Hanya saja dia sangat mencintaimu, tidak akan mengatakan yang sebenarnya."

"Percayalah, itu tidak akan terjadi. Aku mengenal suamiku dengan sangat baik, dan percaya pada ayah mertuaku." Ani Xie meletakkan mangkuk sup dan bertanya, "Aku merasa kamu tidak benar, mengapa kamu bisa tahu mertuaku mengeluh tentang aku? "

Vanny tersenyum canggung dan berkata, "Bukankah menjadi menantu orang kaya kurang lebih diintimidasi. Begitulah yang terjadi dalam serial TV, aku khawatir kamu akan dirugikan."

"Tenang, aku punya pertimbangan. Jika momentumnya salah, aku pasti akan mencari jalan. Sekarang, aku bukan gadis konyol itu lagi. Aku tahu bagaimana melindungi diriku sendiri."

Mendengar kata-kata Ani Xie yang percaya diri dan kuat, kepala Vanny menoleh, menemukan bahwa Ani Xie tampaknya telah berubah.

Matanya bingung sesaat, Vanny berkata, "Aku merasa kamu tumbuh cepat, dan kamu tidak lagi seorang siswa perempuan yang sederhana dan bermata polos. Pada saat ini, aura kamu sepenuhnya terbuka, bahkan jika kamu berdiri di sebelah Yonardo juga tidak akan ditutupi oleh ketenarannya. "