Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 194 Ini Adalah Anaknya (2)

Dia melihat hpnya untuk kesekian kali, akhirnya menerima pesan dari Evan Chu, isinya hanya dua kata, mulai beraksi.

Christy Mu menarik nafas dalam dalam, meminum habis jus di tangannya, dan mulai menelepon Ericko Ye.

Teleponya hanya berdering beberapa detik, langsung terdengar suara Ericko Ye yang begitu rendah, “Halo?”

“Perutku sakit sekali, aku di tepi danau.” Ujar Christy Mu sambil mengerutkan kedua alisnya.

Senyum di wajah Ericko Ye tidak berubah, tapi suaranya terdengar gugup, “Aku akan segera datang.”

1-2 menit kemudian, Christy Mu melihat ada sebuah bayangan seseorang yang berlari menghampirinya, ya orang itu adalah Ericko Ye. Dia langsung memeluk perutnya, dan bersandar di kursi yang dingin.

“Kenapa?” Ericko Ye memapahnya,melihat wajahnya sedih dan mata yang berkaca kaca.

“Perutku sakit.”Ucapnya dengan memelas.

Ericko Ye tidak bisa melihatnya menangis sedih seperti itu, “Aku gendong kamu masuk kedalam, lalu panggil dokter Han datang ya.”

“Tidak perlu,” Christy Mu langsung menahan tangannya, “Penyakit lama, tunggu sebentar saja nanti bisa membaik sendiri.”

Evan Chu saat ini mungkin saja sudah masuk ke dalam vila, kalau dia membawanya masuk ke dalam, dan bertemu dengan Evan Chu, bagaimana?

“Benar tidak apa apa?” Wajah Ericko Ye masih terlihat khawatir.

Christy Mu membawa tangannya meletakannya di perut kecilnya yang rata, “Begini saja sudah cukup, mungkin karena tadi minum sesuatu yang dingin, kamu bantu aku meredakan rasa sakitnya dengan begini saja.”

Ericko Ye duduk di sampingnya, “Kamu tidak bisa minum minuman yang dingin? Kenapa tidak ngomong dari tadi?”

“Penyakit lama ini sudah lama tidak muncul, dan tadi aku juga karena ingin minum, makanya minum sedikit.” Christy Mu menyenderkan kepalanya di bahunya, kehangatan dari tangan Ericko Ye menjalar perlahan masuk ke dalam tubuhnya, Christy Mu merasa sedikit panas.

“Lain kali tidak boleh begini lagi ya, kalau tidak bisa minum jangan minum.”

“Iya iya, aku memanggilmu keluar seperti ini, sangat tidak sopan ya?” Tanya Christy Mu dengan hati hati.

Ericko Ye menarik nafas, “Tidak apa apa, aku merasa sedikit penat, jadi sekalian temani kamu disini dulu. Kamu benar benar tidak perlu pergi memeriksakannya pada dokter Han?”

Christy Mu menggelengkan kepala, “Iya tidak perlu, tubuhku aku sendiri yang tahu.”

Ericko melihatnya kekukuhannya, hanya bisa pasrah dan diam, menemaninya. Daripada sorak keramaian disana, dia lebih bersedia duduk disini dengan tenang bersamanya.

Dan di sisi lain, Ericko Ye baru saja pergi, Evan Chu bergegas masuk ke dalam vila Ye, mengandalkan gerakannya yang soft dan pengetahuannya pada rumah itu, dalam waktu beberapa detik dia sudah berhasil masuk ke dalam ruang buku lantai 3.

Membuka pintu, dan ternyata benar pintu terkunci, Evan Chu dari kantongnya mengeluarkan kawat kecil, lalu memasukannya ke lubang kunci dan menggerakannya beberapa kali, lalu mendengar suara 'pletak', pintu terbuka.

Evan Chu masuk ke dalam kamar, dan menutup pintunya.

Ruang buku Ericko Ye tidak besar, lampunya tidak di hidupkan, jadi keadaan di dalam begitu gelap, Evan Chu membiasakan penglihatannya, hingga akhirnya melihat dimana letak lemari buku, dan dimana letak meja kerja.

Tapi tidak bisa, dengan begini dia tidak bisa melihat barang dengan jelas, dan walaupun ada institusi, dia juga tidak bisa menemukannya. Dan dia juga tidak bisa menghidupkan lampu, jadi Evan Chu hanya bisa mengeluarkan hpnya untuk memberikan cahaya.

Christy Mu sebelumnya telah membokar lemari buku dan laci, jadi kali ini, Evan Chu hanya fokus mencarinya di atas lemari dinding yang gelap, sambil meraba sambil mengetuk, hingga sampai di belakang lukisan cina, Evan Chu mendengar suara ketukan yang berbeda.

Hatinya langsung gembira, mengetuknya lagi, tidak salah, ini bukan dinding biasa, tapi alat institusinya dimana?

Insting Evan Chu mengatakan, kalau alat pembukanya itu ada di atas lemari buku, tapi ada di bagian mana?

Kalau di tengah pasti akan sangat mudah diketahui orang, jadi tidak mungkin di tengah, dan kemungkinan besar ada di paling atas atau paling bawah, di tempat yang tidak biasa dilihat orang. Evan Chu sambil berpikir sambil beegerak, dari tempat buku yang rendah mengambil semuanya dan mencarinya, tapi hasilnya nihil.

Dia mulai melihat dari bagian paling atas, dan di saat ini, tiba tiba terdengar suara langkah kaki.

Penjaga rumah Wang sedang memeriksa seisi vila, dan merasakan kalau di ruang buku ada sebuah cahaya, dalam hatinya tersentak, mengambil kunci dan membuka pintu, tapi saat melihat ternyata pintu tidak terkunci, dia langsung mendorong pintu, tidak ada orang, dan lampu dalam keadaan mati.

Tapi, dia ingat kalau dirinya sudah mengunci pintu itu, mungkinkah tuannya sebelumnya ada masuk ke dalam?

Penjaga rumah Wang mengelilingi ruang buku, dan tidak melihat keberadaan orang, tapi tidak tahu jendela sejak kapan terbuka, dia dengan hati hati berjalan melihat keluar, dan dari kejauhan melihat cahaya kelap kelip pesta.

“Jendela bagaimana bisa terbuka?” Penjaga rumah Wang curiga kalau ada pencuri yang masuk ke dalam, dia langsung menutup jendela dan pintu, lalu memberi tahu Brian Zhang, “Aku curiga ada orang yang masuk ke dalam, kamu bantu aku selidiki, tapi jangan sampai mengganggu para tamu.”

“Baiklah aku tahu.”

Penjaga rumah Wang berdiri di depan pintu, dengan sangat serius mengingat, dia yakin malam itu sudah mengunci pintu dan jendela, tapi saat ini terbuka, kalau bukan tuannya, maka pasti ada orang yang sudah masuk ke dalam.

Ada orang yang masuk ke dalam ruang buku untuk mencari apa?

Evan Chu yang menggenggam erat bagian atas jendela menghela napas lega, lalu melompat dengan lincah, menghilang di tengah kegelapan malam.

Kedatangannya kali ini ya bukannya tanpa hasil, setidaknya dia tahu kalau ruang buku Ericko Ye ada tempat rahasia, lain kali dia akan menyuruh Christy Mu mencarinya, ruangan itu tidak besar, dan pasti akan bisa ketemu.

……

Di tepi danau.

Christy Mu melihat mereka berdua yang seperti menikmati hidup berdua, tapi hatinya dari awal sudah lari pada Evan Chu, tidak tahu apakah rencananya disana berjalan lancar atau tidak.

Saat ini, penjaga rumah Wang berjalan menghampiri mereka, dari kejauhan berteriak, “Tuan.”

Ericko Ye menoleh menatapnya, penjaga rumah Wang seperti ingin mengatakan sesuatu tapi terhenti, Ericko Ye langsung paham, lalu menepuk tangan Christy Mu, “Aku ada sedikit urusan, kamu duduk disini dulu ya.”

Christy Mu tersenyum mengangguk, tapi hatinya sebaliknya berdegup begitu kencang.

Dia melihat penjaga rumah Wang berkata pada Ericko Ye, dan ekspresi Ericko Ye langsung berubah menjadi sangat serius, dan mengucapkan beberapa kalimat, pengurus rumah Wang mengangguk dan pergi.

Kedua tangan Christy Mu mengepal erat, keringat dingin jatuh, dan sampai Ericko Ye datang, dia baru melepaskan tangannya, dengan mengelap tangannya yang basah pada tas kecilnya.

“Ada apa? Kok kamu tidak senang?” Christy Mu bertanya masih dengan tersenyum, hanya tuhan yang tahu kalau diri saat ini begitu gugup.

“Masalah kecil, ada pencuri yang masuk ke dalam rumah.” Jawab Ericko Ye singkat.

“Pencuri? Bisa bisanya ada pencuri yang masuk ke rumah Ye? Sudah bosan hidup apa? Orangnya tertangkap tidak?”

“Tidak, aku menyuruh paman Wang untuk lebih waspada, sekarang lagi banyak orang, jangan sampai mengeluarkan tindakan yang besar dan menggemparkan.”

Christy Mu dalam hati menghela nafas lega, baguslah kalau tidak tertangkap.

“Hari sudah malam, aku antar tamu pergi dulu, kamu...”

“Aku pergi ke kamar yang ditinggali dulu saja, kamu tidak usah memperdulikanku.” Christy Mu langsung memotong kata katanya.

“Baik, aku nanti akan pergi mencarimu.”

Ericko Ye merendahkan tubuhnya mencium keningnya, lalu berbalik mengantar tamu. Dan setelah dia jalan agak jauh, Christy Mu baru mengambil hp dan menelepon nomor Evan Chu.

“Halo, kamu disana bagaimana?” Tanya Christy Mu dengan suara kecil.

“Malam ini sangat asyik, tidak usah khawatir,” Di seberang telepon terdengar suara musik yang besar.

Christy Mu tahu saat ini bertanya apapun tidak pantas, jadi dia hanya mengatakan ‘nanti telepon lagi’ lalu menutup telepon.

Dia bilang, malam ini sangat asyik, apakah maksudnya karena mendapatkan hasil, atau karena ada orang di sampingnya jadi hanya bisa mengatakan kata itu?

Pikirannya saat ini agak kacau.

……

Setelah para tamu pulang, vila Ye kembali pada keadaannya semula, tenang dan sunyi.

Ericko Ye memawa sup ikan buatan bibi Qin ke lantai 2, sampai di depan kamar Christy Mu menginap, baru mau mengetok kamar, tiba tiba mendengar suara yang begitu pelan dari dalam.

Ericko Ye tahu dia sedang bertelepon, tidak enak mengganggu, berbalik mau pergi, tapi ketika mendengar kata ‘ruang buku’, langkah kakinya langsung terhenti.

Kebetulan sekali? Di ruang bukunya malam ini ada pencuri, dan dia sekarang mengatakan kata ruang buku...

Ericko Ye dalam hati curiga, kemudian memusatkan pikiran konsentrasinya menempelkan telinganya di depan pintu, lalu suara Christy Mu semakin jelas terdengar masuk ke telinganya.

“Aku di dalam ruang buku tidak ada melihat alat pembuka pintu rahasia...baiklah, aku mengerti...aku akan mencari kesempatan dan pergi masuk mencarinya lagi...”

Telepon terputus, suara Christy Mu berhenti, dan Ericko Ye baru sadar kalau sop di tangannya akan segera tumpah.

Api bergejolak dalam diri, dia akhirnya mulai mengerti semuanya.

Edelyn Chu terluka lalu tinggal di rumahnya, meminta padanya untuk dibiarkan masuk ke dalam ruang buku, saat itu, dia pasti sedang ingin mencari sesuatu.

Kali ini, dia datang memintanya untuk membuat pesta di rumahnya, dia awalnya mengira niatnya untuk mengenalkan Evan Chu dan mencari relasi untuknya, tapi ternyata sebaliknya untuk mempermudah Evan Chu masuk ke ruang kerjanya mencari barang, dan demi ini, dia bahkan bisa berpura pura sakit perut dan membuatnya menjauh dari sisi Evan Chu...

Kemarahan dalam hati Evan Chu semakin memuncak, perasaannya pada Edelyn Chu bukan sepenuhnya tulus, dia memang tidak berencana memanfaatkannya, sementara dirinya, malah habis habisan memanfaatkan dirinya.

Wanita ini, mungkinkah dia dari awal sudah berakting di depannya, dia bahkan rela demi semua ini melakukan hubungan seks dengannya?

Ericko Ye ketika terpikir kalau dia menggunakan kemiripannya dengan Christy Mu untuk menggodanya dan menarik perhatiannya, lalu membohonginya, dan dia sekarang juga rasanya ingin menendang pintu ini dan bertanya dengan jelas padanya.

Ericko Ye memaksa dirinya untuk tetap tenang, dan telinganya mendengar suara gemericik air, dia sudah masuk ke dalam kamar mandi.

Sebenarnya ada kebohongan apa lagi yang disembunyikannya padanya?

Ericko Ye tidak ingin dibohong lagi, dan ingin meyakinkan segalanya, bola matanya seketika berubah memjadi ungu dan dirinya pindah masuk ke dalam kamarnya, hp Christy Mu ada di atas ranjang, karena baru saja memutus teleponnya, layarnya saat ini masih ada bekas telepon terakhir.

Ericko Ye mengambilnya dan melihatnya, ternyata benar di layarnya itu benar ada nama Evan Chu.

Kedua saudara ini sedang bekerja sama untuk menipunya.

Ericko Ye menggertakan giginya, dia baru mau melempar hp itu ke ranjang, dan saat jarinya menekan tombol tengah hp, layar hpnya seketika kembali ke layar semula, background walpaper biru awan, semua terlihat begitu normal.

Tatapan Ericko Ye terhenti pada galeri, dia tanpa berpikir banyak menekannya, di dalamnya hanya ada satu foto, selain itu, ada sebuah video.

Dia membuka fotonya, dan tubuhnya seketika mematung, semua darah naik ke ubun ubun, membuatnya terkejut dan kesulitan bernafas.

Karena orang yang ada foto itu adalah anaknya.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu