Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 165 Christy Mu Adalah Milikku, Mari Bertarung(2)

“Brian, aku sudah melihatmu, yang mana mobil Javier?”

“Mobil Porsche merah yang ada di depan.” Brian Zhang terus menatap mobil itu, takut kehilangan dalam sekali kedipan mata, hanya saja hatinya merasa sedikit aneh, jelas-jelas tadi beberapa tikungan, Javier Mu bisa saja kabur meninggalkannya, namun sebaliknya, kecepatannya justru memelan, seperti menunggu dirinya untuk dikejar.

Mungkinkah dia merencanakan sesuatu.

Atau, dia memang tidak menyadari jika diikuti?

Tiga mobil itu saling mengejar, setelah satu jam lebih keluar dari kota A. Ericko Ye merasa sedikit curiga, Javier Mu ingin membawa Christy Mu kemana? Arah Timur sudah lautan. Jangan-jangan mereka akan pergi naik kapal?

Sepanjang perjalanan ke arah Timur, ketika sudah tiba di luar pinggiran kota taxi itu sudah tidak bisa bertahan lagi, dua mobil yang ada di depan itu mobil sport, bagaimanapun sang supir membanggakan keahliannya, namun kemampuan mobil yang tidak mendukung, hanya dapat melihat dua mobil sport itu semakin menjauh, jika terus dilanjutkan, mungkin bahkan bayangan mobil Porsche pun tidak akan terlihat.

Ericko Ye tidak bisa memaksakan hal ini, “Brian, putar balik jemput aku. Pak, berhenti.”

Sang supir berucap dengan sungkan, “Bro, tidak terkejar, kecepatan mobil butut ini benar-benar tidak bisa menandingi mobil sport.”

Setelah taci berhenti, mobil Cayenne sudah tiba di hadapannya, Ericko Ye segera turun dari taxi, kemudian naik ke dalam mobil

Sang supir yang melihat Cayenne yang menghilang dari jarak pandangnya, menghela nafas memuji “Mobil bagus memang cepat”, kemudian dengan senang menghitung tumpukan uang yang ada di hadapannya.

……

Di atas tebing sisi laut, Porsche merah terlihat berbaring dengan diam, seperti seekor cheetah yang kelelahan.

“Brum——”

Cayenne berhenti dengan jarak sepuluh meter dari tempat.

Ericko Ye mantap dingin mobil yang ada dihadapannya, menyadari ada yang tidak beres.

Di sekitar selain terdengar suara angin dan ombak laut, tidak lagi terdengar suara lainnya, dan juga untuk apa Javier Mu memarkirkan mobilnya disini?

“Brian, apa kamu melihat dengan jelas jika yang di dalam mobil itu Javier?” tanya Ericko Ye padanya.

“Benar Javier, dia bahkan tersenyum mengejek padaku.” Brian Zhang berucap dengan yakin.

Ericko Ye membuka laci yang ada di sebelah kanan mobil, megeluarkan pistol yang ada di dalamnya, dan mengisinya dengan peluru.

Brian Zhang yang melihat itu merasa terkejut, “Tuan, kamu......”

“Bukankah Javier suka bermain? Kalau begitu biarkan kali ini kita mengikuti permainannya.” pancaran mata Ericko Ye terlihat seperti haus darah, dia tidak bisa lagi membiarkan Javier Mu terus-terusan menguji batasnya, dia merasa sudah cukup, jika memang begini, maka hari ini kita akan memperhitungkan semua dendam diantara kita.

Brian Zhang tidak berani bersuara.

Mengikutinya turun dari mobil dalam diam.

“Javier, brengsek ayo muncul!” Ericko Ye berteriak ke arah mobil Porsche.

Pintu mobil terbuka, Javier Mu turun dari tempat duduk pengemudi, raut wajah yang terlihat senang, seperti datang untuk berlibur.

Javier Mu melihat Ericko Ye, sudut bibirnya membentuk sebuah seringaian, “Ericko, kamu mengejarku sepanjang perjalanan, apa yang ingin kamu lakukan?”

“Kamu bilang apa yang ingin aku lakukan? Javier, sebelumnya aku melepaskanmu, karena aku menghargai Christy, kenapa kamu masih saja seperti ini, ingin berhadapan dengan pistol?” Ericko Ye mengangkat pistolnya, mengarah ke kepala Javier Mu, “Apa kamu percaya jika sekarang aku bisa saja mengantarmu ke surga?”

Javier Mu terlihat tidak takut sama sekali, malah terlihat sangat santai, “Ericko, untuk apa kamu berucap omong kosong sepanjang itu, apa kamu berani menembak?”

“Dor——” Ericko Ye menembak ke sisi kaki Javier Mu, kemudian bahkan tidak bisa bergerak sedikit pun.

Javier Mu berucap menertawakan, “Ericko, dari mana kamu belajar cara menembak? Apa beberapa tahun yang lalu aku gagal megajarkannya padamu, apa menembak harus menembak di kepala?”

“Javier, kamu jangan menguji batas kesabaranku, dimana Christy?”

Javier Mu terkekeh, “Christy? Akhirnya kamu teringat dengan Christy, tapi, bukankah dia bersamamu? Kenapa kamu bertanya padaku dimana orangnya?”

Mata Ericko Ye terlihat memicing, “Javier, kamu jangan bermain-main denganku, yang duduk di dalam mobilmu bukankah dia?”

Javier Mu tertawa besar, “Siapa yang memberitahumu jika yang duduk di dalam adalah Christy?”

Ericko Ye langsung menolehkan kepalanya menatap Brian Zhang, wajah Brian Zhang tercengang, “Jelas-jelas aku melihatnya menarik Nyonya muda......”

“Benarkah? Hahahaha...... AStaga, lucu sekali,” Javier Mu mengusap air mata yang keluar karena tertawa, berucap pada Brian Zhang, “Bro, sebenarnya apa yang terjadi dengan matamu? Jelas-jelas aku menarik kekasihku naik ke atas mobil.”

“Tidak mungkin, jelas-jelas aku melihatnya......” Brian Zhang segera mengelak.

Brian Zhang menepuk atap mobilnya, berteriak ke arah dalam, “Keluarlah, biarkan mereka melihat sendiri, agar mereka tidak menuduhku.”

Pintu penumpang di samping kemudi terbuka, terlihat turun seorang wanita cantik, dengan rambut sepanjang bahu, dengan gaun putih yang panjang dan luarnya mengenakan coat berwarna pink, kakinya menggunakan sepasang sepatu sneakers putih......

Pakaiannya sama persis, namun wajahnya sangat asing, bukan Christy Mu. Lalu, jika tidak diperhatikan dengan baik, pasti bisa salah mengenalinya hingga mengiranya Christy Mu, ditambah lagi ada Javier Mu disampingnya......

“Tuan, aku......” Brian Zhang merasa ingin melompat ke lautan ketika di depan hotel, wajah wanita ini tertutup oleh rambut panjangnya, dan mengenakan pakaian yang sama, karena dia panik dia langsung mengira jika wanita itu adalah Christy Mu.

Perlahan-lahan Ericko Ye menurunkan pistolnya, dia tidak menyalahkan Brian Zhang, jika saat itu dia yang melihatnya langsung, dia juga akan percaya jika wanita itu adalah Christy Mu.

Dia kembali dibodohi.

Saat itu jelas-jelas dia ada waktu untuk menunggu wanita yang berada di toilet itu keluar, berdasarkan intuisinya, jika Christy Mu pergi dari sisinya, bagaimana bisa dia tidak memiliki firasat apapun?

Semuanya menjadi berantakan karena terlalu memperhatikannya.

Jadi, ketika mendengar wanita itu mengatakan Christy Mu sudah pergi, kepalanya langsung memanas, ditambah lagi dengan ucapan Brian Zhang, dia langsung kehilangan kemampuan analisanya.

Bagaimana bisa sebodoh ini?

“Sudah melihat dengan jelas? Dia bukan Christy,” Javier Mu bersandari di mobilnya, kemudian berkacak pinggang dengan malas, “Susah payah aku keluar dengan kekasihku untuk melihat pemandangan laut, masih saja diganggu, benar-benar sial.”

……

Hotel, tiga menit sebelum lampu padam.

Christy Mu masuk ke dalam toilet, seorang wanita sedang memperbaiki dandanannya, melalui cermin wanita itu memicingkan matanya padanya, Christy Mu yang tidak menyadarinya masuk ke dalam bilik toilet, setelah selesai, ketika membuka pintunya, seorang wanita bertubuh mungil berdiri di depan pintu.

“Shuutt——” wanita itu meletakkan jarinya di depan bibir, kemudian masuk ke dalam bilik itu.

“Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan?” Christy Mu bertanya dengan sedikit tegang.

Wanita itu mengedipkan matanya padanya, “Apakah kamu masih mengingatku?”

Seketika muncul sekelebat bayangan dalam pikirannya, menutup mulut dengan tangannya, “Suster kecil?”

“Jangan bersuara, kamu lakukan apa yang aku katakan, mengerti?”

Christy Mu mengangguk dengan terkejut, tidak disangka, ternyata kakak sudah menyuruh orang untuk masuk ke dalam, walaupun suster kecil berdandan dengan tebal, namun jika dilihat dengan teliti masih saja dapat mengenalinya.

“Berdiri diatas sini, jangan biarkan orang dari luar melihat kakimu, aku tahu ini sangat sulit, tapi kamu harus bertahan.”

Setiap bilik toilet terdapat sebuah kotak khusus meletakkan tisu, tempat inilah yang ditunjuk suster kecil, untung saja tempat tisu di hotel ini terbuat dari emas, seharusnya bisa menanggung beban berat badan satu orang.

“Ayo, naik, sudah tidak ada waktu lagi.”

Christy Mu menarik nafas dalam, berucap dalam hari, baby, semangati ibu, kamu harus baik-baik saja.

Kemudian satu kakinya menginjak pinggir closet, kakinya yang lain menginjak kotak tisu, kemudian memegang dinding pemisah bagian atas, dan satu kakinya bergerak.

Saat ini, tiba-tiba lampu padam.

Seketika terdengar suara bising, dia mendengar sepertinya suster kecil sedang melepaskan celana.

Beberapa detik kemudian, lampu kembali menyala.

Selanjutnya, terdengar suara Ericko Ye dari luar, jantung Christy Mu berdetak dengan cepat, menempel dengan dinding pembatas dengan erat, berucap dalam hati, jangan sampai melihatku jangan sampai melihatku.

Christy, Christy——

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu