Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 133 Kondisi Pernikahan Darurat, Hubungan Suami Istri Sangat Baik (3)

"Dimana Carina?"

"Dia sudah pergi dari pagi." jawab Paman Wang, lalu dia melihat wajah Ericko Ye yang dingin dan berkata, "Tuan, bagaimana kalau hari ini tuan tidak usah pergi bekerja lagi."

Ericko Ye mendengus, "Hanya wartawan saja. Kalau mereka suka ya sudah tinggal saja di sana terus. Kalau ada yang tidak tahu malu dan memaksa masuk, tidak usah sungkan, langsung lepaskan anjing untuk gigit mereka."

"Bagaimana kalau ... sampai menyakiti mereka ..."

"Sudah bagus aku tidak menuntut mereka atas kejahatan menganggu perumahan umum. Apa mereka kira aku ini sangat mudah ditindas?"

"Baik, aku mengerti."

Sebelum naik ke mobil, dia memesan Paman Wang lagi, "Beritahu Christy, kalau tidak ada apa-apa tidak usah keluar."

"Baik, tuan."

Mobil Ericko Ye pelan-pelan berjalan keluar. Beberapa wartawan yang bermata tajam langsung mengenal mobilnya dan pergi untuk menghadang mobilnya. Supir menjadi sedikit ragu, "Tuan, bagaimana?"

"Apa perlu aku ajari lagi? Kendarai saja mobil seperti biasa." Ericko Ye berkata dengan dingin. Dia tidak percaya para wartawan ini mau uang tapi tidak mau nyawa lagi.

Mendapat perintah, supir langsung menginjak pedal gas dan mobil melaju kencang. Beberapa wartawan yang melihat itu langsung menghindar, tapi ada beberapa yang berani tetap berada di tengah jalan, tidak mau pergi. Setelah dilihat mobil tidak juga mengurangi kecepatan, wartawan-wartawan itu ketakutan dan menyingkir dari jalan.

Gosip semakin lama semakin hebat, tidak hentinya ada informasi baru yang terus keluar——

"Wanita Cantik Bermarga Qiao Sudah Masuk ke Villa Keluarga Ye"

"Pernikahan Direktur Perusahaan Star Ye, Ericko Ye dan Christy Mu dalam Keadaan Darurat"

"Hubungan Christy Mu dan Lawannya Dekat, Kita Lihat Siapa yang Lebih Cantik"

Selain yang ada di berita, para wartawan juga menganalisis dari wajah keduanya. Menurut mereka, Carina Qiao lebih cocok menjadi nyonya Ye.

Melihat ini, Christy Mu benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Carina Qiao demi titel itu benar-benar bisa melakukan apapun juga.

........

Ruang direktur Perusahaan Star Ye.

Sepanjang hari, HP Ericko Ye sudah mau pecah ditelepon oleh nomor-nomor tidak dikenal. Semuanya adalah untuk mencari tahu gosip, bahkan ada yang sengaja menghina. Meski dia ingin bekerja dengan tenang, tidak mempedulikan masalah ini lagi, juga tidak bisa.

"Brian, apa sudah menemukan siapa orangnya?" Ericko Ye bertanya dengan marah.

"Bos, lawan menyembunyikan ini terlalu rapat, masih dalam tahap pencarian."

Ericko Ye terlalu marah hingga hampir saja membanting ponsel yang ada di tangannya. Tepat di saat itu, masuk Sekretaris Liu mengetuk pintu dan masuk. Sekretaris Liu meletakkan suatu undangan ke atas meja Ericko Ye.

"Direktur Ye, besok adalah pembukaan GYP Mall. Mereka mengundangmu untuk hadir, ini adalah undangannya."

"Tidak mau! Kamu tolong aku untuk menyerahkan hadiah saja." Ericko Ye berkata dengan sedikit kesal.

"Baik, aku mengerti."

Ruangan direktur menjadi tenang. Ericko Ye duduk di atas sofa dan menenangkan diri selama beberapa saat. Tiba-tiba suatu hal terlintas di benaknya, dan dia menelpon, "Sekretaris Liu, beritahu Harry, besok saat pesta pembukaan, aku akan tiba tepat waktu."

"Baik, Direktur Ye."

Dia bukan hanya ingin pergi, bahkan ingin mengajak Christy Mu pergi bersamanya.

Malamnya saat kembali ke villa, Ericko Ye melempar gaun mahal ke depan Christy Mu dan berkata, "Besok pakai ini, ikut aku pergi ke suatu acara."

Christy Mu bingung dan menunjuk dirinya sendiri, "Aku?"

"Iya, kamu."

"Tapi ... kenapa kamu mau membawaku pergi?" Christy Mu tetap tidak mengerti.

Ericko Ye mengangkat dagu Christy Mu dengan marah, "Aku juga tidak ingin membawamu pergi, tapi siapa suruh kamu adalah istri aku."

"Oh ... tapi kakiku belum sembuh. Apa kamu tidak takut aku membuatmu malu?"

Ericko Ye membuka kotak gaun itu, "Ini adalah gaun panjang, bisa menutupi kakimu. Nanti aku yang memapahmu, berjalan lebih pelan, seharusnya orang-orang tidak bisa melihatnya."

"Kelihatannya aku harus pergi ya?" Christy Mu ingin menolak. Dia sudah diam di rumah selama beberapa hari, dan sudah mulai terbiasa dengan kehidupan seperti ini.

"Kamu boleh memilih tidak pergi. Tapi," Ericko Ye mengancam, "Aku takut kamu tidak mampu menerima hukuman dariku."

Christy Mu langsung mengangkat tangan dan menyerah, "Pergi, aku pergi."

Dia perlu menyesuaikan diri dengan keadaan. Untuk apa terus cekcok dengan pria itu.

Ericko Ye melepaskannya, tapi tidak pergi dan malah duduk di atas sofa, lalu menggunakan dagu menunjuk ke arah gaun dan berkata, "Coba itu.“

”Tidak perlu, tidak perlu. Yang kamu pilih pasti bagus." Christy Mu berkata dengan maksud pencitraan.

Ericko Ye mengangkat alis dan langsung berkata, "Sekretaris Liu yang pilih, jadi cobalah dulu. Kalau tidak cocok, pergi tukar sekarang."

Christy Mu sedikit kesulitan. Mengganti baju di depan Ericko Ye, benar-benar sangat memalukan.

"Kamu ... kamu boleh tidak keluar dulu."

"Bagian mana dari tubuhmu yang belum pernah kulihat? Bukan hanya aku yang lihat, tapi tidak tahu sudah dilihat oleh berapa banyak pria di luar sana. Jadi jangan berpura-pura menjadi gadis pemalu!" mulut Ericko Ye tiba-tiba menjadi jahat.

Tubuh Christy Mu membeku. Awalnya dia pikir emosi pria itu akhir-akhir ini sudah membaik, tapi kelihatannya dia yang sudah berpikir terlalu banyak. Selamanya Ericko Ye tetap merupakan Ericko Ye, tidak akan menghormati dan mentoleransinya.

Bangkit perlahan, Christy Mu membalikkan badan memunggungi Ericko Ye, lalu melepas kaos baju, melepas rok, dan memakai gaun itu. Tapi karena resleting ada di belakang, dia bersusah payah hanya bisa menarik sampai setengah saja. Baru saja mau menyerah, seseorang telah membantunya menarik resleting dan 'sret' sudah selesai.

Gaun biru mendadak mengencang, menunjukkan lekuk tubuh yang sangat menggoda. Terlihat kulit yang selicin susu dan kain menutup hingga ujung kakinya.

Christy Mu tidak terlalu puas terhadap gaun ini. Karena warnanya mirip sekali dengan warna mata Ericko Ye.

Dia berbalik dan baru saja ingin berkata "lumayan cocok", tapi tiba-tiba pria itu ....

"Sret" rok sudah ...

"Ericko, baju ..."

Ericko Ye tidak bicara, sudah daritadi ingin turun tangan, bisa tahan sampai sekarang sudah merupakan puncak kesabarannya.

"Tidak, leher, besok harus bertemu dengan orang ..."

Mendengar itu, Ericko Ye mencium semakin dalam lagi, sangat cepat dia ....

Setelah itu, Ericko Ye menelpon Sekretaris Liu, "Sore nanti kamu antar lagi gaun tadi ke villa ... ukuran tidak berubah ... edisi khusus? Kalau begitu kirim yang kurang lebih sama saja."

........

Keesokan paginya, Christy Mu memakai gaun yang baru, dan berdiri di depan kaca, kesal setengah mati.

Yang kemarin malam itu modelnya terbuka setengah, jadi masih tertutup sebagian. Sedangkan yang ini, bahunya terbuka penuh. Leher dan tulang selangkanya sama sekali tidak tertutup apapun.

Ericko Ye brengsek. Sudah dibilang jangan, malah sengaja digigit. Sekarang baguslah, bedak setebal apapun tetap tidak dapat menutupinya. Bukankah ini namanya sengaja membuat orang menertawainya?

"Kamu sudah belum, sudah mau telat nih." Ericko Ye masuk ke ruang ganti. Melihat Christy Mu yang berdiri menahan amarah, dia bertanya bingung, "Kenapa masih bengong?"

Christy Mu membalikkan badan dan menunjuk bekas ciuman di lehernyam lalu memarahi pria itu, "Kamu mau aku bagaimana bertemu dengan orang-orang? Ericko, kemarin kamu sengaja bukan."

Mata Ericko Ye menggelap. Memang benar terlalu ... kelihatan.

Ericko Ye berbalik untuk mencari di dalam lemari baju, lalu mengambil sebuah luaran pink dan memberikannya pada Christy Mu, "Pakai di luar."

"Ini ... terlalu panas kali."

Ericko Ye memelototinya, "Takut panas atau takut kelihatan, pilih satu."

Christy Mu segera memakai luaran itu, lalu mengoles bedak beberapa kali ke bekas itu. Meskipun masih bisa kelihatan, tapi setidaknya lumayan daripada yang tadi.

"Ya sudah, ayo jalan."

Ericko Ye menggendongnya, lalu berjalan ke bawah.

"Aku bisa jalan sendiri."

"Kalau satu jam lalu berangkat, aku pasti tidak akan menyentuhmu."

........

GYP Mall adalah bangunan baru yang menjadi ikon Kota A. Merangkap wahana permainan, makanan, dan juga perbelanjaan.

"Direktur Ye, akhirnya kamu datang. Aku kira kamu tidak jadi datang." seorang pria gemuk di usia pertengahan datang bersalaman dengan Ericko Ye dan menyapa dengan ramah.

"Hari baik Direktur Xiao mana mungkin aku tidak datang? Semoga usahamu semakin lancar." selesai berkata, Ericko Ye menyuruh asisten yang berada di belakangnya untuk menyerahkan hadiah kepada asisten Direktur Xiao.

Direktur Xiao tertawa dan lemak di perut pria itu ikut bergetar. Tatapan Direktur Xiao jatuh pada Christy Mu, lalu dia bertanya dengan penasaran, "Dia adalah?"

"Istriku, Christy Mu." Ericko Ye menjelaskan, "Christy, ini adalah Direktur Xiao. Direktur GYP."

Christy Mu mengulurkan tangan, lalu bersalaman dengan direktur, "Halo Direktur Xiao."

"Halo, halo." Direktur Xiao melepas tangannya dan terus memuji, "Direktur Ye, ini adalah istrimu? Pantas saja menyembunyikannya rapat-rapat. Wanita yang sangat cantik."

"Direktur Xiao sungkan sekali. Christy mana bisa dibandingkan dengan Nyonya Xiao?"

"Hehehe ... samalah ..."

Setelah mereka saling berbasa-basi, Direktur Xiao dipanggil untuk naik ke atas panggung. Christy Mu melihat mall yang sangat mewah itu. Lengannya tiba-tiba dipegang oleh seseorang, ternyata Ericko Ye, dengan wajah yang datar.

Setelah selesai, Ericko Ye menolah undangan makan dari Direktur Xiao dan mengatakan masih ada urusan penting di perusahaan. Direktur Xiao juga tidak memaksa. Ericko Ye dapat datang sudah sangat menghormati mereka.

Meminjam kekuatan dari lengan Ericko Ye, mereka berdua berjalan pelan keluar. Siapa tahu begitu keluar dari pintu, tidak tahu wartawan dari mana langsung menyambut mereka. Mic dan kamera mengelilingi mereka rapat-rapat.

Ericko Ye dalam alam bawah sadarnya memeluk Christy Mu ke dalam pelukan.

"Direktur Ye, apa hari ini kamu dan Nyonya Ye menghadiri acara bisnis adalah untuk menegaskan suatu hal?"

"Direktur Ye, apa kamu sudah bersiap putus dari Nona Qiao?"

Christy Mu yang dilindungi baik-baik oleh Ericko Ye akhirnya mengerti. Ternyata pria ini membawanya datang ke acara ini adalah untuk membuat semua orang tahu, kalau hubungan suami istri mereka "sangat baik"!

Tapi, karena masalah sudah berkembang sampai seperti ini, kenapa dia tidak sekalian saja?

Beberapa satpam langsung datang mengusir wartawan, tapi mana mungkin begitu mudah.

Melihat Ericko Ye tidak bicara, wartawan memindahkan pertanyaan kepada Christy Mu .....

"Nyonya Ye, apa kamu tahu hubungan suamimu dengan Nona Qiao?"

"Nyonya Ye, Direktur Ye dan Nona Qiao sudah berkembang sampai tahap seperti apa?"

"Nyonya Ye, dengar-dengar Nona Qiao yang terlebih dahulu mengenal suamimu. Dengan begitu bukankah kamu yang menjadi pelakor? Apa kamu akan cerai dengan Direktur Ye?"

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu