Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 148 Dia Jatuh Dari Tebing, Aku Tidak Bisa Menyelamatkannya (2)

Perhatian Ericko Ye semua tertuju pada Carina Qiao, mencoba untuk menenangkan emosinya, “Carina, kapan aku pernah membohongimu? Apakah aku tidak baik padamu? Kamu telah melakukan begitu banyak hal yang salah, tapi apakah aku pernah menyalahkanmu? Bukankah aku masih membiarkan kamu tinggal di rumah Ye dan berada di sisiku?”

Carina Qiao merasa sedih mendengarnya, dan matanya mulai berkaca-kaca, “Kalau kamu menyukaiku, mengapa tidak menikahiku? Kamu tahu tidak? Setiap kali aku melihatmu dengan Christy seberapa sakit hatiku?”

Ericko Ye melihat emosinya yang mulai menurun, terus membujuknya, “Aku tahu, aku semua tahu, maaf membuatmu merasa seperti itu. Aku pernah bilang kan, aku menikahi Christy hanya karena untuk memancing Javier, aku tidak mempunyai rasa sedikitpun padanya, asalkan aku bertemu dengan Javier, aku pasti akan langsung membuangnya.”

Christy Mu mengangkat kedua bola matanya, dalam hati berkata, baguslah kalau begitu.

Carina Qiao mulai tersentuh, “Apakah aku bisa mempercayaimu? Ericko, kamu jangan bohong padaku.”

“Carina, aku tidak akan membohongimu, percaya padaku.” Ucapnya dengan ketulusan yang begitu tinggi.

Perlahan, Christy Mu merasa rangkulan tangan di pinggangnya mulai longgar, lalu Carina Qiao melepas tangannya pada pinggangnya...

Dan di saat ini, Christy Mu memanfaatkan kesempatan keluar dari kurungannya, tapi karena dari tadi hanya diam, tidak bergerak, membuat kakinya kesemutan, gerakan kakinya melambat, dan membuat Carina Qiao reflek maju dan menangkap bahunya lagi.

“Lepaskan aku!” Christy Mu berusaha melepaskan diri, tapi dengan sekuat tenaga Carina Qiao mendorongnya ke belakang, hingga setengah dari telapak kaki berada di tepi tebing.

“Awas--” Terdengar 3 suara dari posisi yang berbeda.

Tubuh Christy Mu bergoyang-goyang tidak seimbang, tapi Carina Qiao sudah gila, dari belakang mendorongnya keras, dan membuat tubuh Christy jatuh telungkup ke bawah.

“Christy--”

“Christy Mu--”

Panggilan itu terdengar di udara.

Angin deras masuk ke telinganya dan tubuh Christy Mu jatuh dengan cepat.

Dia, apakah benar-benar akan mati dengan seperti ini?

Apakah tidak bisa bertemu dengan kakaknya lagi?

Tiba-tiba, pinggangnya disambut oleh dua tangan yang kokoh, dan tubuhnya berhenti jatuh.

Selanjutnya, sebuah wajah familiar muncul di depannya, dagunya yang lancip, dan sepasang bola mata berwarna ungu.

“Hugo--” Christy Mu terkejut setengah mati, lalu langsung memeluk erat pinggang Hugo, “Kamu...Kamu telah kembali?”

Wajah Hugo akhirnya menunjukan senyum, keduanya melayang di udara, “Iya, aku kembali untuk menyelamatkanmu.”

“Kamu...” Christy Mu senang sampai tidak tahu harus berkata apa, dia menundukan kepala melihat baju yang dipakainya, persis sama dengan baju yang dipakai Ericko Ye saat ini.

Keraguan yang terkubur di dalam hatinya kembali menguap, dia menatap lurus mata ungunya, bertanya dengan suara berat, “Siapa kamu sebenarnya? Apa hubunganmu dengan Ericko?”

Hugo menatapnya dalam, lalu menghela napas, “Kita naik dulu ya, masalah ini nanti akan aku bicarakan? Kalau begini terus, aku takut kemampuan supranaturalku akan terpakai habis.”

Christy Mu juga merasa, bicara di saat seperti ini juga tidak nyaman dan menyeramkan, dia mengangguk, “Baik, naik dulu saja.”

“Tutup matamu.

……

Ketiga orang yang ada di atas terdiam membisu.

Setengah menit yang lalu, Christy Mu jatuh dari sana, mereka masih belum sepenuhnya sadar, dan Ericko Ye di hadapan mereka semua tanpa suara dan gerakan lainnya menghilang dalam sekejap.

Setelah diam membisu selama 10 detik, Yonathan Ye berlari ke tempat Ericko Ye berdiri, tidak bisa percaya dengan apa yang dia lihat barusan, kakak...Bagaimana bisa hilang?

Gilbert Nan tiba-tiba teringat cerita yang diceritakan bawahannya padanya.

Ketika Ericko Ye hendak dibunuh di puncak gunung selatan, dia menghilang dan kemudian muncul di belakang Javier Mu. Ketika Gilbert Nan mendengar cerita ini, dia pikir mereka sengaja membuat alasan karena kegagalan misi, dan tidak menyangka mereka membuat alasan yang sangat tidak masuk akal.

Tapi sekarang kalau dilihat, semua itu ternyata bukan alasan mereka, tapi memang kenyataan apa adanya.

Dia mengapa bisa tiba-tiba menghilang? Lalu pergi kemana?

Sebenarnya makhluk apa dia?

Bermacam pertanyaan meluncur di otaknya, Gilbert Nan seperti hampir lupa dengan keadaan Christy Mu yang jatuh ke tebing.

Carina Qiao juga terdiam, padahal jelas kalau Ericko Ye berada di belakangnya, bagaimana bisa menghilang?

Di tengah hari bertemu setankah?

Di saat ketiganya masih belum tersadar sepenuhnya, suatu yang lebih menyeramkan terjadi.

Karena, mereka melihat, Christy Mu yang baru jatuh tadi dan Ericko Ye yang barusan menghilang kembali muncul, bahkan keduanya saling berpelukan erat.

“Sudah, buka matamu.”

Christy Mu merasa dirinya sudah menginjak tanah, mendengar itu langsung membuka mata, lalu di saat ini, kedua bola mata berwarna ungu itu menghilang, dan orang yang memeluknya saat ini adalah Ericko Ye yang berbola mata biru.

Ini...

Akal sehat Christy Mu memberitahunya, benar, Hugo adalah Ericko Ye!

Tapi suara dalam hatinya berteriak, dia bukan, dia bagaimana bisa Hugo?

“Kakak! Christy!” Suara excited Yonathan Ye memecah keheningan dan keadaan yang begitu aneh.

Gilbert Nan membelalakan kedua mata melihat mereka berdua, “Christy...Kamu bukannya...”

Bukannya jatuh kebawah? Lalu bagaimana bisa naik lagi?

Kata-kata ini, bagi Gilbert Nan kalau diucapkannya sama saja dengan pertanyaan dari seorang idiot.

Mengapa merasa sedang berada di negeri dongeng? Dirinya sedang tidak bermimpi kan.

Carina Qiao melihat keduanya yang berpelukan erat satu sama lain, benar-benar kehilangan akal sehat.

“Ericko! Dasar kamu pembohong, aku akan membunuh kalian berdua!” Sambil berteriak, Carina Qiao berlari hendak menerkam keduanya, dan Yonathan Ye berdiri satu meter dari Ericko Ye dan Christy Mu, ketika dia mendengar ini, dia bergegas maju dan mendorong mereka berdua ke samping, Carina Qiao tidak bisa mengerem dirinya, kakinya terpeleset dan langsung jatuh ke bawah...

Semua ini terjadi begitu cepat, hingga saat Christy Mu masih dalam keadaan tidak bisa membedakan antara Hugo dan Ericko Ye, seluruh tubuhnya terdorong, dan jatuh menabrak dada Ericko Ye, tak lama, telinganya mendengar suara teriakan Carina Qiao yang begitu memilukan.

Waktu saat ini seperti membeku.

Hingga suara Carina Qiao hilang di telan angin, keempat orang yang ada di atas baru bisa mencernanya, Carina Qiao telah mati...

Christy Mu bangkit dari atas tubuh Ericko Ye, berdiri di tepi tebing dan kedua matanya melihat ke bawah, perasaannya begitu kacau.

Carina Qiao, orang yang sudah tak terhitung berapa kali berusaha menyakitinya, orang yang menginginkan nyawanya, dan sekarang dia dengan cara seperti ini...mati?

Otaknya tidak tahu mengapa memutar balik kenangan saat di sekolah bersama-sama, sebenarnya, dia mungkin tidak terlalu jahat, hanya karena cinta telah membutakan kedua matanya.

Hatinya seperti di timpa batu hingga membuat dadanya sesak, air mata Christy Mu tanpa terasa mulai jatuh.

Walaupun dia membenci Carina Qiao setengah mati, dan beberapa waktu, ingin sekali membunuhnya dengan kedua tangannya, tapi sekarang, Carina Qiao benar-benar mati di depannya, hatinya malah merasa tak tega.

Dia mati, lalu bagaimana dengan kedua orang tuanya?

“Hugo, kamu bisa menyelamatkannya tidak?” Suara Christy Mu terdengar bergetar, air matanya terus jatuh.

Saat ini, Ericko Ye terdiam melihat ke bawah, rasa sakit di hatinya semakin membesar, Carina Qiao, wanita pertama yang membuatnya merasakan rasa tak terlupakan, mati jatuh ke bawah di depan matanya sendiri?

Apakah bisa menyelamatkannya?

“Tidak bisa, aku...aku tidak punya tenaga lagi...” Ericko Ye mengucapkannya dengan rasa terluka.

Demi menyelamatkan Christy Mu, dia telah menggunakan habis seluruh tenaganya, sekarang, walaupun dia ingin menyelamatkannya, tapi dia tidak punya cara lain.

Gilbert Nan orang pertama yang sadar akan segalanya, memanfaatkan keadaan Christy Mu yang sekarang sedang sedih, dia mengulurkan tangan menarik tangan kecilnya berjalan cepat ke arah mobil.

“Gilbert, apa yang kamu lakukan?”

Yonathan Ye pergi menghadang jalannya.

“Aku mau membawanya pergi, dia tidak bisa tinggal disini.” Langkah kaki Gilbert Nan tidak berhenti, dia berjalan mengelilingi Yonathan Ye dan terus berjalan.

“Gilbert, lepaskan, aku tidak mau pergi denganmu.” Christy Mu ingin memberontak melepaskan tangannya, tapi usahanya sia-sia.

Ericko Ye mengeluarkan senapannya, lalu membidiknya tepat di kepala Gilbert Nan, dengan dingin berkata, “Gilbert, lepaskan dia!”

Gilbert Nan seperti tidak mendengar suaranya, melanjutkan langkahnya.

“Peng--” Satu bunyi senapan, menembak di sebelah kaki Gilbert Nan, dia akhirnya berhenti.

“Lepaskan dia. Kalau tidak, aku akan membunuhmu.” Ericko Ye mengangkat senapannya, satu demi satu langkah berjalan menghampirinya.

Gilbert Nan tidak meladeninya, menunduk melihat Christy Mu, suaranya terdengar menyeramkan, “Christy, ikut aku, Ericko dia bukan manusia, dia bisa kapan saja menyakitimu...”

“Diam kamu!” Christy Mu marah besar, sekuat tenaga berusaha melepaskan diri darinya, lalu melangkah mundur, “Gilbert, Ericko ya Ericko, Hugo ya Hugo, aku tidak mengijinkan siapapun menjelek-jelekannya. Dan juga, aku tidak akan pergi denganmu.”

“Kenapa? Dia...Dia setan dan iblis bukannya kamu sudah mengetahuinya, kenapa masih mau bersamanya?”

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu