Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 297 Aku datang untuk kencan buta (2)

Di malam hari, Evardo Ye tidak bisa tidur untuk waktu yang lama, intinya bagaimana cara dia membuka percakapan? Setelah berbicara, bisakah dia menerimanya? Apakah dia akan menganggap dirinya sebagai monster?

Pikirannya penuh dengan masalah-masalah ini, terus sampai tengah malam, baru ia perlan-pelan tertidur.

Di pagi hari, mengikuti saran adik perempuannya, Evardo Ye mengenakan kaus putih yang tampaknya sederhana namun terlihat bermodel, jins berwarna terang, dan sepasang sepatu putih.

Ericko Ye dan istrinya yang sedang makan terkejut ketika melihat putra mereka.

"Kamu berpakaian seperti ini ..."

"Aku tidak pergi ke perusahaan hari ini, ada urusan pribadi." Telinga Evardo perlahan memerah.

Mata Christy Mu gemerlap. "Bagus, terlihat bagus, Kamu, biasanya juga harus lebih sering memakai pakaian kasual, terlihat lebih muda, kamu baru berumur 27 tahun, jangan selalu memakai jas dan menjadi kuno."

"Aku mengerti, ibu."

Ericko Ye melihat tembus pikiran putranya, bertanya sambil tersenyum, "Hari ini bertemu dengan Yolanda Duan?"

"Ayah, kamu janji tidak ingin terlibat," kata Evardo Ye waspada.

"Mengapa kamu menjadi gelisah? Aku hanya bertanya-tanya saja. Ketika saatnya tiba, bawa dia kembali untuk makan malam, ibumu dan aku pasti akan benar-benar setuju."

"Hal ini masih belum ada akhir yang jelas, kalian lanjut makan saja, aku akan pergi dulu." Evardo Ye memasukkan sepotong roti ke mulutnya dan dengan cepat meninggalkan tempat gosip ini.

Christy Mu menghela nafas dan berkata, "Hah, anak sudah besar tidak menghiraukan lagi."

Ericko Ye berbisik di telinganya, "Kamu masih punya aku, aku mendengarkan semua yang kamu ucapkan."

"Benarkah?" Christy Mu ingat apa yang terjadi semalam, dan bertanya dengan nada menyindir.

"Mendengarkanku di tempat tidur, selain itu semua mendengarkanmu." Ericko Ye tidak bisa menahan tetapi menggigit daun telinganya yang merah muda.

Christy Mu mendorongnya menjauh dengan kuat, memakinya sambil tersenyum, "Sudah tua tidak menghormati yang lain."

Ericko Ye menempel lengket seperti permen kulit sapi, "Bagaiman bisa aku begitu tidak sopan? Coba kamu katakan."

Tidak tahu kapan Bianca Ye datang ke ruang makan, berkata dengan batuk ringan, "Ayah ibu, aku masih anak-anak, bisakah kalian menjaga perasaanku?"

"Bayi raksasa berusia 25 tahun, kamu bangun sangat pagi," Ericko Ye mengejek dengan kebaikan.

Saat bokonng Bianca Ye duduk menyentuh, merobek sepotong roti kecil dan berkata, "Di mata kalian, aku harus selalu menjadi anak kecil, bagaimana dengan kakakku?"

"Pergi kencan."

"Berpakaian tampan?" Bianca Ye bertanya dengan penasaran.

Wajah Ericko Ye sombong dan bangga, "Putraku, dapatkah tidak tampan?"

"Ayah, bisakah tidak narsis?" Salah satu hobi Bianca Ye adalah merobohkan panggung Ayah.

Ericko Ye melemparkan roti ke arahnya, ditangkapnya dengan baik, berkata sambil tersenyum, "Terima kasih."

Sekitar pukul sepuluh, Evardo Ye dan Yolanda Duan bertemu, dan seperti sebelumnya, dia masih mengenakan pakaian tentara, jikapun tidak, lagipula di mata Evardo Ye tidak berbeda.

Ketika Yolanda Duan melihat mata Evardo Ye menyala, dia langsung berkata, "Aneh, mengapa terakhir kali tidak berpikir kamu begitu tampan?"

Evardo Ye mendengar yang sangat menyenangkan hatinya, tetapi masih rendah hati berkata, "Mungkin saja…..itu karena pakaiannya?"

"Oh ya, temani aku membeli pakaian."

Tempat di mana keduanya bertemu berada di pusat kota, Evardo Ye membawanya ke mal terdekat dan bertanya, "Bagaimana kamu jadi ingin membeli pakaian?"

"Untuk kencan buta."

Tiga kata Yolanda Duan langsung memakukan Evardo Ye di tempat, pikirannya kosong, bertanya polos, "Kencan?"

"Iya, pria tua itu, ayahku, memaksaku untuk pergi kencan buta, kamu bilang aku colonel yang hebat, tetapi malah jatuh ke kencan buta." Yolanda Duan selesai berbicara, sadar Evardo Ye tidak mengikutinya, meliihat kebelakang, dia hanya berdiri diam menatapnya dengan ekspresi yang kompleks di wajahnya.

"Apa yang terjadi padamu?"

"Kamu bisa tidak pergi kencan buta," Evardo Ye menjawab tanpa berpikir panjang.

Yolanda Duan merentangkan tangannya, "Aku juga tidak ingin, tetapi pria tua itu mengatakan itu adalah perintah militer, aku tidak bisa menolaknya."

"Tapi ..." Evardo Ye ingin mengatakan jika aku menjadi pacarmu, kamu tidak perlu pergi kencan buta, tetapi kalimat ini tersangkut di tenggorokannya dan tidak tahu bagaimana mengeluarkannya, dia takut itu akan menakutinya.

Yolanda Duan tertawa, "Apa yang kamu cemaskan dengan aku pergi kencan buta? Ayo jalan, ayo jalan, beli baju dulu, aku janji sekitar jam setengah 1 siang, waktu yang pas untuk makan."

Evardo Ye menghela nafas dari dadanya, merasa sangat tidak nyaman, berkata dengan suara yang suram, "Kamu sangat baik, pasti ada banyak orang yang mengejar, mengapa masih perlu kencan buta?"

Yolanda Duan tertawa besar beberapa kali dan berkata, "Bagaimana mungkin, pria-pria di pasukan kami, aku telah tumbuh bersamanya sejak masih kecil, sudah tidak ada perasaan dari awalnya, siapapun terlihat sama, satu kali jatuh cinta pun juga tidak pernah. Jadi pria tua itu cemas, dia berpikir mungkin dia bisa mengubah seleranya, mungkin jika aku menemukan seseorang yang kusukai, tidak akan membiarkan aku pergi kencan buta. "

Evardo Ye mendengar perkataan ini, terus merasa sedih tetapi juga bersukacita, betapa senangnya dia bahwa Yolanda Duan tidak pernah menyukai siapapun, tentu saja sedih karena kencan butanya pada siang hari ini. Karena ini adalah perintah militer, tidak bisa dielak, bertemu dengan yang lain juga belum tentu bisa berhasil, dia memiliki seratus cara untuk membuat hal ini gagal. Ini adalah seorang wanita yang telah ditetapkan oleh Evardo Ye, jangan pernah bayangkan orang lain dapat menyentuhnya.

"Jadi, seperti apa yang kamu suka?" Evardo Ye menginjak eskalator dan bertanya dengan berusaha untuk mencari tahu.

Yolanda Duan mengerutkan kening, "Aku juga tidak tahu, ini mungkin adalah pertmuan pertama."

"Pertemuan pertama adalah hal yang paling sulit untuk dikatakan." Evardo Ye ingat lawan kencan butanya, dan bertanya dengan sedikit cemburu, "Siapa orang yang ingin kamu temui pada siang hari?"

"Putra dari kawan lama ayahku, dikatakan bekerja di pemerintah kota."

Kelopak mata Evardo Ye berkedip, "Siapa namanya? Aku hampir mengenal para pemimpin di atas biro kota ini."

"Bukan pimpinan biro atau semacamnya, sepertinya itu adalah insinyur yang disewa secara khusus oleh Biro Perencanaan, namanya ..." Yolanda Duan berpikir sejenak dan berkata, "Oh, Felix Wang, tahukah kamu?"

Evardo Ye mencari setiap nama di otaknya dengan teliti, menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku belum pernah dengar."

"Ah, juga tidak tahu seperti apa rupanya, bagaimana jika sangat jelek? Aku orangnya juga masih melihat penampilan luarnya."

Mendengar ini, Evardo Ye mulai berdoa bahwa orang itu teramat sangat buruk rupa, lebih baik seperti yang sampai dapat menakutkan orang-orang.

Keduanya berbicara sampai ke bagian wanita di lantai tiga.

Setelah memasuki butik wanita, pelayan toko segera meyambut masuk, melihat Yolanda Duan mengenakan seragam militer membuatnya terdiam sejenak, lalu tersenyum ramah, "Wanita ini, pakaian jenis apa yang ingin dibeli?"

Yolanda Duan menyerahkan tugas sulit ini kepada Evardo Ye, "Kamu bantu aku pilih ya, aku tidak punya pengalaman."

"Baiklah." Evardo Ye langsung setuju, berbalik, mengeluarkan gaun motif bunga kecil, tidak mengungkapkan dada dan bokong, gaya yang sangat konservatif.

"Gaun ini, beri dia ukuran M untuk dicoba," Evardo Ye berkata kepada pelayan toko.

"Baik, mohon ditunggu."

Yolanda Duan memandang pada gaun itu, "Ini terlihat bagus?"

"Kamu coba dulu baru bertanya lagi."

"Oh." Sambil memegang pakaiannya masuk ke ruang ganti, mata Evardo Ye bersinar ketika dia keluar lagi, postur badannya sangat bagus, ramping dan bugar, dada yang besar dan pinggang yang kecil, mengenakan gaun bermotif bunga di tubuhnya, mengungkapkan semua sisi baik dari dirinya, dan juga terlihat sangat muda. Tapi juga menunjukan bekas luka di lengannya.

"Bagaimana dengan pakaian ini?" Yolanda Duan bertanya tanpa memeriksanya.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu