Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 360 Harus meninggalkan dia (2)

Beberapa orang, menghabiskan waktu satu sama lain selama satu menit, membuat adanya perasaan baik terhadap pihak lainnya, tetapi beberapa orang hanya bisa tetap berteman saja meskipun mereka menghabiskan waktu lama bersama.

Dian tidak bisa berkata apa-apa, merasa bahwa apa yang dikatakannya jelas-jelas ada celah, tetapi sekali lagi itu tampak sangat masuk akal, dia mengangkat kepalanya melihat pada Yolanda Duan.

"Komandan Duan, apakah kamu memiliki seseorang yang kamu sukai?"

"Ya," jawab Yolanda Duan tanpa berpikir, langsung menjawabnya.

Dia memiliki seseorang yang disukai, orang itu tak tergantikan di dalam hatinya, mengucapkannya hanya membuatnya bangga.

Dian dengan kecewa menyerah, karena kata-katanya sudah dikatakan sampai tahap ini, apa yang bisa dia lakukan?

Yolanda Duan juga tidak bisa berbuat apa-apa, dia tidak bermaksud menyakitinya, tetapi hal seperti cinta, bukanlah kebahagiaan, melainkan rasa sakit, lagipula dia baru mulai saja, dan tidak akan terlalu menderita karena cinta.

...

Di jalan di depan pagar besi daerah militer, sebuah mobil Rolls-Royce berlari kencang, dan Evardo Ye yang mengemudi hanya memperhatikan jalan di depan, sebuah taksi melewatinya dari samping.

Yolanda Duan tidak sengaja menoleh, dari jendela, dia melihat bahwa Evardo Ye sedang mengerutkan keningnya dalam-dalam, dengan cepat menundukkan kepalanya, "Tuan supir, dapatkah kamu mengemudi lebih cepat!"

"Nona, ini gerbang daerah militer, ada batas kecepatan, dan juga ..." Tuan supir gendut yang mengemudi melihat ke kaca spion, "Juga tidak ada tentara mengejar!"

"Bukan ..."

Yolanda Duan tidak tahu bagaimana menjelaskannya, melambaikan tangannya dan berkata, "Aduh, bagaimanapun, mengemudilah lebih cepat!"

Selama Evardo Ye memasuki daerah militer, menemukan bahwa dia tidak ada di sana, dia pasti akan segera mengejarnya, saat itu sudah terlambat untuk mengkhawatirkan tentang hal itu.

"Mengerti, mengerti, setelah melewati persimpangan di depan, akan mengemudi lebih cepat." Tuan yang mengemudi melihat bahwa dia benar-benar cemas, jadi dia tidak berbicara dengannya lagi.

Sekitar sepuluh menit kemudian, sang supir akhirnya tidak bisa menahan untuk tidak melihat ke belakang, "Tapi, nona, ini ke mana kamu ingin pergi? Sudah lama sejak aku mengemudi, dan aku tidak mendengar kamu memberi tujuan."

"Aku ..."

Yolanda Duan menyaring beberapa tempat di benaknya, apartemen, toko bunga, semua dia tidak mungkin bisa kembali, "Antar aku ke bandara."

Tuan supir tidak berbicara lagi, hanya saja melihat tatapn matanya aneh, seperti seorang buron yang melarikan diri dari daerah militer, bergegas ke bandara begitu dia keluar, pasti ada sesuatu yang mencurigakan.

Tapi dia adalah seorang warga kecil, kenyatannya tidak bisa mengelola begitu banyak, hanya ingin cepat membawanya sampai ke tujuan dan kemudian pergi.

Yolanda Duan tidak tahu pikiran batinnya saat ini, hanya merasa kecepatan mobil langsung menjadi jauh lebih cepat, bahkan sekilas langsung melemparnya sampai tidak bisa duduk dengan tenang, memegang pegangan di sebelahnya untuk memaksa menstabilkan posisinya.

Setelah beberapa menit, supir taksi menghela napas lega, "Sudah sampai."

Yolanda Duan semakin tidak bisa mengerti, dialah yang ingin menghembuskan napas, dia memintanya untuk mengemudi lebih cepat sebelumnya, tetapi dia tidak melakukannya, dan kemudian tiba-tiba mempercepatnya, apakah dia memiliki psikologi yang terbalik?

Menunggu Yolanda Duan untuk memberikan uang, segera setelah pintu ditutup, taksi seperti sedang melarikan diri, mengemudi pergi dari pandangan Yolanda Duan.

Dahi Yolanda Duan penuh dengan kerut garis-garis hitam.

Setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama di bandara, Yolanda Duan akhirnya membeli tiket ke Kota H, dia memikirkannya untuk waktu yang lama, atau pergi ke kota yang asing terhadap semua orang, dia bisa melupakan segalanya, tidak sampai merasakan pemandangan lain dan juga menumbuhkan perasaan baru.

Memegang tiket, menunggu di ruang tunggu, Yolanda Duan berpikir banyak, teleponnya tiba-tiba berbunyi, dia melihat ke bawah, namanya adalah Delia Hua.

Yolanda Duan ingat bahwa dia tidak banyak berbicara dengan Delia Hua ketika dia pergi ke daerah militer.

"Halo? Delia Hua?"

"Bos, pergi ke mana kamu? Pria yang bersamamu hari itu mencarimu kemana-mana."

Yolanda Duan terkejut, "Apakah dia ada di sisimu?"

"Tidak, dia pergi ke apartemen sekarang, berkata bahwa dia tidak bisa meneleponmu, kupikir aku akan mencoba menghubungimu, tidak mengira akan semudah ini."

Yolanda Duan tersenyum pahit, dia memblokir nomor Evardo Ye, tapi tentu saja dia tidak bisa menghubunginya ...

"Aduh, bos, kemana saja kamu? Aku belum melihatmu beberapa hari ini."

Delia Hua tidak mendengar jawaban Yolanda Duan, dia terus mengeluh dan mengeluh, "Kamu tidak tahu, beberapa hari ini, orang yang membeli bunga datang lagi, membuatku sangat sibuk!"

Yolanda Duan tidak tahu harus berkata apa untuk sementara waktu, toko yang dia buka, sering diabaikannya, sekarang toko itu langsung dilemparkan ke Delia Hua, bagaimana dia harus memulai perkataannya?

"Bos? Bos?!"

"Hah?" Yolanda Duan menjawab balik, "Delia Hua, dengarkan baik-baik, aku harus pergi untuk sementara waktu, untuk ke mana kupergi tidak bisa kukatakan, toko bunga ini, jika kamu sendirian terlalu sibuk, tidak apa-apa ditutup, ganti pemilik juga boleh, intinya kamu bertanggung jawab atas semua yang ada di toko bunga. "

"Pergi?"

Delia Hua berseru melalui telepon, "Bos, mengapa kamu ingin pergi?"

"Tidak ada mengapa, ingat baik-baik, jangan beri tahu pria itu bahwa kita pernah bertelepon!"

"Me ..."

"Tidak ada mengapa!"

"Oh ..." Delia Hua menanggapi dengan suara lemah, mengapa bos tiba-tiba berubah, menjadi begitu galak?

Yolanda Duan tahu bahwa dia memikirkan sesuatu yang berantakan di benaknya, tidak bisa menahannya dan memotongnya, "Jangan berpikir banyak lagi, benar-benar ada hal yang penting, toko ini jika ingin kamu buka, kuberikan untukmu."

"Berikan untukku?" Delia Hua takjub tidak bisa menahan mulutnya, Di Kota B, toko-toko di bagian ini, harganya juga sangat mahal! Sekarang dia miliknya tanpa alasan apa pun!

"Ya, aku tahu kamu memang sangat suka bunga, toko ini untukmu, dan itu juga jadi tidak sia-sia."

"Bos, jangan katakan itu, jika kamu memiliki urusan untuk dilakukan, aku dapat membantumu menjaga toko bunga, menunggumu kembali dan mengembalikannya kepadamu ..." Delia Hua selalu memiliki firasat buruk, dan lebih yakin ketika dia mendengar perkataannya.

……

Bos ... pasti ada sesuatu terjadi!

Yolanda Duan menyapanya beberapa kata lagi untuk menenangkan nona kecil yang rapuh dan sensitif itu, dia berulang kali meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia baik-baik saja sebelum menutup telepon.

Pada saat ini, sudah mulai ada panggilan kepada orang-orang untuk naik pesawat, Yolanda Duan melirik tiket di tangannya, tepat saja itu adalah penerbangannya, lalu dia membawa tiket dan berjalan ke gerbang tiket.

Telepon digenggam di tangannya, ragu-ragu sejenak, Yolanda Duan dengan gigih menekan lama tombol untuk mematikan Telepon, saat layar meredup mati, sebuah panggilan masuk.

Yolanda Duan tidak sempat untuk melihat nama di layar dan layar Telepon telah menjadi gelap.

Dia juga malas untuk mencari tahu tentang itu, lagipula telah memutuskan untuk tetap pergi, jadi dia memutuskan hubungan dengan orang-orang dan hal-hal di sini.

...

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu