Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 103 Memohon Padaku Dulu, Baru Aku Lepaskan (2)

Pekerjaan mencuci piring setelah makan juga jatuh pada Christy Mu, Ericko Ye sendiri yang memerintahnya dan menyuruhnya menyelesaikan semuanya sendiri, Christy Mu melihat dari ekspresi wajah Ericko Ye dan dia tahu kalau Ericko Ye sengaja memerintahnya untuk membalasnya.

Christy Mu mengenakan celemek dapur, kedua tangannya menggunakan sarung plastik khusus mencuci piring, dan mulai mencuci piring bekas makan yang penuh minyak di wastafel dapur.

Dia merasa dirinya saat ini begitu terhina, sejak menikah dengan Ericko Ye, tidak hanya syaraf otaknya yang mulai bermasalah, bahkan tubuhnya juga mulai disiksa perlahan.

Dia curiga mungkinkah di hidupnya sebelumnya pernah berhutang sesuatu padanya! Hingga membuatnya harus menerima perlakuan seperti ini dari Ericko Ye!

Setelah menghabiskan waktu setengah jam, dia akhirnya selesai membersihkan piring-piring kotor yang disusun setengah tinggi badannya, dan baru tersadar pinggangnya saat ini terasa begitu pegal, tapi dlakhirnya bisa menghela napas lega, melepas celemek, dengan tidak bersemangat pergi keluar dari dapur.

Dia awalnya ingin langsung naik tangga pergi ke kamarnya, tapi saat melewati ruang tamu, berpapasan dengan Ericko Ye yang sedang melihatnya penuh arti.

Christy Mu mematung, dalam hati merasa sesuatu yang tidak enak, dia ingin langsung mengabaikannya, dan langsung naik ke atas, tapi tidak terduga Ericko Ye masih terlihat tidak ingin melepaskannya.

“Piring semua sudah di cuci?”

Langkah kaki Christy Mu terhenti, berbalik dan menjawab, “Semua sudah di cuci bersih.”

Ericko Ye menganggukan kepala, lalu kembali bertanya, “Semua kotak bumbu sudah diberi nama?”

Christy Mu merasa kesal, dengan tidak berdaya menjawab, “Tapi bibi Qin tidak ada, rata-rata bumbu itu aku tidak mengenalnya, jadi tidak memberinya nama.”

Dia awalnya dengan begini bisa terbebas dari tugas ini, tapi ternyata Christy Mu salah.

Dia melihat Ericko Ye menyeruput kopi, dari bibirnya terlukis senyum jahat, dengan perlahan berkata, “Masih ada cara lain.”

Ericko Ye mematung, bertanya, “Apa?”

“Kamu bisa mencicipi semua bumbunya agar tahu dan bisa memberi namanya.”

Mendengar kata-katanya, dengan ekspresi tidak percaya berkata, “Ericko, kamu sedang bercanda ya?! Dan bercandaan kamu ini tidak lucu sama sekali!”

Bercandaan macam apa itu!

Dia tadi baru saja membuka lemari dapur, dan di dalamnya kira-kira ada 100 bumbu, mau menyuruhnya mencicipi satu-satu, ini sangat tidak mungkin!

Ekspresi Ericko Ye begitu gelap, lalu dengan singkat berkata, “Aku tidak sedang bercanda.”

Christy Mu tersenyum tipis, dengan dingin berkata, “Tidak mungkin! Kalau tidak kamu dulu saja yang mencicipinya satu-satu.”

Menurutmu kamu punya hak untuk memberontak? Jangan lupa, kamu saat ini masih berhutang 2M denganku, sebagai kreditormu, aku tidak memintamu untuk secepatnya mengembaikan uang, itu sudah merupakan kebaikan luar biasa dariku.

Ericko Ye berkata dengan anggun, seolah-olah masalah itu biasa saja baginya bukan sesuatu yang tidak lazim dikatakan.

Christy Mu mendengar dia lagi-lagi mengambil uang 2M itu untuk mengancamnya, dan emosi dalam hatinya menggebu-gebu, dia sebelumnya pernah melihat sesuatu yang hina, tapi tidak pernah melihat yang lebih hina seperti ink!

Dia benar-benar telah jatuh dan terperangkap dalam jurang!

Wajah Christy Mu mengeras, tanpa ekspresi melihatnya, suaranya juga terdengar begitu kuat, “Aku memang berhutang 2M padamu, tapi kita sudah berjanji pada saat itu, aku akan mengembalikan uangnya padamu dalam waktu 3 tahun!”

“Jadi?”

“Walaupun kamu kreditorku, tapi karena belum sampai di waktu pengembalian uang, kamu tidak ada hak untuk memerintahku!”

Christy Mu dalam satu tarikan napas mengatakan itu, lalu tidak memperdulikannya lagi, langsung naik ke lantai atas.

Ericko Ye melihat tubuhnya yang kurus tegap berjalan naik ke atas, wajahnya menjadi muram, emosi dalam hatinya mulai tersulut.

Bagus sekali! Dia sekarang sudah berani menentangnya ya!

Mungkinkah dia akhir-akhir ini terlalu memanjakannya, hingga membuatnya tidak berhenti menentang dan menguji emosi dalam dirinya.

Christy Mu kembali ke kamar, langsung pergi ke kamar mandi membersihkan tubuhnya dari minyak dan asap, setelah itu langsung berbaring di atas ranjang, tanpa sempat mengeringkan rambut, langsung jatuh tertidur.

Ericko Ye melihat postur tidurnya yang sembarangan, dari wajahnya terlihat ekspresi jijik, tapi pandangannya perlahan beralih ke dadanya yang terekspos, sudut matanya tiba-tiba menggelap.

Rasa ini tidak nyaman sekali...

Christy Mu merasa di dadanya ada sebuah batu besar yang panas dan menghimpitnya membuatnya merasa tidak nyaman, dia berusaha sekuat tenaga mendorongnya menjauhkannya, tapi tiba-tiba ada rasa sakit yang tajam di pinggangnya, yang sontak membuat kesadarannya terjaga.

Dia membuka matanya, dan menemukan bahwa bukan batu besar yang menekannya, melainkan Ericko Ye!

“Ericko, tengah malam begini tidak tidur di kamarmu, malah lari ke kamarku mau apa?!” Christy Mu mengernyitkan dahi, karena tidur yang tidak cukup membuat kepalanya sakit, suaranya terdengar tidak senang.

Bibir Ericko Ye melengkung, dengan sangat biasa saja, dan suaranya juga terdengar begitu serak berkata, “Menurutmu apa? Tentu saja memintamu untuk melakukan tugasmu! Kalau tidak memangnya kamu kira aku mencarimu untuk mengobrol biasa?”

Christy Mu mencibir, dalam hati merasa gugup dan tidak tenang, dia sekarang sangat mengantuk, dan tidak menginginkan untuk melakukan itu dengannya!

“Aku sangat ngantuk, malam ini bisa tidak lepaskan aku?! Atau kalau tidak, kamu boleh mencari Carina!” Christy Mu mengerjapkan mata, dalam hati mengharapkannya cepat pergi meninggalkannya.

Mendengar kata-katanya, wajah Ericko Ye memuram, melihat lehernya yang putih bersih, langsung menundukan badan dan menggigitnya.

‘Sshhh-!’ Christy Mu meringis, rasa sakit di lehernya membuatnya sepenuhnya sadar, emosinya langsung tersulut, dan berteriak penuh kemarahan, “Ericko, kamu itu anjing ya?! Dasar gila! Tahu sakit tidak!”

Ericko Ye sendiri terlihat tenang, dengan ekspresi ‘memangnya kalau aku menggigitmu kamu bisa apa’, lalu suaranya terdengar penuh sindiran berkata, “Christy, aku lihat semakin hari semakin tidak tahu diri ya!”

Christy Mu merasa terbully, dengan ekspresi tidak terima berkata, “Kamu itu yang gila dan tidak punya otak! Kamu itu sepertinya memang ada penyakit, aku sarankan padamu sebaiknya cepat pergi berobat ke rumah sakit!”

Dan dia sepertinya memang orang gila! Lehernya sekarang pasti sudah lecet, kalau tidak bagaimana bisa sesakit ini!

Ericko Ye terlihat emosi mendengar kata-katanya, lalu mengulurkan tangan menekan di tempat luka yang ia gigit, melihantya meringis kesakitan, dalam hatinya tiba-tiba merasa puas.

“Sakit sekali! Ericko, cepat lepaskan tanganmu dari sana!”

Jarinya tidak berhenti menekan ke luka itu, hingga membuat rasa sakit Christy Mu semakin menjadi, dan dia akirnya tidak bisa menahan air matanya untuk jatuh.

Ericko Ye tidak memperdulikannya, bahkan dengan kuku jarinya menggores lukanya, membuatnya meringis hingga tersedu-sedu.

“Memohon padaku.” Ekspresi wajah Ericko Ye begitu gelap, dengan datar berkata, “Asal kamu memohon padaku, aku akan segera melepaskan tanganku.”

Memohon padanya? Atas dasar apa?! Padahal orang yang melakukan kesalahan itu jelas dia!

Christy Mu menggertakan giginya mengatup erat bibirnya, dalam hati menolak permintaannya.

Gerakan tangan Ericko Ye semakin keras, dia bisa dengan jelas merakan seluruh tubuh Christy Mu bergetar, dan dia lagi-lagi mengatakan, “Memohon padaku dulu.”

Wajah Christy Mu memuram, dalam hati timbul kebencian, lalu membuka lebar mulutnya dan menggigit tangannya, dengan rasa kebencian yang besar, seperti hendak memakan habis daging tangannya!

Seluruh tubuh Ericko Ye mematung, melihat wajah kebencian dari Christy Mu, tapi bibirnya dengan dingin melengkung, mengulurkan tangan dengan tenaga memegang dagunya, dan membuka lebar mulutnya.

Christy Mu merasa dagunya sangat sakit, seperti tulangnya di genggam hingga remuk, dia meratapinya dengan kesakitan yang luar biasa, menatapnya seperti masih tidak terima dan melawan perlakuannya walau tanpa suara.

“Christy, baru aku sadari kamu itu orang yang sangat keras seperti batu, sikap lemah lembutmu dulu itu hanya pura-pura ya! Apakah karena aku yang akhir-akhir ini terlalu memanjakanmu, jadi membuat ekormu semakin hari semakin tinggi terbang ke langit hah?!”

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu