Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 56 Kedatangan Tamu Tidak Diundang

"Keadaannya sangat gawat, kondisi lengkapnya aku juga baru mendapat informasi. Kakakmu masih berada dalam kondisi koma. Harus tunggu sampai dia siuman dulu ..." berkata sampai sini, Franky Mu tiba-tiba memiliki maksud jahat, "Christy, sekarang kamu menikah dengan Tuan Ye, coba kamu lihat apakah bisa, dari dia mendapatkan sedikit uang. Kakakmu sekarang dalam kondisi yang sangat gawat, membutuhkan uang. Perusahaan Keluarga Mu juga ada masalah, lebih baik kamu minta pada Tuan Ye itu, kamu 'kan istrinya!"

Selesai bicara, mata Franky Mu bahkan menjadi terang. Oh iya, kenapa dia sampai lupa, masih ada pohon uang, Christy Mu! Benar-benar ya, dia sampai lupa. Kalau tahu dari awal, seharusnya menerima panggilan dari Christy Mu, dan meminta uang saja padanya!

"Aku meminta uang dari Ericko?" Christy Mu tersentak, bagaimana mungkin? Di mata Ericko Ye, dia bahkan tidak lebih daripada seorang pelayan!

"Iya!" mata Franky Mu dipenuhi harapan, "Selain minta dari Tuan Ye, tidak ada cara lain lagi. Kamu tidak berharap kakakmu mati di Amerika 'kan?"

"Tidak, aku pasti tidak akan membiarkan kakak mati!" Christy Mu segera menggelengkan kepala.

Franky Mu memanfaatkan kesempatan ini untuk menambahkan, "Benar itu, kakakmu sekarang membutuhkan uang pengobatan. Kamu minta saja dari Tuan Ye. Tidak banyak juga, hanya 2 miliar saja!"

"Dua miliar?" Christy Mu berteriak kaget, "Terlalu banyak kali?"

"Tidak, tidak!" Franky Mu menggelengkan kepala, "Uang segini bagi Tuan Ye, tidak berarti apa-apa. Sedangkan bagi kakakmu, adalah uang penyelamat hidupnya! Christy, kamu harus membantu kakakmu. Beberapa hari ini paman dan bibi tidak menjawab teleponmu, karena takut memberi tahu masalah ini padamu, tapi kita benar-benar tidak mempunyai cara lain lagi."

"..." Christy Mu tidak mempunyai apa-apa lagi untuk dikatakan. Otaknya sekarang sangat kacau, semuanya dipenuhi dengan gambaran kakaknya yang terbaring di rumah sakit. Setelah terdiam selama beberapa saat, dia baru berkata, "Ya sudah, aku akan mencobanya!"

Setelah keluar dari Perusahaan Keluarga Mu, dia menyuruh supir untuk mengantarnya kembali ke rumah keluarga Ye. Sepanjang perjalanan dia merasa sedikit khawatir.

Dua miliar ... bagaimana caranya dia buka mulut pada Ericko Ye?

Christy Mu khawatir sampai kepalanya terasa pusing. Begitu turun dari mobil dan sampai di villa, dia merasa ada yang aneh. Ternyata rumah ini kedatangan tamu tidak diundang.

"Hahaha, kakak Ericko, sangat lucu 'kan. Ini adalah kejadian memalukan kakak sepupuku dulu saat masih kecil lho!" suara Kimbely Mu yang seperti lonceng itu terdengar, membuat Christy Mu tanpa sadar mengernyitkan dahi.

Kimberly Mu benar-benar selalu ada dimanapun, bahkan sekarang datang ke rumah keluarga Ye!

Baru saja masuk, Christy Mu langsung melihat gambaran yang ada di ruang tamu. Kimberly Mu melingkarkan tangannya pada lengan Ericko Ye, dengan wajah penuh senyum berbincang dengan Ericko Ye. Topik pembicaraan semuanya tentang dirinya, tapi adalah kejadian memalukan yang pernah ia alami.

Melihat dua orang itu berbincang dengan sangat senang itu, wajah Christy Mu sedikit suram. Dua orang ini sungguh sama tidak tahu malu ... bahkan berduaan pun tidak melihat dulu tempatnya dimana ... tidak benar, setelah dipikir muka dua orang ini lebih tebal dari tembok, tentu saja tidak peduli pemikiran orang lain. Kalau berpikir seperti ini, masalah ini jadi jelas. Christy Mu mengalihkan pandangan lalu berjalan ke lantai atas.

"Berhenti!"

Wajah Ericko Ye sangat suram, menatap punggung Christy Mu, ia berteriak dengan suara dingin.

Ericko Ye memang daritadi ingin melepaskan diri dari Kimberly Mu, melihat Christy Mu yang kebetulan masuk, dia sangat ingin melihat wajah wanita itu yang kesal dan merasa gagal, jadi dia mempertahankan wajah datarnya. Yang tidak dia sangka adalah, Christy Mu langsung naik ke atas dan mengabaikannya sama sekali. Hal ini membuat dia sangat marah!

Christy Mu mendengar panggilan Ericko Ye, menghentikan langkah lalu membalikkan badan. Berdiri di tangga ini, ia menatap Ericko Ye dan bertanya dengan tenang, "Apa ada masalah?"