Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 263 Mendekatkan Hubungan, Siapa Kakak Itu (2)

"Yang ketiga, tuan muda adalah orang penting di rumah ini. Dia sekarang sudah bisa melompat dan berlari, aku tidak mengizinkan dia mengalami kecelakaan apapun lagi. Kemanapun dia berada, siapapun yang melihatnya, harus lebih berhati-hati dan melindunginya. Apa kalian mengerti apa yang aku katakan ini?"

Orang-orang yang bisa bekerja di villa adalah orang-orang pintar. Semuanya bertukar pandangan lalu menjawab serentak, "Mengerti."

Paman Wang takut dua orang yang baru datang itu mau melukai tuan muda. Mereka semua mengerti maksud dari perkataan Paman Wang.

"Baiklah, pergi bekerja sana."

Semuanya bubar dan kali ini Paman Wang baru berkata dengan khawatir pada Bibi Qin, "Aku benar-benar takut nona ini adalah Carina yang berikutnya. Tuan dan nyonya bersusah payah baru mempunyai beberapa hari tenang, jangan sampai wanita itu merusaknya."

Bibi Qin menggelengkan kepala, "Kulihat wanita itu bukanlah wanita yang akan diam saja. Tapi dia lebih rendah beberapa level dari Carina, seharusnya tidak akan membuat keributan besar."

"Semoga sesuai yang kamu katakan."

......

Christy Mu membawa Ericko Ye pergi ke rumah sakit swasta di Kota A, yang juga adalah rumah sakit dimana dia dirawat waktu itu. Dia memilih rumah sakit ini karena sistem penjagaan rahasianya paling baik.

Di bawah arahan suster, Ericko Ye melakukan pemeriksaan seluruh badan.

Christy Mu duduk di ruang istirahat. Tentu saja, di sampingnya juga ada Mira.

Yonathan Ye berjalan masuk dengan dua botol di tangannya. Dia memberikan satu botol kepada Christy Mu dan berkata, "Aku sudah menyuruh suster untuk memanaskannya." lalu memberikan satu botol lain kepada Mira.

Christy Mu meminum satu teguk, air hangat turun dari tenggorokannya, seketika membuat dia tersadar. Sejak kakinya terluka, Dokter Han berpesan tidak boleh minum air dingin, kakinya tidak boleh terkena air yang dingin. Itu semua Yonathan Ye ingat.

"Sekarang kakak sudah ditemukan. Apa kamu berencana kembali bekerja?" Yonathan Ye bertanya pada Christy Mu.

Christy Mu mengangkat tangan lalu berkata sambil tersenyum pahit, "Tanganku ini sudah sangat lama tidak pernah memegang pensil. Aku bahkan sudah lupa bagaimana memegang gunting. Apa menurutmu aku masih cocok menjadi seorang designer?"

"Semua itu hanya sementara. Setelah kamu kembali ke lingkungan itu, kamu tentu akan kembali memegang pensil. Aku yakin kamu bisa."

Christy Mu menghela napas pelan, "Tunggu hasil Ericko keluar dulu saja. Aku belum mempertimbangkan masalah itu."

"Baiklah. Nanti kalau sudah selesai memikirkannya, langsung melapor ke bagian design saja."

"Iya."

Yonathan Ye melihat ke arah wanita yang duduk bosan di samping, lalu tersenyum hangat, "Aku belum tahu, siapa nama nona?"

"Namaku Mira Pan." wanita itu segera tersenyum. Dia tahu pria ini adalah adik dari Ericko Ye dan mempunyai posisi tinggi di rumah. Kalau berkata-kata manis pada pria ini, pasti tidak akan rugi.

"Mira, apa kamu bisa ceritakan padaku, bagaimana kamu bertemu dengan kakakku?" Yonathan Ye bertanya dengan sopan.

Mira Pan tersenyum senang, "Ah ini, panjang kalau diceritakan."

"Kamu ceritakan saja pelan-pelan. Kita juga lagi bosan."

Mira Pan berpikir sebentar lalu berkata, "Aku ingat tanggal 28 Desember, itu adalah hari terakhir aku ke laut tahun lalu. Aku, kakak, dan ayah berpisah karena ingin mendapat lebih banyak uang, agar saat melewati tahun baru bisa mempunyai simpanan banyak. Kemudian tidak lama setelah aku menebar jala, aku melihat tidak jauh dariku, ada orang yang terombang-ambing di laut. Waktu itu aku sempat terkejut, aku kira benda apaan."

Yonathan Ye dan Christy Mu saling berpandangan, dan bertanya, "Kamu yakin, dia terombang-ambing di laut?"

"Iya, teombang-ambing di laut." Mira Pan berkata dengan pasti, "Saat aku menghampiri dengan kapal, ternyata adalah orang. Aku juga tidak tahu masih hidup atau sudah mati. Terus aku angkat dengan tongkat, mengecek denyut nadi, ternyata masih hidup. Aku pun membawanya pulang ke rumah."

Yonathan Ye dan Christy Mu terkejut, tapi tidak sampai kehilangan cara. Karena kalau masalah ini terjadi di diri orang lain, mereka akan merasa tidak mungkin, tapi kalau terjadi di diri Ericko Ye malah sangat mungkin, karena tubuh pria itu memang pada dasarnya agak spesial.

"Setelah aku membawanya pulang, dia terus tidak sadarkan diri, seperti koma. Keluargaku membujuk aku agar membuangnya ke lautan saja. Karena aku belum menikah, kalau menjaga seorang pria dewasa akan tidak baik terhadap nama baikku. Tapi aku merasa karena dia sudah diantar ke hadapanku, maka ini pasti adalah petunjuk dari dewa air, dewa air yang menjaganya." ekspresi Mira Pan sangat tulus.

Berkata sampai sana, pandangan Christy Mu terhadap wanita itu jadi berubah. Sebenarnya terlepas dari keinginan wanita itu untuk menikah dengan Ericko Ye, wanita itu memiliki hati yang sangat baik.

"Jadi aku diam-diam merawat dia setiap hari, diam-diam membeli obat untuk dia. Aku takut orang-orang desa menggosipkanku, juga takut ayah membuangnya keluar, jadi mungkin karena kesungguhan hatiku menggerakan Yang di Atas, setelah koma selama dua bulan, suatu hari dia terbangun. Tapi aku menyadari dia kehilangan ingatannya, tubuhnya juga tidak terlalu sehat. Aku pun merawatnya setiap hari, hingga dia diam-diam kembali pulih. Kira-kira begini ceritanya."

Setelah selesai berkata, Yonathan Ye dan Christy Mu diam. Menjaga seorang pasien tentu tidaklah mudah. Apalagi dalam keadaan yang begitu sulit. Bisa dibayangkan betapa banyak usaha yang wanita itu berikan.

Kalau dipikirkan lagi, saat wanita itu suka pada Ericko Ye, wanita itu memiliki hati yang murni, tanpa mengetahui latar belakang Ericko Ye. Hari ini pernikahannya malah diganggu, kalau wanita itu mempunyai tindakan dan perasaan seperti ini, seharusnya masih bisa dimaafkan.

Christy Mu menatap botol di tangannya untuk waktu yang lama, kemudian baru menghadap wanita itu dan berkata, "Mira, terima kasih telah menyelamatkan Ericko Ye. Aku benar-benar berterima kasih dari hatiku yang paling dalam. Terima kasih telah menyelamatkan suamiku, ayah dari anakku. Itu benar-benar suatu budi yang besar bagi keluarga kami. Bagaimana pun aku membalasmu tidaklah kelewatan. Tapi, tidak mungkin aku memberikan suamiku padamu. Aku harap kamu pertimbangkan dengan serius dulu. Kamu mau berapa banyak uang, kami bisa memberikannya."

Mira Pan berkata, "Tapi orang-orang di desa sudah tahu semuanya tentang masalah ini. Bagaimana aku bisa kembali menemui mereka?"

"Kamu tidak usah kembali. Kami akan membelikan kamu rumah di Kota A. Kamu boleh menjemput keluargamu datang. Pekerjaan juga akan kami atur, kami jamin pasti akan membuatmu puas. Bagaimana?" Christy Mu berkata dengan besar hati. Sebenarnya semua hal materi ini tidaklah apa-apanya dibandingkan dengan nyawa Ericko Ye.

Mira Pan berpikir sebentar lalu berkata, "Aku tahu permintaanku ini sangat kelewatan, tapi aku benar-benar suka pada Kakak Ericko. Ini adalah pertama kalinya aku suka pada seseorang."

"Mira, aku bisa mengerti suasana hatimu. Kalau Ericko single, belum menikah, dia boleh menikahimu. Tapi masalahnya, dia sekarang sudah mempunyai keluarga. Kamu tentu tidak mungkin suruh dia melepaskan keluarganya hanya karena rasa sukamu 'kan." semakin berkata, Christy Mu jadi semakin kesal.

Mira Pan menggigit bibirnya lalu berkata, "Kalau begitu aku pikirkan dulu."

Berkata sampai sana, Christy Mu baru menghela napas lega. Dia benar-benar menggunakan kemampuan seumur hidupnya untuk berdebat dengan wanita itu. Kalau terus berdebat, dia benar-benar kehabisan kata-kata.

Selesai mengobrol, suster mengetuk pintu lalu masuk.

"Nyonya Ye, Tuan Yonathan, pasien sudah selesai diperiksa. Dokter menyuruh kalian ke sana."

"Ok, terima kasih."

Mereka bertiga segera pergi ke kantor dokter. Ericko Ye duduk di atas kursi, di sampingnya kosong, Christy Mu tanpa sadar duduk di sana. Erikco Ye menatapnya dengan canggung.

"Dokter, bagaimana keadaannya?"

Alis dokter tertaut, "Nyonya Ye, tidak ada masalah besar pada tubuh Tuan Ye. Tapi dari hasil CT scan, bagian otak Hippocampus Tuan Ye terluka. Mungkin itulah yang membuat Tuan Ye mengalami hilang ingatan."

"Hippocampus otak?" Christy Mu mengulangi sekali lagi. Dia tidak terlalu mengerti.

Dokter menjelaskan, "Hippocampus meskipun bukanlah daerah penyimpanan memori, tapi dia berperan dalam penyimpanan memori jangka panjang. Kalau hippocampus terluka, maka akan hilang ingatan. Riwayat penyakit seperti ini pernah terjadi juga di negara-negara lain."

"Kalau begitu bagaimana baru bisa pulih?"

Dokter menggeleng, "Sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Kalian boleh menceritakan kejadian-kejadian yang dulu pernah terjadi untuk memicu saraf-saraf ototnya. Siapa tahu Tuan Ye bisa ingat kembali. Tapi progres itu terlalu lama. Mungkin dia bisa ingat kembali hanya dalam belasan hari, tapi mungkin tidak dapat ingat lagi seumur hidupnya. Kalian harus membuat persiapan batin."

Christy Mu seketika kesal. Seumur hidup? Terlalu lama kali.

Dibandingkan dia, Mira Pan yang berdiri di samping sangat senang. Hasil ini terlalu baik baginya.

Setelah meninggalkan rumah sakit, mereka pulang ke rumah dalam suasana diam. Saat ini sudah sore. Brian Zhang mengendarai mobil dan pulang ke villa bersama beberapa pengawal lainnya.

"Tuan, nyonya, tuan kedua, kalian pasti sudah lapar 'kan. Cepat makan. Bibi Qin hari ini sudah mempersiapkan banyak makanan kesukaan tuan muda." Paman Wang berkata dengan ramah.

Christy Mu melihat sekitar, tapi tidak melihat anaknya dan bertanya, "Dimana Edo?"

"Brian menemani tuan kecil yang sedang bermain bersama anjing."

"Aku akan pergi menemui Edo, kalian makan saja dulu." mungkin karena kebiasaannya dari dulu, Christy Mu menyerahkan tas kepada Ericko Ye, lalu berbalik dan pergi.

Ericko Ye tersentak melihat tas itu. Wanita itu memberi, dia menerima, jelas-jelas adalah pertama kali, tapi dia malah merasa tindakan ini telah terjadi ratusan kali.

Mira Pan yang berdiri di samping memutar bola mata. Ingin sekali dia merebut tas itu dan membuangnya.

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu