Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 396 Menolak (2)

Bianca Ye terbengong melihat perubahannya yang tiba-tiba, hingga lupa meresponnya, tangannya di tarik sampai ke pinggir pantai, tapi menunggu beberapa menit masih tidak terjadi apa-apa.

“Apa yang mau kamu lakukan sebenarnya?” Bianca Ye sudah kehilangan kesabarannya, dengan emosi melepas tangannya, lalu pergi berjalan ke tempat yang orangnya lebih ramai.

Tidak ada artinya juga berdiri disana, dia sudah berpikir untuk pulang, kalau nanti ibunya bertanya kenapa, dia akan menjawabnya sesuai dengan apa yang terjadi saat ini.

“Bianca, Bianca!” Justin Nan melihat Bianca Ye pergi, panik hingga keringat dingin bercucuran, sih Yunardi Mu ini kenapa sampai di waktu yang tepat malah tidak juga menjalankan aksinya!

Bianca Ye tidak lagi memperdulikannya, terus berjalan lurus, Justin Nan kemudian menarik tangannya dan tidak melepaskannya, keduanya saling tarik-tarikan dalam beberapa waktu, dan tiba-tiba sebuah kembang api meledak hingga ke atas langit.

“Boomm!”

Bianca Ye mendengar suara langsung mengangkat kepalanya, kembang di langit baru saja menyebar, membentuk bunga yang tersebar.

Dia adalah seorang gadis, meskipun ini adalah hal yang sangat umum, tapi ini masih bisa menarik pandangannya dan membuatnya menghentikan langkah.

Setelah itu, ada beberapa suara lagi, di langit bukan lagi bunga yang tersebar, tetapi bunga seutuhnya, dan itu tinggal di udara untuk sementara waktu sebelum akhirnya jatuh.

Tidak jauh dari sana, laki-laki dan wanita yang menghidupkan kembang api berhenti, memandang ke langit, semakin banyak kembang api yang pergi ke atas langit, semakin terlihat cantik, dan diikuti berbagai pola kreatif yang indah.

Bianca Ye terkejut hingga tak bisa berkata-kata, karena dia melihat di atas langit tergambar sebuah horoskop, dan di lihat baik-baik baru menyadari gambar itu adalah gambar horoskopnya, yang saling terhubung dan membentuk seperti bintang yang nyata.

“Justin, ini...ini kamu yang membuatnya?” Bianca Ye excited hingga tidak berkata apa-apa, selain Justin Nan yang ada di depan matanya ini, dia tidak bisa terpikir dengan yang lainnya lagi.

Justin Nan sedikit malu, sambil menggaruk kepala menunduk dan tak bisa berkata, hanya bisa menganggukan sedikit kepalanya.

“Lalu kamu kenapa tidak bilang dari awal?” Bianca Ye menepuk bahunya, membuat Justin Nan terkejut dan mengecut, dan hampir saja terjatuh.

Bianca Ye melirik dengan jijik pada orang-orang di sekitarnya, “Keberanianmu cuma segini, berani melakukan tapi tidak berani mengakuinya!”

“Tidak, Bianca, kamu jangan bicara dulu!” Justin Nan mendongak sampai acara final akan segera dimulai.

Bianca Ye kali ini mendengar perkataannya. Dengan patuh menatap ke langit, setelah menunggu sekitar satu menit, ada suara keras, dan kemudian dia melihat namanya tergantung di atas langit.

Di sekitarnya ada dekorasi sederhana, dan tidak ada yang lainnya, Bianca Ye tidak melihat 3 kata-kata “Aku cinta kamu” yang sangat biasa itu, juga tidak melihat nama laki-laki lain yang tergantung di samping namanya.

“Kamu kan yang melakukannya?” Setelah menunggu beberapa waktu. Bianca Ye menundukkan kepalanya dan menatap kosong ke arah Justin Nan.

“Itu...” Justin Nan melihat ekspresinya tidak tahu harus bagaimana baiknya, jadi dia terus menghindari tatapan Bianca Ye.

Bianca Ye menatap ragu Justin Nan, dan Justin Nan hanya merasa ada sebuah tekanan yang membuatnya terkejut dan tak berani membuka mulut.

“Kamu kan? Bicaralah!” Suara Bianca Ye begitu dingin, dan wajahnya masih terlihat begitu kosong.

Justin Nan mundur setengah langkah, tidak menemukan orang yang bisa diajak diskusi, hanya seperti ini dalam diam dan saling bertatapan dengannya.

Bianca Ye berbalik badan, “Kalau tidak bicara aku pergi saja.”

“Tunggu!”

Bibir Bianca Ye terangkat, ada sebuah senyum tipis disana, tapi dengan cepat kembali tertutupi, “Apa?”

“Iya...Iya aku yang melakukannya.” Justin Nan selesai mengatakan itu menundukan kepala, tidak berani menatap mata Bianca Ye, di dahinya semuanya ada keringat dingin yang bercucuran.

“Oh? Nah kamu tadi kenapa tidak bilang?”

“Aku takut...”

“Takut apa?” Mata tajam Bianca Ye melihat bulu mata Justin Nan, karena gugup, bulu matanya terus bergetar.

“Takut kamu tidak suka.”

Bianca Ye tidak bisa menahan tawanya, melihat ekspresinya tidak bisa menahan diri untuk menggodanya, “Aku bagaimana bisa percaya kalau ini kamu yang melakukannya, kalau saja kamu sengaja mengaku-ngaku, aku juga tidak ada bukti, bagaimana bisa tahu yang sebenarnya?”

Justin Nan yang mendengarnya, langsung gugup, “Sungguh aku! Bianca kamu harus percaya padaku!”

“Bukti?” Bianca Ye tidak melihatnya, tapi bisa membayangkan responnya, dia tidak bisa menahan diri lalu diam-diam tertawa.

“Sungguh aku! Bukti...” Ini bagaimana bisa ada bukti? Apakah perlu menunjukkan faktur pembelian kepadanya, tapi ini akan terlihat kalau dia terlalu perhitungan!

Melihat ke belakang, di kerumunan orang ada Yonardo Xiao yang melambaikan tangan padanya, dia terlalu jauh untuk mengetahui apa yang terjadi pada mereka. Dia ingin bertanya urutan rencana pada Justin Nan apakah masih mau terus di jalankan atau tidak, tetapi Justin Nan ragu, melihat Bianca Ye, dia baru akhirnya dengan menggertakan gigi menganggukan kepala.

Butuh banyak persiapan untuk menyiapkan ini semua, kalau tidak dilanjutkan maka dia akan kehilangan dan rugi terlalu banyak!

Tidak butuh waktu lama bagi yacht putih untuk mengapung di atas air, satu, dua...

Semakin lama semakin dekat, lampu-lampu di atas yacht secara bertahap menarik perhatian semua orang, tentu menarik perhatian Bianca Ye juga. Dia dengan penasaran menatap ke yacht yang sedang berjalan mendekatnya , dan dalam hatinya penuh keraguan.

Yacht depan diparkir di depannya. Justin Nan dengan takut-takut mengambil tangan Bianca Ye. Sebelum dia sadar, mereka sudah berjalan dan berada di atas yacht.

“Kita mau pergi kemana?” Bianca Ye menoleh untuk melihat Justin Nan. Dia tidak bisa berenang, dan sangat normal kalau sedikit takut pada laut. Saat berdiri di atas yacht sekarang, dia tidak merasakan apa-apa. Tapi saat yacht bergoyang, walaupun dia telah memegang pegangan di yacht itu sendiri, tangannya masih gemetar ketakutan.

Justin Nan bisa merasakan ketakutannya, menggenggam tangannya, menenangkannya, “Cuma ke depan sana, tidak jauh kok, jangan takut!”

“Siapa...Siapa bilang aku takut?” Walaupun tubuhnya sekarang gemetaran, tapi harga dirinya tidak mengijinkannya menunjukan kelemahannya.

Justin Nan tahu dia malu mengakuinya jadi sengaja diam dan membawa tubuh kecilnya itu masuk ke dalam lengannya.

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu