Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 156 Mendekat, Yonathan Ye Pergi (1)

Di dalam kamar, Yonathan Ye sedang bersender di kepala ranjang membaca buku, cahaya matahari menyinari tubuh, begitu lembut dan tenang.

Christy Mu dengan suara pelan masuk ke dalam, menatapnya, merasa kalau dia seperti seorang raja yang keluar dari buku dongeng, begitu indah lembut, elegan, hanya sayangnya raja yang begitu sempurna ini bukanlah miliknya.

Dia begini dalam waktu yang agak lama, keduanya juga tidak mengeluarkan suara, akhirnya...

Yonathan Ye menutup buku, mengangkat kepala tersenyum pasrah, “Christy, kamu kalau masih tidak bicara, aku tidak bisa bertahan untuk berpura-pura tidak melihatmu lagi.”

Christy Mu juga tersenyum, “Aku bukannya takut mengganggu kamu kan?”

“Kamu ya...Sini duduk.” Yonathan Ye menepuk sebuah posisi di samping ranjangnya.

Christy Mu melihatnya, terdiam di tempatnya, “Tidaklah, aku hari ini sudah duduk seharian di kantor, sakit pinggang, enaknya berdiri saja biar lebih nyaman.”

Yonathan Ye dalam hati begitu mengerti, dia bagaimana tidak mengerti, dia tentu saja tahu maksudnya mengatakan itu, dia mana mungkin sakit pinggang, dia hanya ingin membuat jarak. Walaupun dia sudah memutuskan untuk melepasnya, tapi sikapnya ini, Yonathan Ye tidak bisa menahan dirinya untuk tidak sedih.

Wanita ini...wanita yang tak bisa dia gapai.

“Christy, tubuhku sehat nanti aku mau pergi main ke Eropa, kamu ikut tidak?” Ujar Yonathan Ye sengaja.

Christy Mu tidak ingin langsung menolaknya, “Nah semoga kamu have fun ya, aku belum lulus, jadi belum bisa kemana-mana dulu.”

Yonathan Ye menghela napas kecewa, “Aih, sepertinya hanya bisa aku sendiri yang pergi.”

Ih?!

Kedua mata Christy Mu memancarkan cahaya, dia ini maksudnya mau pergi kah?!

“Benar tebakanmu, aku mau meninggalkan tempat ini, meninggalkan kota A, kamu pasti sangat senang kan?”

Christy Mu terdiam, ekspresinya sedikit melongo.

“Aku sudah memikirkan semuanya, lagipula kamu juga tidak menyukaiku, aku untuk apa memaksamu? Dunia sebesar ini, pasti banyak wanita cantik lainnya, ya aku tidak mungkin kan menggantungkan diriku di pohon leher bengkokmu.”

Mendengar perkataannya, Christy Mu langsung merasa dunianya sudah terbuka, dia bahkan tidak peduli dengan perkataannya yang mengatakannya “pohon leher bengkok”, dia lalu berjalan menghamipirinya untuk meyakinkan, “Benarkah? Kamu sudah mengerti dengan semuanya?”

Yonathan Ye memonyongkan bibirnya dengan tidak puas berkata, “Benar, kamu memangnya harus sesenang itu ya?”

“Haha, aku tentu saja senang, sangat senang,” Christy Mu sangking excitednya hampir meloncat, “Benarkan, di dunia ini banyak sekali wanita cantik, kamu juga orang yang baik, pasti akan menemukan wanita yang cocok untukmu.”

Yonathan Ye tersenyum, tapi di balik matanya tersembunyi luka yang tak terlihat oleh Christy Mu, rasa yang tak bisa dia gapai ini, sangat menyesakkan dadanya. Jadi dia tidak ingin semakin menderita, dan harus secepatnya meninggalkan tempat ini.

“Christy, aku lapar, kamu tolong papah aku turun makan ya.”

“Kamu sudah bisa turun dari ranjang? Luka di badanmu tidak apa-apa kah?” Tanya Christy Mu khawatir.

“Bisa, dokter Han bilang harus banyak bergerak biar lukanya cepat sembuh.”

“Oh begitu, ya sudah pelan-pelan.” Christy Mu menundukan badan membantunya mengenakan sendal, lau memapah lengannya satu demi satu langkah berjalan keluar, “Kamu barusan bilang mau ke Eropa, mau ngapain?”

Setengah tenaganya berada di tangannya, lalu dia dengan hati-hati menggerakan kakinya, “Belajar.”

“Belajar?” Christy Mu terkejut.

Yonathan Ye mengerutkan kening melihatnya, “Meremehkanku? Aku cuma tua setahun darimu, dan dalam masalah belajar aku pasti lebih baik darimu.”

Christy Mu tertawa, “Bukan begitu maksudku, aku kira kamu hanya pergi refreshing main, tidak ku sangka tujuan pergimu begitu normal.”

“Hey, aku sejak kapan tidak normal?”

Christy Mu menunduk berkata dalam hati, kamu beberapa waktu ini sangatlah tidak normal.

“Mau turun tangga nih, pelan-pelan.” Dia mengingatkannya dengan suara kecil.

Di lantai bawah, Ericko Ye melihat mereka berdua, dalam hati merasa complicated.

Yonathan Ye melihatnya, lalu mendekat pada Christy Mu berkata, “Kamu kali ini tidak pergi denganku, bersiap saja nanti akan menerima siksaan dari kakakku.”

Kedua mata Christy Mu yang awalnya terang menjadi gelap, “Aku dari awal sudah terbiasa, lagipula dia juga tidak membunuhku, jadi aku hanya perlu tabah dan kuat dalam menjalani hidup.”

“Kamu sungguh orang yang kuat banting ya, aku ingin menyelamatkanmu dari lobang malah kamu tidak mau.” Yonathan Ye menggodanya.

“Manalah, kalau bukan karena kakakku, aku dari awal pasti sudah melarikan diri.”

Yonathan Ye melirik seseorang yang berdiri di bawah sinar matahari terbenam, dan sepertinya di masa depan dia akan menderita, tapi tidak apa-apa siapa yang menyuruhnya memperlakukan Christy Mu dengan buruk, ini anggap saja sebagai hukuman untuknya.

Keduanya turun dari tangga, dan Ericko Ye berjalan mendekat, dan akan membantu Yonathan Ye memapah tangannya dari tangan Christy Mu, tapi Christy Mu sudah mundur terlebih dahulu.

“Aku mau cuci muka dulu, terus langsung turun ke bawah.” Ujar Christy Mu pada Yonathan Ye, tanpa menunggu jawabannya, berbalik dan naik ke lantai atas.

Ericko Ye bahkan tidak menyentuh sudut ujung bajunya, dia begitu saja pergi, bahkan tidak melihatnya sedikitpun.

Dalam hatinya terasa begitu sakit...

Yonathan Ye melihat ekspresinya, tiba-tiba merasa sedikit terhibur.

Apa yang ditanam kakaknya kali ini, akan membuahkan hasil dengan apa yang dia berikan selama ini.

Pada malam hari, ketika Ericko Ye kembali dari ruang buku ke kamar tidur, Christy Mu sudah tertidur di sudut tempat tidur, wajahnya merah muda, dan hidungnya yang kecil terlihat begitu lucu.

Setelah mandi sederhana, Ericko Ye pergi ke tempat tidur dan dengan lembut memeluknya. Ujung hidungnya menghirup napasnya yang manis, tubuhnya mulai bereaksi, tetapi Ericko Ye menahan diri untuk tidak mengambil langkah berikutnya, dia hanya memeluknya dengan tenang, dan hatinya terasa damai.

……

Yonathan Ye adalah seorang anak muda, biasanya juga sering melakukan exercise, pertahanan tubuhnya sangat baik, jadi hanya beberapa hari luka di tubuhnya sudah membaik, dia berpikir, ini saatnya pergi, karena tinggal lebih lama disini hanya membuatnya menderita.

Malam ini, ketiganya sedang makan, Yonathan Ye tiba-tiba berkata, “Kak, Christy, aku berencana besok pergi.”

Gerakan Christy Mu dan Ericko Ye tanpa disengaja mematung, mereka sama-sama menatapnya.

“Cepat sekali? Tubuhmu belum pulih sempurna.” Ericko Ye terlihat sangat tidak setuju.

“Sudah membaik kok, dan tangan kananku pulihnya sangat cepat, kalian lihat,” Sambil mengatakan itu, Yonathan Ye mengangkat tangan kanannya, jari telunjuknya terlihat bergerak sedikit.

“Tapi, sekolah sana aku belum mengurusnya...”

Yonathan Ye memotong perkataannya, “Kak, sekolah aku bisa tiba disana nanti mengurusnya sendiri, kamu tidak usah khawatir Lagi pula tiket pergi besok sudah ku pesan, kalian jangan membujukku lagi lah.”

Mood Ericko Ye sontak berubah menjadi sedih, “Yonathan, kakak belum lagi menjagamu dengan baik.”

“Kak, aku sudah dewasa, jangan anggap aku sebagai anak kecil.” Yonathan Ye mencoba memperbaiki suasana yang sangat serius.

Christy Mu juga sudah tidak ada nafsu makan lagi, bertanya padanya, “Nah pengobatan tangan kananmu bagaimana?”

“Tenang saja, aku sudah menyuruh dokter Han mengajari anak didiknya, dan aku akan membawanya ikut bersamaku.” Anak didik ini dari dokter Han, kebetulan dia juga ingin pergi keluar melihat dunia, jadi Yonathan Ye dia juga sekalian lah membawanya pergi keluar.

Setelah menghabiskan makanan dalam diam, Christy Mu dan Yonathan Ye jalan kecil di taman bunga.

“Yonathan, aku selama ini ingin mengatakan maaf padamu, karena kakakku, membuat kamu merasakan penderitaan seperti ini.”

Yonathan Ye melihatnya dalam-dalam, dan tidak bisa menahan tangannya lalu mengusap rambutnya, berkata, “Bodoh, aku dari awal sudah bilang, kakakmu ya kakakmu, kamu ya kamu. Sama seperti kakakku Ericko, kamu membencinya tapi tidak membenciku kan, jadi untuk apa meminta maaf.”

Christy Mu merasa hidungnya perih, teringat dengan segala pertolongan yang dia berikan padanya, matanya basah, dan suaranya berubah menjadi serak, “Yonathan, kamu bagaimana bisa sebaik ini?”

Yonathan Ye tanpa ragu menjawab, “Aku sebaik ini, tapi kamu masih saja tidak menyukaiku, sepertinya kerugian yang kamu dapat lebih besar ya ”

“Ya tentu saja.”

Setelah berjalan agak jauh, Yonathan Ye berkata, “Setelah aku pergi nanti kamu tidak usah takut padanya, kerjakan saja apa yang ingin kamu kerjakan, kalau tidak suka jangan dikerjakan, dan bersikap baiklah pada dirimu sendiri.”

“Iya, aku tahu.”

“Dan juga, kalau ada waktu main ke Eropa lihat aku.” Dia sebenarnya ingin mengatakan, kalau ada waktu kosong telepon dia, tapi dipikir-pikir ya sudahlah, kalau terus berkomunikasi, dia takut dia tidak bisa melupakannya.

“Iya, baiklah.”

“Christy...” Yonathan Ye kesekian kalinya memanggilnya dengan selembut itu.

Christy Mu menunduk tidak menjawab, air matanya jatuh, dan dia tidak ingin dia melihatnya, dengan cepat berkata, “Aku sudah mengantuk, besok pagi akan ikut pergi mengantarmu ke bandara.”

Malam itu, Christy Mu sangat malam baru bisa tidur.

……

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu