Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 178 Kamu Harusnya Menjelaskannya Pada Istrimu (2)

Sejak bertemu di hotel malam itu, hubungan Ericko Ye dan Christy Mu merenggang, beberapa hari tanpa komunikasi, jika ada urusan pekerjaan, semua akan disampaikan melalui Alvin Tang.

Christy Mu mengerti keadaan ini tidak baik untuk dirinya saat ini, tapi Ericko Ye tidak memberinya tangga untuk turun, ya dia mana mungkin bisa menganggap hari itu tidak pernah terjadi, lalu dengan muka tebal pergi mencarinya.

Hari ini adalah hari rapat antara perusahaan MK dan perusahaan Internasional Star Ye.

Karena jarak ke perusahaan yang dekat, Christy Mu menolak Alvin Tang yang mau menjemputnya, dan dia pergi ke perusahaan dengan berjalan kaki mengenakan heelsnya, sampai di depan pintu, mobil Ericko Ye berhenti tepat di depannya.

Seorang laki-laki mengenakan kemeja abu-abu gelap dan celana hitam kantor turun dari mobil, saat melihatnya, kedua matanya menggelap, berjalan dan dengan suara yang seolah sedang menjauh menyapanya, “Nona Qiao, datang sendiri?”

Ekspresi wajah Christy Mu datar, “Aku tinggal di dekat sini, direktur Tang dan yang lainnya sepertinya masih di jalan.”

Ericko Ye mendorong pintu besar kantor, dengan sungkan berkata, “Silahkan masuk nona Chu.”

Keduanya berjalan ke arah lift, Ericko Ye yang berada di belakangnya hanya bisa melihat punggungya, tiba-tiba bertanya, “Kamu sudah sarapan?”

“Terima kasih atas perhatiannya, sudah.” Christy Mu memencet tombol lift, lalu pintu lift terbuka, dia masuk duluan dan diikuti Ericko Ye di belakangnya.

Lift yang mereka naiki adalah lift khusus direktur kantor, jadi di dalamnya hanya ada mereka berdua, Ericko Ye teringat akan pesan yang diberikan Brian Zhang padanya, tatapannya tanpa bisa ditahan jatuh pada Christy Mu.

Edelyn Chu, apakah benar kamu Edelyn Chu?

Mengapa saat mendapat pesan dari Eropa, dikatakan kalau Edelyn Chu selama disana terkenal sangat terbuka, mempunyai banyak pacar, sifatnya sangat blak-blakan, tapi Edelyn Chu yang ada di depannya, sebaliknya seperti seoang wanita yang baik-baik, dan sangat menjaga diri dari segala laki-laki yang mendekat padanya.

Dan juga, selama Edelyn Chu bersekolah, dia tinggal di apartemen luar sekolah, ada pembantu khusus yang menjaga dan merawatnya, dia tidak harus memasak sendiri. Dan dia kemarin bilang masak di apartemennya, apakah itu benar?

Ericko Ye saat ini bisa yakin, kalau ada sesuatu hal dalam diri Edelyn Chu, tapi dia harus bagaimana agar bisa membuatnya menampakan dirinya yang sebenarnya?

Christy Mu merasakan tatapannya, dengan tenang melihatnya, lalu bertanya, “Ada apa melihatku?”

Ericko Ye tersenyum tipis, “Kamu masih marah?”

Mata Christy Mu berkedut, berbalik lagi mengerucutkan bibirnya, “Kamu mau bagaimana itu tidak ada urusannya denganku, aku untuk apa marah?”

“Yang aku maksud kejadian saat di apartemen kemarin.” Ericko Ye sengaja menskip topik pembicaraan.

Christy Mu terdiam, dengan kesal berkata,“Iya, aku marah. Tuan Ye, kamu lain kali bisa tidak menahan dirimu dan perilakumu? Sikapmu yang seperti ini sungguh membuatku pusing.”

Ericko Ye terlihat berpikir, lalu menjawabnya, “Baik, aku mengerti.” Tapi apakah bisa dilakukannya, dia tidak bisa berjanji, siapa suruh dirinya menyembunyikan banyak rahasia darinya?

Lift naik perlahan, dan keadaan begitu canggung.

“Nona Chu, ada satu hal yang sebaiknya aku luruskan padamu, kejadian di hotel malam itu, aku awalnya ingin melakukan sesuatu, tapi aku menyadari, aku tidak punya hasrat dan ketertarikan pada wanita lain, maka dari itu keluar, dan semuanya hanya seperti itu.”

“Kamu bisa menukar dengan wanita lainnya, mungkin saja setelah itu kamu bisa memiliki hasrat dan ketertarikan.” Christy Mu dengan senyum dingin memberinya saran.

Ericko Ye melihat angka dalam lift yang terus naik, dengan sangat ambigu berkata, “Tidak ada gunanya, sama saja, hanya terkecuali dengan satu orang.”

Detak jantung Christy Mu dengan cepat naik, dia berpura-pura tidak mengerti apa yang dikatakannya, dan segera setelah pintu lift terbuka, dia dengan langkah besar cepat berjalan keluar.

Bajingan ini, jadi dia benar-benar suka dengan Edelyn Chu? Ini awalnya memang tujuannya, tapi mengapa hati Christy Mu malah merasa sakit? Dan hanya seperti ini lalu memaafkannya, bukankah terlalu mudah.

“Peserta rapat masih belum kumpul semua, nona Chu boleh pergi ke ruanganku duduk dulu.”

“Baiklah, terima kasih.” Christy Mu tidak punya alasan untuk menolak.

Ruangan Ericko Ye tidak banyak yang berubah, sama seperti dirinya, cuek, dan dingin.

“Bebas duduk dimana saja, tidak usah sungkan.”

Christy Mu berjalan dekat ke mejanya, dalam hatinya tiba-tiba terpikir sesuatu, dengan tenang berkata, “Aku ingin segelas kopi.”

Ericko Ye sedang membuka laptop, mendengar suaranya langsung berhenti, “Aku akan meyuruh sekretarisku mengantarnya kesini.”

“Boleh merepotkan direktur Ye sendiri yang menuangkannya untukku kah?” Kedua mata Christy Mu bercahaya.

Ericko Ye menegapkan badannya, memandangnya, “Harus aku sendiri yang menuangkannya?”

“Iya, tapi kalau kamu tidak mau, ya sudah lupakan saja.” Christy Mu mendudukan dirinya di kursi depan meja, tidak melihatnya, tapi dia bisa menebak kalau Ericko Ye pasti akan melakukan itu untuknya.

Ericko Ye tidak tergesa-gesa, berjalan mengelilingi meja, memegang kursi putarnya, dan menoleh ke arahnya, “Jika aku turun dan menuangkannya sendiri, akankah nona Chu memaafkanku atas perilaku di luar batasku hari itu?”

Tatapan mata Christy Mu begitu jernih, bibir merah jambunya sedikit terbuka, “Ya bisa dipikirkan.”

“Kesepakatan yang adil, mau minum rasa apa?”

“Latte yang baru di tumbuk, di tambah susu, dan gula, tapi tidak mau terlalu manis, rasanya ya kira-kira seperti itulah.” Ujar Christy Mu dengan santai.

Ericko Ye melihat kedua matanya, tersenyum, “Permintaan nona Chu banyak sekali, sepertinya harus menunggu sedikit lama.”

Christy Mu meregangkan bahunya, “Lagipula sekarang masih santai tidak ada kerjaan.” Dan ini dilakukannya juga demi menunda waktu.

“Baik, aku pergi sendiri.” Ericko Ye menatap matanya dalam, lalu berjalan ke arah pintu, sejak mendapatkan informasi terperinci kemarin, dia lebih banyak menatap ke mata Edelyn Chu.

Ericko Ye baru keluar dari ruangannya, Christy Mu langsung berdiri dari kursinya, berlari ke meja Ericko Ye, membuka laci lemari meja mencari barang.

Ada dimana?

Christy Mu walaupun tahu kalau dia tidak mungkin meletakan barang itu di ruangan kerjanya, tapi dia masih mau memastikan agar bisa mematikan hatinya.

Di dalam lacinya ada banyak dokumen penting, Christy Mu membuka lemari, dia terdiam.

Karena di dalamnya terletak bukan barang lain, melainkan semua gambar dan karya desainnya sewaktu magang, dan juga pensil, gunting, penghapus yang sebelumnya dia pernah gunakan.

Hatinya tidak tahu terasa terenyuh, Christy Mu mengambil beberapa lembar karya desainnya, ini adalah gambar pakain musim gugur yang dia gambar sebelum meninggalkan perusahaan.

Tidak disangka dia ternyata menyimpan semuanya tanpa kurang satupun?

Tiba-tiba, diluar pintu terdengar suara sekretaris Liu, “Direktur Ye, selamat pagi.”

Christy Mu langsung membuang gambar itu ke dalam lemari, dengan cepat berjalan ke sisi meja, tangannya sembarang mengambil bingkai foto di atasnya berpura-pura menikmati.

Pintu saat ini terbuka.

Christy Mu mendengar langkah kakinya yang semakin dekat, dia baru mau mendongakan wajah melihatnya, tapi tatapannya tanpa terasa langsung tertarik pada foto yang ada di tangannya.

Di foto itu ada wanita yang mengenakan gaun pengantin mahal dan indah, dia tersenyum enggan, sementara laki-laki di sebelahnya mengenakan jas putih lurus tanpa senyum di wajahnya.

Ini adalah...Foto pernikahan mereka waktu itu.

Dimana dia temukan foto ini?

Ericko Ye dengan teliti menelisik perubahan wajahnya, kecuali rasa terkejut, sepertinya tidak ada perasaan menikmati dan bahagia saat melihat itu.

“Ini foto pernikahan kami waktu itu.” Nada suara Ericko Ye begitu lembut, dia mengambil bingkai itu dari tangannya, dan menyodorkan kopi padanya.

Christy Mu menyeruput kopi, tidak manis dan tidak pahit, pas sekali, dia sengaja bertanya padanya, “Ya bisa dilihat, tapi mengapa foto yang seperti ini? Memangnya tidak ada foto yang khusus mengabadikan momen saat menikah?”

Jari mulus Ericko Ye mengelus wajah wanita di foto itu, sedikit menyesal, “Fotonya sudah tidak tahu dimana, hanya ada satu foto ini.”

Christy Mu menundukan kepala mengerucutkan bibirnya, apanya yang tidak tahu dimana? Padahal memang jelas tidak ada difoto?

“Bagaimana rasanya?” Ericko Ye meletakan foto itu di atas meja, melihatnya dan bertanya.

Christy Mu membawa kopinya berjalan ke arah sofa, “Ya biasa saja lah.”

Ericko Ye tersenyum menggelengkan kepala, asal tahu saja, ini pertama kalinya dia demi seseorang menumbuk kopi, dan saat sampai di ruangan kopi ada banyak karyawan yang terkejut melihatnya ada disana.

……

Lagi-lagi rapat setengah hari, karena hubungan di antara kedua bos yang baik, suasana rapat bisa dibilang sangat baik tidak menegangkan.

“Musim panas lebih banyak hujan, jadi saat hari cerah kita harus bergegas melakukan perkembangan, di potong waktu istirahat siang setiap hari, sebenarnya waktu pekerja bekerja sangat pendek. Dalam hal ini, direktur Ye, bisakah kamu bicarakan dengan pekerjanya, suruh mereka mengatur waktu kerjanya?” Alvin Tang berkata dengan objektif.

“Aku akan membicarakannya dengan mereka.” Jawab Ericko Ye, “Tapi desain gambar yang ada di tangan mereka sudah tidak bisa diubah lagi, setiap kalian mengganti gambarnya, kami disini harus membayar biaya yang lebih.”

Alvin Tang tersenyum, “Direktur Ye, ini terakhir kalinya, aku janji tidak akan mengubahnya lagi.”

Setelah segala permasalahan dibicarakan, hari sudah mendekati tengah hari, karena sore hari tidak ada rapat, Christy Mu bersiap pulang memasak, siapa yang tahu dia baru masuk ke lift, Ericko Ye juga ikut masuk ke dalamnya.

“Makan dimana?”

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu