Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 101 Kabur Dari Rumah, Tertangkap Basah (2)

Benar saja, kata-kata Carina Qiao berhasil menarik perhatian Ericko Ye, dia melihat Ericko Ye dengan cepat berjalan ke arah Carina Qiao dan bertanya dengan khawatir, “Carina, ada apa denganmu?”

Carina Qiao yang awalnya menutupi mulutnya tiba-tiba melepas tanganya, dan terlihat bibirnya yang bengkak bahkan terlihat berdarah.

Air mata palsu mulai mengucur, suaranya terdengar begitu lemah, “Ericko, kamu sebaiknya panggil orang untuk antar aku pergi dari sini saja, aku tidak cocok tinggal disini.”

Setelah mengatakan itu, berpura-pura melirik ke arah Christy Mu.

Christy Mu dalam hati mendengus, dia tidak ingat kalau dirinya menampar mulutnya dengan begitu keras, bahkan bisa hingga mengeluarkan darah! Tapi ucapannya ini jelas sengaja ditujukan padanya, dan darah itu, ckck sungguh drama queen yang rela berkorban apapun!

Dibandingkan dengan terakhir kali dia dengan sengaja jatuh dari tangga, mulut yang kulitnya di lepas dengan sengaja itu tentu saja bukan hal yang sulit untuknya.

Namun, Christy Mu tidak lagi seperti biasanya, menutup mulut dan membiarkan dia memfitnahnya, hingga kemudian dia hanya bisa menunggu dihukum dan dibersihkan oleh Ericko Ye.

Walaupun dia tidak ingin menjelaskan apapun pada Ericko Ye, tapi kejadian saat ini dia mau tidak mau harus mengatakan yang sejujurnya.

Chisty Mu menunjukan ekspresi terkejut, lalu bertanya dengan suara besar, “Carina, kata-katamu ini yang benar saja? Semua baik-baik saja begini mengapa mau pindah?”

Setelah mengatakan itu, berpura-pura merapikan rambut, lalu sengaja menunjukan pipi kanan yang membengkak bekas tamparan Carina Qiao, membuat Carina Qiao yang melihatnya langsung terkejut dan gugup.

Wajah Ericko Ye memuram, melihat pipi Christy Mu dia sontak terdiam, lalu akhirnya membuka mulut dengan datar bertanya, “Apa yang sebenarnya terjadi?”

Carina Qiao menggigit bibir bawahnya, rasa yang teramat sakit membuat air matanya luruh semakin banyak, dia dengan sedih berkata, “Ericko, ini tidak ada hubungannya dengan Christy, aku sendiri...aku sendiri yang mau meninggalkan rumah ini.”

“Kenapa?”

Wajah Carina Qiao terlihat kecewa, dari kedua matanya terlihat ekspresi tidak rela, lau berkata, “Aku dari awal hanya orang luar, setiap hari tinggal disini, orang di luar pasti banyak yang menggosipiku.”

Ericko Ye melihat ekspresinya yang menahan sakit, terutama di bagian bibirnya yang berdarah dan bengkak, suaranya terdengar begitu rendah, “Beritahu aku, siapa yang membuat bibirmu hingga terluka seperti itu?”

Carina Qiao mendengar itu, air matanya luruh semakin menjadi, seperti telah mendapat siksaan, dengan lemah berkata, “Aku sendiri lah!”

Ericko Ye menarik pergelangan tangannya, dengan sikap detakturnya berkata, “Aku mau mendengar kejujuran!”

Christy Mu tampak acuh tak acuh, gambaran lembut di depannya, suami sahnya, tidak peduli dengan wajah istrinya yang bengkak, dan di depannya, malah memperdulikan luka wanita lain!

Dia berpikir, mungkin dia tidak bisa melakukan kejahatan seperti Carina Qiao. Karena Carina Qiao tidak hanya kejam pada orang lain, tetapi juga kejam pada dirinya sendiri. Sungguh benar-benar orang gila yang menyeramkan!

Keheningan yang sengaja di buat oleh Carina Qiao membuat Ericko Ye akhirnya berbalik, menatap sepasang mata yang suram, dengan marah bertanya, “Semua ini ulahmu ya?”

Sebelah alis Christy Mu naik, dari wajahnya menampilkan senyum mengejek, lalu bertanya, “Kamu memangnya tidak melihat pipi kananku? Hanya karena aku tidak mengeluarkan air mata, jadi tidak dianggap ada disini juga?”

Ericko Ye mengerutkan keningnya, terdiam beberapa saat.

Christy Mu tersenyum, dengan acuh tak acuh berkata, “Kalau tidak ada apa-apa, aku pergi dulu, tidak mengganggu waktu berdua kalian lah.”

Melihat kepergian Christy Mu, Carina Qiao dalam hati tidak bisa terima, lalu dia memantapkan hatinya, menutup kedua mata dan berpura-pura tumbang.

“Carina, kamu kenapa?” Ericko Ye terkejut, reflek menangkap tubuh Carina Qiao yang tumbang, lalu dengan gugup berteriak, “Brian!”

Mendengar panggilan dari bosnya, Brian Zhang segera pergi menghampiri Ericko Ye, dan ketika melihat Carina Qiao yang jatuh pingsan, dia langsung terkejut dan berkata, “Iya, tuan.”

“Cepat panggil dokter Han!”

“Baik.”

Ericko Ye segera menggendong tubuhnya naik ke atas, dan saat melewati kamar Christy Mu, wajahnya terlihat muram, dan berkata pada paman Wang yang ada di sebelahnya, “Paman Wang, mulai hari ini, jangan biarkan nyonya keluar dari kamar satu langkahpun.”

Paman Wang terbengong, tidak bisa menahan diri untuk bertanya, “Tuan, memangnya begini baikkah?”

Ericko Ye menatapnya dingin, dan paman Wang segera menutup mulut, Ericko Ye akhirnya mengeluarkan suara lagi dan berkata, “Kamu beritahu dia, suruh pikir semuanya baik-baik, kalau dia sudah memikirkan dan merenunginya dengan baik, dia baru boleh keluar!”

Paman Wang menganggukan kepala, menjawab,“Baiklah, aku mengerti.”

Christy Mu dikunci di kamar, pintu kamarnya sudah dikunci dari luar, dan paman Wang bilang kunci kamarnya ada di tangan Ericko Ye, dengan begitu, kapan dia bisa keluar semua ditentukan oleh Ericko Ye.

Melihat langit-langit atap, Christy Mu mengangkat senyum mengejek di sudut bibirnya, dia merasa semua ini konyol, dan begitu menyedihkan dari sebelumnya.

Dia ingin menangis, tetapi tetap tidak bisa menangis.

Carina Qiao menamparnya, sebagai suaminya, dia bahkan tidak bertanya apapun padanya.

Ya benar juga, dia dari awal sampai saat ini tidak pernah peduli tentangnya, bahkan pernikahannya dengan dia seperti sebuah penebusan dosa, lalu dia bagaimana bisa mengharapkan perhatian darinya?

Dia tidak menyalahkan siapa pun, dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri yang terlalu lemah, terlalu kecil untuk melawannya, dan terlalu kecil hingga tidak bisa memutuskan takdirnya!

Ketika dia sibuk bergula dengan pemikiran itu, dari pintu luar terdengar suara pelan, tak lama diikuti oleh suara pintu yang dibuka.

Christy Mu tidak menoleh ke belakang, saat ini sudah siang hari, pasti bibi Qin yang datang dan mengantarkan makanan.

“Nyonya, makananannya sudah diletakan di meja ya, makan yang banyak ya nyonya.” Ucap bibi Qin dengan penuh hormat.

Christy Mu melambaikan tangan, berkata, “Baiklah, aku tahu, bibi Qin pergi urus yang lain saja.”

Bibi Qin menghela napas menjawab, “Baiklah.”

Setelah kepergian bibi Qin, Christy Mu melirik makanan di atas meja, menatapnya lama, tapi tetap tak membuatnya lapar dan ingin makan.

Dia terus disimpan dalam kenari di sangkar besi, tidak hanya kehilangan kebebasannya, tetapi juga harga dirinya.

Dia tidak bisa menerima ini semua!

Tangan Christy Mu mengepal erat, dia sebelumnya tidak suka merebut apapun ataupun memberontak, tapi Carina Qiao sepertinya tidak ingin membiarkannya dan melepasnya pergi, dan jebakan yang diciptakan untuknya lagi dan lagi, membuat dirinya hanya bisa lagi dan lagi menderita karena hukuman dari Ericko Ye.

Dia perlahan berdiri, melihat langit dari jendela kamar, dan keberanian dalam dirinya perlahan demi perlahan menjadi semakin tinggi dan kuat.

Dia ingin meninggalkan tempat ini.

Memikirkan ini, Christy Mu dengan cepat turun dari ranjang, di sekeliling kamar mencari barang seperti tali, untungnya tempatnya ini hanya lantai 2, dia dari sini memanjat ke jendela bukanlah hal yang sulit.

Tetapi melihat sekeliling, dia bahkan tidak menemukan benang, apalagi tali yang cukup kuat untuk menopang berat badannya.

Christy Mu tidak bisa menahan perasaan kesal dalam hati, dia menghempas dirinya ke ranjang, tangannya tanpa sadar membelai seprai yang lembut, matanya tiba-tiba menyala, dan kepercayaan dalam dirinya kembali hidup.

Karena bekerja dalam bidang desain fashion, ada beberapa alat yang harus dia bawa setiap saat dan dimana saja, seperti gunting.

Dia mengambil gunting dari dalam tas, Christy Mu tanpa ragu langsung menggunting hingga seprai putih itu langsung berubah menjadi beberapa potong kain, dia lalu mengikat tepi kain, mengukur panjangnya, dan menyadari bahwa itu tidak cukup.

Setelah mencari-cari di sekitar, matanya tertuju pada beberapa tirai elegan, dia melangkah maju dan menariknya, tirai elegan itu segera jatuh ke lantai, dan dia segera mengguntingnya menjadi beberapa potong kain.

Ketika semuanya sudah siap, Christy Mu menyembunyikan 'tali' di bawah tempat tidur, dan menunggu persiapan aksi kabrunya di malam hari.

Christy Mu dengan santai memakan beberapa suap nasi dingin, dan suasana hatinya saat ini tiba-tiba terbang naik turun, sistem keamanan vila Ye sangat ketat, dia perlu memikirkan rute pelarian dengan baik.

Karena dia akan bertindak di malam hari, jadi yang harus dia lakukan sekarang adalah membangun dan mengumpulkan energinya. Christy Mu baring di tempat tidur menutup matanya dan segera memasuki alam mimpi ...

Saat terbangun, di sekelilingnya sudah gelap, hanya ada cahaya bulan yang masuk dari luar menyinarinya.

Christy Mu tersadar, dengan cepat meloncat dari ranjang, dan mengandalkan cahaya matahari melihat jam di jam tangannya, sekarang sudah pukul 11 malam.

Christy Mu dari dalam lemari baju mengambil tas yang sudah disiapkannya, di dalamnya ada barang kebutuhannya sehari-hari, dia lalu menggendong tas itu di punggungnya.

Lalu dari bawah ranjang mengambil talinya, lalu mengikat tali kain itu di kepala ranjang, dan ujung tali lainnya di ikat di pinggangnya erat-erat, gerakannya begitu hati-hati dan pelan keluar dari jendela, dengan didukung oleh kekuatan tali, mulai bergerak perlahan ke bawah.

Ketika kakinya menyentuh tanah, Christy Mu langsung menghela napas lega, dia melepaskan tali pada pinggangnya, lalu berlari ke arah pintu gerbang...

Ketika sistem keamanan vila Ye mengeluarkan suara emergency, Ericko Ye dari tempat tidur langsung membuka matanya dan berjalan keluar dari kamar dengan perasaan mengantuk.

“Brian, apa yang terjadi ?!”

Ericko Ye mengerutkan kening, dengan ekspresi yang jelas tidak puas, duduk dengan malas di sofa, menunggu mereka untuk memberinya penjelasan.

Brian Zhang terus memegang dahinya, memikirkan cara untuk berbicara dengan baik, dan setelah beberapa detik, dia akhirnya berkata, “Menjawab pertanyaan tuan, kami menangkap seseorang yang ingin melarikan diri melalui dinding gerbang, dan orang ini ...”

Kening Ericko Ye mengkerut, suaranya terdengar serak, “Siapa?”

“Nyonya muda! Nyonya muda ingin melarikan diri, baru saja ketahuan oleh saudara-saudara yang berpatroli malam ini, jadi tuan mau bagaimana menyelesaikannya?”

Ekspresi Ericko Ye menjadi muram, dan dia berkata dengan dingin, “Bawa dia kesini.”

Bagus, dia sekarang bahkan berani melarikan diri, tampaknya keberaniannya benar-benar semakin besar! ”

Dan saat Christy Mu dibawa ke hadapannya, dia tidak bisa menahan untuk meliriknya, seringai tiba-tiba muncul di matanya, kemeja dengan celana jeans dan sepatu sport putih, dia berani melarikan diri dengan seperti ini?!

Christy Mu mengabaikan lirikannya, dan sengaja membuang muka melihat ke arah lain, rasa malu dalam hatinya membuat dia kecewa pada dirinya, dia sebelumnya telah menduga akan tertangkap, tapi dia tidak menyangka akan di tangkap begitu cepat!

“Tengah malam begini kamu berencana pergi kemana?” Ericko Ye menyilangkan kedua tangannya, dari suaranya terdengar mencibir tindakan Christy Mu.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu