Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 328 Evardo Ye, Kita Putus Saja (1)

"Jangan khawatir, aku akan mengatasi masalah ini. Aku..."

"Cukup!" Yolanda Duan memotong ucapan Evardo Ye, "Evardo Ye, Jolly tinggal di rumahmu. Bagaimana kamu mengatasi masalah ini? Membawa wanita itu keluar? Anak di perutnya adalah anakmu. Apakah kamu tidak berperasaan?"

Ucapan yang ingin diucapkan Evardo Ye dipotong oleh Yolanda Duan. Tidak berperasaan, ya benar. Bukankah tidak berperasaan kalau dia membawa keluar Jolly Zhao yang sedang hamil? Dan tentunya perilaku seperti ini akan direndahkan oleh Yolanda Duan.

"Evardo, kamu tidak perlu merasa sulit lagi. Aku yang pergi. Kamu dan Jolly memiliki anak. Kalian adalah keluarga, lepaskan aku." Yolanda Duan menjawab dengan lelah.

"Tidak bisa!" Ada ketegasan di mata Evardo Ye, "Yang aku suka dirimu, orang yang aku inginkan menjalani hidup selamanya adalah dirimu. Aku tidak akan menyerah padamu."

Yolanda Duan tersenyum pahit, air mata menumpuk di pelupuk matanya, "Lalu mau bagaimana? Bagaimana dengan anaknya? Aku bisa menerima anaknya, tapi bagaimana dengan Jolly? Ini tidak adil untuknya, kan? Jolly adalah ibu dari anak itu."

"Kamu menolong Jolly dan anak itu, lalu bagaimana dengan kita?" Evardo Ye sulit menahan rasa perihnya, "Apakah demi mereka kita menyerah pada kebahagiaan kita?"

"Ini adalah tanggung jawab yang perlu kamu tanggung."

"Ini sebuah kecelakaan!"

"Anggaplah itu kecelakaan, tetapi sekarang menjadi nyata." Yolanda Duan berhenti bicara sebentar, "Terkait diriku, mungkin di masa depan aku bisa menemukan pria yang cocok untuk diriku."

"Tidak! Kamu milikku." Evardo Ye merentangkan kedua tangannya, memeluk Yolanda Duan masuk ke dalam pelukannya. Evardo Ye tidak pernah berani membayangkan Yolanda Duan akan masuk ke dalam pelukan orang lain. Evardo Ye mencium bibir lembut Yolanda Duan. Seluruhnya yang ada pada Yolanda Duan adalah milik Evardo Ye.

Air mata kesedihan Yolanda Duan mengalir turun. Bagaimana bisa dirinya tidak sedih dan sakit hati? Tapi pertanyaan ini sangat sulit. Yolanda Duan hanya bisa mengikuti membuat pilihan yang paling tidak berbahaya.

Tapi Yolanda masih tidak mampu menahan amarahnya, menahan sedihnya.

Semakin memikirkan semakin Yolanda Duan marah, memukul bahu Evardo Ye, menyalahkan pria itu. Kenapa saat itu Evardo Ye minum alkohol? Kenapa pria itu tidur bersama Jolly Zhao?

Jika segalanya tidak terjadi, Yolanda Duan pasti sangat menyukai hal bahwa Evardo Ye sangat menyukai dirinya...

Evardo Ye menggertakan giginya, kedua lututnya di lantai, memeluk Yolanda Duan dan membiarkan wanita itu melampiaskan marah. Evardo Ye bisa mengerti perasaan Yolanda Duan, Evardo Ye bisa merasakan kesedihan dan kemarahan wanita itu.

Harapan Evardo Ye satu-satunya adalah tidak membiarkan Yolanda Duan meninggalkannya. Evardo Ye memiliki begitu banyak harta, memiliki kekuatan yang besar, tapi masalah kecil seperti ini, Evardo Ye tidak mampu mengurusnya.

Linardi yang berada di depan pintu terkejut. Mendengar ada suara dari dalam ruangan pasien, Linardi buru-buru berlari. Melihat pemandangan di depannya, Linardi terkejut sampai tak bisa berkata-kata. Sebenarnya.... makhluk macam apa pria ini?

Tidak disangka dalam sekejap dia bisa berpindah? Dan juga sekarang pria itu ada di depan matanya.

Mereka berpelukan sangat lama. Yolanda Duan mendorong Evardo Ye, menghapus air matanya lalu berkata, "Evardo, bahkan Tuhan tidak mengizinkan kita bersama. Lebih baik lupakan. Kita putus saja."

Evardo Ye menatap lurus Yolanda Duan, raut wajahnya sangat sedih dan tidak yakin, "Tidak, aku tidak setuju. Aku tidak bisa berpisah denganmu. Jangan berpikiran macam-macam. Kamu sembuhkan lukamu saja dengan tenang, aku akan mengurus segalanya."

"Kamu tidak perlu lagi..."

"Yolanda, jangan bicara apapun. Aku letakkan di sini makan malammu. Ingat, kamu harus makan dengan baik." Selesai bicara, tanpa suara Evardo Ye menghilang dari ruangan pasien.

Linardi kembali terkejut. Berlari beberapa langkah ke tempat Evardo Ye tadi berada. Tangan Linardi meraba-raba, tapi tidak ada apapun...

"Ketua, dia... dia... menghilang...."

Yolanda Duan menggumam pelan.

"Kamu... tidak terkejut? Dia menghilang." Linardi seperti anak yang bodoh, matanya kebingungan.

"Aku tahu. Dia berbeda dengan kita." Yolanda Duan menjelaskan singkat.

Linardi semakin terkejut, "Lalu dia apa?"

"Dia... dia juga orang. Yah dia memiliki kekuatan luar biasa saja." Evardo Ye menjelaskan dengan gelisah.

"Kekuatan luar biasa? Apakah sejenis dengan pahlawan seperti yang ada di film amerika seperti Ironman dan Batman?"

"Yah kurang lebih," Yolanda Duan asal menjawab pertanyaan bocah penasaran ini. Sialan, dirinya sangat sedih sekali, tapi bocah ini malah bertele-tele mencari sesuatu. Menyebalkan sekali.

"Ya Tuhan, sungguh ada orang seperti itu. Sungguh ada... hebat sekali..." Linardi tidak henti-henti membicarakannya, ekspresi wajah Linardi sangat berlebihan.

"Linardi, jangan beritahu siapapun hal ini, mengerti?"

Linardi mengangguk, "Mengerti. Aku tidak akan bicara."

Yolanda Duan memandang langit di luar yang semakin gelap, menghela napas panjang lalu berkata, "Ambil makanan kemari. Kita makan."

"Ya, baik."

Ini adalah tradisi yang baik dari Yolanda Duan. Bahkan jika langit runtuh, dia juga harus mencari waktu untuk mengisi perut. Dengan seperti itu dia baru bisa memiliki kekuatan untuk menopang, terlebih lagi Yolanda Duan sangat ingin kondisi tubuhnya pulih.

Di sebuah jalan di kota A.

Sebuah ferrari hitam melintas cepat di jalan menuju ke kediaman keluarga Ye.

Jolly Zhao menyelipkan bunga lili ke vas bunga, dengan suara lembut berkata, "Bibi, lihat. Apakah ini cantik?"

"Cantik sekali. Tapi bunga ini diletakkan di sini agak..."

Saat sedang berbincang, melihat Evardo Ye datang dengan tatapan membunuh, Jolly Zhao merasakan sesuatu yang buruk, Jolly Zhao langsung bersembunyi di belakang Christy Mu.

"Keluar!" Evardo Ye berteriak marah.

Jolly Zhao menarik lengan Christy Mu, dengan bergetar berkata, "Bibi, tolong aku."

"Jangan takut, jangan takut." Christy Mu menepuk tangan Jolly Zhao, mengangkat kepalanya dan menatap marah anaknya, "Apa yang kamu lakukan?"

"Ibu tanya padanya, apa yang dia lakukan!" Evardo Ye marah sekali sampai seluruh tubuhnya bergetar. Teringat hal ini menyebabkan Yolanda Duan pingsan, Evardo Ye sangat ingin mencekik mati Jolly Zhao.

Jolly Zhao mengkerut di belakang Christy Mu, dengan gugup menjawab, "Aaa... aaaku.... aku... hanya pergi ke rumah sakit militer."

Christy Mu terkejut, menolehkan kepala ke Jolly Zhao, "Apa yang kamu lakukan di rumah sakit militer?"

"Ada temanku yang dirawat di sana. Saat aku menjenguk, aku hanya bertemu dengan Nona Duan."

"Bohong!" Evardo Ye langsung membocorkan, "Pagi-pagi sekali aku berangkat, kamu mengikuti di belakang. Kamu berani bilang kamu tidak mengikutiku?"

"Tidak.... aku sungguh menjenguk temanku..." seluruh tubuh Jolly Zhao bergetar, wajahnya memucat.

Christy Mu mengerti. Walaupun dia sudah paruh baya, tapi otaknya tidak berkarat. Tentu saja dia tahu siapa yang berkata benar, siapa yang berbohong.

Christy Mu menatap Jolly Zhao dengan wajah tegas, dengan dingin bertanya, "Kamu pergi mencari Yolanda?"

Melihat Christy Mu juga tidak membantunya, Jolly Zhao tidak berani berbohong lagi, lalu berkata jujur, "Bibi, aku tidak sengaja. Aku hanya ingin melihat bagaimana rupa Yolanda."

Christy Mu melihat sesuatu dari Jolly Zhao. Mungkin wanita ini pergi menyuruh Yolanda Duan meninggalkan Evardo Ye. Bagaimanapun juga di perut wanita ini ada sebuah kartu AS. Biasanya wanita ini sangat polos, kenapa bisa berbuat seperti ini?

"Jolly, aku tahu hatimu tidak nyaman. Tapi Edo tidak suka, kamu tahu hal ini sejak awal, kan? Keluarga kami juga tidak memperlakukanmu tidak adil. Makanan dan minuman enak kami sajikan padamu. Apakah kamu perlu iri hati begitu?"

Air mata Jolly Zhao berjatuhan, menangis sambil berkata, "Bibi, aku salah. Tidak seharusnya aku menemuinya. Nantinya aku tidak akan menemuinya lagi."

"Nantinya?" Evardo Ye berkata dingin, "Apakah kamu tahu, karena dirimu dia masuk ruang ICU. Jika Yolanda Duan sampai meninggal, aku pasti akan menguburnya bersamamu."

Bulu kuduk Jolly Zhao berdiri, tidak berani memandang mata Evardo Ye yang marah.

"Sakit Yolanda semakin parah?" Entah kapan Ericko Ye masuk ke ruang tamu, mendengar kalimat terakhir terucap, pria itu langsung bertanya.

Evardo Ye mengangguk, "Pagi ini dia langsung pingsan."

"Sekarang bagaimana keadaannya?"

"Tidak begitu baik."

Ericko Ye menepuk bahu anaknya, lalu berkata pada Jolly Zhao dengan tegas, "Aku sarankan kamu hapus pikiran sempitmu. Jangan berpikiran yang tidak-tidak tentang Yolanda. Dia bukan orang yang bisa kamu provokasi. Sekarang baguslah tidak terjadi masalah besar. Jika sungguh terjadi, kami keluarga Ye juga takut diinjak hingga rata olehnya."

Jolly Zhao mematung. Yolanda Duan? Seorang tentara wanita yang terlihat tidak mengesankan bisa memiliki kekuatan sebesar itu?

"Aku pulang." Dari luar terdengar suara riang Bianca Ye. Tidak lama kemudian wanita itu masuk ke ruang tamu, melihat kondisi yang seperti bertengkar satu sama lain, Bianca Ye bertanya penasaran, "Aduh, aku ketinggalan drama apa lagi?"

"Acha, kenapa bicara begitu." Christy Mu menegur anaknya.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu