Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 171 Siapa Yang Membawa Pergi Christy Mu (3)

Setelah berkata, keduanya berjalan menuju helikopter yang berada tidak jauh.

Christy Mu marah, hidup dengan tenang? Dia tidak tahu kapan pisau itu menggantung di leher. Bagaimana mungkin dirinya bisa tenang?

Matahari terbit dari sebelah timur ke barat, dan perut Christy Mu juga bertambah besar setiap hari. Kulitnya yang semula tampak putih telah berubah menjadi warna kecokelatan karena terpapar sinar matahari, tetapi dia terlihat lebih sehat.

Mendekati bulan kelahirannya, Christy Mu semakin malas untuk bergerak. Bibi Susan yang melihatnya semakin tidak nyaman untuk berjalan, tidak tahu darimana asalnya, dia memindahkan sebuah kursi musim panas di bawah naungan pohon. Setelah Christy Mu selesai makan, dia akan berbaring di sana untuk melihat pemandangan.

Waktu sepertinya telah berhenti di pulau ini. Setiap hari adalah laut yang sama, pemandangan yang sama, setiap hari juga makanan yang hampir sama, Christy Mu belum pernah menjalani kehidupan seperti itu sejak kecil.

Orang-orang dan insiden di kota A sepertinya adalah kejadian yang terjadi di kehidupan terakhirnya. Ketika dia sedang senggang, dia juga akan teringat dengan Ericko Ye, Paman Wang dan bibi Qin, dan Yonathan Ye. Tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan sekarang, dan bagaimana suasana hati mereka ketika mendapati dirinya yang hilang?

Ericko Ye pasti sangat marah dan mungkin akan sedikit bersedih setelah marah, lalu? Tentu saja dia sedang mencari nyonya muda yang lebih cocok untuk keluarga Ye. Christy Mu tidak akan percaya bahwa pria ini akan tetap setia padanya, dia juga tidak menginginkannya seperti itu, dia hanya berharap semua orang melupakannya.

Bahkan jika dia kembali ke kota A suatu hari nanti, dia juga tidak ingin orang-orang yang dulu itu mengenalnya.

Tiba-tiba, dia teringat dengan properti yang pernah ditinggalkan kakaknya untuknya, ditambah dengan suatu hari dia akan pergi dari sini, dia akan meminta Swiss Bank untuk menarik uang tersebut dan kemudian dia akan melalukan penyamaran dengan anaknya untuk bertahan hidup.

Pada bulan-bulan berikutnya, kecuali dokter yang datang memeriksanya secara teratur, dia tidak pernah lagi menginjakkan kaki di pulau kecil ini. Hubungan antara Christy Mu dan bibi Susan juga jauh lebih baik. Di waktu luangnya, dia mempelajari bahasa lokal dengan bibi Susan. Perlahan, apa yang dikatakan bibi Susan, meskipun dia masih belum begitu memahaminya, tetapi dia sudah bisa mengerti maknanya.

Tidak ada musim semi, musim dingin, dan musim gugur di sini, yang ada selalu hanyalah musim panas. Bahkan setelah lebih dari tiga bulan, Christy Mu masih merasa bahwa tidak ada yang berubah.

Ketika melakukan pemeriksaan di kota A, dokter memberitahu Christy Mu bahwa tanggal kelahirannya adalah 13 Juni.

Setelah 10 Juni, perut Christy Mu mulai sakit. Dia masih bisa menahannya di pagi hari, tetapi pada sore hari, anaknya seperti membalikkan kepalanya di dalam perut, membuat Christy Mu kesakitan dan tidak bisa berdiri tegak ketika berbaring di tempat tidur.

"Susan, hubungi dokter, hubungi dokter..." Christy Mu memberikan isyarat kepada Susan sambil menutupi perutnya. Setelah Susan bereaksi, dia bergegas kembali ke rumah untuk memberitahu orang-orang di sana.

Sepertinya ada sebuah tangan di perut bagian bawahnya, dan air matanya hampir meledak karena rasa sakit.

Sayang, tunggulah sebentar lagi, tunggu sampai dokter datang? Ibu memohon padamu.

Anak di dalam perut sepertinya mendengar kata-katanya dan perlahan-lahan menjadi tenang. Pada saat ini, Christy Mu telah basah kuyup.

Setengah jam kemudian, suara helikopter terdengar di pulau yang tenang. Christy Mu tidak memiliki kekuatan untuk bangun, dan kemudian dia mendengar beberapa orang yang berlari masuk.

Membuka matanya, dokter berdiri dengan membawa dua orang di dalam kamar

"Tenanglah sedikit, jangan gugup, aku akan memeriksanya." Dokter menyentuh perutnya sebentar, dan berkata dengan serius, "Kepala anak itu sudah turun, diperkirakan akan segera lahir, kami akan membawamu keluar dari sini."

Kondisi Christy Mu saat ini tidak memungkinkannya untuk menolak, dan dia juga berharap anaknya akan lahir dengan damai.

Kedua orang tersebut membantu Christy Mu berjalan menuju helikopter. Bibi Susan juga mengikutinya dan naik ke atas. Tugasnya adalah menjaga Christy Mu. Sekarang setelah Christy Mu pergi, tentu saja, dia juga harus mengikutinya.

Ketika helikopter lepas landas, bibi Susan terus memegang tangan Christy, dan ada kata-kata di mulutnya, seolah-olah dia sedang berdoa.

Akhirnya meninggalkan tempat dimana dia tinggal selama lebih dari lima bulan, seperti apa nasib yang akan dihadapinya setelah ini?

Christy Mu berbaring miring dan berdoa dengan diam-diam di dalam hatinya. Ibu, ayah dan juga kakak, kalian harus memberkati anak keluarga Mu agar dilahirkan dengan selamat.

Perutnya mulai sakit lagi, dan Christy Mu memegangi tangan Susan dengan erat.

Dokter melihat arloji di pergelangan tangannya dan berkata, "Tarik nafas dalam-dalam dan mulailah menghitung sekarang. Berapa kali kamu bisa berkontraksi dalam satu menit?"

Christy Mu mencoba mengambil nafas dalam-dalam dan mendapati bahwa itu sama sekali tidak berguna. "Tidak, aku tidak bisa menghitung, itu terlalu menyakitkan."

Dokter menyentuh perutnya lagi, "Tenang, masih ada sedikit waktu sebelum kelahiran."

"Aku tidak akan melahirkan di pesawat kan," Christy Mu mengalihkan perhatiannya dengan lelucon.

"Tidak," dokter memandang ke luar jendela dan melanjutkan, "Karena kita telah tiba."

Begitu pesawat mendarat, Christy Mu diangkat ke atas dorongan dan didorong langsung ke rumah sakit. Hatinya sedikit lega karena di sini terlihat seperti rumah sakit biasa.

Ada seorang dokter wanita yang berjalan datang, langsung melepas celananya dan melirik, lalu berkata, "Mulut terus hampir terbuka, pergi ke ruang bersalin."

Dulunya, ketika Christy Mu melihat wanita lain melahirkan anak, kelihatannya sangat sederhana. Selama didorong masuk ke ruang bersalin dan menunggu satu atau dua jam, anak sudah akan digendong keluar. Tetapi ketika gilirannya, dia tahu bahwa satu atau dua jam ini adalah waktu yang paling menyakitkan.

Rasa sakitnya lagi dan lagi. Christy Mu merasa tubuhnya akan segera terbelah. Dokter wanita bisa berbicara bahasa Indonesia dan terus mengajarinya untuk menghembuskan nafas, dan kemudian dokter lain mendorong perutnya keluar...

Tidak pernah begitu menyakitkan, bahkan jika sebuah pisau pemotong memotong jari, itu masih kurang dari seperseribu dari rasa sakit ini.

"Ah----" Teriakan tajam, Christy Mu kehabisan seluruh kekuatan tubuhnya. Tiba-tiba, dia merasa ada banyak cairan yang mengalir keluar dari bawah, perutnya pun runtuh.

Anak itu telah lahir, tetapi... dia tidak menangis.

Ada apa dengan bayinya? Kenapa dia tidak menangis? Christy Mu menatap tubuh kecil yang terbungkus lendir, dan bertanya dengan cemas, "Apa yang terjadi pada anakku?"

Seorang dokter membersihkan tubuh anak itu dan menepuk punggungnya dengan ringan, lalu anak itu membuka matanya dan terkikik.

Suara tawa menyebar keras ke seluruh ruangan bersalin, dan beberapa dokter dan bidan pun terpana. Ini adalah pertama kalinya mereka melihat seorang anak yang baru saja lahir tidak menangis dan malah tertawa.

Christy Mu juga membeku selama beberapa detik, matanya masam, lalu dia mengulurkan tangannya dan berkata, "Biarkan aku memeluknya."

"Tunggu sebentar... Ya ampun..." Seru dokter itu.

"Ada apa? Ada apa?" Christy Mu mengangkat hatinya lagi. Dokter yang membersihkan noda pada anak itu langsung menggendongnya.

Christy Mu pun membeku ketika melihat matanya, dia memiliki... satu mata biru dan satu mata ungu.

Adalah seorang anak laki-laki.

Mungkinkah dikatakan bahwa dia akan mewarisi kemampuan istimewa Ericko Ye dan bahkan akan menjadi lebih kuat?

“Apakah mata dari ayah bayi ini adalah ungu?” Dokter bertanya kepadanya dengan heran.

“Biru.” Jawab Christy Mu. Dia menatap kedua mata anaknya ini, begitu jelas dan begitu murni hingga hatinya meleleh seketika. Ini adalah anaknya, malaikat yang diberikan dari surga.

Bayi itu tampaknya tahu siapa yang ada di depannya, karena dia tiba-tiba terkikik dua kali. Air mata Christy Mu pun jatuh, itu sepadan, berapa banyak penderitaan dan dosa yang dideritanya, semuanya sepadan.

Anak itu dibawa pergi untuk melanjutkan pembersihan. Christy Mu menghabiskan dua jam di ruang operasi dan didorong keluar dari ruang bersalin bersama dengan anak itu. Tidak ada yang menyambutnya di luar, tetapi dia puas. Dia hampir tidak rela untuk tidur, matanya masih memperhatikan bayi yang tidur di sampingnya itu.

Masih bibi Susan yang merawatnya. Christy Mu berterima kasih padanya, meskipun dia tidak mengerti.

Sampai akhirnya, matanya begitu mengantuk sehingga tidak bisa terbuka, Christy Mu lalu mencium dahi anak itu dengan obsesif, dan kemudian tertidur.

Pada hari ketiga di rumah sakit, Christy Mu sedang menundukkan kepalanya untuk memberi makan bayi itu. Pramugari yang menawan itu muncul lagi, Christy Mu tidak bisa untuk tidak menahan bayinya dengan erat.

Pramugari itu datang dengan senyum jahat di bibirnya, menghampiri dan menyipitkan mata pada anak itu, dan tertawa, "Betapa cantiknya bayimu, dia benar-benar adalah suatu mukjizat."

Christy Mu memeluk anak itu dan menatapnya, "Apa yang akan kamu lakukan?"

"Bukankah kamu ingin melihat bos? Ayo, dia tertarik untuk melihatmu sekarang."

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu