Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 390 Interogasi, anak telah tiada (3)

"Bagaimana?"

Begitu Evardo Ye menutup pintu, Juna Duan membuka pintu dan langsung bertanya, kenyataannya dia sangat khawatir terhadap Yolanda Duan sehingga dia tidak berminat untuk berputar lagi.

"Paman ..." panggil Evardo Ye, mengorganisir ucapan di dalam hatinya, dan berkata, "Kamu mungkin tidak tahu, Yolanda Duan sedang mengandung anakku, sudah dua atau tiga bulan ..."

"Apa?" Juna Duan tidak bisa tahan untuk memotongnya, bahkan dia tidak tahu tentang anak itu!

"Jadi seperti ini, kali ini mereka menculik Yolanda Duan, mungkin dengan kasar, membuat Yolanda Duan terguling-guling di tangga, menyebabkan anak itu sekarang..."

Berbicara samapi ini, Evardo Ye berhenti, setelah beberapa saat, baru kemudian lebih tenang, "Anak itu sudah tiada."

"Sudah tiada?" Juna Duan mengulangi kata-katanya, seluruh tubuhnya bergemetar akan kemarahan ketika dia menyadari apa maksudnya.

Putrinya, bagaimana bisa menghadapi hal seperti ini!

Dirinya melihat Yanti Duan yang menyedihkan barusan, sehingga melepaskan mereka pergi, tapi tidak menyangka mereka melakukan hal yang memilukan hatinya. "Aku pergi mencari mereka sekarang."

Juna Duan menggulung lengan bajunya, pergi kembali ke jalan yang sama, setelah beberapa langkah, tetapi dia malah diseret kembali oleh Evardo Ye.

"Mereka sudah ditahan di kantor polisi, beberapa memerlukan waktu untuk menemukannya, yang menjadi tugas paling mendesak sekarang adalah menenangkan emosi Yolanda Duan."

Evardo Ye melirik dengan cemas ke dalam ruang inap, "Dia terlalu tertekan sekarang, aku khawatir dia tidak sanggup menerimanya."

Juna Duan menghela nafas, jenis amarah akan Yolanda Duan ini adalah amarah yang telah bertumbuh sejak usia dini, dia akan menjadi lebih diam ketika menghadapi masalah besar, bahkan orang terdekatnya pun tidak tahu harus berpikir apa.

Evardo Ye menutup matanya, memijat pelipisnya, tiba-tiba terpikirkan sesuatu dan bertanya, "Oh iya, Paman, apakah kamu tahu apa yang terjadi pada telinga Yolanda Duan?"

"Telinga?" Sudah lama waktu berlalu, Yolanda Duan tidak pernah menyebutkannya, dia kira dia akan segera sembuh, apakah muncul masalah lagi sekarang?

"Di suatu misi, telinga Yolanda Duan terluka akan ledakan demi melindungi bawahannya, menyebabkan gangguan pada pendengaran."

"Luka ledakan?" Evardo Ye mengerutkan keningnya, mengetahui alasannya, akan lebih mudah untuk menyembuhkannya, dia harus menghubungi Louis sesegera mungkin.

Sekarang anak itu telah tiada, tubuh Yolanda Duan pasti sangat sulit untuk dipulihkan, jika ia harus melakukan operasi telinga lagi sekarang, dia tidak bisa membayangkannya.

"Debuk." Terdengar suara benda berat jatuh ke lantai, bersamaan dengan gumaman Yolanda Duan.

"Yolanda Duan!" Firasat Evardo Ye buruk, dan dia dengan cepat mendorong buka pintu ruangan.

Begitu memasuki pintu, ia melihat Yolanda Duan terbaring di lantai dengan mata yang kesakitan dan berlinang air mata.

"Apa yang terjadi denganmu?"

Evardo Ye mengambil jarak tiga langkah hanya menjadi dua langkah, menghampiri untuk memeriksa luka Yolanda Duan, melihat perutnya telah mengeluarkan darah, dia mengangkatnya, beberapa kali menekan bel panggilan di dinding.

Yolanda Duan mengerutkan kening, menahan air matanya, dia baru saja mengangkat selimut untuk melihat-lihat perutnya, tidak melihat adanya luka, membuatnya masih menyimpan secercah harapan.

Tapi dia tidak bisa bangkit duduk, hanya bisa menyandarkan kepalanya untuk melihat, ketika akhirnya dia melihat lukanya, sebagian besar tubuhnya sudah condong keluar, dan hanya setelah sedikit gerakan, dia langsung terbaring di atas lantai.

Sakit! Seluruh tubuhku sakit! Rasa sakit yang campur aduk, tetapi ...

Semuanya tidak sebanding dengan rasa sakit di hati!

Semenjak mengetahui bahwa dia telah memiliki anak, siang dan malam, dia sangat menantikan kedatangannya, pada saat itu, takutnya itu merupakan saat yang paling bahagia di dunia.

Tapi sekarang, dia tidak akan pernah melihat anaknya lagi! Dia tidak keburu untuk melihat dunia luar, dan sekarang telah pergi!