Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 167 Tidak Akan Bercerai, Lebih Baik Mati(1)

Ketika Ericko Ye melihat Christy Mu, kepalanya terasa seperti dilempari bom, tertegun selama dua detik, kemudian berlari ke kamar mandi mengambil beberapa handuk kering, segera membungkus luka yang terus mengalirkan darah.

Christy, Christy, sebenci inikah kamu padaku, ingin menggunakan cara seperti ini membalas dendam padaku?

Kamu tahu seberapa aku menyukaimu, kamu tahu seberapa berharapnya aku menunggu anak ini, jadi kamu mengakhiri hidupmu, untuk membawa satu-satunya kebahagiaan dalam hidupku?

Kamu bilang aku kejam? Apa kamu tidak kejam? Membuat anak yang belum lahir ikut pergi menemanimu, kamu adalah ibu paling kejam di dunia ini.

Ericko Ye membungkus luka itu dengan tangannya yang bergetar, melihat darah yang mencolok, jantungnya terasa hampir berhenti berdetak.

Jika seandainya, terjadi sesuatu padanya kali ini, apa yang harus dia lakukan? Dia bisa saja tidak ada anak ini, tapi dia tidak bisa jika tidak ada wanita ini.

“Dimana Dokter Han? Kenapa Dokter Han belum datang?” Ericko Ye merasa tegang dan takut, kemarin malam perasaan itu datang lagi.

Pengurus rumah Wang berusaha menenangkannya, “Tuan, Dokter Han sudah di perjalanan, sebentar lagi akan tiba.”

“Suruh dia cepat!” Ericko Ye merasa dirinya hampir meledak.

Pengurus rumah Wang tidak berani melihat kondisinya sekarang, segera berlari turun menunggu Dokter Han.

Bibi Qin berlari keluar dari dapur, mengelap tangannya dengan kain lap sambil bertanya, “Ada apa? Apa yang terjadi?”

Pengurus rumah Wang berucap dengan wajah suramnya, “Nyonya bunuh diri, menggores urat nadinya.”

“Ha?” Bibi Qin membelalakkan matanya, tidak berani mempercayai apa yang dia dengar, “Bunuh diri? Dia...... Astaga, gadis ini kenapa sebodoh itu?”

“Siapa bilang tidak?” Pengurus rumah Wang menatap jendela di lantai dua dengan khawatir, menghela nafas berucap, “Kali ini Tuan benar-benar terketuk hatinya, kamu tidak melihat wajahnya tadi, sangat pucat, kulihat, kali ini jika terjadi sesuatu pada nyonya......”

“Cuih cuih cuih! Omong kosong apa yang kamu katakan?” Bibi Qin memukul lengan Pengurus rumah Wang, “Christy adalah gadis yang baik, tidak akan terjadi sesuatu padanya.”

“Semoga Tuhan memberkatinya.”

Kedua orang itu mengobrol dengan perasaan cemas, sepuluh menit kemudian, Dokter Han muncul di dalam villa, ketika mobil berhenti, Pengurus rumah Wang langsung berlari membuka pintu mobil, menarik tangan Dokter Han naik ke lantai atas.

“Apa lagi yang terjadi?” Dokter Han bertany sambil naik keatas.

“Nyonya, dia bunuh diri menggores urat nadinya.” jawab Pengurus rumah Wang dengan suaranya yang rendah.

“Gila!” Dokter Han yang selalu berperilaku baik tidak bisa menahan diri untuk meledak, “Bukankah dia sedang hamil? Apa lagi yan dilakukan Ericko padanya?”

“Ini...... Sulit untuk diceritakan, sebaiknya kamu masuk saja jangan bertanya lagi.” tentu saja Pengurus rumah Wang tidak dapat memberitahunya masalah soal Javier Mu, membunuh orang adalah masalah fatal, jika terdengar oleh orang lain, akan berpengaruh buruk pada Ericko Ye.

Dokter Han mendengus sejenak, “Aku juga malas bertanya, pasti bukan masalah yang baik.”

Tiba di lantai dua, Dokter Han segera masuk ke kamar Christy Mu dengan panik, Ericko Ye berjongkok di samping ranjang, menggenggam tangan satunya, dengan mata memerah, melihat Dokter Han yang sudah datang, segera bangkit karena terlali lama berjongkok kakinya sedikit kebas, hampir saja terjatuh, “Cepat periksa dia.”

Awalnya Dokter Han ingin mengeluarkan amarahnya pada Ericko Ye, tapi melihatnya yang terlihat menyedihkan, suaranya menjadi parau, api amarahnya juga menghilang entah kemana.

Karena cepat ditemukan, Christy Mu tidak kehilangan banyak darah, Dokter Han bertanya pada dokter senior beberapa pertanyaan yang lebih spesifik, setelah bolak-balik bertanya, kepala Dokter Han penuh dengan keringat.

“Sekarang untuk sementara kondisinya sudah tidak dalam bahaya, anaknya juga selamat, namun tubuhnya terlalu lemah, butuh perawatan lebih lanjut,” Dokter Han melihat wajah Ericko yang terlihat hancur, berucap dengan serius, “Tuan Ye, selama ini aku bergelut di dunia ini, tidak pernah melihat pasien separah Christy, kamu pikirkan sendiri, sejak kamu menikahinya, sudah berapa kali aku mendatangi rumah keluarga Ye, dia itu manusia, yang memiliki darah dan daging, bukan benda yang bisa kamu pajang begitu saja, jika kamu seperti ini terus, suatu hari nanti dia pasti akan menyerah.”

“Dokter Han,” Pengurus rumah Wang menarik lengannya, mengisyaratkan padanya untuk jangan berucap lagi.

Ericko Ye menatapnya dingin, “Aku tahu.”

Dokter Han menghela nafas dalam, keluar dari kamar.

Sudah selama ini dia menahannya, akhirnya dia mengeluarkan itu semua, dia sebagai seorang dokter, setiap kali melihat Christy Mu dia merasa kasihan, seorang gadis baik disiksa oleh Ericko Ye hingga menjadi seperti ini, ayah ibunya yang disurga sana pasti sangat sedih.

“Tuan, Dokter Han tidak bermaksud begitu, kamu jangan marah.” Pengurus rumah Wang menenangkannya.

Ericko Ye menggelengkan kepalanya, “Aku tidak marah, benar yang dia katakan, untuk apa aku marah? Paman Wang, apakah kamarku sudah selesai dirapikan?”

Pengurus rumah Wang segera menganggukkan kepalanya, “Sudah sudah, semua barang sudah dirapikan sejak awal.”

Setelah Christy Mu membakar kamar, Ericko Ye kembali tinggal disini, sudah sangat lama dia tidak berada disini, namun sekarang, kamar ini penuh dengan darah, dia membungkukkan tubuhnya dengan hati-hati menggendong Christy Mu, Pengurus rumah Wang berada di depan membantunya membuka pintu, karpet, lemari, ranjang, dan juga sofa yang ada di balkon, semuanya masih baru.

Sinar mentari masuk ke dalam, seperti menyingkirkan semua kesuraman.

Ericko Ye meletakkannya diatas ranjang perlahan, menyelimutinya, kemudian duduk disampingnya.

“Tuan, apa kamu ingin makan sesuatu? Sudah pukul dua lewat......”

“Aku tidak lapar, tidak ingin makan apapun.”

Tanpa berkata apapun Pengurus rumah Wang pergi, di lantai bawah, Dokter Han sedang menyesap rokoknya dalam diam.

“Kamu itu, untuk apa berkata langsung padanya seperti itu?” Pengurus rumah Wang meminta sebatang rokok padanya, menyalakan koreknya, sudah sangat lama dia tidak merokok, namun hari ini terlalu meresahkan.

Doker Han menghisap dalam rokoknya, mengeluarkan kepulan asap berucap, “Saat itu aku tidak bisa menahannya, jika tidak mengatakannya hatiku merasa tidak nyaman.”

“Aku mengerti perasaanmu, tapi ada beberapa masalah yang bisa tidak dikatakan maka tidak perlu dikatakan.” Pengurus rumah Wang tersedak, mulai terbatuk.

Dokter Han menertawakannya sejenak, menepuk punggungnya berucap, “Paman Wang, jika tidak bisa merokok jangan dipaksakan.”

Setelah batuknya terhenti, Pengurus rumah Wang membuang setengah batang rokoknya ke atas lantai dan menginjaknya hingga mati, tersenyum pahit berucap, “Sudah lama tidak merokok, ternyata sedikit tidak terbiasa...... Dokter Han, sudah sore, sebaiknya kamu makan dulu baru pergi.”

Dokter Han berjalan ke arah mobilnya dan berucap, “Tidak perlu, istriku sudah masih menungguku di jalan, Paman Wang, jika ada sesuatu segera hubungi aku.”

“Aku tahu, kamu cepatlah pergi.”

Sinar matahari di musim gugur, pemandangan hutan pohon maple yang jauh sangat memukau orang, namun Pengurus rumah Wang malah merasa dedaunan merah itu justru sangat mengganggu.

……

Kota G, rumah sakit swasta yang mewah.

Sebuah postur tubuh yang tinggi, seorang wanita yang mengenakan baju rajut berwarna hijau tentara berhalan terburu-buru memasuki kamar rawat, terbaring seorang pria di atas ranjang, wajahnya menggunakan masker oksigen, di tubuhnya terpasang banyak selang, setelah keluar dari ruang operasi, dia masih saja belum sadar.

Wanita itu duduk di atas kursi, menyilangkan kakinya, berucap dengan pelan, “Sudah selama ini kenapa kamu masih belum sadar? Dokter mengatakan, jika hari ini kamu masih belum sadar, maka kamu menjadi koma, tubuhmu terlihat begitu kuat, seharusnya tidak terkalahkan hanya dengan luka kecil seperti ini.

Wanita itu menatap wajahnya beberapa lama, kembali berucap, “Cukup tampan, tapi tidak tahu siapa namamu, dari mana, demi menolongmu aku menghabiskan banyak uang, jika masih belum sadar, siapa yang harus kucari untuk mengganti biaya pengobatan. Tapi, apa kamu bisa mengembalikan biaya sebesar puluhan juta? ......Kamu sangat membuatku terpukau, Tuhan mentakdirkan aku untuk bertemu denganmu, bagaimana jika, setelah kamu sadar kamu menikah saja denganku, anggap saja aku memberikan semuanya padamu. Dan lagi, jika wajah aku cantik kalau uang aku juga memiliki uang, hanya kurang seorang pria, baiklah, begini saja kalau begitu.”

Pria yang berbaring di ranjang tidak mengelak, jika dia sadar, pasti akan tertawa dingin membalas ucapannya, aku tidak kekurangan uang juga tidak kekurangan wanita.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu