Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 43 Rasanya Tidak Dipercaya Oleh Suami Sendiri

Christy Mu menghela napas, ternyata begini rasanya tidak dipercaya oleh suaminya sendiri, sungguh begitu menyedihkan, tapi untungnya, dia tidak mencintai Ericko Ye, mungkin setelah Ericko Ye bosan dengannya, dan tunggu kakaknya pulang, dia bisa bercerai dengannya.

Dia juga bisa memulai hidup barunya.

Christy Mu memikirkan ini berdiri dari atas lantai lalu kembali berbaring di atas ranjang, dia mencari hpnya, lalu menelepon Franky Mu. Ericko Ye tidak mungkin membawanya kesana lagi, atau membiarkannya pulang ke rumah keluarga Mu, jadi dia hanya bisa menanyakan kabar kakaknya via telepon.

Hanya, sejak dia menekan tombol telepon hanya terdengar suara telepon tersambung, tapi tidak ada orang yang mengangkatnya.

Setelah menutup teleponnya, Christy Mu masih mengulangi meneleponnya lagi, tapi hasilnya tetap, tidak ada orang yang mengangkatnya.

Christy Mu tidak menyerah, terus meneleponnya walaupun hasil akhirnya tetap sama.

Dan saat dia mencoba menelepon untuk ke 4 kalinya, dari seberang telepon akhirnya terdengar kabar, hanya kabar itu adalah: Nomor telepon yang anda panggil sedang tidak aktif.

Hati Christy Mu sontak menjadi kelam, dia tidak bodoh, keluarga pamannya ini sudah mengambil barang keluarganya banyak, dia tahu semua ini, tapi dia tidak bisa menjalankan perusahaan, dia tidak ingin melihat kesusahan dan buah hasil keringat keluarganya selama berpuluh tahun hancur di tangannya, kakaknya juga tidak bisa ditemukan, dia hanya bisa bergantung pada pamannya.

Dalam hatinya merasa begitu sedih, pikiran yang ada di otak Christy Mu ada berbagai macam, dan dia akhirnya tertidur, sampai pelayan datang memanggilnya untuk makan dirinya juga tetap tidak terbangun.

Hari kedua saat terbangun, hari sudah terang, cahaya di balik jendela begitu silau, Christy Mu merasakan sesuatu yang dingin di atas punggungnya, dan merasa begitu nyaman.

Dia dengan ragu melihatnya, ternyata pelayan rumah bibi Qin.

Bibi Qin melihat Christy Mu bangun, langsung tersenyum, “Selamat pagi nyonya!”

Christy Mu menganggukan kepala, bertanya, “Benda yang kamu gosokan di atas punggungku itu apa? Enak sekali!”

“Ini salep yang diberikan oleh Dokter Han, untuk menyembuhkan luka, dan juga bisa menghilangkan bekas luka, pelayan rumah Wang melihat nyonya yang belum bangun, khawatir dengan keadaan nyonya, jadi dia menyuruhku untuk mengoleskan salep ini.” Ujar bibi Qian, lalu meminta maaf, “Maaf nyonya, mungkin gerakanku yang begitu besar, membangunkan tidur nyonya!”

Christy Mu menggelengkan kepala, “Aku tidak apa-apa, kamu cepat oles saja!”

Walaupun pagi saat tersadar sangat aneh dan tidak terbiasa melihat ada orang yang mengoleskan obat di punggungnya, tapi daripada harus berbekas, dia lebih menyukai ini.

Setelah selesai mengoleskan obat, bibi Qin pergi keluar dari kamar, Christy Mu berdiri dari ranjang dan menggerakan tubuhnya, dia baru menyadari kalau tubuhnya sudah jauh baikan, luka di punggung sudah tidak terasa sakit lagi, bahkan lukanya sudah kering.

Sungguh bagus sekali!

Kalau dia sudah benar-benar sembuh, maka dia bisa kembali sekolah, jadi dia tidak perlu setiap hari melihat wajah Ericko Ye yang menyebalkan itu.

Setelah dengan bahagia menyelesaikan mandinya, Christy Mu turun ke lantai 1 makan, di jam seperti ini, Ericko Ye harusnya sedang bekerja, tidak ada di rumah, dia jadi merasa sangat bebas sendirian di rumah.

Selesai sarapan,Christy Mu naik ke atas, bersiap kembali ke kamarnya, tapi saat itu, dia tiba-tiba mendengar bunyi bel yang jernih.

Langkah kakinya terhenti, bel yang bergerak, adalah bel yang tergantung di kamar itu...memikirkan ini, dia tanpa sadar melihat ke atas kamar itu, ternyaya, hanya saat ini, pintu kamar itu tidak terbuka, tapi tertutup.

Bola mata ungu, mata yang bisa memancarkan cahaya...

Laki-laki yang bisa terbang, dan cangkir juga teko teh yang bisa terbang...

Christy Mu memikirkan ini, tidak bisa menahan diri lagi, langkah kakinya mulai melangkah naik ke atas...ke tempat yang telah Ericko Ye larang, Ericko Ye tidak mengijinkannya untuk mendekati kamar itu, bahkan tidak ingin dirinya naik ke lantai 3...