Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 165 Christy Mu Adalah Milikku, Mari Bertarung(1)

“Begini, istri saya,” Ericko Ye memiringkan tubuhnya menunjuk Christy Mu, “Dia adalah fansmu, dan ingin berfoto bersamamu, apakah kamu bersedia?”

“Ini adalah kehormatan untukku.”Mike Wang berucap dengan sopan, “Pencahayaan disini kurang bagus, sebaiknya kita menghampiri istrimu.”

“Terima kasih banyak.” Ericko Ye memang tidak ingin Christy Mu berjalan, dengan dia bericap seperti itu, kebetulan sama dengan apa yang dia inginkan.

Christy Mu yang melihat idolanya dan Ericko Ye berjalan bersama sambil tertawa, hatinya berdetak dengan kencang, wajahnya mulai sedikit memanas.

Untung saja idola hanyalah idola, dengan sopan dia mengulurkan tangannya berucap, “Halo, aku Mike Wang.”

Christy Mu yang melihat senyumannya, segera menerima uluran tangannya, “Halo, aku Christy Mu, aku......”

Mike Wang melihatnya tegang hingga tidak dapat berkata-kata, dia yang sudah terbiasa dengan situasi seperti ini, dengan terampil segera mengatasinya , “Terima kasih sudah mendukungmu, apakah aku boleh berfoto denganmu?”

“Oh...... baik baik, terima kasih, aku sudah menyukaimu selama beberapa tahun......”

Tuan Wang dengan gentle mempersilahkannya untuk berdiri di sampingnya, tubuhnya yang tinggi, ketika sedang berfoto tangannya berada di balik tubuhnya, dan sedikt menurunkan tubuhnya, Christy Mu terlihat bodoh dengan senyum lebarnya.

Selesai Ericko Ye memotret mereka, sekali lagi dia berterima kasih, “Semoga nanti ada kesempatan untuk bekerja sama dengan Tuan Wang.”

“Saya juga sangat mengharapkannya.”

Setelah sang idola pergi cukup lama, Christy Mu baru kembali sadar dari keterkejutannya.

“Mana fotonya? Aku mau lihat aku mau lihat.” Christy Mu bertanya pada Ericko Ye dengan bersemangat, kemudian dengan terpaksa menunjukkan foto yang ada di handphonenya.

“Aku terlihat sangat bodoh, hihihi...... tapi idolaku terlihat tampan itu sudah cukup.”

Awalnya berpikir ingin mengundang Tuan Wang untuk menjadi pengesahan, namn melihat tingkah laku Christy Mu yang seperti ini, dia berubah pikiran, dia takut jika hati Christy Mu terlalu menggebu-gebu, hingga akan melupakan siapa dirinya sendiri.

Setelah acara penghargaan selesai ada sebuah acara pesta coctail yang mewah, yang diadakan khusus untuk para pebisnis dan entertainer menjalin kerja sama.

Christy Mu tidak bisa minum alkohol, juga tidak bisa meminum-minuman perasa, Ericko Ye menyuruh pelayan untuk menuangkan segelas air hangat.

“Disana ada manisan, apa kamu mau pergi kesana mencicipinya?” dia bertanya dengan perhatian.

Christy Mu menggelengkan kepalanya, sekarang dia tidak menyukai makanan manis sedikitpun.

“Direktur Ye, aku mencarimu kemana-mana, kenapa bersembunyi disini?”

Ericko Ye dan Christy Mu membalikkan tubuhnya, Direktur dari majalah Feng Xiang membawa segelas wine menatap mereka berdua sambil tersenyum, terlihat seorang wanita cantik berdiri di sampingnya.

Mata Christy Mu langsung berbinar, bukankah ini artis yang baru saja mendapatkan penghargaan?

Ericko Ye bangkit dan berjabat tangan dengannya, “Direktur Du.”

Direktur Du dari majalah Feng Xiang melihat sekilas Christy Mu, berucap, “Ini......”

“Istriku, Christy Mu.” Ericko Ye memperkenalkannya, memapah Christy Mu berdiri, “Christy, ini adalah Direktur Du dari majalah Feng Xiang.”

“Ternyata Nyonya Ye, tapi kenapa aku merasa sangat familiar?” Direktur Du melihatnya, sedikit ragu, dia seperti pernah melihatnya disuatu tempat.

Ericko Ye tersenyum, berucap dengan bangga, “Dia pernah masuk ke cover majalah Selalu Cantik milik kalian.”

Direktur Du tiba-tiba teringat, “Oh! Benar benar, aku sudah ingat, saat itu aku berkata pada bawahanku, jika kali ini Perusahaan Ye kembali memiliki designer muda yang sangat berpotensi, dengan gaya designnya yang sangat berani, dan memiliki kekreatifitasan, tidak disangka ternyata istri Direktur Ye.”

Christy Mu yang jarang dipuji seperti ini oleh orang lain, tidak tahu apakah pujian itu tulus atau tidak, atau hanya menghargai Ericko Ye.

“Kamu terlalu berlebihan, aku tidak sehebat itu.” ucap Christy Mu dengan rendah hati.

Direktur Du memperkanalkan wanita cantik yang ada disampingnya, “Ini adalah Nona Sharen Su, baru saja mendapatkan penghargaan artis yang paling menarik. Sharen, ini adalah Direktur Ye dari Perusahaan Star Ye.”

“Halo, Ericko Ye.” Ericko Ye mengulurkan tangannya menjabat sebentar tangannya, dengan cepat langsung melepaskannya.

Sharen berucap dengan anggun, “Direktur Ye, sudah lama aku menunggu kesempatan ini, tidak disangka hari ini aku bisa bertemu denganmu.”

Dunia entertainment dan dunia bisnis selalu memiliki hubungan yang erat, Direktur Du dapat membawa Sharen ke hadapan Ericko Ye, sepertinya hubungan mereka cukup dalam, dan juga tujuannya tidak perlu dipertanyakan lagi.

Christy Mu yang melihat mereka berbincang, seketika merasa bosan, baru saja dia minum sedikit, tapi sekarang dia merasa ingin pergi ke toilet, baru saja ingin mengatakan pada Ericko Ye jika dia ingin pergi ke toilet, tiba-tiba heels yang digunakan seorang gadis di sampingnya yang sedang membawa wine tidak stabil, beberapa gelas wine yang ada di nampan seketika tumpah ke arahnya, Ericko Ye yang memiliki gerak reflek yang cepat, segera menarik Christy Mu, kemudian terdengar suara gelas yang pecah.

“Maaf maaf......” gadis itu membungkukkan tubuhnya terburu-buru meminta maaf.

Ericko Ye melihat tubuh Christy Mu dengan tegang, terlihat sisi coat berwarna hijau terdapat noda wine, sepatu kain yang dikenakannya juga terkena banyak noda wine.

“Maaf, saya tidak berhati-hati, maafkan saya......”

Belum Ericko Ye mengeluarkan amarahnya, Christy Mu segera bersuara, “Tidak apa,

“Saya benar-benar minta maaf, bagaimana jika aku bantu cuci pakaianmu......” gadis itu sangat panik hingga hampir menangis.

Christy Mu mengibaskan tangannya, “Bukankah aku sudah bilang tidak apa, kamu boleh pergi.”

Ericko Ye tahu jika dia tidak ingin mempersulit pelayan itu, berucap pada Direktur Du dan Sharen, “Aku akan pergi menemani Christy ke toilet sebentar, mohon tunggu sebentar.”

Direktur Du merasa malu, bagaimanapun ini adalah acaranya, dengan sangat marah memaki gadis itu, “Bagaimana bisa kamu melakukan hal ini?”

Christy Mu segera berucap menggantikan gadis itu, “Direktur Du, aku benar-benar tidak apa-apa, kamu jangan mempersulitnya.”

“Hari ini karena menghormati Nyonya Ye jadi aku tidak akan mempermasalahkannya lagi, tapi jika lain kali seperti ini, maka kamu harus pergi dari hadapanku.”

Gadis itu kembal berucap “Maaf”, kemudian membungkuk pada Christy Mu dan berucap, “Terima kasih.”

“Tidak masalah,” Christy Mu tidak ingin menjadi pusat perhatian orang-orang, menarik lengan baju Ericko Ye, berucap pelan, “Ayo, kita ke toilet.”

Ericko Ye langsung menggenggam tanganya, “Jalan pelan-pelan.” untung saja hari ini dia mengenakan sepatu sneakers, jika dia mengenakan high heels atau sandal mungkin kakinya akan tergores oleh pecahan gelas.

Kedua orang itu berjalan ke arah toilet dengan langkah yang besar, Sharen mengangkat gelas winenya, menggoyangkan cairan berwarna merah yang ada di dalamnya, matanya secara tidak sengaja menunjukkan rasa iri.

“Direktur Ye sangat baik terhadap istrinya.” ucap Sharen Su dengan perasaan tulus.

Direktur Du menganggukkan kepalanya, “Ya sangat baik, aku tidak pernah melihat Ericko seperduli ini pada orang, walaupun dia sedang berbicara denganku, tapi perhatiannya selalu tertuju ke istrinya, jika tidak bagaimana mungkin pergerakan tadi bisa sangat cepat?”

Sharen Su semakin kagum, dia lebih cantik berkali-kali lipat daripada Christy Mu, kenapa tidak ada orang yang memperlakukannya sebaik itu?

Di depan pintu toilet, Ericko Ye ingin ikut masuk ke dalam, namun ditahan oleh Christy Mu.

“Apa yang dikatakan orang jika kamu masuk ke toilet wanita? Kamu tunggu disini saja.”

Ericko Ye menundukkan kepalanya melihat sepatunya, berucap dengan khawatir, “Apa kamu bisa sendirian?”

Christy Mu tidak bisa berkata-kata, “Aku hanya hamil, bukan cacat.”

“Kenapa ucapanmu seperti itu?” Ericko Ye mengerutkan alisnya menatapnya dengan mata yang membesar.

Christy Mu juga membesarkan matanya menatapnya, kemudian membalikkan tubuhnya masuk ke toilet wanita.

Ericko Ye berjalan keluar beberapa langkah, berdiri di lorong, dia benar-benar semakin mudah merasa panik, sekarang jika satu menit saja tidak melihatnya hatinya akan merasa khawatir.

Dia tersenyum pahit di dalam hatinya, Ericko Ye, tidak menyangka jika dirinya akan ada seperti ini di hari ini.

“Oh, bukankah ini Direktur Ye? Kamu disini......” keluar seseorang yang tidak asing dari toilet pria.

Ericko Ye berpura-pura mengeluarkan kotak rokok dari dalam kantungnya, “Merokok.”

“Oh, kudengar belakangan ini beberapa projekmu direbut oleh Perusahaan Keluarga Mu?” orang itu dengan santai mengambil rokok dari Ericko Ye, kembali berucap, “Bukankah keluarga Ye dan keluarga Mu itu bersaudara? Kenapa Javier masih saja merebut milikmu?”

Ericko Ye tersenyum dingin, tidak ingin mengakui jika dirinya kalah, dan hanya berucap, “Bukan Javier yang merebutnya, tapi aku yang memberikan padanya. Sebagai perayaan kembalinya dia.”

Orang itu menepuk bahunya, memuji, “Memang Direktur Ye yang paling berani, memberi hadiah pada saudara sebesar ratusan juta......”

Baru saja selesai berucap, semua lampu di ballroom tiba-tiba mati, seketika semuanya gelap gulita.

“Apa mati lampu?”

“Ish, kenapa jadi gelap?”

Di ballroom terdengar suara keterkejutan, Ericko Ye merasa ada yang tidak beres, tidak peduli apakah di dalam ada perempuan lain, dia langsung masuk ke dalam. Namun baru saja satu langkah masuk ke dalam toilet, lampu kembali menyala.

Di depan kaca, ada seorang wanita yang sedang membenarkan dandanannya, setelah lampu mati dia terus berdiri disana, saat melihat Ericko Ye masuk ke dalam dia sangat terkejut, “Kamu...... Apa yang kamu lakukan?”

Ericko Ye tidak memperdulikannya, kemudian berteriak, “Christy, apa kamu baik-baik saja?”

Tidak ada yang menjawab, Ericko Ye mulai panik, dan kembali berteriak, “Christy?”

Masih saja tidak ada orang yang membalasnya.

Di dalam toilet wanita hanya ada empat ruangan, tiga diantaranya kosong, hanya ada satu yang ada terisi, Ericko Ye segera menghampiri pintu itu dan mengetuknya, “Christy.”

“Aaa——Siapa ini!” terdengar suara pekikan wanita dari dalam sana, namun terdengar jelas itu bukan Christy.

Ericko Ye tertegun sejenak, membalikkan kepalanya bertanya dengan panik pada wanita itu, “Dimana wanita yang baru masuk mengenakan coat berwarna pink?”

“Maksudmu,wanita yang bajunya terkena tumpahan wine?”

“Benar, dimana dia?”

Wanita itu menunjuk ke arah pintu, “Tadi dia baru saja keluar.”

Ericko Ye tercengang, tidak mungkin, dia terus berdiri di depan pintu, jangan-jangan...... ketika dia sedang berbincang dengan orang lain barusan, dia mengambil kesempatan kabur?

Memikirkan hal ini, Ericko Ye segera berlari keluar dari toilet, sambil berlari ke arah pintu, sambil mengeluarkan handphonenya, “Brian, awasi pintu keluar, jika melihat Christy segera ikuti dia, dan juga Javier atau pun Gilbert, jangan lepaskan kedua orang itu.”

“Baik, bos!” baru saja Brian selesai berucap, Ericko Ye langsung menutup telepon, namun tiba-tiba terdengar dia memekik terkejut, “Aish——”

Saat ini Ericko Ye baru berlari sampai di lantai tiga, mendengar suaranya Ericko Yesegera bertanya, “Siapa yang kamu lihat?”

“Javier, dia membawa nyonya muda...... bos, mereka sudah masuk ke dalam mobil.”

“Kejar.” Ericko Ye berucap dengan marah, “Tetap sambungkan telepon, aku akan segera menghampiri.”

“Baik, saya mengerti.”

Tiba di pintu hotel, tidak ada kendaraan, Ericko Ye kembali melangkahkan kakinya ke arah jalanan yang tidak jauh dari sana.

Memberhentikan sebuah taksi, Ericko Ye segera menelepon Brian Zhang, “Sekarang kamu ada dimana?”

“ Di jalan Wutong, Javier sepertinya mengarah ke pinggir kota.”

“Baiklah, terus ikuti mereka.” Ericko Ye berucap pada supir, “Pak, ke jalan Wutong.”

Sang supir meliriknya sekilas, berucap mengejek, “Oh, sedang mengejar orang.”

“Bisakah cepat sedikit?” Ericko Ye menahan emosinya.

Sang supir yang melihatnya mengenakan jas dan sepatu kulit, ekspresinya berubah sedikit tidak nyaman, “Bro, mobilku ini taxi, ditambah kecepatannya pun tidak akan secepat mobil sport.”

Ericko Ye mengeluarkan setumpuk uang dari dompetnya dan langsung meletakkannya ke dashboard dihadapan sang supir, “Asalkan bisa mengejar mobil yang ingin ku kejar, ini semua akan menjadi miikmu.”

Ketika sang supir melihat uang itu, matanya langsung berbinar, dan segera menginjak dalam pedal gasnya, berucap dengan bangga, “Bro, tenang saja, hanya mengejar mobil kan, aku pasti bisa mengejarnya.”

Hasilnya, walaupun sang supir tidak mengendarai taxi secepat mobil sport, tapi berdasarkan situasi lalu lintas di Kota A, setelah belok beberapa tikungan, Ericko Ye langsung melihat mobil Cayenne miliknya.

“Brian, aku sudah melihatmu, yang mana mobil Javier?”

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu