Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 238 Sinyal Minta Tolong Darinya (2)

Setelah pemilik penginapan itu selesai menceritakan apa yang ia ketahui, suasana pun menjadi kelam dan suram. Ketiga orang itu menyusun gambaran kasar tentang apa yang terjadi pada malam itu dalam benak masing-masing.

Christy Mu kabur sambil menggendong anaknya dan dalam perjalanan bersembunyi di rumah wanita yang lebih tua itu. Ia sama sekali tidak menyangka Harryo Zhang bisa menangkapnya dan membawanya kembali. Tapi mendengar cerita bos penginapan itu, sepertinya orang bertopeng itu tidak memperlakukan Christy Mu dengan kasar, setidaknya ia tidak menyulitkan Christy Mu malam itu.

“Apa kamu tahu siapa nama orang bertopeng itu?” tanya Ericko Ye.

“Tidak tahu, ia jarang sekali bicara. Semua hal dikomunikasikan oleh seseorang bernama Harryo Zhang.”

“Berapa jumlah orang mereka?" Tanya Javier Mu.

Bos itu mulai menghitung dan berujar, “Termasuk temanmu, totalnya ada 10 orang ditambah seorang anak kecil.”

“Ke arah mana mereka pergi keesokan harinya?”

“Ke arah gunung.”

Tentu saja mereka masuk ke gunung. Tujuannya mereka datang kesini adalah untuk masuk ke gunung dan menemukan harta karun.

“Bos, apakah disini ada legenda yang mengatakan adanya harta karun di gunung?”

Bos itu tertawa kecil, “Perempuan cantik ini. Kalau di gunung kami ada harta karun apakah sekarang masih akan tersisa? Tentu saja sedari awal sudah akan digali habis lebih dulu.”

Ericko Ye terdiam sejenak sebelum akhirnya berbicara, “Bos, apakah kamu bisa menemukan pemandu untuk kami? Besok kami akan ke gunung.”

“Tidak masalah,” Bos itu langsung menyetujui namun menatap mereka dengan curiga. “Tapi... Kalian kesini untuk mencari teman kalian atau harta karun itu?”

“Kami kesini untuk mencari teman kami tapi sekelompok orang itu yang datang sebelumnya itu kesini untuk mencari harta karun.” jelas Ericko Ye singkat.

Bos itu pun bingung, “Benar-benar aneh. Aku sudah berada disini sejak kecil dan tidak pernah sekalipun mendengar ada harta karun atau semacamnya. Darimana orang-orang luar bisa tahu?”

“Mereka mungkin ditipu seseorang.” ujar Ericko Ye tanpa ekspresi. Lanjutan dari kalimat itu tidak ia lanjutkan. Ya, sebenarnya ialah yang menipu mereka.

Setelah selesai menanyakan beberapa pertanyaan, Brian Zhang beserta beberapa orang pun tepat kembali. Masing-masing tangan mereka membawa beberapa kantong plastik yang berisi beberapa kotak makanan.

Javier Mu bangkit berdiri lebih dulu, “Sekarang lebih baik kita makan dulu saja. Setelah makan baru kita berdiskusi lagi.”

Baik Ericko Ye maupun Lisa Xiao tidak menolak saran Javier Mu.

Bahkan sebenarnya, sekarang situasinya lebih baik dibandingkan apa yang Ericko Ye bayangkan sebelum datang kesini. Ia mengira ia harus menghabiskan beberapa hari lebih dulu sebelum berhasil mendapatkan sedikit informasi tentang Christy Mu. Ia tidak menyangka bahwa ia bisa mendapatkan begitu banyak informasi hanya dalam satu hari.

Ericko Ye percaya, selama ia mengejar di jalan ini, ia akan segera menemukan Christy Mu dan anak mereka.

Di tempat lain.

Dibawah arahan Tuan Cai, Gavin dan orang-orangnya datang ke sebuah lubang di tengah-tengah gunung. Anaknya sudah tertidur di punggung Christy Mu. Sepatunya sudah tidak terlihat model dan warnanya lagi, semua tertutup sempurna dalam lumpur.

Setelah berjalan di jalan gunung untuk waktu yang lama, Christy Mu pun merasa benar-benar lelah. Ia duduk disamping batu besar, napasnya terengah-engah. Sejak kegagalannya kabur hari itu, ia harus mengikuti kemanapun Gavin pergi. Benar-benar tidak ada kesempatan dan waktu untuk beristirahat.

Apalagi, Alisa juga benar-benar tidak bersahabat terhadapnya. Tentu saja sikap Alisa ini benar-benar dapat dimaklumi. Ia tahu, kalau bukan karena ancaman mati dari Gavin dan tanpa ucapan dari Harryo Zhang, entah sudah berapa kali Alisa mengacungkan belati ke lehernya.

Tidak jauh dari situ, Tuan Cai dan Gavin saling berbisik.

“Menurutmu, bagaimana peluang gua ini bisa dilewati?” tanya Gavin.

Raut wajah Tuan Cai benar-benar serius, “Aku tidak tahu. Tapi karena sudah sampai sini kenapa tidak masuk untuk melihat-lihat?”

Gavin menatap lubang besar gelap itu. Ia baru saja berpikir untuk menyuruh bawahannya masuk ketika ekor matanya menangkap Christy Mu yang sedang mengurut kakinya. Alis mata Gavin bergerak sedikit dan ia berujar, “Christy, kemarilah.”

Christy Mu menengadahkan kepalanya dan menatap Gavin dengan waspada, “Kenapa?”

Gavin berujar dengan sangat terus terang, “Kamu masuk dan lihatlah ada apa didalam sini.”

“Kamu sudah gila?!” maki Christy Mu. “Bagaimana bisa aku masuk?”

“Tentu saja dengan berjalan masuk. Sebenarnya aku ingin melihatmu terbang masuk, tapi sayangnya kamu tidak memiliki sayap.” sindir Gavin dingin, sedangkan orang-orang disekitarnya hanya menonton layaknya penonton pasif.

Christy Mu tahu bahwa Gavin sedang menjebak dirinya. Gua yang begitu gelap, siapa yang bisa tahu ada apa di dalam situ?

“Aku tidak mau.” tolak Christy Mu.

Gavin mendengus dingin, “Christy, sepertinya kamu salah paham. Kamu adalah sanderaku, bukan tamu yang diundang. Kamu tidak memiliki hak untuk menolak.”

Christy Mu bangkit berdiri dalam amarah, “Tapi, kalian memiliki banyak pria disini! Kenapa kamu malah membiarkan aku seorang wanita pergi sendirian?”

“Betul, memangnya ada masalah apa?” tanya Gavin meskipun ia sudah tahu jawabannya.

“Tentu saja ada masalah. Aku, aku ini sedikitpun tidak memiliki pengalaman dan aku tidak punya tenaga yang kuat. Kalau ada sesuatu didalamnya...”

Kilat kejam berkilat di mata Gavin, “Itu sebabnya aku membiarkanmu pergi dulu.”

“Kamu...” Christy Mu akhirnya paham tujuan kejam Gavin. Ia ingin menjadikan dirinya sebagai uji coba. Bagaimana mungkin ia bisa menyetujui hal ini?

Gavin menatap Christy Mu yang menoleh kesana-kemari dan tahu bahwa wanita itu akan menggunakan akalnya lagi. Ia tertawa dan berujar, “Christy, aku sarankan lebih baik kamu menghemat tenaga saja. Kamu tidak bisa lari. Sekarang aku berikan kamu dua pilihan. Pertama, kamu masuk dengan anakmu itu atau kedua, kamu tinggalkan anakmu di luar sini dan masuk seorang diri.”

“Gavin, kamu ini benar-benar keterlaluan,” Belum sempat Christy Mu menyelesaikan ucapannya, ia pun menyadari Harryo Zhang sudah berada dibelakangnya. Ia dengan terkejut langsung bangkit berdiri dan memelototi pria itu, “Kamu mau apa?”

“Christy, cepat pilih. Aku bukan orang yang panjang sabar.” Nada suara Gavin sedingin es.

Christy Mu menggertakkan gigi peraknya sambil menatap Gavin dengan ganas. Ia harus membuat keputusan yang paling baik untuk anaknya. Bagaimana mungkin ia membiarkan anaknya ikut menderita bersamanya?

“Baik, aku pergi sendiri.” Selesai berujar, Christy Mu pun melonggarkan ikat gendongan di dadanya dan melepaskannnya. Seperti saat ia kabur terakhir kali, anak itu tertidur dengan tenang di gendongan. Harryo Zhang dengan kasar merebut gendongan itu, hampir membuat anak itu terjatuh keluar.

Christy Mu rasanya hampir pingsan, “Harryo, apakah kamu tidak bisa lembut sedikit?”

“Tidak bisa.” jawab Harryo Zhang juga dengan kasar.

Rasanya Christy Mu akan jadi gila. Ia kembali duduk diatas batu itu dan menatap Gavin sambil berujar, “Aku tidak jadi pergi. Silakan bunuh saja aku kalau itu maumu.”

“Kamu yakin?”

Christy Mu terlihat tak acuh, “Ya, kematian pasti datang cepat atau lambat. Wanita tua ini tidak ingin dipengaruhi si brengsek ini lagi. Lebih baik kamu berikan aku dan anakku kebahagiaan, kita ibu-anak bisa menjadi teman satu perjalanan di dunia kematian.”

“Kamu adalah sandera yang sangat bagus, mana mungkin aku membiarkanmu mati?” Gavin tertawa dingin lalu berjalan menghampiri Harryo Zhang dan mengambil anak itu, “Selama aku ada disini, tidak ada orang yang bisa melukainya. Kamu bisa pergi dengan tenang.”

Christy Mu menaikkan alisnya, “Mendengar ucapanmu itu kenapa aku merasa kamu memang mengantarkanku pada kematian?”

“Tidak, aku hanya membiarkanmu menjelajah. Baiklah, kamu tidak usah bicara basa-basi lagi. Kalau memang ada harta karun di gua ini, kamu dan bayimu akan bebas.”

Sebenarnya Christy Mu benar-benar tidak ingin mati. Ia baru saja berusia 20 tahun dan bayinya baru berumur setengah tahun, kehidupan mereka masih panjang. Kenapa ia harus mati di tangan orang-orang ini untuk alasan yang tidak jelas? Christy Mu mengkhawatirkan anaknya. Bagaimana kalau Harryo Zhang mencuci otak bayinya saat ia masuk ke gua itu sendirian? Jadi ia harus bisa memastikan anaknya tetap selamat.

Alam bawah sadar Christy Mu mengatakan bahwa Gavin memang adalah seorang yang jahat tapi benar-benar baik terhadap bayinya. Jadi seharusnya tidak akan ada masalah apabila ia meninggalkan anaknya pada Gavin.

Christy Mu beberapa kali menghirup dan membuang napas dalam-dalam, membangun keberanian dalam dirinya sendiri untuk berjalan masuk ke dalam gua itu.

“Tunggu.”

Christy Mu merasa begitu senang dalam hati sehingga ia pun langsung menghentikan langkahnya. Apakah hati nurani Gavin mengatakan bahwa ia tidak bisa membiarkannya pergi seorang diri? Tapi seolah dengan cepat menghancurkan harapannya, ia pun mendengar Gavin berujar, “Harryo, berikan ia sebuah senter dan sebatang lilin.”

Harryo Zhang tidak menolak dan mengeluarkan sebuah senter dan sebatang lilin dari dalam tasnya kemudian memberikannya pada Christy Mu.

“Nyalakan.” ujar Christy Mu sambil mengambil lilin itu. Setelah menghabiskan beberapa hari bersama mereka, ia pun belajar banyak. Udara di dalam gua yang sudah lama tidak memiliki kehadiran manusia pastilah sangat tipis. Tujuan lilin itu dinyalakan adalah untuk melihat apakah ada oksigen di dalam gua itu. Begitu lilin itu mati, maka itu berarti jangan melangkah lebih jauh.

Christy Mu melangkahi semak belukar dan berjalan masuk menuju gua.

Gua tua ini terlihat seperti ditarik keluar dari dalam batu-batu besar, sekelilingnya adalah bebatuan. Sekitar satu sampai dua meter dari pintu masuk gua ini masih dapat dijangkau sinar matahari. Ada lumut hijau diatasnya yang terasa lembut dan licin saat diinjak. Berjalan semakin dalam, maka semakin gelap pula. Christy Mu menyalakan senter, sedangkan lilin di tangannya yang lain tetap menyala seperti biasa.

Apa yang disinari oleh senter itu adalah stalakmit-stalakmit. Pijakan kakinya pun semakin terasa keras dan semakin sulit untuk dilalui, rasa takut pun semakin menjalari hati kecil Christy Mu.

Dalam kegelapan ada begitu macam kemungkinan tidak terhingga yang mungkin terjadi, dan orang-orang selalu takut akan kegelapan yang tidak mereka ketahui.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu