Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 247 Ericko Ye, Selamatkan Aku (1)

Belum sampai jam 9 malam, tapi Christy Mu sudah tidur.

Di saat dia terlelap pulas, dia dibuat bangun oleh elusan tangan yang kasar. Dia tidak melihat, tapi dalam hati dia dapat merasakan kalau ini adalah hal yang buruk. Oleh karena itu dia berjuang untuk melepaskan diri dan menendang orang itu.

"Akh——Tolong——" kemampuan Christy Mu adalah berteriak. Tapi karena beberapa hari tidak bicara, bahkan suara Christy Mu menjadi serak dan aneh.

"Aku kira bisu, ternyata bisa bicara." pria itu menutup bibir Christy Mu tapi Christy Mu langsung menggigit tangannya dan memukul asal wajah pria itu.

"Plak." tamparan keras mendarat di wajah sang pria. Sang pria menjadi marah dan mengumpat, "Jalang, berani sekali kamu memukulku. Hari ini aku mau membuatmu tahu betapa hebatnya aku."

"Tolong————"

Christy Mu berteriak kencang dan menggunakan seluruh tenaganya untuk melawan. Tapi karena tidak dapat melihat, otaknya juga tidak cerdas, ditambah dengan perbedaan kekuatan, dia tetap di ....

"Sial, putih sekali kulitnya. Benar-benar sayang kalau diberikan kepada si Wilson itu. Aku mau mencobanya dulu hari ini." sang pria mengumpat.

Christy Mu sangat menderita, ingin sekali dia menangis. Juga tidak tahu kekuatan dari mana, dia mendorong pria itu sampai jatuh dari ranjang dengan kemarahan memuncak.

"Aduh, pantatku." pria itu terjatuh dengan empat kaki menghadap ke langit. Saat bersiap untuk memarahi Christy Mu, tiba-tiba "brak" pintu didobrak oleh seseorang dari luar.

Istrinya muncul dengan marah di depan pintu sambil berkacak pinggang.

"Bagus ya kamu. Ternyata benar tidak kapok juga. Dasar brengsek ..." sang wanita sekalian mengambil sapu yang ada di samping pintu dan berjalan ke arah sang pria, "Aku sudah membiarkanmu melihat wanita lain biasanya, tapi kamu bahkan tidak melepaskan orang bodoh juga. Apa hati nuranimu dimakan oleh anjing? Kamu tidak tahu dia mau dijual?"

Sang pria menghindari sapu sambil berkata, "Jangan pukul, jangan pukul lagi. Dia yang menggodaku, tidak ada hubungannya denganku."

Begitu mendengar itu, sang wanita menjadi lebih marah, "Apa? Dia menggodamu? Dia seorang yang bodoh, matanya juga tidak dapat melihat, apa kamu kira aku ini idiot yang akan mempercayai ucapanmu?"

Sambil berkata, sapu sudah mendarat di punggung sang pria. Sang pria menggaduh kesakitan.

"Jangan pukul lagi, jangan pukul lagi." sang pria berlutut di hadapan wanita dengan kedua tangan memeluk kepala.

Sang wanita bernapas ngos-ngosan, lalu menunjuk sang pria dengan sapu dan bertanya, "Katakan, masih berani lagi tidak?"

"Tidak, tidak."

"Aku beritahu ya, dua hari ini kamu diam saja. Kalau berani berbuat aneh-aneh lagi, aku patahkan kakimu."

"Iya, baiklah." sang pria menjawab lalu berdiri untuk melingkarkan tangan ke lengan istrinya, "Aku yang tergoda, jangan marah lagi ya."

"Jangan sentuh aku." emosi sang wanita belum reda dan langsung mendorong sang pria keluar, "Sana, sana, sana jangan berdiri di sini. Kalau melihatmu, suasana hatiku memburuk."

Sang pria pergi tanpa membalikkan kepala lagi.

Christy Mu duduk di pojokan sambil memeluk selimut di depan dadanya dengan gemetar.

Sang wanita melihat tampang Christy Mu yang kasihan, jarang-jarang mempunyai sikap empati, lalu berkata dengan lembut, "Sudah, jangan takut. Dia sudah pergi."

Christy Mu hanya diam tanpa berkata apapun.

Di atas ranjang berantakan terdapat baju yang disobek. Sang wanita mengerutkan dahi lalu keluar dari ruangan. Saat wanita itu kembali, tangannya membawa baju T-shirt dan berkata, "Sini, pakai ini."

Christy Mu tidak bergerak dan matanya hanya menatap pasti di suatu titik. Meskipun matanya tidak dapat melihat apapun.

Sang wanita menghela napas lalu melepas sepatu dan naik ke atas ranjang, "Tidak ada baju lain lagi. Kamu pakai dulu. Lusa Keluarga Wilson akan mengantar baju baru ke sini. Nanti baru kamu ganti lagi."

Sang wanita baru saja menarik selimut, bersiap untuk memakaikan baju pada Christy Mu, tapi gerakan itu membuat takut Christy Mu yang langsung berteriak ketakutan dan memeluk selimut dengan lebih erat lagi.

"Ada apa denganmu? Kamu tidak mau memakai baju? Baik, kalau tidak takut dingin, ya sudah begini saja." sang wanita melempar baju di hadapan Christy Mu lalu keluar dari kamar dan mengunci pintu kamar.

Hari kedua saat membuka pintu, sang wanita tersentak. Christy Mu masih duduk di ranjang, bahkan kakinya tidak bergerak sama sekali, tapi sudah memakai baju itu. Saat mendengar pintu terbuka, Christy Mu membuka mata dan melihat ke arah pintu.

"Bangun sepagi ini? Kalau begitu bangun saja, aku bantu kamu berdandan sebentar."

Setelah tidur, Christy Mu menjadi jauh lebih tenang. Saat sang wanita membantunya cuci muka dan sisiran, dia tidak menolaknya, tapi saat dia mendengar suara pria, tanpa sadar dia mendekat ke sisi sang wanita.

Saat itu, hati wanita sedikit tersentuh, tapi ini tidak sampai membuatnya merubah keputusan untuk menjual orang bodoh ini. Terutama setelah uang 60 juta sampai ditangan, dia tidak sabar untuk langsung menikahkan Christy Mu agar sisa uang 60 juta bisa segera sampai di tangannya.

"Kalau tidak ada masalah jangan muncul di hadapannya. Itu akan membuat dia ketakutan." sang wanita mengingatkan pria bejat kemarin.

Sang pria kemarin tidak berhasil menyalurkan nafsu, sekarang melihat Christy Mu putih dan berisi, hatinya semakin tidak nyaman, "Kamu ini, bahkan lebih baik kepadanya daripada aku."

"Pergi, bersih-bersih sana." begitu sang wanita melihat wajah suami yang senyum genit, dia tahu pria ini tidak ada maksud baik, jadi lebih baik mengusirnya pergi saja.

Sang pria menepuk-nepuk debu di atas bajunya lalu membawa sebuah keranjang dari halaman dan berjalan keluar, "Siang nanti kamu masak babi semur merah ya. Sudah lama tidak makan."

"Iya, cuma tahu makan saja."

Besoknya adalah hari pernikahan.

Kemarin sore, Keluarga Ga memukul gendang mengantar sekotak mas kawin. Dengar-dengar Wilson Ga mau menikah dengan seorang wanita yang cantik, semua orang datang ke mari untuk melihat sang pengantin.

Bagaimanapun bukan adik sepupu beneran, sang wanita merasa sedikit tidak enak hati, lalu menghalangi di depan pintu, "Jangan lihat lagi, jangan lihat lagi. Besok 'kan bisa dilihat."

Beberapa pria bersorak lalu pergi.

Sang wanita sebenarnya tidak ingin pihak Keluarga Ga yang menyelenggarakan pernikahan, terlalu mewah. Tapi orang tua Wilson Ga tidak setuju, kata mereka anak mereka jarang-jarang menikah sekali. Mereka harus mengundang semua orang di kampung untuk makan, mendapatkan kembali uang yang beberapa tahun ini mereka berikan.

Sang wanita tidak enak hati juga berkata kalau wanita ini dia ambil, jadi hanya bisa menyetujui.

Keluarga Ga dari desa sebelah saat ini sudah ramai. Di pintu dan jendela sudah tertempel tulisan dalam warna merah.

Pengantin pria, Wilson Ga, adalah seorang pria dengan tinggi badan 180. Mungkin karena dirawat dengan baik dalam keadaan baik, dia tumbuh menjadi orang gemuk dan putih. Kalau hanya duduk tidak bicara, kelihatannya tidak ada beda dengan orang biasa. Tapi begitu tersenyum dan bicara, maka bisa diketahui kalau pria itu agak bodoh.

Wilson Ga mungkin tahu kalau besok dia sudah akan menikah jadi berputar ke sana kemari dengan senang. Setiap ketemu orang pasti akan tersenyum. Siapapun akan bertanya, "Wilson, besok kamu sudah akan menikah. Dimana hadiah pernikahannya?"

Wilson Ga hanya mengerti kata menikah, dan menjawab sambil tersenyum, "Menikah, menikah."

Lalu orang yang bertanya membalas satu kalimat, "Benar-benar bodoh."

Sorenya, Kakek Zhong membawa beberapa orang datang ke rumah Keluarga Ga, memulai persiapan untuk pernikahan besok.

Para wanita yang membantu mencabut sayuran mengobrol dengan suara kecil.

"Dari orang yang tadi mengantar mas kawin, katanya pengantin wanita sangat cantik, putih dan berisi. Hanya saja otaknya agak bodoh, juga buta. Kamu bilang kalau menikah bisa untuk apa wanita seperti itu?"

"Kenapa kamu yang repot memikirkan itu? Yang penting bisa untuk melahirkan anak saja, hanya saja menambah pengeluaran. Tapi apa bisa dibandingkan dengan penerusan keturunan keluarga pak tua?"

Yang dikatakan sebagai pak tua adalah ayah dari Wilson Ga.

"Benar juga. Haih, pengantin baru itu orang mana?"

"Katanya adalah adik sepupu jauh dari Kevin Li dari desa sebelah. Keluarga mereka tidak suka karena wanita itu adalah orang bodoh, jadi menyuruh Kevin mencari keluarga yang bisa menikahi wanita bodoh itu."

Kakek Zhong sedang membuat bumbu untuk makanan besok. Sambil mendengar beberapa wanita bergosip, jadi dia ikut mengerti apa yang terjadi.

Keesokan harinya, matahari belum terbit.

Christy Mu dibangunkan oleh sang wanita dari atas tempat tidur untuk mandi, berdandan, dan memakai baju.

Pernikahan di desa tidak memakai baju pengantin. Melainkan berdasarkan kebiasaan daerah setempat, Christy Mu memakai pakaian tradisional berwarna merah. Rambut diikat tinggi, memakai bedak di wajah juga memoles lipstick.

Meskipun dandanan sangat rendah, tapi tidak dapat menutupi aura kecantikan alami Christy Mu. Karena kulitnya putih, bibir merah, dengan pakaian merah, kelihatannya sangatlah cantik.

Sang wanita melihat Christy Mu yang seperti itu, tanpa sadar bengong. Sepanjang hidupnya, dia belum pernah melihat pengantin secantik ini. Seperti wanita yang keluar dari serial drama saja.

"Kamu benar-benar sangat cantik." sang wanita memuji, "Kalau tahu begitu didandan secantik ini, seharusnya aku meminta lebih banyak uang."

Christy Mu tidak dapat melihat, jadi hanya bisa dengan patuh menerima dandanan. Kalau dia bisa melihat wajahnya sekarang, pasti akan sangat terkejut.

Dari luar terdengar suara langkah kaki yang buru-buru, "Apa pengantin sudah selesai didandan? Mobil sudah sampai ..." belum selesai berkata, sang pria setelah melihat wajah Christy Mu, langsung lupa pada perkataan selanjutnya, hanya bengong menatap wajah Christy Mu.

Sang wanita menampar kepala bagian belakang wanita itu lalu memarahi, "Kumat lagi? Sudah sampai dimana mobil?"

Sang pria kembali tersadar tapi matanya belum beralih dari tubuh Christy Mu. Sambil menunjuk ke arah pintu masuk desa, sang pria sambil menjawab, "Sudah sampai pintu masuk desa, akan sampai sebentar lagi."

"Jangan lihat lagi. Tunggu di depan sana. Nanti tukar orang dan sekalian ambil uangnya."

"Oh, baiklah."

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu