Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 429 Cemburu (2)

"Siapa yang memperbolehkan kamu ikut pergi?" Suara Evardo Ye tiba-tiba memotong teriakan Bianca Ye.

"Kak, aku juga ingin pergi. Kalau aku pergi aku bisa menuangkan kalian air." Bianca Ye menjawab sambil hati-hati melihat ke Evardo Ye.

Yolanda Duan tersenyum, Bianca Ye menggemaskan sekali. Apa kegunaannya dia menuangkan air kalau mereka pergi keluar?

Evardo Ye tampak muram. Apa dia benar adik kandungnya? Kalau dia memang adik kandungnya, kenapa dia selalu merusak waktunya dengan Yolanda Duan?

Tiba-tiba Evardo Ye teringat sesuatu, dengan mata terbelalak mundur selangkah ke sisi Yolanda Duan lalu mengapit lengan Yolanda Duan, dengan suara rendah berucap: "Tidak mungkin kamu menyukai kakakmu, kan? Yang aku sukai kak Yolanda!"

Mendengar ucapan Evardo Ye, Bianca Ye merasa imajinasi kakaknya luar biasa, tidak disangka pria itu bisa memikirkan bahwa dirinya mencintai kakaknya sendiri

Bianca Ye mencebikkan bibir, "Kak... jangan khawatir, oke? Aku tidak ada perasaan apapun padamu."

Melihat Yolanda Duan yang selalu tertawa, Bianca Ye menjelaskan: "Kak Yolanda, aku sungguh tidak mencintai kakakku sendiri. Siapa yang bisa suka pada kakak yang seperti ini!"

Bianca Ye tidak tahu bagaimana bisa otaknya tiba-tiba memikirkan Justin Nan, sepertinya barusan dirinya diam-diam kabur, meninggalkan Justin Nan sendirian di dalam mall.

Eee... tiba-tiba Bianca Ye merasa bersalah pada Justin Nan. Pria itu sudah repot mencari dirinya, bekerja keras tanpa mengeluh membelikannya baju dan akhirnya mengabaikan Justin Nan, membiarkan pria itu sendirian di mall.

Bagaimana kalau dirinya kembali ke sana dan mencari si bodoh Justin Nan? Mungkinkah pria itu masih di mall, belum pergi dan masih menunggunya?

Dengan suara rendah Evardo Ye berkata: "Nanti aku dan Yolanda mau pergi, jika kamu bersedia tinggal di rumah, ya hanya di rumah. Kamu tidak boleh mengikuti kami berdua."

Ini sudah batasan paling tinggi dari Evardo Ye. Evardo Ye setuju Bianca Ye tinggal di rumah mereka, tapi tidak memperbolehkan Bianca Ye mengikuti mereka pergi.

Jika membawa Bianca Ye, Yolanda Duan pasti akan ditempeli dan didominasi oleh Bianca Ye.

"Oh, baiklah. Kalau begitu kakak dan kak Yolanda pergi saja." Bianca Ye berkata pada Evardo Ye dan Yolanda Duan, "Aku akan baik-baik berada di rumah dan menunggu kalian pulang."

Walaupun mulut Bianca Ye bicara seperti ini, tapi hatinya teringat Justin Nan. Apakah pria bodoh itu masih patuh menunggunya di dalam mall?

Evardo Ye menyipitkan mata, "Jangan memberantaki rumah, dengar? Sekarang aku dan Yolanda pergi."

"Aduh, aku paham. Aku bukan anak kecil lagi. Bagaimana mungkin aku memberantaki rumah." Bianca Ye sebal.

"Bagus kalau mengerti." Setelahnya Evardo Ye dan Yolanda Duan pergi.

"Bianca, kami pergi. Pulang nanti aku akan membawakan makanan yang enak." Yolanda Duan tersenyum tipis.

"Eum. Terima kasih, kak." Yolanda Duan lah yang masih baik padanya, pasti Evardo Ye bukan kakak kandungnya, kan?

Setelah Evardo Ye dan Yolanda Duan pergi, Bianca Ye duduk sendirian di ruang tamu dan merasa sangat bosan. Bianca Ye buru-buru mengambil barangnya lalu beranjak pergi dengan cepat.

……

Yonardo Xiao melihat Ani Xie, tidak bisa mengatakan apa yang dirasakannya. Ingin mengatakan kalau Ani Xie membuatnya marah, tapi gadis itu masih memberinya sayap ayam. Ingin mengatakan gadis itu tidak membuatnya marah, tapi itu pasti bohong.

Melihat Ani Xie dan Zico Dong mengobrol dan tertawa disana membuat hati Yonardo Xiao tidak nyaman.

Dalam hati Yonardo Xiao memberitahu dirinya sendiri, dirinya tidak ingin melihat gadis bodoh yang dibawanya dibohongi oleh si licik Zico Dong saja.

Sungguh tidak ada perasaan yang lain, sungguh. Yonardo Xiao menenangkan dirinya sendiri. Keangkuhan dirinya membuat Yonardo Xiao mengabaikan perasaan di hatinya.

"Xiao dan kamu membicarakan apa?" Zico Dong menata makanan yang dipanggangnya, dengan serius melihat panggangan, sepertinya pria itu tidak sengaja asal bertanya.

"Tidak bicara apa-apa." Ani Xie membuka matanya lebar-lebar, melihat Zico Dong.

Yonardo Mu melihat Ani Xie menggunakan tatapan intens menatap Zico Dong, seperti ada setumpuk emosi yang kacau di dalam hati Yonardo Xiao.

Apakah sayap ayam di tangan Zico Dong sudah matang? Aku ingin sekali memakannya. Tadi dirinya belum sempat makan dengan benar, barusan dia memberikan sayap ayam terakhir pada Yonardo Xiao.

Makanan yang sedang ditaburi bumbu oleh Zico Dong sudah matang, kan?

Melihat ekspresi Ani Xie yang ingin makan, Zico Dong tertawa, dengan sengaja tidak memberikan ke Ani Xie dan malah membuat gadis itu menunggu. Ada rasa gemas yang sulit dijelaskan melihat ekspresi Ani Xie yang ingin memakan sayap ayam.

Ani Xie tidak bisa melihatnya lagi, "Zico, apa sayap ayam itu sudah matang?"

"Sudah. Ini untukmu." Zico Dong tersenyum. Ini pertama kalinya dirinya bertemu dengan gadis seperti Ani Xie.

Ah, sayap ayam. Ani Xie melihat sayap ayam di tangan Zico Dong, dirinya hampir mengambilnya, hampir...

Tiba-tiba...

Kemana sayap ayamnya? Tangan siapa itu?

Ani Xie mendongak untuk melihat siapa yang merampas sayap ayam, "Yonardo, apa yang kamu lakukan? Itu sayap ayamku."

Ani Xie melotot marah ke Yonardo Xiao. Itu sayap ayamnya... sayap ayamnya... dirinya sangat lapar... sangat lapar...

"Ayo pergi." Yonardo Xiao tidak bicara apapun, setelah meraih Ani Xie, Yonardo Xiao langsung membalikkan badan dan pergi.

"Hei... hei... hei... apa yang kamu lakukan..." Ani Xie masih belum sadar dirinya ditarik keluar dari hotel oleh Yonardo Xiao.

"Masuk." Yonardo Xiao tidak menjawab pertanyaan Ani Xie,  langsung membukakan pintu mobil menyuruh gadis itu masuk ke dalam mobil.

"Tidak. Aku tidak akan masuk ke dalam." Ani Xie marah. Kegilaan apa yang dibuat Yonardo Xiao? Tanpa alasan menarik dirinya keluar lalu sekarang dengan nada suara memerintah berteriak padanya.

Pria itu memiliki tempramen buruk, Ani Xie juga memiliki tempramen buruk, tidak hanya pria itu yang punya.

"Huh, kamu tidak pergi karena menunggu Zico datang?" Tanpa segan Yonardo Xiao bertanya.

Teringat Ani Xie dan Zico Dong berbicara sambil tertawa, Yonardo Xiao menjadi dipenuhi kemarahan.

"Ya, aku sedang menunggu Zico. Aku ingin kembali dan memakan sayap ayam yang dipanggang Zico." Setelah berucap penuh emosi ke Yonardo Xiao, Ani Xie memiringkan kepalanya, tidak lagi melihat Yonardo Xiao.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu