Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 333 Laki-Laki Yang Memiliki Perasaan Begitu Dalam Dan Mendiktaktur (2)

Evardo Ye dalam hati semakin panik, berlari masuk ke dalam rumah sakit.

Yolanda Duan mendengar suara helikopter pergi bersama Linardi naik ke lantai atas, sampai helikopter telah mendarat sempurna, dia melihat ke arah kota A, melangkahkan kaki naik ke atas tangga.

“Yolanda--” Di antara angin yang besar terdengar suara Evardo Ye, Yolanda Duan melihat ke belakang, Evardo Ye tengah berlari menghampirinya.

Yolanda Duan kemudian memberi aba-aba pada orang di dalam untuk menunggu sebentar, lalu helikopter kembali mendarat di atap rumah sakit, Evardo Ye dengan cepat naik menariknya dengan erat, dengan membawa perasaan yang tidak rela melepasnya.

“Luka di tubuhmu tidak apa-apa kan? Obat yang di bawa cukup tidak?” Tanya Evardo Ye langsung di sebelah telinganya.

Tubuh Yolanda Duan agak sedikit kaku, mengangguk, “Cukup.”

“Harus sehat dan aman terus, aku disini menunggumu.” Evardo Ye memegang wajahnya, tatapannya begitu dalam.

“Kamu...” Kata-kata Yolanda Duan selanjutnya belum terucap, bibirnya langsung di kunci oleh Evardo Ye, karena Evardo Ye tidak ingin mendengarnya mengatakan kata-kata seperti tidak usah menunggunya dan lainnya.

Ciuman ini membawa kepahitan dan perasaan yang begitu dalam, dan rasa penuh dengan ketidak relaan melepas kekasih pergi...

“Jangan katakan, jangan katakan apapun,” Evardo Ye melepaskannya dengan jarinya mengelus wajahnya “Kapan kamu bersedia memaafkan aku, pulang saja dan cari aku, tidak peduli mau berapa lama, asalkan kamu mau melihat ke belakang, aku akan terus disini menunggumu.”

Hati Yolanda Duan tersentuh, dan menganggukan kepalanya, “Ya aku pergi dulu.” Mana tahu dia nanti bisa mematahkan keraguannya lalu pulang dan memaafkannya kan?

“Jaga diri baik-baik.” Evardo Ye membantunya merapikan rambutnya yang berantakan karena angin, tapi rambut yang baru di rapikan lagi-lagi berantakan karena angin.

“Bye.” Yolanda Duan tanpa peraaan berbalik masuk ke dalam helikopter, teman perangnya sedang menunggunya, kalau dia masih berlama-lama disin, nyawa temannya akan semakin terancam.

Evardo Ye meliha dan menunggu sampai mereka pergi, angin yang besar karena helikopter tidak turut menggerakan tubuhnya dari sana.

Dia sudah pergi, pergi membawa sikap lembutnya.

Dan dia sebaliknya tidak tahu, apakah dia masih akan kembali, saat ini dia hanya bisa berharap, dia bisa selamat dan lancar dalam menyelesaikan tugasnya.

Malam hari kembali ke rumah Ye, Evardo Ye merasa seluruh tubuhnya lelah lalu melempar dirinya ke sofa, seluruh pikirannya hanya ada bayangan Yolanda Duan, tidak tahu dia sekarang sudah sampai di mana, atau dia mungkin sudah memulai perangnya yang hebat.

Bianca Ye dengan memakan apel berjalan menghampirinya, melihatnya yang lemas dan tidak bertenaga, dia jongkok di hadapannya dengan penuh perhatian bertanya, “Kak, kamu kenapa?”

Evardo Ye melihat wajahnya yang tersenyum, dengan datar menjawab, “Mengapa ada orang yang bisa hidup dengan tenang dan damai, tapi ada juga orang yang mau hidup mati-matian di antara hujan tembakan?”

Bianca Ye terdiam, apel di mulutnya juga terhenti tidak tertelan, dia lalu menyelonjorkan kakinya duduk di karpet, dengan satu tangan memegang dagunya, “Kak, kak Yolanda sudah pergi?”

Setelah diam dalam beberapa waktu, Evardo Ye akhirnya hanya menjawab ya.

“Lihatlah kamu seperti orang yang kehilangan nyawa, Yolanda itu seorang tentara, dia memiliki mimpi dan tujuannya sendiri, dan bukan orang seperti kita yang mudah memahaminya, dan ini lah mengapa aku sangat menyukainya, aku merasa dia berbeda dengan wanita lainnya, dia adalah seorang tentara wanita yang sibuk pergi berperang, dan kita hanyalah orang biasa.” Nada suara Bianca Ye penuh kekaguman.

Evardo Ye memandang langit-langit bola kristal di atas atap rumah dan berkata sambil mendesah, “Kalau dia dulu tidak memilih menjadi seorang tentara, dia harusnya sama denganmu, tumbuh sehat dan bahagia, dan dengan begitu dia jadi tidak harus menanggung begitu banyak tanggung jawab kan?”

Evardo Ye tidak mengerti mengapa dia dulu mau menjadi seorang tentara. Kalau dia mengetahuinya, dia mungkin akan merasa lebih tidak tega.”

“Sudah, jangan banyak pikir, kamu sekarang masih ada satu hal yang lebih penting dan belum terselesaikan.” Bianca Ye mengingatkannya.

“Apa?” Evardo Ye terdiam sesaat, segala yang ada dipikirannya saat ini hanyalah Yolanda Duan, dia tidak ada mood untuk memikirkan hal lainnya.

Yolanda Duan menunjuk lantai 3, “Kamu lupa? Di atas masih ada 1, kalian cepatlah selesaikan semuanya, jangan di undur terus.”

Oh...Benar, di atas masih ada Jolly Zhao.

“Tapi ya kamu hari ini di hadapan media begitu luar biasa, karyawan wanita toko kami semuanya ingin memberikanmu rangkaian bunga.” Bianca Ye terkikik.

Evardo Ye tersenyum pahit, dia tidak pernah terpikir dengan hasil ini.

Dia menghela nafas dalam, naik ke atas dan membicarakan semuanya dengan Jolly Zhao, masalah ini semakin cepat selesai semakin baik, sampai di depan pintu kamar tamu, dia tiba-tiba mendengar suara dari dalam, orang di dalam sepertinya sedang teleponan.

Karena memperhatikan manner, dia berhenti tangan yang hendak mengetuk pintu.

“Oh jadi akhir-akhir ini kamu mengabaikan aku, karena sudah berhasil naik ke pangkuan direktur besar ya, hebat sekali ya kamu Jolly.” Terdengar suara dari balik telepon.

“Kita setidaknya pernah berhubungan baik, kamu untuk apa membuat aku berada dalam kesulitan?” Jolly Zhao berkata dengan suara sedih.

“Aku tidak membuatmu berada dalam kesulitan, aku hanya ingin memberimu selamat karena berhasil naik ke tingkat paling atas, walaupun anaknya sudah tidak ada, tapi keluarga Ye setidaknya pasti akan memberikanmu uang kompensasi yang begitu besar kan, kalau begitu jelas kamu bersamanya lebih kuat dan untung banyak dibanding bersama denganku.” Suara mantan pacarnya terdengar penuh sindiran.

Jolly Zhao mencengkeram erat sudut selimutnya, “Kamu kalau meneleponku hanya untuk menyindirku, ya sudah kamu berhasil mencapai tujuanmu, selamat tinggal.”

“Tunggu tunggu...” Mantan pacarnya menahannya, “Jolly, kenapa buru-buru sekali, aku masih ada hal lain yang ingin ditanyakan padamu.”

Jantung Jolly Zhao berdegup kencang, “Apa?”

Mantan pacarnya terkekeh, “Aku agak tidak mengerti, kan kamu sudah berhasil menggapai direktur besar, tapi kenapa masih sering mencariku/ Hanya untuk berhubungan sex denganku, kenapa, memangnya direktur Ye tidak bisa memuaskanmu?”

Jantung Jolly Zhao semakin berdegup kencang, dia takut dia akan mencurigai sesuatu, dengan suara cemas berkata, “Aku hanya mau bermain-main denganmu, jangan telepon aku lagi, kita sudah putus dari lama, selamat tinggal.”

Setelah mengatakan itu, Jolly Zhao langsung menutup teleponnya...

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu