Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 292 Aku Adalah Teman Lamanya (3)

Satpam mendengar nada bicara wanita itu berubah, lalu menjadi tidak bisa menahan amarah, "Kalau begitu aku tidak bisa berbuat apa apa. Aku juga bekerja sesuai dengan sistem perusahaan. Jangan mempersulitku."

Yolanda Duan berpikir untuk mengalahkan satpam ini saja, tetapi takut akan memengaruhi citra tentara yang mulia itu. Ketika dia sedang ragu-ragu, ponselnya berdering. Dia melihat nomor penelepon, mukanya sedikit berubah, lalu menerima telepon sembari berjalan

"Ketua, ada apa?"

Tidak tahu sang ketua berkata apa, tatapan mata Yolanda Duan berubah menjadi tajam, "Begitu ..."

Begitu Yolanda Duan pergi, Bianca Ye muncul di pintu perusahaan. Tadi saat masih berada di mobil, dia melihat satpam sedang bicara kepada seorang wanita. Dia pun bertanya kepada satpam dengan penasaran, "Siapa gadis itu?"

Satpam menjawab dengan hormat, "Saya tidak tahu. Dia mengatakan bahwa dia adalah teman lama Presiden Ye, dan datang kepada Presiden Ye, tetapi tidak membuat janji."

“Teman lama?” Bianca Ye mengangkat alis, pada dasarnya dia tahu teman lama kakaknya, dan gadis itu belum pernah melihatnya.

Setelah mengambil beberapa langkah, tiba-tiba dia terpikir dan kembali ke satpam, "Apakah dia menyebut namanya?"

"Tidak, tapi sepertinya dia mengatakan marganya ..." satpam berpikir secara tidak langsung, setelah berpikir lama, ia berkata, "Ya, kemarin dia mengatakan marganya, dia bermarga Duan."

“Bermarga Duan?” Bianca Ye berpikir marga Duan di dalam pikirannya, tiba-tiba teringat pada adik perempuan yang selalu diingat kakaknya, orang yang bermarga Duan.

"Apakah kamu yakin?"

Satpam melihat muka Bianca Ye berubah, dan jantungnya berdebar, "Seharusnya ... seharusnya iya."

Bianca Ye mendongak ke atas dan melihat orang yang tadi itu, tapi sudah masuk ke dalam kerumunan orang banyak.

Lalu, di bawah tatapan mata satpam dan wanita resepsionis yang terkejut, Bianca Ye berlari ke lift dan bergegas pergi ke kantor direktur.

Dia langsung mendorong pintu.

"Kakak--"

Beberapa eksekutif senior perusahaan berdiri di kantor, dan Bianca Ye tersenyum canggung pada mereka.

Beberapa senior senior menyukai Nona Ye yang cantik dan nakal ini, dan mereka semua memberinya senyum ramah.

"Dokumen-dokumen ini diletakkan di sini dulu, kita bicarakan setelah aku membacanya."

"Baik, Direktur Ye."

Orang-orang itu bergegas keluar, lalu Evardo Ye menatap adiknya tanpa daya, "Berapa kali aku sudah mengatakan padamu, berjalanlah lebih pelan di perusahaan, mengapa kamu berlari seperti ini?"

Bianca Ye tidak bisa peduli begitu banyak, dan langsung bertanya, "Kakak, apa nama teman kakak saat dulu di TK itu?"

“Yolanda Duan, ada apa?” Evardo Ye mengambil dokumen di atas meja.

"Benar-benar bermarga Duan?"

"Masa itu palsu?"

Bianca Ye berjalan maju, membuang kertas-kertas di tangannya, memegang tangannya dan berlari sambil berkata, "Cepat, barusan satpam mengatakan bahwa seorang gadis dengan marga Duan datang. Tanpa janji, jadi tidak dibiarkan masuk."

“Apa katamu?” Evardo Ye tercekik oleh berita itu, dan otaknya kosong sesaat. Selama lebih dari dua dekade, ini adalah berita pertama tentang Yolanda Duan.

"Masuk lift terlebih dahulu baru berbicara"

"Cepat, apa yang terjadi tadi?"

Keduanya berjalan ke lift dengan tergesa-gesa. Bianca Ye berkata, "Aku baru saja melihat satpam berbicara dengan seorang gadis di lantai bawah. Kemudian, gadis itu pergi, dan aku bertanya kepada satpam siapa itu ..."

Bianca Ye berbicara bertemu peremupan itu di pintu perusahaan. Detak jantung Evardo Ye sedikit meningkat, dan ketika Bianca Ye selesai berbicara, mata Evardo Ye berbinar seakan terkejut.

“Itu dia, pasti dia kembali untuk mencariku.” Evardo Ye meraih lengan adik perempuannya dengan penuh semangat.

Bianca Ye menuangkan air dingin padanya, "Tapi dia sudah pergi."

“Jangan takut, aku sekarang akan menyuruh orang untuk mencari keberadaannya di semua hotel di kota A.” setelah berbicara, Evardo Ye mengeluarkan telepon untuk mengatur berbagai hal.

Ketika lift mencapai lantai pertama, pemberitahuan itu juga selesai. Satpam melihat bahwa direktur turun dan langsung tahu kalau drinya berada dalam masalah besar. Gadis itu mungkin benar-benar teman lama bos besar.

"Tuan Ye."

“Dia mengatakan dia bermarga Duan?” Evardo Ye bertanya.

Telapak tangan petugas keamanan berkeringat, "Ya."

Evardo Ye terkejut dan cemas, "Kapan dia datang? Apa lagi yang dia katakan?"

"Dia datang kemarin sore ..."

"Kemarin sore?" Evardo Ye terkejut. "Mengapa tidak ada yang memberi tahuku?"

Petugas keamanan tahu bahwa dia dalam bencana besar. "Aku meminta meja resepsionis untuk memanggil sekretariat dan resepsionis mengatakan bahwa direktur pergi ke kantor cabang, jadi hanya ..."

“Brengsek!” teriak Evardo Ye dengan kencang. Bianca Ye, yang berdiri di sebelahnya, terkejut. Sejak ia mempunya Ingatan, ini adalah kali pertama dia melihat kakaknya marah sebesar ini.

Petugas keamanan tidak berani berbicara dengan kepala tertunduk.

Evardo Ye mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan suasana hatinya, dan bertanya lagi, "Apa yang dia katakan, dari awal sampai akhir beritahu kepadaku."

Petugas keamanan sangat ketakutan sehingga dia hampir kehilangan jiwanya. Sekarang dia sudah tidak ingat apa yang dia katakan kemarin sore.

Setelah beberapa lama, petugas keamanan berkata, "Gadis itu mengatakan bahwa ... dia adalah teman lamamu, yang datang untuk melihatmu, setelah itu ... setelah itu tidak ada apa-apa lagi."

“Benar-benar tidak ada lagi?” tanya Evardo Ye dengan dingin.

"Tidak ada lagi. Karena dia tidak membuat janji, lalu aku menyuruh dia menelepon tuan, dia berkata....dia berkata jika ada telepon tuan, dia tidak akan basa-basi denganku begitu lama..."

Hati Evardo Ye seperti ditusuk jarum yang begitu keras, bagaimana dia bisa begitu ceroboh, dia seharusnya memberi tahu kepada orang-orang ini, membiarkan mereka tahu nama Yolanda Duan.

Telapak tanganya mengepal, hatinya terasa sakit, "Apakah dia membawa sesuatu?"

"Kemarin dia membawa sebuah koper. Yang barusan tidak membawa apa-apa."

Koper? Apakah kemarin Yolanda Duan baru sampai ke kota A? Wanita itu langsung datang kepadanya, tetapi malah ditolak olehnya. Dengan kepribadian wanita itu, pasti sudah sangat kesal sekarang.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu