Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 149 Kesalahan yang Terjadi Ditengah Kemabukan (1)

Di dalam ruang buku.

Ericko Ye mengambil karya desain yang sudah lama di simpannya, dan kembali memandanginya dengan seksama, seperti Carina Qiao juga sedang ada di sampingnya.

“Tuk tuk tuk--”Bunyi suara pintu diketuk.

“Masuk.”

Christy Mu mendong pintu masuk, dengan wajah dingin duduk di kursi depan mejanya.

Ericko Ye juga tidak memperdulikan ekspresi wajahnya, dengan pelan melipat kembali karya desain itu.

Christy Mu meliriknya, melihat bagian sudut karya desain itu, lalu berkata, “Direktur Ye ternyata juga masih mempunyai barang berharga ya? Sungguh hal yang jarang bisa dilihat, kalau tidak biarkan aku melihatnya, karya besar apa itu? Mungkinkah itu barang berharga direktur Ye dengan wanitamu?”

Kata-kata Christy Mu terdengar begitu pahit, semenjak dia tahu kalau Ericko Ye adalah Hugo, dia merasa dalam hatinya begitu sakit, dan berpikir untuk selalu memancingnya.

“Apa urusannya denganmu? Lagipula bukan milik bersamamu.” Ericko Ye membuka laci, dengan hati-hati meletakan karya itu ketempatnya semula.

Christy Mu tidak terima tertawa, jari panjangnya mengetuk pegang kursi, “Hehe, terima kasih banyak tuhan, aku juga tidak ingin memiliki suatu hubungan denganmu.”

Ericko Ye mendengar ini, sedikit merasa tidak nyaman, “Christy, kamu harus ya kalau bicara itu selalu membawa duri?”

“Adakah?” Christy Mu pura-pura polos, meliriknya, tidak mengatakan apa-apa.

Mengapa semakin melihatnya semakin tidak senang? Terlebih ketika melihat kedua mata birunya, karena otaknya secara otomatis akan memikirkan kedua mata berwarna ungu itu.

Dia sampai sekarang masih belum bisa menerima kalau mereka satu raga, semua juga karena sifat mereka berdua benar-bebar berbeda!

Keduanya saat ini terdiam tidak berbicara, hingga Yonathan Ye datang masuk, dengan tatapan penasaran melihat Ericko Ye.

Ericko Ye juga tidak gugup, seperti sedang berpikir bagaimana memberi tahunya agak bisa dimengerti oleh mereka.

Agak lama, dia baru perlahan membuka mulutnya berkata, “Aku juga terkadang menemukan kalau diriku berbeda dengan yang lainnya, seperti mengambil barang di udara, berpindah tempat, dan membuat barang kecil terbang, seperti itu...”

Sambil mengatakan itu, pena di tangannya mulai terbang, dan mengikuti arah tangannya, berputar-putar di udara.

Christy Mu sudah pernah melihat aksinya, jadi tidak merasa takjub lagi, berbeda dengan Yonathan Ye, dia seperti anak kecil, seluruh tatapannya terlihat begitu takjub dan terkejut.

“Tapi penggunaan kemampuan supranatural ini tidak bisa digunakan dalam waktu yang lama, karena menghabiskan tenaga, seperti batu energi, setelah menggunakannya sampai habis tidak bisa digunakan lagi, dan ini juga merupakan alasanku hari ini...tidak bisa menyelamatkan Carina.” Kedua mata biru Ericko Ye begitu gelap, dan juga sedih.

Christy Mu dan Yonathan Ye saling berpandangan, tidak bersuara.

Tak lama, Ericko Ye melanjutkan, “Kamar bawah yang tergantung bel itu, alasan tidak boleh dimasuki orang lain, karena aku menggunakan kamar itu untuk berlatih kemampuanku, dan juga saat aku menggunakan ilmu itu, kedua mataku akan berubah menjadi warna ungu...ya kira-kira, semuanya seperti inilah keadaannya.”

Waktu sesaat menjadi hening, Christy Mu tidak bisa menahan rasa marah bertanya, “Ya matamu kalau berubah menjadi ungu ya berubah saja, mengapa harus membongongiku?”

“Karena aku tidak mau orang lain tahu tentang ini, aku tidak ingin orang merasa kalau aku...makhluk aneh.” Ericko Ye dengan kesusahan mengucap 2 kata terakhir.

Christy Mu menepuk meja, berdiri dan menatapnya dengan marah, “Baik, kalau kamu memang tidak mau diketahui orang lain, kamu seharusnya saat itu lebih berhati-hati denganku, kenapa masih beberapa kali datang mencariku? Dan masih berpura-pura sebagai turunan dewa? Kamu tidak merasa kalau kamu saat ini sangat lucu?”

“Pftt--” Yonathan Ye mendengar kata “Dewa”, tidak bisa menahan tawanya, lalu menerima tatapan maut Christy Mu, dan segera mengalihkan pandangannya.

Ericko Ye juga hanya bisa pasrah, “Lalu apa yang harus aku katakan? Kamu terusan memanggilku setan, lalu aku tidak boleh mengatakan kalau aku dewa?”

“Hahaha--” Yonathan Ye akhirnya tidak bisa menahan tawa lagi, dan detik berikutnya di protes oleh Ericko Ye dan Christy Mu, “Kalau tertawa lagi mending kamu pergi dari sini.”

Padahal jelas ini suatu masalah yang sangat serius, tapi karena mendengar tawanya, mereka mengapa merasa situasinya berubah menjadi canggung dan aneh?

Kedua tangan Yonathan Ye saling menyatu menahan tawa dan meminta maaf, “Maaf, maaf, sungguh...baik baik, aku tidak tertawa lagi, lanjutkan lanjutkan.”

Christy Mu menarik kembali topiknya, “Lalu bagaimana dengan selanjutnya? Kamu padahal jelas bisa berlatih ilmunya sendirian, lalu mengapa mencariku? Masih berpura-pura menjadi temanku, membohongi perasaanku, Ericko, kamu satu raga berpura-pura menjadi dua orang melihatku yang terbohongi pasti merasa sangat puas kan?”

“Aku bukannya ingin membohongimu.”Ericko Ye dengan wajah pucat tak bertenaga berusaha menjelaskan, dia pertamanya hanya ingin mengejutkan Christy Mu, tapi siapa yang tahu kalau keberaniannya begitu besar, dan rasa penasarannya yang sangat tinggi, beberapa kali muncul di kamar itu, dan pelan-pelan, dia terbiasa menggunakan statua Hugo untuk mengobrol dengannya, dan mendalami sifatnya.

Christy Mu menarik napas dalam-dalam, menahan kemarahan dalam hatinya, “Ericko, kamu tidak mengerti apa arti Hugo dihatiku, aku bersedia dia pergi selamanya malam itu, dan tidak bisa menerima kalau dia adalah kamu, karna kamu tidak pantas.”

Setelah mengatakan itu, Christy Mu dengan kesal membuka pintu pergi keluar.

Di dalam ruangan itu, kedua kakak beradik saling bertukar pandang, Ericko Ye bertanya, “Kamu masih ingin tahu apalagi?”

“Sepanjang waktu ini, kamu mengapa tidak memberi tahuku?” Yonathan Ye tidak mengerti, sebagai saudara, dia bisa tidak mengetahui semua ini.

Ericko Ye mengurut pelan dahinya, “Yonathan, aku sudah bilang, aku tidak ingin memberi tahu siapapun.”

“Nah kamu selain bisa melakukan kekuatan itu, apakah masih ada kemampuan lainnya?” Yonathan Ye dalam sedetik berubah seperti anak bayi yang begitu penasaran.

“Tidak tahu, aku sekarang masih meneliti diriku sendiri.”

“Oh~” Yonathan Ye terlihat agak kecewa, “Padahal mereka berdua jelas kakak beradik, tapi mengapa dia tidak memiliki kemampuan seperti kakaknya?”

Ericko Ye melihatnya tertawa, “Sudah, suah, siapa yang tahu juga nantinya ini akan ada efek sampingnya? Jangan melihatku dengan tatapan seperti itu lah. Ngomong-ngomong, kamu sudah agak lama pulang ke rumah, jadi sudah terpikir mau bekerja di kantor?”

“Tidak.” Yonathan Ye langsung menolak, “Aku tidak menyukai pekerjaan itu, perusahaan ada kamu itu sudah cukup. Lagi pula...” Dia menundukan kepala melihat tangan kanannya, lalu melanjutkan, “Aku ingin mencari beberapa dokter, dan tidak ingin tangan ini semakin hari semakin hancur.”

Walaupun dia tahu kesempatan begitu kecil, tapi asalkan ada sedikit harapan dia tidak ingin menyerah.

Tatapan Ericko Ye terlihat sebuah penyesalan, semenjak adiknya pulang, dia selalu mengatakan akau mencari dokter, tapi selalu saja ada masalah yang mengganggu, hingga membuatnya sampai saat ini belum sempat mencari dokter.

“Yonathan, maaf, aku sekarang juga akan membantumu mencari dokter terhebat di dunia, dan pasti akan bisa menyembuhkan tanganmu.”

Yonathan Ye tersenyum tipis, “Kak, ya sebisanya sajalah, kalau tuhan...”

“Tidak mungkin, Yonathan, percaya pada kakak, aku pasti akan bisa menyembuhkan tanganmu.” Ericko Ye berjalan melewati meja, dan tiba di hadapan adiknya, menepuk bahunya, “Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja.”

“Hm, baiklah.”

Di depan jendela, awan gelap semakin menjunjung tinggi.

Untuk menyambut kepulangan Christy Mu, bibi Qin menyiapkan masakan satu meja besar, dan semuanya adalah makanan kesukaannya.

Ericko Ye duduk di posisi center, bagian kirinya kosong melompong, tempat ini dulunya adalah tempat Carina Qiao.

Hanya makan sesuap, Ericko Ye merasa moodnya semakin tidak baik, dia teringat dengan Carina Qiao, yang selalu duduk di sampingnya, mengambilkannya sayur, dan mengatakan makanan ini enak, makanan itu enak.

Dia dulunya merasa kalau dia cerewet, merasa dirinya sangat rempong, tapi Ericko Ye saat ini merasa sangat merindukannya.

Dia mengingatkan dirinya kalau Carina Qiao telah melakukan banyak kesalahan, tapi saat ini, yang ada di otaknya hanya tersisa waktu pertama bertemunya dan segala kelembutannya.

“Aku sudah kenyang, kalian makan saja.” Ericko Ye meletakan sumpitnya, berdiri dan pergi keluar.

Dia sungguh tidak bisa makan lagi, Carina Qiao baru siang tadi jatuh dari tebing dan mati, sore ini, semua orang seperti tidak menganggapnya, melakukan segalanya seperti biasanya, membuat hati Ericko Ye terasa tidak nyaman.

Bibi Qin yang ada disebelahnya tidak tahu apa-apa, mengira kalau masakannya tidak enak.

Christy Mu seperti bisa melihatnya, lalu menghiburnya, “Bibi Qin, mood Ericko sedang tidak baik, kamu jangan banyak berpikir, masakan bibi itu masakan paling enak dari tempat mewah lainnya.”

Bibi Qin dalam hati merasa agak tenang, tersenyum berkata, “Nyonya bisa-bisa bercanda, kalau nyonya suka nyonya bisa makan yang banyak, aku lihat nyonya sudah semakin kurus.”

“Hehe, kurus bukannya lebih bagus, jadi tidak perlu diet.”Christy Mu hanya mulutnya yang bicara seperti ini, tapi dalam hatinya berpikir, setiap hari berkelahi dengan Ericko Ye berdebat dengan Gilbert Nan, bisa tidak kurus?

Yonathan Ye menambahkan sayur di piringnya, lalu dengan bercanda berkata, “Kamu gendut dari mana? Kurus seperti ini, sebentar lagi udah seperti batang bambu, makan yang banyak ya.”

“Iya iya, benar kata tuan Yonathan, wanita itu harusnya berisi baru cantik.” Ujar bibi Qin menambahkan.

Christy mengangkat kepala melihat kuris yang kosong, tiba-tiba merasa kehilangan nafsu makan juga, dia mengaduk-ngaduk sayur di piringnya, dengan suara pelan berkata, “Yonathan, aku juga tidak menginginkan dia mati.”

Yonathan Ye menghela napas, “Atau, aku waktu itu seharusnya sekalian mendorongnya juga, jadi tidak akan ada yang mati saat itu.”

“Bukan, bukan, aku tidak bermaksud untuk menyalahkanmu, aku hanya merasa...” Christy Mu berkata, air matanya jatuh kedalam mangkuk makannya, suaranya terdengar lirih, “Aku sudah mengenalnya lama, juga membenci semua perlakuan jahatnya padaku, tapi, kematian ini...sungguh begitu tragis.”

“Kamu itu ya, terlalu baik, kamu lupa, dia waktu itu mendorongmu langsung jatuh ke tebing, kalau bukan kakakku...di dunia ini apakah masih ada kamu?” Yonathan Ye berusaha membuka pikirannya, mengenai Carina Qiao, Yonathan Ye tidak merasa kasihan, semua ini adalah balasan atas apa yang telah dia perbuat sendiri, tidak bisa menyalahkan orang lain.

Christy Mu mengerti dengan nasihat yang dikatakan Yonathan Ye, tapi manusia ya begitu, saat dia ada kamu merasa harus memusnahkannya, tapi saat dia benar mati, malah merasa segala sesuatunya tidak seharusnya seperti itu.

“Sudah, jangan dipikirkan lagi, kamu kalau tidak mau makan lagi, bibi Qin pasti akan kecewa.” Yonathan Ye lagi-lagi menambahkan sayur ke piringnya.

Aih...

Setelah semua terjadi, berpikir banyak juga tidak ada gunanya, selanjutnya, dia harus sering melihat keadaan orang tua Carina Qiao, menjaga mereka, itu juga termasuk sebagai penghormatan terakhir pada teman baiknya sendiri.

Cahaya bulan begitu terang.

Di kursi taman bunga, Ericko Ye meminum birnya satu demi satu gelas, saat Christy Mu melewatinya, dia sudah mulai mabuk dan oleng.

“Hai--Kemarilah.” Teriak Ericko Ye sambil menunjuknya.

Christy Mu tidak ingin meladeninya, langsung berjalan maju, kalau bisa, di sisa hidupnya ini dia tidak ingin bertemu lagi dengannya.

“Christy, kemari, temani aku minum.”

Langkah kakinya terhenti, nada suaranya ini terdengar seperti Hugo, karena Ericko jarang memanggilnya dengan nada suara seperti itu.

“Christy, kamu kok tidak menjawab?” Ericko Ye tiba-tiba berubah, muncul di depan Christy Mu, wajahnya mendekatinya, dan sepasang mata ungunya begitu berkilau karena cahaya bulan.

Christy Mu menatapnya tajam, tidak tahu harus kemana melampiaskan kemarahannya.

Hugo, Hugo, kamu bagaimana bisa menjadi Ericko Ye?

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu