Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 359 Ternyata dia hamil (1)

Begitu Evardo Ye pulang, dia menyapa tatapan satu keluarga.

"Ada apa?" Dia melepas sepatunya sambil menghindari tatapan mereka.

"Ke mana saja kamu?" Christy Mu tampak khawatir, bangkit dan memandangnya, "Apakah kamu tahu kita semua mengkhawatirkanmu."

Evardo Ye merasa alasannya tidak jelas, "apa yang harus dikhawatirkan tentangku?"

Apakah hal tentang dia pergi ke daerah militer telah diketahui oleh mereka? Memikirkan hal ini, tanpa sadar matanya menatap Bianca Ye, "Apakah kamu yang membocorkan rahasianya?"

"Tidak, tidak, tidak ..." Bianca Ye mengangkat tangannya untuk menyerahkan dirinya, "Seberapa kuatkah aku? Semuanya ayah ... Komandan Wang menyapa ayahnya dan berkata kamu pergi ke daerah militer."

Komandan Wang selalu dekat dengan Ericko Ye, meskipun setuju akan permintaan Evardo Ye, tetapi dia masih memberi tahu pada Ericko Ye.

Evardo Ye mendengus diam-diam, "Ternyata dia itu orang yang tak bisa diandalkan."

"Jangan salahkan Komandan Wang, dia juga demi kebaikanmu, aku dengar kamu bertengkar dengan petugas bermarga Duan ..." Christy Mu menatapnya dengan cemas.

Evardo Ye menarik tangannya dari genggamannya, menghindari mata Ericko Ye, "Aku baik-baik saja."

Tapi dia tetap mundur terlalu lambat, tatapan Ericko Ye telah menembus tubuhnya sejak lama, "Kamu pergi mencari Yolanda Duan?"

Suaranya dingin, dahi Evardo Ye tidak bisa menahan untuk berkeringat dingin, dengan berani mengakuinya, "Ya."

Christy Mu dan Ericko Ye tidak bisa berkata-kata, putra mereka ini, oh!

Muncul sedikit rasa canggung di suasana ini, semua orang menunggu yang lain untuk memulai bicara terlebih dahulu, dan Evardo Ye selalu diam.

"Oh! Kakakku, aku tidak bisa menahannya lagi! Sekarang Kak Yolanda Duan dan kita sudah sangat dekat, kakakku pergi untuk melihatnya pun, juga bukan apa-apa kan."

Bianca Ye sengaja melunakkan nadanya, menenangkan emosi semua orang.

Matanya berkedip lembut ke arah Evardo Ye, melihat bagaimana dia akan berterima kasih padanya kemudian.

"Yah, Ayah ibu, jika tidak ada perlu apa-apa, aku naik ke atas dulu."

Evardo Ye tidak berencana untuk tetap berada di sini lagi, dia tidak ingin terlalu khawatir tentang orang tuanya.

Suatu hari, ketika Yolanda Duan mengangguk, dia akan membawa dia yang terhormat ke depan kedua orang tuanya, memperkenalkan dirinya kepada semua orang.

Ericko Ye menarik sudut mulutnya, ingin mengatakan sesuatu, tetapi dihentikan oleh Christy Mu di samping.

Christy Mu memberinya tatapan, mengatakan kepadanya untuk tidak berbicara, Erico Ye menghela nafas.

"Ayah ibu, jika tidak ada apa-apa, aku naik ke atas dulu."

Bianca Ye mengambil sebuah jeruk, tetapi sekujur tubuhnya menunjukan postur hendak melarikan diri, bagaimana dia bisa tidak terpikirkan, pada saat ini, dia pasti akan menjadi tumbal untuk Evardo Ye.

Jika dirinya tidak menyelinap kabur, mungkin nanti dia yang akan diinterogasi akan segalanya.

Ericko Ye melihat bahwa anak-anaknya telah pergi, masih memiliki belitan yang tak terungkapkan di hatinya.

"Baiklah, mereka sudah dewasa sekarang, mereka punya pemikiran sendiri tentang apa yang dilakukan, anak-anak harus selalu mandiri, kita sebagai orang dewasa, tidak ada gunanya untuk ikut campur.

Christy Mu meletakkan tangannya di atas tangan Ericko Ye, kehangatan yang dioper oleh kulitnya, memudahkan Ericko Ye untuk lebih tenang.

Dia mendongak, tepat melihat mata berair Christy Mu.

"Aku berharap anak-anak bahagia, jadi aku tidak ingin melihatnya sebegitu rendah hati."

"Rendah hati? Mana dari salah satu matamu yang melihatnya rendah hati? Itu adalah cinta! Ketika kamu mencintai seseorang, bukankah kamu hanya ingin memberinya segalanya yang baik?" Christy Mu memandang Ericko Ye dengan sedikit terkejut, ternyata dia paham akan pemikiran salah anaknya.

"Adalah cinta jika bisa mendapatkan respons, jika hanya terus memberi, itu bukan."

Dia mengingat Komandan Wang berkata pada dirinya sendiri bahwa Evardo Ye berkelahi dengan marga Duan di daerah militer, dan hatinya terlukai.

"Jika sudah mendapatkannya, cintailah bagaimana pun kamu paham akan mencintai."

Christy Mu tidak berdaya, ketika dia ingin menarik tangannya, malah ditangkap oleh Ericko Ye, "Tetaplah bersamaku, temani aku berbicara lebih banyak ..."

Christy Mu mengangkat-angkat bahunya dan meringkuk di pelukannya.

...

Yolanda Duan terbangun di bawah sinar matahari yang menyilaukannya, dengan deru suara lokomotif di telinganya, hatinya tenang dan menghembuskan napas lega, hari ini ... dia masih bisa mendengarnya.

"Duk, duk, duk"

Terdengar suara ketukan di pintu, menarik kembali kesadaran Yolanda Duan, dia bangkit dan merapikan pakaiannya, dengan tenang pergi membuka pintu, yang aneh adalah bahwa orang di luar pintu juga tidak terburu-buru, setelah tiga ketukan, dia diam tak bersuara menunggu di luar .

Yolanda Duan membuka pintu, melihat orang yang berdiri di seberangnya, sedikit terkejut, "Mengapa kamu datang sepagi ini?"

Dia melirik jam tangannya, baru jam 6, sekarang sudah harus berlatih? Daerah sekitarnya penuh dengan warga, tampaknya tidak bisa ...

"Komandan Duan ..." Lama setelah Dian ragu-ragu, melihat Yolanda Duan muncul, matanya berkaca-kaca.

"Kamu baik-baik saja kan!"

"Baik-baik saja!" Pandangan Yolanda Duan masih buram, melihat dia membawa baskom porselen di tangannya, "Apa ini?"

Baru kemudian Dian merespons balik, menyerahkan apa yang ada di tangannya, "Ini bubur labu, kudengar itu baik untuk pendengaran ..."

Yolanda Duan tertegun, dia tidak menyangka dia masih mendendam tentang masalah ini, semakin banyak orang bangun di tempat latihan, kedua orang saling berhadapan, telah menarik perhatian di sekitar.

Dia terpaksa harus menerima bubur labu itu, berbisik satu kalimat, "Terima kasih."

Dian menggaruk kepalanya, ada sedikit kebingungan, mendongak dan saling bertatap mata dengan Yolanda Duan, dia langsung berbalik dan berlari dengan cepat.

Yolanda Duan menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak berbasa-basi, membawa bubur labu ke dalam ruangan, dia tepat saja belum sarapan, bubur ini tepat sekali dijadikan sarapan untuknya.

Dia mencari mangkuk dan mengisinya sedikit, momen saat dia memasukkan ke mulutnya, dia tidak bisa tahan untuk melebarkan matanya.

Enak!

Aku benar-benar tidak berharap bahwa pria yang tidak tahu adat seperti Dian itu bisa memberikan bubur labu yang begitu lezat, manis tapi tidak berminyak, wangi dan lembut.

Dikatakan bahwa sarapan adalah energi sepanjang hari, Yolanda Duan telah makan bubur labu, seperti yang diharapkan, dia menjadi semakin energik dari sebelumnya.

Dia mengganti seragam militernya, datang ke Pangkalan Pelatihan Angkatan Udara, para prajurit telah siap untuk berangkat, menunggu kedatangan Yolanda Duan.

Pelatih teknis sedang memberi penjelasan, bahwa ketika Yolanda Duan tiba, itu sudah hampir berakhir, semua orang memandangnya, dengan rasa kasihan dan rasa bersalah, tetapi tidak ada dari itu yang ingin dilihat oleh Yolanda Duan.

Dengan perintahnya, semua orang berjalan ke pesawat yang menjadi tanggung jawabnya, memulai hari pertama pelatihan.

Pertama, sebuah pesawat lepas landas, disertai dengan suara raungan, terbang sampai di atas langit, lalu diikuti naik dengan yang lainnya satu demi satu.

Yolanda Duan berdiri tepat di bawah, telinganya sakit lagi, seolah-olah ada ribuan semut yang memakan telinganya.

Dia menutupi telinganya, dan tidak mengeluarkan keluhan rasa sakit, ketika semakin banyak pesawat yang terbang, Yolanda Duan akhirnya tidak tahan lagi, dia meninggalkan pangkalan pelatihan, berjalan setengah jalan, dan jatuh pingsan di lapangan.

...

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu