Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 367 Dua Orang Melewati Liburan (2)

Operasi!

Dia tidak akan sebodoh Anna Xia, yang mengira bahwa lengan Evardo Ye masih perlu dioperasi.

Kecuali untuk kesehatan fisik Evardo Ye, yang bisa dipikirkannya adalah telinganya sendiri. Karena Louis yang mengatakannya, maka itu bahkan lebih mungkin!

Yolanda Duan mendorong pintu hingga terbuka. Terlihat Evardo Ye yang sedang mengangkat kaki dan bersiul. Melihatnya membuka pintu, dia berbalik dan tersenyum padanya.

"Sudah kembali? Kamu memang terlihat paling cantik dengan wajah seperti ini!"

“Beritahu aku, kenapa kita harus pergi untuk bepergian pada saat ini?” Yolanda Duan merasa ragu dalam hatinya dan tidak ingin basa-basi, jadi dia bertanya langsung.

Evardo Ye menggelengkan kepalanya, "Bukan hanya saat ini, aku selalu ingin membawamu pergi!"

"Kenapa tidak menunggu setelah anak itu lahir?"

"Karena lingkungan di rumah sakit terlalu depresi, aku tidak ingin membuatmu terlalu lelah...!"

"Huh..." Yolanda Duan mencibir sebelum dia lanjut mencari alasan, "Apakah kamu sedang membiarkan orang untuk melakukan persiapan operasi?"

"Tidak! Dari siapa kamu mendengarnya?"

Seperti muncul benjolan di hati Evardo, tetapi tidak ada sedikitpun perubahan di wajahnya, "Karena aku sudah berjanji padamu, tentu saja aku tidak akan mengingkar janji. Bagaimana aku bisa diam-diam melakukan persiapan untuk operasi!"

Ketulusan yang dia katakan membuat Yolanda Duan semakin curiga, "Aku sendiri yang mendengarnya dari Louis."

Evardo Ye diam-diam menghela nafas lega begitu menyadari bahwa gadis ini jelas-jelas sedang menguji dirinya. Louis berbicara bahasa Inggris dengan semua orang kecuali dengan dirinya, dan dia juga tidak mungkin mengatakannya langsung kepada Yolanda Duan. Bahkan jika dia menguping, dengan kemampuan mendengarnya saat ini, sepertinya itu tidak mungkin.

"Louis mungkin sedang membicarakan orang lain. Yolanda, mungkin kamu tidak percaya padaku, tetapi aku benar-benar tidak membohongimu!"

"Karena aku... akan menghormati pilihanmu."

Yolanda Duan mendengar ucapan Evardo Ye dengan serius dan kemudian merasa ragu, dia sedikit mempertanyakan kata-kata Anna Xia.

Apa yang dia katakan adalah operasi untuk Evardo Ye, bukan untuk dirinya sendiri, dan juga ada faktor-faktor yang tidak bisa dipercaya dalam perkataannya...

"Maaf, aku ..."

“Baguslah jika kamu percaya padaku!” Evardo Ye memotongnya kalimatnya, wajahnya sedikit sakit.

Tampaknya Yolanda Duan merasa bersalah, "Aku tidak seharusnya mendengarkan orang lain dan datang menanyaimu."

"Kata siapa?"

Evardo Ye meraih titik penting. Dia tahu bahwa pendengaran Yolanda Duan pasti tidak akan memungkinkannya untuk menguping pembicaraan orang, juga bagaimana mungkin dia bisa datang menanyainya!

Yolanda Duan menggosok dahinya. Tadinya, dia sangat bersemangat sampai-sampai sekarang dia mulai merasakan sakit kepala. "Tadinya aku keluar dari kamar mandi dan bertemu dengan Anna, jadi kami pun berbicara sebentar."

Dia mengatakannya dengan sederhana, tetapi Evardo Ye tahu bahwa prosesnya tentu tidak sesederhana itu. Pasti telah terjadi suatu pertentangan diantara keduanya, baru kemudian Anna Xia mengucapkan kata-kata itu dengan sengaja.

Untungnya, dia mungkin tidak mendengarkan sepenuhnya, tetapi hanya menangkap makna dari satu sisi. Kalau tidak, Evardo Ye pasti tidak akan bisa membohonginya dengan mudah!

Evardo Ye memikirkan konsekuensinya dan tidak bisa menahan kesemutan. Dia dan Louis telah merencanakannya dengan matang, mereka tidak mungkin membiarkan seorang wanita untuk menghancurkannya!

Tentu saja, Yolanda Duan tidak tahu bahwa hati Evardo Ye begitu rumit. Dia hanya mengira karena pertemuannya dengan Anna Xia lah yang membuatnya sedikit tidak nyaman.

Sebaliknya, dia pun menghiburnya, "Aku juga tidak berbicara apa-apa dengannya. Lagipula, sembilan dari sepuluh kata yang diucapkannya adalah palsu, tentu saja itu tidak bisa dipercaya!"

“Baguslah kalau kamu tahu!” Suara Evardo Ye teredam, tetapi dia perlahan mempunyai ide lain di benaknya.

Dia tidak boleh membiarkan Yolanda Duan dan Anna Xia bertemu kembali. Kalau tidak, Anna Xia pasti akan merusak rencana mereka saat dia kembali bereaksi. Pada saat itu, dia tidak hanya akan gagal, tetapi Yolanda Duan juga akan lebih waspada padanya!

Keduanya jatuh ke dalam kesunyian lagi. Yolanda Duan merasa sedikit kesal, Kenapa dia mengungkit Anna Xia di depan Evardo Ye sehingga membuat suasana pada saat ini menjadi canggung?

Pada saat ini, telepon tiba-tiba berdering dan memecah keheningan diantara keduanya.

Evardo Ye mendongak. Ponselnya terus bergetar di atas meja, dan dia mencari bantuan Yolanda Duan.

Yolanda Duan memperhatikannya, lalu membantunya untuk mendapatkan ponselnya. Nama yang ditampilkan di atas adalah Bianca Ye.

"Kakak? Dimana kamu? Kami tidak dapat menemukanmu!"

Begitu telepon terhubung, Bianca Ye langsung mengajukan beberapa pertanyaan secara berturut-turut dan membuat Evardo Ye tidak punya ruang untuk menjawab.

Dia menghela nafas, "Aku di rumah sakit, apakah kalian sudah selesai?"

"Ya, hanya menunggumu..."

Berbicara sampai sini, Bianca Ye buru-buru menghentikan suaranya. Evardo Ye tidak perlu menebak pun tahu bahwa Yunardi Mu pasti telah mengisyaratkannya padanya di samping.

Gadis itu tidak mencarinya ketika bersenang-senang, tetapi sekarang dia menghubunginya setelah liburannya selesai. Pasti karena biayanya telah melebihi target.

"Katakanlah, berapa biaya yang diperlukan?"

"Itu... kakak... Aku tidak bermaksud seperti itu," Bianca Ye menjelaskan dengan fasih.

"Aku tahu maksudmu adalah itu, dan aku juga hanya bertanya."

Setelah mengatakan itu, Evardo Ye hendak menurunkan ponselnya dan bersiap untuk menutup telepon.

"Eh, hei, jangan tutup telepon, kakak, hanya kurang... satu miliar."

Evardo Ye tidak kaget dengan angka ini, apalagi masih kurang satu miliar. Mereka telah membayar uang sebelumnya, dan ini sudah sebagian kecil darinya.

"Aku akan meminta seseorang untuk pergi membayarnya nanti, begitu saja."

"Tunggu sebentar!"

Evardo Ye mengerutkan kening, "Kenapa lagi?"

"Itu... itu..."

Bianca Ye belum selesai berbicara, tetapi telepon telah berpindah ke tangan Yanti Duan, "Kak Evardo, dimana kamu!"

Evardo Ye membeku, "Aku di luar negeri. Setelah kamu selesai nanti, Yunardi akan mengantarmu pulang!"

“Aku tidak mau, aku mau menunggumu pulang!” Nada bicara Yanti Duan tegas.

"Aku tidak akan pulang lagi."

Setelah berbicara, Evardo Ye menutup telepon dan mendongak untuk melihat Yolanda Duan menatapnya.

"Telepon dari Yanti?"

Evardo Ye terhenti, "Tidak, dari Bianca."

Yolanda Duan pun tidak bertanya lagi. Karena Evardo Ye tidak ingin mengatakannya, maka dia juga tidak akan memaksanya. Kalau tidak, suasana yang tenang akan kembali menjadi canggung.

Tetapi, Evardo Ye tidak berpikir seperti ini. Dia hanya tidak ingin membiarkan dunia berdua mereka membuang-buang waktu untuk orang lain.

...

Setelah beberapa hari.

Evardo Ye menggerak-gerakkan tangannya, "Ya, sudah!"

Lengannya telah dijahit dan luka panjang yang melekat di dagingnya sangat menakutkan.

Yolanda Duan membelai lukanya dengan sedih, "Pada saat itu, kamu pasti sangat kesakitan!"

Dia ingat ketika Evardo Ye mengejarnya pada saat itu, lukanya telah terbuka lagi, tetapi dia tetap tidak memiliki ekspresi kesakitan di wajahnya.

Setelah dijahit, lukanya menjadi meninggi dan bisa diprediksi bahwa lukanya itu begitu parah.

“Tidak sakit!” Evardo Ye mengelus rambut Yolanda Duan dengan lembut. Selama dia bisa mengembalikannya ke sisinya, tidak peduli luka seperti apa, dia tidak akan merasakan sakit.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu