Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 152 Suami Istri Bertengkar, Cinta Tidak Dapat Disembunyikan Lagi (3)

Ericko Ye mengangguk kepala dengan puas, lalu berkata pada Yonathan Ye, "Apa ada orang yang kamu suka? Kakak bantu kamu lamar dia. Atau ada satu standar, kakak dan kakak ipar bantu kamu cari."

Christy Mu tidak tahu apa yang terjadi dengan Ericko Ye sekarang. Kenapa dalam setiap perkataan pria itu selalu membawa-bawa namanya.

Tapi, Yonathan Ye mengerti maksud Ericko Ye.

"Kakak perhatian sekali padaku."

Ericko Ye tertawa samar, "Masalah pernikahan, mana mungkin kakak tidak perhatikan? Cepat katakan pada kakak, ada atau tidak?"

Yonathan Ye tidak mengatakan apapun. Kedua kakak beradik itu hanya saling menatap dalam diam. Seperti diam-diam sedang bertelepati tentang sesuatu.

Selanjutnya, Yonathan Ye tiba-tiba tetawa, lalu berkata dengan berani, "Aku ada wanita yang aku suka, tapi dia tidak tahu. Setelah waktunya tepat, dan kalau dia setuju, kakak baru pergi melamar saja."

Perkataan Yonathan Ye membuat Christy Mu terkejut, dan langsung bertanya, "Kamu sudah perempuan yang kamu suka? Kenapa kamu tidak pernah mengungkitnya? Apa pekerjaannya? Cantik tidak? Ajak ketemu dong."

Yonathan Ye memandang Christy Mu dengan geram.

Wanita bodoh ini!

"Dia ... berambut panjang, memiliki mata besar, hidung mancung, kalau sifat, kurang lebih sama lah denganmu." Yonathan Ye di depan Ericko Ye, berkata dengan biasa saja.

Christy Mu tidak berpikir begitu banyak. Mengira benar-benar ada wanita seperti itu, "Kalau begitu aku pasti cocok dengannya. Kapan-kapan kenalkan kami ya."

Ericko Ye menatap Christy Mu, kelihatannya Christy Mu tidak cemburu atau iri. Itu artinya, Christy Mu tidak suka dengan Yonathan Ye.

Karena kalau suka, tidak akan turut senang untuk Yonathan Ye, setidaknya akan menampakkan sedikit rasa tidak suka.

Tapi Christy Mu sedikit pun tidak menunjukkan perasaan seperti itu.

Pemikiran seperti itu membuat Ericko Ye menghela napas lega.

"Christy, coba kamu pergi lihat apakah makanan sudah siap atau belum. Aku mau membicarakan sesuatu dengan Yonathan." Ericko Ye berkata pada Christy Mu.

"Oh." Christy Mu pergi dengan cepat. Dia masih terkejut mengenai orang yang Yonathan Ye suka. Sama sekali tidak tertarik pada apa yang mereka katakan.

Suasana di halaman berubah dingin seiring kepergian Christy Mu.

"Ayo jalan-jalan keluar." tidak menunggu respon Yonathan Ye, Ericko Ye berjalan berlawanan arah dengan Christy Mu.

Yonathan Ye menarik napas, lalu menurunkan handuk hangat dan memakai baju.

Masalah ini, cepat atau lambat akan diketahui oleh Ericko Ye juga.

Karena dia mencintai Christy Mu sudah tidak bisa disembunyikan lagi. Dan dia juga tidak ingin menyembunyikan lagi.

Kakak beradik itu berjalan menelusuri jalan. Setelah sampai pada sawah, Ericko Ye tiba-tiba berhenti dan berkata dengan tenang, "Yonathan, apa kamu tidak ingin mengatakan sesuatu?"

"Bukankah kamu yang mau membicarakan sesuatu?" Yonathan Ye balik menatapnya.

Ericko Ye langsung berkata, "Perempuan yang tadi kamu maksudkan, jangan dipikirkan lagi. Kamu tidak akan mendapatkannya untuk selamanya."

Yonathan Ye tersenyum miring, "Kakak, kalau tidak pernah mencoba, bagaimana bisa tahu tidak bisa mendapatkan?"

"Yonathan, kalau dia tidak dimiliki siapapun, kamu boleh merebutnya. Tapi dia sudah menikah, kamu ..." Ericko Ye tidak bisa mendobrak lapisan kertas itu. Hanya nada bicaranya saja yang tambah serius.

Yonathan Ye juga tidak mundur, "Dia memang sudah menikah, tapi dia sama sekali tidak bahagia. Suaminya tidak baik padanya, bukankah aku seharusnya membawanya pergi dari pernikahan itu?"

"Kamu ..." Ericko Ye tidak bisa membalas perkataan adiknya. Karena dia dulu memang tidak baik pada Christy Mu. Sangat tidak baik.

Yonathan Ye terus berkata, "Pernikahan yang tidak ada percintaan itu tidak bisa bertahan lama. Apalagi suaminya berselingkuh. Itu adalah pengkhianatan dalam pernikahan. Apa menurutmu pernikahan seperti itu perlu dilanjutkan lagi?"

"Aku tidak berselingkuh!" Ericko Ye bertakata, "Aku dan Carina Qiao belum sampai tahap yang melewati batas."

"Melewati batas? Apa menurutmu kamu tidur dengannya baru merupakan perbuatan melewati batas?" Yonathan Ye tertawa sinis lalu menggelengkan kepala, "Kakak, kamu membiarkan wanita yang ingin merebutmu tinggal serumah denganmu, apa belum cukup dengan itu? Kamu berani berkata kamu tidak ada rencana apapun? Kamu berani berkata, kalau misalnya ada kesempatan bagus, kalian tidak akan berjalan sampai tahap itu?"

"Yonathan, yang kamu katakan itu memang aku kurang mempertimbangkannya dulu. Tapi masalahnya sekarang, dia sudah menikah denganku. Apa kita kakak adik, perlu bertengkar hanya karena seorang wanita?"

"Kakak, kamu waktu itu menikahinya, hanya karena ingin memancing Javier. Karena kamu tidak mencintai dia, dia juga tidak mencintai kamu, bagaimana kalau kamu biarkan dia pergi. Biar Javier yang mencariku saja."

"Tidak mungkin!" Ericko Ye menolak, "Aku tidak akan membiarkanmu membawanya pergi!"

"Kalau aku harus melakukan itu bagaimana? Bagaimana kalau aku membuatnya mencintaiku?"

Ekspresi Ericko Ye berubah menyeramkan, "Maka aku, akan membunuhnya."

Wanitanya boleh tidak mencintai dia, tapi tidak boleh mencintai orang lain. Apalagi orang itu adalah adiknya sendiri.

Yonathan Ye tahu, Ericko Ye bisa mengatakan, maka bisa juga melakukannya dan oleh karena itu khawatir pada Christy Mu. Suara Yonathan Ye melembut, "Kak, aku tahu menyukai Christy adalah salahku. Tapi aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri. Kak, sejak kecil aku tidak pernah memohon apapun padamu. Kali ini anggap aku yang memohon padamu, ya?"

Ericko Ye melihat adiknya yang menderita itu dan hatinya sedikit kasihan. Bagaimanapun, Yonathan Ye adalah adiknya, adalah satu-satunya keluarganya di dunia ini. Tangan kanan Yonathan Ye juga hilang karena menolongnya dulu.

Ericko Ye melingkarkan tangan ke bahu Yonathan Ye, lalu menghela napas dan berkata, "Yonathan, kamu suka padanya, karena dalam lingkup pertemanannya, hanya ada dia dan kamu hanya suka padanya untuk sementara waktu saja. Sebenarnya ada banyak perempuan yang lebih baik dari Christy. Kalau kamu banyak berteman dengan perempuan lain, kamu pasti akan melupakannya. Aku sudah menyiapkan sebuah pesta besar bagimu dan mengundang semua perempuan dari keluarga terhormat di Kota A. Nanti kamu tinggal pilih saja."

Yonathan Ye sedikit tidak percaya, lalu menatap Ericko Ye dengan mata terbelalak, "Kak?"

"Ayah dan ibu sudah tidak ada. Untuk masalah ini, biar aku yang putuskan. Begini saja ya." Ericko Ye berkata dengan nada perintah.

Yonathan Ye menatap Ericko Ye untuk waktu yang lama, hingga akhirnya mengganguk, "Baik, aku tahu."

Permukaannya setuju, tapi sebenarnya agar Ericko Ye dapat tenang dan saat saatnya tiba, dia masih mau membawa Christy Mu pergi.

"Pulang yuk, sudah waktunya makan."

Mereka berjalan depan belakang, Kelihatan akur, tapi sebenarnya memiliki masalah dalam hati masing-masing.

Saat masuk desa, Ericko Ye melihat ada beberapa orang tua yang berjalan terburu-buru ke arah rumah penduduk dan merasa sedikit aneh. Ericko Ye menghentikan seseorang lalu bertanya, "Ada apa, kenapa kalian lari?"

"Ada orang yang masuk ke dalam kolam."

Ericko Ye terkejut, jangan-jangan Christy Mu.

"Aku pergi lihat." Ericko Ye berkata pada Yonathan Ye setelah itu langsung berlari ke arah rumah penduduk.

Di sekeliling kolam ada beberapa penduduk desa, tapi semuanya adalah orang yang sudah agak tua.

"Kenapa sudah di dalam begitu lama, tapi belum keluar juga?" ada seorang kakek tua yang berkata dengan khawatir, "Tidak bisa, aku harus turun untuk lihat."

Ibu tua di sampingnya menahan, "Pak, ada masalah dengan jantungmu. Dokter berkata kamu tidak boleh masuk ke dalam air."

"Tapi tidak boleh membiarkan gadis itu mati juga." sambil berkata pak tua itu melepas sandalnya.

Ericko Ye merasakan sesuatu di hatinya, lalu menarik lengan bapak tua itu dan bertanya, "Gadis apa?"

Baru saja bertanya, tiba-tiba muncul seseorang dari dalam air. Orang itu adalah Christy Mu. Tangan wanita itu juga ada seorang anak laki-laki berumur dua tahun lebih. Wajah laki-laki itu sudah pucat, tidak tahu masih bernapas atau tidak.

"Cepat, cepat, cepat. Dia masih hidup, cepat selamatkan dia." Christy Mu mendorong bocah itu naik, dan orang yang di atas menarik lengan bocah kecil itu.

Penduduk yang melihat berebut untuk menolong bocah itu, tapi tidak ada lagi yang mempedulikan Christy Mu yang masih berada dalam kolam.

Ericko Ye juga tidak tahu entah itu marah atau terharu, dia berteriak pada Christy Mu sambil mengulurkan tangan, "Naik."

Christy Mu mengelap air yang ada di wajahnya, matanya menyala terang bahkan lebih terang dari bunga dalam kolam. Baru saja Christy Mu mau menerima uluran tangan Ericko Ye, kakinya tertahan sesuatu dan seketika masuk lagi ke dalam kolam.

"Christy!" hati Ericko Ye terkejut, seperti telah kehilangan suatu hal yang berharga.

"Christy——" Ericko Ye teriak, tidak ada gerakan apapun di dalam air. Ericko Ye tidak berani menunggu lebih lama lagi dan langsung masuk ke dalam air.

Di tengah kolam karena ada semacam lotus, jadi tidak terlalu dalam. Tapi di samping-sampingnya, dalamnya air bisa sampai 2 meter lebih. Ericko Ye masuk beberapa detik saja, bisa langsung melihat Christy Mu sedang membungkukkan badan melepaskan sesuatu yang melilit kakinya.

Ericko Ye segera berenang ke sana. Wajah Christy Mu sudah sangat pucat, gerakan juga semakin pelan. Takut kehabisan napas, Ericko Ye segera mengangkat Christy Mu naik ke permukaan.

"Apa kamu ingin mati?" Ericko Ye langsung marah, "Apa kamu tahu kalau kehabisan napas bisa mati."

Christy Mu terbatuk beberapa kali, lalu meminjam lengan Ericko Ye untuk bertahan, "Aku ... aku juga ingin naik, tapi kakiku tertahan sesuatu, aku tidak bisa berbuat apa-apa."

Ericko Ye menatapnya marah lalu berkata, "Jangan gerak, aku turun bantu kamu lepaskan." selesai berkata, wajahnya hilang di permukaan.

Air tidak transparan, juga tidak jernih. Setelah Ericko Ye dekat sekali dengan kaki Christy Mu, baru bisa melihat kaki Christy Mu diikat oleh beberapa tanaman tua. Karena tadi Christy Mu terlalu menggunakan tenaga, kulitnya muncul baret-baret kecil.

Dengan cepat dia melepas tanaman itu, tapi tanaman itu satu dilepas, satu melilit lagi.

Udara di dadanya semakin sedikit, detak jantung Ericko Ye juga semakin cepat. Saat udara di dadanya tinggal terakhir, dia keluar dari air lalu menghirup udara luar.

Christy Mu melihat wajah Ericko Ye yang merah, lalu memperingatkan dengan perhatian, "Kamu ... berhati-hatilah sedikit."

Mendengar itu, hati Ericko Ye menghangat, lalu menatap wanita itu dan sekali lagi masuk ke dalam air.

Setelah bolak-balik beberapa kali, tubuh Christy Mu semakin dingin. Apalagi dia sedang datang bulan, karena berendam terlalu lama di dalam air, tubuhnya sudah tidak dapat tahan lagi.

Ericko Ye merasa tubuh Christy Mu bergetar dan menjadi semakin panik lagi ....

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu