Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 236 Kebenaran Yang Terungkap (3)

Ericko Ye sungguh dibuat tidak berdaya oleh kedua orang itu dengan serangan kata-kata mereka. Lebih baik ia diam saja untuk saat ini.

Javier Mu masih sedikit tidak percaya. Poin pentingnya adalah adiknya sendiri tiba-tiba mengubah wajahnya dan mengubah tubuhnya. Masalah seperti ini terdengar seperti adegan drama atau film tepat pada saat sang aktor bela diri melakukan aksinya. Bagaimana mungkin benar-benar terjadi?

“Aku percaya anak di foto itu adalah anakmu, tapi kamu tidak bisa membuktikan apakah ia benar-benar dilahirkan oleh Christy.”

“Javier, apakah pengetahuan bisnismu hilang? Kalau Edelyn bukanlah Christy, bagaimana mungkin aku memperlakukannya dengan begitu baik? Mungkin Lisa sudah memberitahumu bahwa Edelyn diculik orang, tapi aku tidak memberitahu keseluruhan cerita padanya. Kalau kalian tertarik, kita cari tempat lain saja untuk berbicara. Masalah ini sedikit rumit.”

Javier Mu dan Lisa Xiao langsung saling bertatapan. Mereka memutuskan untuk mempercayai Ericko Ye sekali ini. Lagipula, sepertinya ia juga tidak akan berani berbuat apapun kepada mereka berdua.

“Baiklah, aku malah ingin tahu kamu bisa mengarang cerita seperti apa.”

Mereka bertiga berbaris turun dari teras atap terbuka hotel. Di pintu masuk, mereka berhadapan dengan Brian Zhang yang siap sedia diperintah kapan saja beserta beberapa pengawal.

Saat Javier Mu muncul di hadapan kerumunan orang-orang tersebut, semuanya terpana. Terlebih Brian Zhang.

“Brian, sudah lama tidak bertemu. Apakah kamu bersiap naik ke atas untuk menangkapku?” Bibir Javier Mu menyunggingkan senyum, menarik kembali Brian Zhang dari kondisi kehilangan jiwanya.

“Direktur... Direktur Mu... Direktur...”

“Mohon maaf, aku membuatmu kecewa dengan tidak mati.”

“Tidak, tidak... Aku tidak berpikiran begitu...”

Brian Zhang masih ingin menjelaskan, tapi Javier Mu berjalan melengang seperti angin lalu dari hadapannya. Saat Ericko Ye memberitahunya untuk mencari Javier Mu di Kota A, Brian Zhang diselimuti oleh keraguan yang teramat besar. Satu tahun yang lalu, ia melihat Javier Mu dipukul masuk ke dasar laut dengan mata kepalanya sendiri. Setelah mendapat luka yang begitu berat, bagaimana mungkin pria itu masih memiliki kesempatan untuk hidup?

Tapi hari ini, saat Javier Mu muncul hidup-hidup di hadapannya sekarang, guncangan semacam itu tidak dapat terdeteksi. Apalagi sepertinya postur pria itu terlihat lebih kuat dan auranya terlihat lebih luar biasa.

Brian Zhang pun sontak terpikir. Karena ternyata Javier Mu masih hidup, untuk selanjutnya nyonya muda tidak perlu membenci tuan muda, bukan?

Kantor Ericko Ye.

“Ceritanya sedikit panjang, harus mulai darimana, ya?”

Javier Mu berdiri di depan jendela dan berujar dengan ekspresi tajam dan kaku, “Ceritakan saja mulai dari kematianku.”

“Baiklah,” Ericko Ye minum air untuk membasahi tenggorokannya. Ini adalah sebuah cerita yang cukup panjang.

Matahari berangsur-angsur bergerak ke arah Barat. Ketika waktu menunjukkan pukul empat sore, akhirnya Ericko Ye pun selesai menceritakan semua duduk perkaranya. Tentu saja banyak yang ia abaikan. Contohnya, seperti saat Christy Mu ingin bunuh diri setelah kematian kakaknya atau tentang kebencian Christy Mu kepadanya. Sebaliknya, Ericko Ye malah menonjolkan posisi yang menguntungkan dirinya untuk menyelamatkan Christy Mu dengan sangat detail.

Ericko Ye memiliki pemikirannya sendiri. Ia berharap dapat mengurangi prasangka Javier Mu terhadapnya. Bagaimanapun juga, pria itu adalah kakak kandung Christy Mu. Kalau sampai kegilaannya kembali kumat dan ia malah membawa Christy Mu pergi bagaimana? Lagipula, dengan devosi Christy Mu pada Javier Mu, wanita itu pasti akan mempertimbangkannya. Saat ini, Ericko Ye masih belum dapat menjamin bahwa ia dapat mengalahkan Javier Mu untuk mendapatkan posisi di hati Christy Mu, jadi lebih baik ia sedikit mengalah.

Javier Mu mendengarkannya dengan seksama dalam hening, sama sekali tidak menyela Ericko Ye. Ekspresi wajahnya terlihat tenang, namun hatinya mengalami badai hebat. Kematiannya pasti menorehkan luka mendalam bagi adiknya, maka barulah adiknya itu bisa merencanakan ratusan ribu cara untuk meninggalkan Ericko Ye si pembunuh ini. Walaupun Ericko Ye hanya menggunakan dua-tiga kalimat untuk menggambarkan kejadiannya secara sederhana, namun Javier Mu bisa membayangkan sesedih dan seberapa putus asa adiknya itu saat satu persatu orang yang ia cintai pergi meninggalkan dirinya sebatang kara kesepian di dunia ini.

Saat Ericko Ye selesai berbicara, Javier Mu dan Lisa Xiao saling menatap tanpa bicara. Perkara ini ternyata berkembang jauh melebihi apa yang mereka bayangkan. Sampai matipun tetap tidak terpikirkan masalahnya akan menjadi serumit ini. Ada pula tentang adanya gambar harta tersembunyi di rumah Ericko Ye. Javier Mu tidak pernah mendengar masalah ini sama sekali.

Akhirnya, Lisa Xiao-lah yang memecahkan keheningan, “Karena ternyata Edelyn adalah Christy, kenapa waktu ia datang ke rumahku sebelumnya ia masih tidak bisa mengenali Javier? Padahal sudah bertemu.”

“Aku juga tidak tahu soal ini. Hanya bisa menunggu menyelamatkan Christy baru bisa tahu kebenarannya.” ujar Ericko Ye dengan tidak berdaya.

“Kalau begitu, bagaimana kamu bisa curiga Javier masih hidup? Sepertinya aku tidak pernah memberitahu Christy siapa nama pacarku. Javier juga sangat jarang muncul di Kota A.”

Mata Ericko Ye masih sejajar dengan pria yang berdiri di depan jendela dan ia berkata dingin, “Sejak Perusahaan Keluarga Mu mulai merebut order bisnisku yang pertama kali, aku sudah merasa ada yang janggal. Javier Mu tidak ada, darimana Perusahaan Mu memiliki nyali yang begitu besar untuk bertarung denganku? Satu kali boleh dikatakan kebetulan, tapi kalau yang kedua kali? Ini membuktikan bahwa perusahaan itu memang sengaja berduel denganku. Di Perusahaan Mu, yang berani berbuat seperti itu hanyalah satu orang. Javier.”

Alasan seperti ini terlalu tidak bisa dipercaya. Lisa Xiao dengan curiga berujar, “Semua ini hanya dugaanmu saja...”

“Tidak, tidak. Ini bukanlah hanya dugaanku saja.” Ericko Ye menyela Lisa Xiao, “Sebenarnya, Christy pernah bertemu dengan kalian.”

Lisa Xiao sangat terkejut. Walaupun tidak terlukis apapun, namun Javier Mu juga menoleh.

“Kapan? Dimana? Kenapa ia tidak datang menjumpai? Javier kan juga tidak membaur.”

Ada suatu sore turun hujan lebat, di depan pintu toko jajanan manis di Jalan Edelweis. Kalian dan Christy hanya terpisah oleh sebuah jalan. Ia melihat wajah Javier dan berteriak memanggilnya sambil mengejar. Tapi hujan terlalu lebat dan mobil terlalu banyak sehingga Javier tidak mendengarnya.”

Lisa Xiao menengadah menatap Javier Mu. Ia bukan penduduk Kota A, apa itu Jalan Edelweis? Ia sama sekali tidak memiliki ingatan tentang itu. Tapi Javier Mu dapat mengingatnya dan berujar datar, “Sore itu kita pergi ke Jalan Edelweis untuk membelikan dekorasi untuk orang tumah. Waktu keluar, hujan turun dengan deras. Kamu lupa?”

“Oh... Ya, ya, aku ingat, waktu itu rupanya,” Lisa Xiao sontak berujar, “Kalau begitu apakah ia tidak melihatku? Ia tidak bertanya padaku tentang masalah ini.”

“Mungkin ia hanya melihat Javier.” ujar Ericko Ye. Kalau waktu itu ia juga melihatmu, untuk apa ia berjalan memutar begitu jauh. Ericko Ye pun langsung berujar, “Setelah itu aku mencari di Kota A untuk waktu yang lama, tapi tetap tidak menemukan jejak Javier. Lalu suatu kali, diatas sebuah kapal pesiar, aku melihat foto seorang teman. Hanya kamu yang terlihat jelas di foto itu, sedangkan Javier ada di dalam bayang gelap. Tapi firasatku mengatakan, pria disampingmu adalah Javier.”

Lisa Xiao menatapnya dan tidak bisa berhenti tertawa, “Ericko, orang-orang bilang firasat wanitalah yang tepat. Tidak kusangka kamu lebih hebat daripada wanita.”

“Aku anggap kamu sedang memujiku.”

Javier Mu teringat akan sebuah hal yang pernah ia curigai dan bertanya pada Ericko Ye, “Apakah kamu pernah datang ke Taman Ling di Bulan Juli?

Ericko Ye sedikit mengingat-ingat kembali dan ia dapat menebak apa yang ditanyakan oleh Javier Mu. Ericko Ye menjawab dengan raut wajah serius, “Benar. 15 Juli adalah hari peringatan kematian ayah dan ibu mertua. Hari itu aku pergi subuh-subuh dengan Christy untuk membelikan bunga daisy kesukaan ibu.”

Panggilan ayah dan ibu mertua sudah tidak dipedulikannya, namun saat Ericko Ye hanya memanggil ‘ibu’, bulu kuduk Javier Mu pun meledak seketika, “Itu adalah ayah dan ibuku, bukan ayah dan ibumu. Jangan memanggil terlalu akrab seperti itu.”

Ericko Ye tersenyum licik, “Hal ini tidak ditentukan menurut pemikiranmu. Saat itu aku sudah bersujud di hadapan makam mereka, tapi mereka tidak menolak.”

“Sialan!” Javier Mu memakinya dengan heboh, “Bagaimana mereka bisa menolak?!”

Senyum di wajah Ericko Ye semakin merekah lebar, “Javier, sekarang aku adalah suami Christy. Orangtuanya adalah orangtuaku juga. Apakah ini hal yang tidak tepat?”

“Hmph! Jangan berpikir begitu muluk. Christy hanya perlu mengatakan satu kalimat ingin meninggalkanmu dan aku pasti akan membawanya pergi.”

Hal inilah yang dikhawatirkan Ericko Ye. Begitu ia mendengar Javier Mu berkata seperti itu, warna wajahnya langsung berubah, “Javier, kedepannya kamu jangan mengurus begitu luas. Ini adalah masalah diantara kami suami-istri, tidak perlu campur tanganmu.”

Javier Mu tidak berniat mengalah, “Saudara seperti orangtua. Ayah dan ibu sudah tiada, jadi keputusan untuk masalah Christy adalah hasil pemikiranku. Kamu berhasil menikahinya, tapi aku juga punya dasar membuatnya meninggalkanmu.”

“Javier, sangat tidak masuk akal! Kamu jangan keterlaluan...”

“Bagaimana aku keterlaluan? Yang paling keterlaluan itu kamu, Ericko. Apakah kamu sudah lupa apa yang kamu perbuat di masa lalu? Menurutmu itu tidak keterlaluan?”

“Masalah yang lampau sudah dihitung jelas-jelas diantara aku dan Christy. Lebih baik kamu tutup mulutmu.” Amarah Ericko Ye pun meledak.

Kedua pria baya itu bertengkar layaknya anak kecil, membuat Lisa Xiao yang mendengarnya pun sakit kepala. Ia teringat akan sebuah pepatah: tidak boleh ada dua ekor macan dalam sebuah gunung.

Kedua pria ini adalah macan, dengan karakter yang kuat.

“Sudah, sudah, jangan bertengkar lagi, bisa?” Lisa Xiao dengan suara lembut memotong pembicaraan mereka, namun dalam seketika dapat memadamkan kobaran api diantara kedua orang itu.

“Javier, aku beritahu, kamu jangan terlalu keterlaluan. Sebelumnya aku dapat membuatmu musnah, sekarang pun juga sama.”

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu