Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 148 Dia Jatuh Dari Tebing, Aku Tidak Bisa Menyelamatkannya (1)

Wajah Gilbert Nan perlahan berubah menjadi serius, melihat Ericko Ye dan berkata, “Ericko, kita berteman sekian tahun, aku tidak pernah meminta apapun denganmu, tapi hari ini anggap saja aku meminta padamu, lepaskan aku pergi dengan Christy ya?”

Ericko Ye menggertakan gigi, melayangkan tinjunya pada atap mobil.

Christy, Christy, panggilannya padanya begitu intim, masih mau pergi bebas berdua di hadapannya? Hehe, dia Ericko Ye sejak kapan bisa berubah seroyal itu, dan bisa di ajak berbicara semudah itu?

“Gilbert, kamu kira aku bisa seroyal itu dan membiarkan laki-laki lain bersama wanitaku? Kamu sepertinya mengganggapku begitu murah hati.”

Wajah Gilbert Nan menjadi dingin, “Ericko, kamu kan tidak suka padanya, lalu kenapa tidak mau merestui kami?”

“Gilbert, terserah kamu mau bawa wanita yang mana saja, tapi dia, tidak bisa.”

“Kenapa?”

Ericko Ye menatapnya tajam, “Karena dia adalah umpanku, kalau aku tidak punya umpan bagaimana bisa memancing Javier si ikan besar?”

Gilbert Nan tanpa berpikir, berkata, “Javier bukannya sudah kamu bunuh di daerah gunung selatan?”

“Kamu bagaimana bisa tahu kalau Javier mati?” Ericko Ye mendesaknya, tiba-tiba teringat pada kesimpulan sebelumnya, apakah ini benar-benar permainannya dengan Carina Qiao?

Gilbert Nan tidak menjawab.

“Gilbert, kejadian di gunung selatan waktu itu semuanya adalah ulahmu? Dan orang palsu itu kamu yang mencarinya?” Ericko Ye dengan suara keras terus bertanya, dia tidak bisa percaya, Gilbert Nan yang merupakan teman baiknya, bisa setega itu, dan mencari pembunuh untuk membunuhnya?

Setelah semuanya berjalan sejauh ini, Gilbert Nan juga tidak ingin menutupi, dengan jujur berkata, “Iya, semuanya aku yang melakukannya.”

“Kau...” Ericko Ye marah menendang batu kecil di depan kakinya, “Dasar sialan kau! Kita berteman selama ini, dan kau demi seorang wanita bisa tega dan berpikir untuk membunuhku?”

Wajah Gilbert Nan terlihat sedikit penyesalan, dan nada suaranya terdengar melemah, “Ericko, aku juga tidak punya cara lain, tapi aku sungguh tidak bisa tanpa Christy.”

“Sudah jangan ngomong lagi, aku anggap aku tidak mengenal teman sepertimu, cepat berikan Christy padaku, aku akan membiarkanmu pergi.” Ericko Ye tidak ingin berbicara omong kosong padanya lagi, Christy Mu hingga saat ini tidak terlihat bergerak, dia takut terjadi apa-apa dengannya.

“Tidak mungkin, aku sudah bilang aku tidak akan memberikannya padamu.” Jawab Gilbert Nan keras kepala.

Ericko Ye merasa dirinya akan menjadi gila karenanya, dan dia juga tidak ingin berdiri lebih lama disini dengannya, lalu perlahan melangkah menghampirinya, sambil berkata, “Apa yang kamu bilang aku tidak setuju, segala yang telah ku sodorkan kamu juga tisak bersedia, kalau kita seperti ini terus tidak tahu sampai kapan akan mendapatkan hasil. Begini saja, aku melangkah mundur, kamu suruh Christy keluar, suruh dia pilih sendiri, semua pilihan ada di tangannya, begini sudah baik kan?”

Carina Qiao yang baru sampai di puncak gunung mendengar kata Ericko Ye terdiam tak bisa berkata.

Tidak bisa, dia tidak bisa membiarkan ini terjadi, setelah merencanakannya begitu lama, dan dia juga sudah menunggu sangat lama, kalau nantinya Christy Mu malah memilih Ericko Ye, maka bukan berarti semua rencananya ini akan kembali gagal dan sia-sia?

Karena Gilbert Nan tidak bisa membawanya pergi, maka, dia saat ini hanya bisa bergerak sendiri.

Melihat keduanya yang sedang ribut, Carina Qiao diam-diam menyelinap pergi ke tempat yang begitu dekat dengan mobil.

“Baiklah, tunggu sebentar, kita lihat apakah dia mau bertemu denganmu atau tidak.” Gilbert Nan berpura-pura menundukan kepala seolah ingin bertanya pada Christy Mu yang ada di dalam mobil, dan tak lama, Ericko Ye memanfaatkan kelengahannya, satu tendangan melayang, membuat Gilbert Nan tersungkur ke tanah.

“Dasar kamu bajingan.” Ericko Ye melayangkan tinjuan ke wajahnya.

Gilbert Nan juga bukan orang yang mudah terbully, setelah tersadar dengan yang terjadi, di dataran tak rata puncak gunung dia mulai membalas balik serangan Ericko Ye.

Carina Qiao memanfaatkan kesempatan, berlari membuka pintu penumpang mobil, melihat Christy Mu yang pingsan, hatinya berseri, lalu mengeluarkannya dalam mobil dan jarak 2 meter darinya adalah tebing curam.

“Semuanya hentikan!” Carina Qiao berteriak pada Ericko Ye dan Gilbert Nan.

Mendengar kata-kata ini, Ericko Ye sedetik lengah, dan Gilbert Nan memanfaatkan ini meninju dadanya, membuat Ericko Ye mundur dan hampir tersungkur.

Keduanya bersamaan melihat Carina Qiao, satu tangannya merangkul pinggang Christy Mu, satunya lagi di badannya, dan satu langkah kemudian adalah tebing curam yang begitu dalam.

“Carina, jangan bertindak gegabah.”

“Carina, lepaskan Christy!”

Ericko Ye dan Gilbert Nan bersamaan berteriak panik, Yonathan Ye juga berlari keluar, dia barusan terlalu asyik melihat mereka berguat, dan melupakan kondisi Christy Mu saat ini.

“Haha, kalian bertinjulah, kenapa berhenti?” Wajah Carina Qiao terlihat tersenyum gila, angin yang kuat menggerakan bajunya begitu hebat.

Ericko Ye langsung melihat baju yang dipakai Gilbert Nan, juga bekas luka di lehernya.

Tidak sempat menjawab Carina Qiao, Ericko Ye langsung menarik kerah baju Gilbert Nan, “Kamu apakan dia? Kenapa lehernya bisa terluka?”

Gilbert Nan tersenyum licik, “Dia sudah bersamaku lama, menurutmu sudah aku apakan dia?”

“Kau...”

“Diam! Kalian semua diam, kalau tidak aku akan membuangnya ke bawah, dan membuat satupun dari kalian tidak bisa mendapatkan pelacur ini.” Ujar Carina Qiao, mencondongkan tubuh Christy Mu ke arah tebing.

“Jangan--Carina, kamu tenang dulu.” Ericko Ye melepaskan Gilbert Nan, dalam hati panik setengah mati, “Carina, kamu mau apa saja aku bisa memberikannya padamu, lepaskan Christy ya.”

Carina Qiao agak lama, ekspresinya begitu menyeramkan, “Benar, aku boleh meminta apa saja?”

“Tentu saja, asal kamu lepaskan dia, aku akan mengabulkan semua permintaanmu.” Ericko Ye dengan langkah kecil berjalan menghampirinya, ingin memanfaatkan ketidak perhatiaannya menarik Christy, siapa tahu dia baru melangkah 2 langkah, langsung disadari oleh Carina Qiao.

Suaranya begitu nyaring, “Berhenti, Ericko kalau kamu masih melangkah maju, aku tidak akan sungkan lagi.”

Setelah mengatakan itu, Carina Qiao membawa Christy Mu bersamanya dan bersandar ke arah tebing.

Gilbert Nan semakin gugup, “Carina, dasar kamu wanita gila, kalau terjadi sesuatu dengan Christy, aku pasti akan menarikmu juga untuk menemaninya.”

Carina tersenyum menyindir, tidak tahu pikiran normalnya telah dia buang kemana, “Gilbert, kamu itu cuma sampah tak berguna, kamu telah berjanji padaku akan membawanya pergi, lalu sekarang?”

Ericko Ye mendengar ini akhirnya percaya, Yonathan Ye kemarin pagi mewawancarainya di vila ternyata semuanya benar, semua yang terjadi ini memang benar ada hubungannya dengan mereka berdua.

Lalu hal apalagi yang ternyata juga merupakan kenyataan?

“Carina, katakanlah, apa yang kamu inginkan?” Menghadapinya, Ericko Ye tiba tiba merasa gemetar.

“Sangat mudah, kamu dan Christy cepat cerai, lalu berjanji untuk menikahi aku, kalau tidak aku sekarang juga akan mendorongnya ke bawah.” Kedua mata Carina Qiao terlihat suatu kegilaan, “Ericko, aku lah wanita yang pas untukmu, dam bukan pelacur ini.”

Ericko Ye harusnya di saat dia mengatakan permintaan ini sudah terpikir apa hasilnya, dia telah melakukan banyak hal, dan semua hanya untuk bisa menjadi nyonya besar keluarga Ye?

Tapi, dia sama sekali tidak ingin menikahinya, walaupun dia begitu membenci Christy Mu, tapi dia tidak pernah berpikir untuk bercerai dengannya.

“Ericko, apa yang masih kamu ragukan? Cepat penuhi permintaannya.” Gilbert Nan di sampingnya menambah api, dia mengerti dengan tujuan Carina Qiao saat ini, dia memang bisa dan sanggup melaukan segala hal mengerikan.

“Tidak bersedia kah?” Tatapan Carina Qiao mengunci perubahan ekspresi wajah Ericko Ye, “Nah kalau begitu jangan salahkan aku...”

“Baik!” Ericko Ye memutus perkataannya, berkata, “Carina, aku berjanji padamu, akan segera bercerai dengan Christy, menikahimu, bagaimana sudah kan?”

Carina Qiao mendengar kata-kata yang telah di inginkannya sejak lama, sesaat terlihat bahagia, dan tatapannya berubah menjadi normal, “Benaran? Kamu akan bercerai dengannya?”

“Iya, aku akan bercerai dengannya, sekarang, letakan dia dulu.” Ericko Ye saat mengatakan itu, hatinya terasa begitu sakit, suaranya bahkan terdengar bergetar.

Carina Qiao baru saja mau melepaskan Christy Mu, tiba-tiba melihat jari Ericko Ye yang mengepal erat, lalu dia berteriak padanya, “Kamu bohong, kamu tidak akan bercerai dengannya kan.”

“Aku tidak bohong, aku kapan pernah mengatakan sesuatu omong kosong?” Ericko Ye tidak tahu dia bagaimana bisa membaca apa yang dia pikirkan, dia benar ingin membohonginya agar melepaskan Christy Mu dulu, mengenai perceraian, itu sangatlah tidak mungkin.

Carina Qiao hampir kehilangan akal sehatnya, berdiri dalam angin yang menderu, membuat Ericko Ye yang melihatnya gemetaran.

“Aku bisa melihatnya, kamu begitu takut kehilangan pelacur ini, dan tidak ingin bercerai dengannya.” Carina Qiao menunduk melihat Christy Mu, dalam otaknya berputar pikiran gila.

Ya, dia mengapa harus mendiskusikan kondisinya dengan Ericko Ye, asalkan Christy Mu mati, dia akan memiliki banyak waktu untuk merebut hati Ericko Ye.

“Carina, aku sudah mengikuti kemauanmu, tapi kamu kenapa tidak percaya?”

Carian Qiao memandangi tiga laki-laki dengan ekspresi berbeda dan jijik, dan berkata dengan dengan dingin, “Laki-laki seperti kalian selalu menjadi yang terbaik dalam menarik ulur. Aku tidak akan mempercayai kalian. Sekarang aku hanya percaya pada diriku sendiri, asalkan Chrisrty mati, Ericko harapan kamu baru akan pupus, dan kamu akan sepenuhnya terpisah darinya.”

“Carina, kamu gila ya?” Suara Ericko Ye berubah, “Kamu kok tidak berpikir, kalau kamu benar-benar membunuhnya, kamu akan menjadi seorang pembunuh? Dan menurutmu aku masih bisa menikahimu?”

“Aku tidak peduli dengan yang lainnya lagi, siapa suruh kamu terus membohongi perasaanku?” Carina Qiao berteriak menyedihkan.

Saat ini, Christy Mu yang ada dipapah Carina Qiao tersadar, dia perlahan membuka mata, pertama yang masuk di penglihatannya adalah tebing curam yang tidak tahu kedalamannya berapa, lalu langsung sepenuhnya sadar, tapi dia tidak berteriak, dan dengan diam memerhatikan keadaan sekitarnya.

2 langkah kedepan adalah tebing curam itu, Carina Qiao memeluknya dengan erat, dan sedang berbicara dengan Ericko Ye, dia melirik ke depannya, Yonathan Ye berdiri tidak jauh dari sana melihatnya dengan gugup.

Yonathan Ye bisa melihat tatapannya, respon pertamanya terkejut, lalu dia menggelengkan kepapa dengan pelan, seolah tengah memberi tahunya untuk tidak bergerak.

Christy Mu melihatnya lalu mengerjapkan mata, memberi tahunya kalau dia mengerti.

Tapi tangan kurus Carina Qiao yang memeluk pinggangnya ini terasa sangat menyeramkan, kalau dia tiba-tiba bertindak gegabah dan mereka berdua jatuh bersama ke bawah bagaimana?

Tidak bisa tidak bisa, dia masih belum menemukan kakaknya, mati seperti ini sungguh tidak ada harganya.

Lalu dia bagaimana bisa melarikan diri dari sini?

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu