Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 86 Apakah Pria Itu Mencintai Orang Lain? (2)

Mengambil keuntungan dari waktu luangnya, Christy mengeluarkan pulpen dan kertas untuk melanjutkan kreasinya yang belum selesai kemarin. Dia tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang terus mengawasinya.

Jaraknya kurang lebih 1 meter di belakangnya, dikarenakan ditutupi oleh pot tanaman yang besar, jadi tidak menarik perhatian orang lain.

Carina sudah mempersenjatai seluruh tubuhnya, memakai riasan dan bedak yang tebal di wajahnya, ditambah dengan mengenakan kacamata hitam besar.

Matanya sebentar melihat sebentar lagi bersembunyi di samping tasnya, sudut mulutnya mengeluarkan senyum yang aneh, dan dengan tenang menunggu pertunjukan.

Dalam waktu kurang dari 10 menit, sosok Paman Franky muncul di dalam kafe, Christy menyimpan desainnya dan dengan perlahan menyesap kopinya.

Paman Franky langsung duduk di depannya, ekspresinya tidak jelas, dan dengan lembut dia berkata, "Christy, ada apa kamu mencariku?"

Christy dengan tenang menatapnya , sudut mulutnya terangkat terlihat senyum yang kalem, dan dengan lembut dia bertanya, "Aku ingin bertanya tentang keadaan kakakku."

Dalam sekejap Paman Franky berkedip dan batuk dua kali. Dia mengeluarkan ekspresi yang kebinggungan, dan nada bicaranya sedikit rendah. "Jadi begini, di tempat Javier sana terjadi sedikit masalah, untuk sementara waktu ini saya tidak bisa menghubunginya."

Christy terdiam kaku selama beberapa detik, dan terlihat ekspresi bingung muncul di wajahnya, dengan gelisah bertanya , "Paman, tolong jelaskan lebih rinci lagi, apa yang terjadi dengan kakakku sekarang ini?"

Terlihat ekspresi Franky merasa ini sangat berat, dan dia sengaja menarik panjang nada bicaranya, "Sekarang kamu tidak perlu khawatir dahulu. Sebenarnya tidak ada masalah yang besar. Kakakmu berkata bahwa dia bertemu dengan musuh dan sementara waktu ini mencari tempat untuk bersembunyi. Dia menyuruh kita untuk tidak menghubunginya."

Setelah mendengarkan kata-katanya, Christy malahan mengerutkan kening, dia sengaja menundukkan kepalanya, tetapi melihat dari sudut matanya dengan sangat teliti. Tiba-tiba mulut pria itu berangsur-angsur naik, hatinya serasa tenggelam.

Dia berbohong padanya.

Ini adalah reaksi pertama Christy.

Mungkin dalam waktu yang dekat ini dia bertemu begitu banyak masalah. Christy tidak naif seperti biasanya dengan mudah percaya kata-kata seseorang, bahkan jika itu berasal dari keluarganya sendiri.

Terlihat jelas Pamannya sedang sengaja menghabiskan waktu, karena dia terlalu sering mengunakan alasan itu, selama dia membahas topik tentang saudaranya, pria itu langsung menganti topiknya.

Dahulu dia tidak menyadarinya, tetapi tiba-tiba sekarang dia dapat menyadarinya.

Jika demikian, hanya ada dua kemungkinan: pertama adalah pamannya tidak tahu keberadaan kakakku, dan yang kedua adalah bahwa dia masih memiliki rencana lain.

Ternyata benar, ketika mendengar Paman Franky berkata, "Christy, kakakmu ingin saya menyampaikan ini kepadamu, dia berkata bahwa dia sekarang tidak memiliki uang, dan dia berharap kamu bisa mentransfer uang kepadanya."

Christy sengaja menunjukkan ekspresi terkejut, dan dengan curiga dia bertanya, "Apakah 10 M yang waktu itu saya berikan sudah habis?"

Franky menghela nafas dalam-dalam, melihatnya dengan tatapan yang tidak berdaya dan kemudian berkata, "Christy, Di luar itu tidak sebagus rumah, biaya di luar pasti lebih mahal, dan lagi kakakmu itu terluka parah, sekarang dia membutuhkan pelatihan rehabilitasi dan biaya itu tidaklah murah! "

Christy memegang cangkir kopi dengan kedua tangannya dan dengan lembut mengusap pola gambar di atas cangkirnya, dia berpura-pura tidak tahu dan bertanya, "Apakah kakakku mengatakan, berapa banyak uang yang dibutuhkan?"

Franky berpikir sejenak, dan menjulurkan tangan untuk menutupi senyum di wajahnya, dia seolah-olah merasa kesulitan dalam mengatakannya, "Dia membutuhkan 10 M lagi."

"10 M?" ekspresi wajah Christy terlihat kesulitan, dan menghela nafas, terlihat seolah-olah tak berdaya, "Bagaimana bisa saya memiliki uang sebanyak itu?"

“Christy, kenapa kamu masih sebodoh itu?” dengan muram Paman Franky berkata, “Kamu sudah menjadi nyonya keluarga Ye. Kamu harus belajar untuk memanfaatkannya dengan baik, berdasarkan kemampuan Ericko, baginya uang sekecil ini tidak ada artinya!”

Di dalam hati Christy mendenguskan suara ”Heng” , bagaimana dia bisa tahu tujuan Ericko menikahinya?

Mungkin di mata mereka, untung Christy telah menginjak kotoran anjing, dan lagi bagaimana mereka bisa tahu kondisi yang sebenarnya, bagaimana mereka bisa tahu?

"Paman, semua masalah itu tidak sesederhana yang kau pikirkan. Sejujurnya, baru-baru ini Ericko dan saya mengalami sedikit masalah. Dan dia tidak akan mungkin meminjamkan uang kepadaku."

Paman Franky terdiam sejenak, lalu mengangkat alisnya, dan dengan nada yang berat bertanya, "Sebenarnya apa yang terjadi? Terjadi masalah apa antara Kamu dan Ericko?"

Christy menunduk kepalanya, dia berpikir harus mengarang sebuah alasan.

Tetapi Paman Franky pikir dia tidak ingin mengatakannya, ekspresinya di wajahnya menjadi lebih berwibawa, nada bicaranya menjadi lebih sopan, "Christy, Saya beri tahu kamu. Ericko membuka perusahaan yang begitu besar. Dia cukup sibuk di hari kerja. Sebagai seorang istri seharusnya kamu lebih bertanggung jawab. Dia itu Pria, jika hanya kamu membujukya semuanya akan baik-baik saja! "

Kata-kata Paman Franky menuju ke inti permasalah, tetapi Christy merasa sangat terhina.

Dan dia tidak ingin membenarkannya, dan terus membiarkannya bersandiwara. Menunggunya selesai berbicara, dia baru mengatakannya secara tersirat, "Paman, hubungan kami berdua terjadi sedikit masalah dan sepertinya tidak dapat kembali seperti semula."

Setidaknya di matanya, pernikahan mereka telah berakhir.

"Apakah Mungkin Ericko ... Ericko dia ..." Setelah Paman Franky mengatakan ini dengan ekspresi yang suram. Pertama dia mengamati orang di sekitar apakah ada orang yang mengawasi mereka, dan kemudian dia mendekati Christy dan dengan suara yang rendah berkata. “Apakah mungkin di luar Ericko memiliki ... "

Christy terlihat sangat serius dalam menganggukan kepalanya, menerima apa yang dia pikiran.

Memang benar apa yang dikatakannya. Di matanya, Ericko dan Carina merupakan suami-istri, hal ini telah di buktikan oleh Carina.

Ekspresi wajah Paman Franky jauh lebih serius. Dia tidak peduli tentang kebahagiaan Christy. Dia hanya perlu menggunakan Christy, untuk menghubungkan dia dan Ericko.

Sejak Christy menikah dengan Ericko Ye, jumlah Mitra yang bekerja sama dengan Perusahaan Keluarga Mu telah meningkatkan pesat, dan keuntungan Perusahaan Keluarga Mu telah meningkat dalam satu garis lurus, Semua ini adalah berkah dari Ericko.

Dia juga telah mampu memperluas skala perusahaan, menggunakan sejumlah dana untuk di gunakan dalam perindustrian. Semua ini baru mulai beroperasi, dan sekarang yang menjadi ketakutan terbesar adalah perubahan besar.

Karena dia mengunakan ketenaran Ericko, baru tidak takut dalam menghadapi kondisi apapun. Tetapi jika mereka berdua bercerai, para mitra yang berkerja sama pasti akan menarik modal mereka, Perusahaan Keluarga Mu akan berubah menjadi ...

Franky tidak berani membayangkannya. Dia dari dalam hatinya menyalahkan Christy yang tidak berguna, karena tidak bisa menangkap hati Ericko. Dia membujuknya dengan nada bicara orang yang lebih tua, "Itu normal saja bagi seorang pria untuk membuat suatu kesalahan, jangan sampai karena kesalahan kecil kamu akan kehilangan yang besar! "

"Paman, aku tidak mengerti apa yang kamu maksud? Jika hubungan itu tanpa di dasari cinta, apakah kamu masih ingin tetap bersamanya?" Christy secara diam-diam mentertawakannya dan dia sengaja membuat pertanyaan yang bodoh itu.