Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 398 Mengenali Isi Hati (1)

Yunardi Mu melambaikan tangan, dengan cepat menjelaskan, “Bukan bukan seperti itu, bibi, masalah ini bibi tidak usah pusing, intinya bukan suatu masalah yang buruk!”

Setelah mengatakan itu, Yunardi Mu takut Christy Mu masih mengejarnya dengan pertanyaan lainnya, dengan tanpa ragu langsung menutup teleponnya, Christy Mu mendengar nada sering sibuk dari hpnya, semakin bingung.

Bukan masalah yang buruk? Sesedih itu, bagaimana bisa bukan masalah buruk?

Mengangkat kepala melihat pintu kamar Bianca Ye, hanya bisa pasrah menggelengkan kepala, mungkinkah dirinya yang sudah semakin tua, masalah anak muda dia sudah tak bisa memahaminya lagi.

Di sisi lain, Yonardo Xiao dengan khawatir melihat Justin Nan yang terus menegak segelas demi segelas anggur merah yang ada di hadapannya, melirik Yunardi Mu yang masuk ke dalam ruangan itu, lalu bertanya padanya, “Siapa yang menelepon.”

“Bibi, menanyakan kejadian kemarin malam.”

Yonardo Xiao kelihatan tidak memperdulikan mengapa Christy Mu mencari Yunardi Mu, menunjuk Justin Nan yang sudah begitu lemas dengan wajah terkulai di meja bar.

“Bagaimana dengannya?”

Sejak Bianca Ye menolaknya, tak berapa lama dia datang ke bar dan membuat dirinya mabuk, di saat ini, dia sudah beberapa kali tersadar, hanya saat sadar dia pasti akan selalu mencari anggur merah, dan tidak ada orang yang bisa menghentikannya.

Yunardi Mu dengan tidak peduli mengangkat bahunya, “Ya biarkan saja dia minum, dan saat dia sudah tidak sadar apa-apa lagi baru bawa dia pulang dari sana.”

“Dengan keadaannya yang seperti ini. Kalau dia sadar dan ingin bunuh diri, bagaimana.”

Yonardo Xiao sangat takut, walaupun dia tidak mengerti semenyeramkan apa rasa sakit hati, tapi melihat keadaan Justin Nan yang seperti mayat hidup ini, dalam hatinya diam-diam tercatat segalanya.

“Bianca juga benar-benar tega ya, tidak memberinya sedikitpun kesempatan.” Sampai disini, Yonardo Xiao terlihat berpikir, “Tapi ya benar juga. Kalau kita tidak menyukai orang itu, kita harus dari awal menolaknya, karena kalau semakin lama hanya akan membuat orang itu semakin terluka.”

“Ya belum tentu sih.”

Yunardi Mu berjalan pergi menghampiri Justin Nan mengambil gelas berisi anggur merahnya, menyuruh orang di sebelahnya untuk membopongnya masuk ke ruangan vip.

“Maksudmu apa?” Yonardo Xiao tidak mengerti, mengejar langkah kaki Yunardi Mu, ingin bertanya lebih jelas.

“Kamu tebak siapa tadi yang meneleponku?”

“Bibi, kan kamu tadi sudah bilang!” Yonardo Xiao menatapnya dengan kesal, dan seperti tengah menatap orang bodoh.

Yunardi Mu juga tidak peduli dengan tatapannya, “Bibi meneleponku itu tidak aneh, tapi tadi dia sudah mengatakan apa yang terjadi dengan Bianca saat pulang tadi.”

“Memangnya apa?” Yonardo Xiao menendangnya, “Paling malas dengan orang sepertimu ini, ngomong selalu setengah-setengah, apa yang terjadi dengan Bianca saat pulang?”

“Dia baru saja pulang, dan dengan tubuh yang terluka. Yang paling pentingnya adalah...”

Yunardi Mu menarik panjang suaranya, sengaja memancing emosi Yonardo Xiao.

Yonardo Xiao tidak sabar lagi lalu mendorongnya, “Kalau ngomong, ngomong sampai habis ya, kalau tidak hati-hati dengan tinjuanku ini.”

“Iya, iya sudah, nih aku ngomong.”

Yunardi Mu takut dengan tinjuannya, langsung mengangkat kedua tangan menyerah, “Intinya dia pulang dengan keadaan yang telah kehilangan jiwa!”

“Jadi maksudmu dia juga menyukai Justin?” Yonardo Xiao mulai mengerti dan langsung bertanya.

Melihat Yunardi Mu yang dengan mantap menganggukan kepala padanya, merasa sedikit bingung, “Nah ini aku tidak mengerti, kalau dia memang menyukai Justin, kenapa malah menolaknya?”

Yunardi Mu menghela nafas, “Ini sepertinya bukan kemauan dalam hatinya sendiri, atau dia bahkan tidak mengetahui isi hatinya sendiri.”

Masih ada satu kemungkinan yang besar, sangat mungkin kalau Christy Mu dan Ericko Ye tidak mengijinkan dia bersamanya, dan Bianca Ye karena tidak ingin melihat mereka ribut kerena ini, hanya bisa menendang Justin Nan laki-laki yang tidak di bencinya dan disukainya ini keluar dari lingkupnya.

Yunardi Mu melihat arah kepergian Justin Nan, menghela nafas untuk jalan mereka nantinya, walaupun mereka sudah mengetahui perasaan Bianca Ye terhadap Justin Nan.

Tapi sayangnya keduanya tidak mengetahuinya, keduanya tersesat dalam lingkupnya sendiri, dan tidak mengerti dengan apa yang terjadi, juga tidak tahu sampai akhir nanti apakah mereka berdua akan bisa bersama-sama.

...

Louis sampai di tempat Evardo Ye, memberinya telepon, dan menunggunya di depan pintu rumah sakit.

Perawat yang keluar masuk menatap penasaran laki-laki barat ini, walaupun usia mereka sudah tua. Tetapi keingintahuan alami mereka tentang hal-hal lain membuat mereka tidak bisa menahan diri untuk saling berbisik.

Saat Evardo Ye keluar dari dalam, melihat ada banyak orang yang sedang menatapi laki-laki barat ini.

“Tuan Ye, kamu akhirnya keluar juga!” Louis menarik nafas lega, dengan menarik kopernya berjalan menghampirinya.

Evardo Ye meminta maaf dan tersenyum padanya, menerima kopernya, lalu masuk ke dalam rumah sakit, “Maaf, membuatmu berada dalam kesulitan.”

Louis dari awal memang punya hati yang besar, mendengarnya berkata seperti itu, langsung melambaikan tangan, “Tidak separah itu kok, keadaan nona Duan sekarang aku boleh melihatnya tidak?”

Langkah kaki Evardo Ye terhenti. Lalu menjawab, “Boleh, ikut aku.”

Dia baru saja menidurkan Yolanda Duan, semenjak dia tidak bisa mendengar suara, cukup menarik gorden saja bisa membuatnya tidur sampai malam.

Begini juga bagus, jadi tidak perlu memikirkan hal lainnya, hanya saat makan malam tiba saja baru membangunkannya. Setelah masuk, juga tidak perlu sengaja membuka dan menutup pintu dengan hati-hati, karena dia tidak mendengar semuanya.

Louis masuk ke dalam, melihat Yolanda Duan yang tidur lelap, wajahnya begitu pucat, melihatnya tak lama lalu mengernytikan alisnya.

“Bagaimana?” Evardo Ye dengan khawatir melihat Yolanda Duan, tubuhnya dia setiap hari selalu memperhatikannya, setiap hari selalu menyuapi banyak nasi, tapi masih saja terlihat begitu kurus.

Louis menggelengkan kepala, “2 hari ini sungguh tidak bisa melakukan operasi, masih perlu merawat diri dalam beberapa hari.”

Evardo Ye mendengar itu tidak mengatakan apa-apa, lagipula semua ini adalah kesepakatan mereka bersama. Sekarang hanya perlu melihatnya dengan teliti.

Evardo Ye mengantar Louis keluar dari ruang rawat, lalu mengurusnya dan menyuruh mereka tinggal di ruangan yang tidak jauh dari ruangannya, dan menyuruhnya untuk khusus bekerja memeriksanya.

Dan semua ini, Yolanda Duan tidak mengetahuinya, bukannya Evardo Ye sengaja menyembunyikannya, hanya kedua telinganya yang tidak bisa mendengar segalanya, walaupun Evardo Ye melakukannya terang-terangan, dia juga tidak akan bisa menyadarinya.

...

Setelah beberapa hari menolak Justin Nan, keadaan Bianca Ye masih juga belum membaik, dalam otaknya penuh dengan bayangannya, tawanya, kelembutannya, semuanya seperti terputar dalam otaknya, membuatnya tidak bisa move on.

“Bianca, kok tidak makan?” Christy Mu beberapa hari ini juga telah memperhatikannya, hari ini sudah mendingan, tapi beberapa hari yang lalu, sama seperti dengan kehilangan jiwa, diajak bicarapun dia tidak akan meladeninya.

Pikiran Bianca Ye terputus oleh kata-kata Christy Mu, mengangkat wajah tersenyum pada Christy Mu, “Aku sudah kenyang.”

“Cuma segitu sudah kenyang?” Christy Mu curiga, mencegatnya turun dari kursi, “Kamu bukannya harusnya memberi tahu kami apa yang terjadi di hari itu?”

Pergi ke pesta anak muda, membuat anaknya menjadi seperti in, dia sungguh ingin tahu apa yang telah terjadi sebenarnya.

“Bu, sudah lah jangan tanya!” Bianca Ye menunjukan senyum dari dalam hatinya, ingin membuat Christy Mu tidak khawatir akannya.

Tapi, dia tidak tahu, dengan begini malah membuat kecurigaan Christy Mu semakin besar.

Dia bertatapan dengan Ericko Ye, dari kedua mata mereka terlihat kecurigaan.

Christy Mu dengan serius bertanya, “Kamu mau mengatakannya apa tidak?”

“Aku...” Bianca Ye tidak tahu harus dimulai dari mana, berdiri kaku di sebelah kursi, menundukan kepala.

“Memangnya apa yang tidak bisa dikatakan?” Christy Mu bangkit dan terus mendorongnya, mendekati Bianca Ye.

Bianca Ye reflek mundur beberapa langkah, menggertakan giginya dan mengangkat kepala. “Kamu sungguh ingin aku mengatakannya?”

Christy Mu tanpa berpikir langsung menjawab, “Tentu saja.”

“Semua karena kalian!”

“Ah?” Christy tidak berani percaya, “Kamu sedih karena kami, pesta itu saja kami tidak pergi!”

“Iya, kalian tidak pergi, tapi lebih menakutkan dari pada pergi.”

Bianca Ye tiba-tiba mengangkat kepala, menatap langsung mata Christy Mu. Dari matanya terlihat kemarahan, “Kalian di satu sisi menyuruhku melakukan itu, di satu sisi menyuruhku untuk tidak melakulan itu, aku selama ini selalu dengan hati-hati melakukan semua perkataan kalian, tidak ingin kalian kecewa, tapi...”

“Aku juga manusia, aku juga punya perasaan, kata-kata kalian selalu bisa langsung memvetoku, membuat hal yang mungkin terjadi bisa tidak terjadi!”

“Maksudmu itu apa?” Christy Mu juga pernah muda, dia tentu saja bisa melihat, anak ini sudah tenggelam dalam sebuah perasaan.

“Aku bukannya tidak membiarkanmu melakukan apa yang kamu inginkan, hanya kamu terlalu muda, kami takut kamu tidak memiliki kemampuan untuk menilai segala sesuatu sendiri dengan baik!”

Bianca Ye menutup mata, dan sudut matanya langsung terlihat basah, “Aku sudah tidak kecil lagi, aku sudah memiliki kemampuan itu, tidak perlu kalian khawatir setiap saat.”

“Siapa laki-laki itu?”

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu