Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 451 Kerisauan Dari Dalam (2)

"Ah begitu. Kalau begitu kita harus membantu Ani menyelesaikan permasalahan hatinya, menghindari kalau hal itu terpendam di hatinya dan akan membuat kondisi tubuh Ani menjadi lebih parah."

Mendengar kondisinya bisa semakin memburuk, Vanny buru-buru mengangguk, "Aku akan bicara baik-baik pada Ani."

"Sebenarnya, akan lebih baik kita bisa membuat Ani berbicara dengan jelas pada kita, dibandingkan kita berucap omong kosong dengan kata-kata yang menenangkannya, keduanya tentu memiliki pengaruh."

"Aku juga mengerti itu. Tapi sangat sulit membujuk Ani."

"Aduh, kan masih ada nenek. Aku bisa membantu. Selama kamu bisa membantu bertanya pada Ani apa yang sebenarnya terjadi, maka kita bisa mencari cara yang tepat untuk menyelesaikan masalahnya."

Di bawah tatapan semangat nenek Chang, Vanny mengangguk, "Kalau begitu aku coba."

"Aku minta tolong padamu untuk kebahagiaan Ani dan tuan Xiao."

"Ah, kenapa ada hubungannya dengan Yonardo?"

"Kalau Ani senang, tuan Xiao juga pasti senang. Jika seharian Ani bersedih, apa menurutmu tuan Xiao akan senang?"

"Iya juga, ya." Vanny menarik tasnya, menatap ke langit lalu berkata, "Ah, aku merasa Yonardo baik kepada Ani, tapi gadis itu bilang itu tidak ada hubungannya dengan perasaan. Jika semua ini tidak ada hubungannya, lalu apa yang harus dilakukan agar bisa disebut memiliki hubungan?"

"Ini adalah jawaban dari permasalahannya. Selama Ani memberitahu apa yang dipikirkannya pada kita. Vanny, semangat!"

"Ya, aku akan semangat."

Vanny memutar tubuhnya lalu beranjak pergi, sedangkan nenek Chang tersenyum sambil menyipitkan matanya.

Sekarang ada Vanny yang membantu, nenek Chang pasti bisa mengerti pikiran Ani Xie.

Hanya dengan hal seperti ini, baru nenek Chang bisa membuat kedua orang muda itu perlahan-lahan berjalan bersama.

Ah, anak muda sekarang, perasaan berkembang dengan cepat bisa membuat orang khawatir, lalu perasaan berkembang lamban juga bisa membuat orang khawatir. Apakah mereka tidak bisa sadar sedikit? Sadar untuk menguasai tempo yang tepat?

Kedua tangan nenek Chang ditaruh di belakang, lalu perlahan berjalan kembali ke tempatnya.

Baru berjalan beberapa langkah, nenek Chang melihat ke belakang pilar, sebuah siluet perlahan-lahan menjauh.

Nenek Chang tertawa pelan lalu menghela: "Bocah tengik itu, sejak kapan belajar menguping pembicaraan?"

……

Berdasarkan rencana nenek Chang, nenek Chang ingin meminta bantuan pada Vanny, ingin Vanny mencari tahu jelas sebenarnya seperti apa perasaan Ani Xie pada Yonardo Xiao.

Tapi belum mendapatkan jawaban, sesuatu terjadi pada Vanny di sana.

Hari ini, harusnya pagi ini Vanny sampai di apartemen untuk belajar bersama.

Tapi sampai siang hari, Ani Xie tidak bisa lagi menunggu Vanny lalu menelpon Vanny.

"Nona Xie, ada yang mencarimu."

Mendengar ucapan pelayan, Ani Xie meletakkan ponselnya, lalu berjalan ke pintu kamar.

Melihat ada bayangan, Ani Xie membuka mulutnya: "Gadis ini kenapa baru datang? Baru saja aku ingin menelponmu..."

Belum selesai bicara, orang yang berdiri di depan pintu membalikkan tubuh, tersenyum melihat ke arah Ani Xie.

Melihat seorang gadis yang berpakaian sopan, Ani Xie mengernyit lalu bertanya: "Kenapa kamu datang?"

Ternyata yang berdiri di depan Ani Xie bukan Vanny, tapi Janice Su.

Sambil mengumbar senyum sopan, Janice Su berkata: "Tiba-tiba Vanny ada urusan lain, lalu dia meminta tolong padaku untuk datang kemari."

Ani Xie masih ingat, ejekan Janice Su dan Angie Wu terhadap dirinya, "Kelihatannya aku tidak akrab dengan dirimu."

"Jangan bicara begitu, semuanya kan teman. Aku tahu kamu sakit, aku selalu ingin menjengukmu, hanya saja tidak ada kesempatan."

"Kebetulan hari ini aku bertemu Vanny, sementara ini dia ada hal lain dan tidak bisa datang, lalu secara sukarela aku datang kemari menggantikannya. Ani, tidak mungkin kamu tidak menyambutku, kan?"

"Aku..."

Ani Xie belum selesai bicara, dengan gembira nenek Chang menghampiri.

"Ani, aku dengar teman sekolahmu datang. Aku akan menyiapkan buah dan juga makanan manis yang paling dia sukai."

Nenek Chang meletakkan nampan di atas meja lalu berbalik, tepat sekali nenek Chang beradu tatap dengan Janice Su.

Janice Su menampilkan senyum patuhnya lalu berkata, "Terima kasih."

Nenek Chang terkejut, "Eh, ini bukan Vanny."

"Vanny ada urusan lain, aku menggantikannya untuk menemani Ani."

"Oh."

Ada kekecewaan di hati nenek Chang, bagaimanapun juga, keberadaan Vanny baru bisa membantunya mencari tahu isi hati Ani Xie.

Ani Xie melirik datar Janice Su lalu kembali ke depan meja, menunduk membaca buku, tanpa berkomunikasi banyak.

Tapi Janice Su berinisiatif, bersama-sama dengan Ani Xie mendiskusikan soal.

Sedangkan Ani Xie masih bersikap datar.

Ini membuat Janice Su menggertakan gigi kesal.

Apa-apaan Ani Xie, hanya karena Yonardo Xiao menyukainya, gadis ini bisa bersikap keterlaluan seperti ini?

Jika Yonardo Xiao tidak menyukainya, Ani Xie bukanlah apa-apa!

Janice Su mengambil makanan manis di samping lalu memakannya, setelah memakannya alis Janice Su melengkung lalu memutar kepalanya ke arah nenek Chang: "Makanan manis ini lezat sekali, rasa teh hijau di dalamnya sangat kuat, seperti sebuah merek makanan di Hokkaido."

"Lidah gadis ini tajam sekali. Kamu menebaknya dengan benar."

Wajah Janice Su terkejut, "Sungguh? Padahal aku hanya asal bicara."

"Asal bicara saja kamu bisa menebaknya dengan benar. Sepertinya kamu memiliki pengetahuan terhadap bidang makanan."

"Ya benar. Aku suka makan, jadi aku sedikit suka memikirkan hal-hal tentang makanan. Nenek Chang, apakah makan ini nenek yang membuatnya?"

"Ya."

Janice Su menampakkan ekspresi terpana, "Nenek sangat hebat. Kalau ada waktu, aku ingin belajar dari nenek."

"Tentu saja boleh. Selama kamu tidak menghindari ocehan panjang dari nenek tua ini, tidak masalah."

"Ah mana mungkin, nek. Nenek adalah orang tua, aku menghormati nenek."

Walaupun sikap Janice Su ramah, merendahkan dirinya dan juga menjilat nenek Chang, tapi nenek Chang tidak menyukai Janice Su.

Nenek Chang sudah bertemu banyak dengan gadis yang seperti Janice Su. Mereka masih muda dan cantik, pintar dan sopan, tetapi mereka memiliki ambisius besar, melakukan apapun pasti memiliki maksud tersembunyi.

Bila dibandingkan, kepolosan Ani Xie malah terlihat berharga, membuat orang tidak tahan untuk menjaga dan melindungi gadis itu.

Tidak peduli bagaimana Janice Su berjuang, mungkin semuanya hanyalah ilusi.

Tapi Janice Su tidak berpikir seperti itu. Janice Su merasa Ani Xie cukup beruntung. Jika ada dirinya, hal baik ini tidak ada untuk Ani Xie.

Menunggu Janice Su makan sampai kenyang, nenek Chang mengambil nampan makanan lalu pergi.

Di dalam kamar tidak ada orang lain, Ani Xie juga tidak berpura-pura lagi, dengan tatapan dingin bertanya: "Sebenarnya ada tujuanmu datang kemari?"

"Tentu saja datang menjengukmu. Aku sudah bilang, kita teman sekolah. Tidak perlu merasa asing denganku."

Ani Xie menurunkan pandangannya dalam diam, lalu kembali berkata: "Aku masih belum lupa bagaimana kamu dan Angie mengejekku."

"Aduh, Angie adalah orang yang tak berotak. Aku hanya mengikutinya saja. Aku sudah bilang padanya, nantinya dia tidak akan berani lagi mencari masalah denganmu."

Janice Su bangkit lalu berjalan ke sisi jendela. Dari sana, dia bisa melihat hamparan bunga, membuat mata dan hatinya terasa sejuk dan nyaman.

Janice Su menyipitkan mata lalu berkata: "Sekarang kamu berada di atas, ada kepercayaan diri dan keberanian dari ucapanmu."

Ani Xie membalikkan bukunya dengan mudah, berucap tanpa pikir panjang: "Bagaimana kamu bisa melihat kalau aku seperti itu? Itu seperti kamu berkata diriku seorang tahanan."

"Kenapa berucap begitu? Yonardo baik padamu. Demi membuat dirimu menyembuhkan diri dengan tenang, secara khusus dia menyiapkan tempat yang tenang untukmu. Aduh, kamu ini sungguh orang yang bahagia tapi tidak mengakui bahwa dirimu bahagia ya."

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu