Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 240 Bayi Sudah Bisa Memanggil Ibu (1)

Ericko Ye juga bertanya beberapa orang lagi, tidak ada orang yang bisa memberitahu jelas.

Lisa Xiao tiba-tiba kepikiran diri sendiri punya teman polisi, menyuruh Ericko Ye mengirim rekaman untuk dia, dia mengirim ke polisi Bai lagi, sangat cepat, sebelah itu mengirim alamat yang jelas kemari untuk dia.

Ini adalah kecamatan kecil dibawah kabupaten provinsi F kota C, dari mereka sini kesana setidaknya perlu empat lima jam, tetapi sangat beruntung adalah, Herry Ye sedang di kota C.

Lalu Ericko Ye memberitahu Herry Ye segera mengejar kesana, diri sendiri dan Javier Mu beberapa orang segera dengan cepat mengejar ke kota C, mungkin kali ini tidak bisa bertemu Christy, paling tidak jaraknya lebih dekat satu langkah dengan Christy.

Sepanjang jalan dengan Herry Ye selalu mempertahankan hubungan dengan baik, kapan saja mengontrol keadaan.

Tidak sampai satu jam, Herry Ye sudah langsung menemukan hotel itu, tahu arah pihak lawan pergi meninggalkan, langsung berputar balik mengejar kesana.

“Bos hotel ada bilang jejak petunjuk yang berguna tidak?” Ericko Ye didalam hp bertanya Herry Ye.

“Tidak banyak, bos hotel hanya melihat arah mobil mereka menyetir ke bagian barat, aku sekarang sedang mengejar.”

“Apakah tidak ada melihat plat mobil atau apa?” Ericko Ye bertanya.

Herry Ye berkata, “tidak ada. Hotel ini sangat kecil, juga tidak ada memasang monitor apa.”

Ericko Ye ada sedikit kecewa, “baiklah, ada jejak petunjuk apa segera memberitahu aku.”

“Iya, bos.”

Jika pada saat bos hotel menelepon adalah Christy pergi meninggalkan tidak lama, jika begitu Herry Ye dan Christy juga paling berbeda perjalanan satu jam lebih, asalkan arahnya benar, mengejar orang-orang itu seharusnya tidak ada masalah.

Kuncinya adalah mereka akan pergi kemana?

Dalam mobil, Christy Mu dibelakang tempat duduk memakai sepasang tangan mengangkat bayi belajar berdiri, Gavin duduk disamping kadang-kadang dengan tidak suka melihat dia sekilas, karena kejadian kemarin malam yang tidak senang, dua orang sejak pagi sampai sekarang tidak ada bicara satu kata pun.

Christy Mu berharap dia terus mempertahankan kondisi ini, berkata jujur, dia benar-benar tidak ingin berkomunikasi terlalu banyak dengan dia, jika tidak membuat Alisa curiga, akan membalas dendam lagi kepada dia.

“Baby, panggil ibu, panggil ibu.” Christy Mu menggoda bayi kecil.

Bayi membuka mata besar melihat dia ketawa, mulut kecil buka tutup, mengeluarkan suara malah bukan “ibu”.

“Ibu, panggil ibu?” Christy Mu tidak menyerah, melanjutkan mengajari dia. Beberapa hari berturut-turut, asalkan naik mobil, Christy Mu dan anak adalah selalu dalam keadaan bersama begini, membuat dia tidak senang adalah, bayi sudah bisa memanggil “nenek”, kenapa tidak bisa memanggil ibu? Bukannya bilang kata “ibu” ini paling gampang melafalkan?

Gavin sangat jelas dibikin marah oleh perkataan yang diulang dia beribu kali, akhirnya membuka mulut berkata, “kamu bisa berhenti sebentar tidak? kamu tidak lelah anak juga akan lelah, anak tidak lelah aku mendengar juga sudah lelah.”

Christy Mu langsung marah balik, “kamu lelah kamu istirahat saja, aku sudah menghalang kamu?”

“Kamu disamping aku, aku bagaimana istirahat?”

“Jika begitu kamu membiarkan aku ganti mobil lain.”

“Christy, kamu masih menambah kemarahan bukan.”

“Sandera juga ada martabat tahu tidak?” Christy Mu tidak menunjukkan lemah, dengan serius berkata sembarangan, “lagipula bayi sedang tahap belajar berbicara, aku tidak lebih banyak berkomunikasi dengan dia, setelah dia tumbuh besar ada halangan berkomunikasi bagaimana?”

“Aku lihat kamu sekarang sudah ada halangan berkomunikasi.”

Christy Mu juga tidak membantah, “terserah kamu bicara bagaimana, jika kamu tidak senang melihat aku, jika tidak ganti mobil, jika tidak bersabar.”

Gavin jika bukan lihat dia adalah seorang wanita, benar-benar akan langsung menampar kesana. Wanita ini benar-benar ada racun, sengaja memecahkan ketenangan dan dingin dia bertahun-tahun ini, setiap kali bertengkar dengan dia selalu membuat dia sangat marah, paling benci adalah, dia masih tidak bisa bagaimana terhadap dia.

Mata bayi yang polos diatas badan dua orang berputar kesana kemari, ketawa-ketawa.

“Kamu ketawa apa? Panggil ibu, ikut aku belajar, ibu.” Christy Mu kembali lagi masuk kondisi mendidik anak berkata.

Bayi membuka-buka mulut, nada suara sangat lucu dan lembut, “ibu.” Meskipun bukan begitu tepat, tetapi benar-benar adalah dua huruf ibu.

Christy Mu dengan terharu hampir meloncat, dengan senang berkata, kamu sudah bisa memanggil ibu? Hahaha, sini sini, panggil sekali lagi untuk mendengar.”

Bayi sangat bekerja sama berteriak, “ibu.”

Dengan dua kata yang begitu gampang seperti suara alam, langsung memukul kedalam jantung dia, disaat bersamaan dalam hati Christy Mu dipenuhi oleh kehangatan, tidak tahu kenapa ada sedikit sedih lagi.

Air mata sesaat keluar dari mata, suara Christy Mu berubah menjadi serak, “baby, kamu akhirnya sudah bisa memanggil ibu.”

Bayi sudah bisa kata ini, sepertinya juga sangat senang, tidak berhenti berteriak, “ibu, ibu, ibu……”

Christy Mu memaksa menelan airmata kedalam perut, memegang wajah bayi yang lembut, menghilangkan tangisan menjadi ketawa, “sudah sudah, ibu sudah mendengar, benar-benar anak ibu yang baik.”

Gavin dengan menyindir melihat rupa dia juga ketawa juga menangis, “kamu benar-benar seharusnya pergi kerumah sakit mengecek, apakah perlu begitu terharu?”

“Perlu kamu mengurus?” Christy Mu berusaha membantah.

Gavin dengan dingin mengeluarkan suara, membalikkan kepala melihat jendela luar, dia sangat ingin menggendong bayi kemari, membiarkan dia memanggil diri sendiri “paman”, tetapi begitu kira-kira akan diketawa oleh wanita ini, masalah kekanak-kanakan begini lebih baik tidak melakukan.

“Kita nanti mau pergi kemana?” Christy Mu sekalian bertanya.

“Melakukan apa?”

“Susu bayi sudah habis, biskuit kecil juga sudah tidak ada, masih ada pampers, makanan dan pakaian semuanya sudah habis dipakai, aku lapar sekali tidak masalah, juga tidak boleh membiarkan dia lapar kan.” Christy Mu dengan serius berkata, beberapa barang ini semua adalah cepat habis, pada saat pergi persiapan seberapa banyak suatu hari juga akan memakai habis.

Gavin membalikkan kepala melihat senyuman bayi yang gilang, benar tidak boleh membiarkan dia kelaparan, dia menangis benar-benar meminta nyawa orang, lalu terhadap Harryo Zhang yang menyetir berkata, “didepan bertemu supermarket yang lebih besar berhenti sebentar, sekalian juga pergi beli sedikit peralatan sehari-hari.”

“Baik, bos.”

Christy Mu dalam hati ketawa diam-diam, dia harus berpikir baik-baik nanti bagaimana meninggalkan tanda kepada Ericko Ye.

“Baby, ibu nanti akan pergi beli nasi untuk kamu mau tidak?”

“Nasi, nasi……” bayi bisa bilang kata ini, karena pada saat setiap dia bilang kata ini, langsung akan mendapat makanan yang enak.

“Kamu mengapa sama dengan ibu kamu, adalah seorang suka makan.” Christy Mu menundukkan kepala kecil dia berkata.

Gavin dalam hati berkata, untung saja bukan orang bodoh.

Mobil masuk sebuah kabupaten yang besar, Harryo Zhang berbelok sana sini menemukan sebuah supermarket kelihatan lumayan besar, berparkir baik, Christy Mu didepan Gavin sebarkan tangan.

“Melalukan apa?” Gavin tidak mengerti bertanya.

Christy Mu dengan ekspresi serius berkata, “memberikan uang, kamu mematakan kartu kredit aku, apakah aku membeli barang harus bersenyum kepada orang?”

Gavin benar-benar kalah terhadap muka tebal dia, aneh, dia jelas-jelas sangat galak, kenapa dia semakin lama semakin tidak takut diri sendiri?

“Harryo Zhang pergi bersama dengan kamu, beli apa, badan dia ada uang.” Gavin dengan dingin berkata.

“Oh.” Christy Mu menggendong anak bersiap-siap turun mobil, malah ditangkap oleh orang, tidak sadar, anak langsung dari pelukan dia jatuh ke tangan Gavin.

“Apakah ada masalah?” Gavin mengangkat alis melihat dia.

“Tidak ada, tentu saja tidak ada.” Christy Mu melotot dia sebentar, ekspresi itu seperti sedang bicara, tidak ada baru aneh.

“Harryo Zhang, membawa dua orang pergi lagi.”

Christy Mu sedang mau turun mobil, mendengar perkataan ini menoleh kepala menyindir berkata, “anak sudah ditangan kamu, kamu masih takut aku berlari?”

“Siapa tahu?”

“Cis!” Christy Mu membuka pintu, turun mobil, pada saat sedang mau dengan kejam membanting pintu untuk mengutarakan kemarahan dia, juga takut menakutkan anak, tetap sangat lembut menutup pintu.

Gavin tidak pergi ke supermarket sangat wajar, dia memakai topeng muncul ditempat umum, sangat cepat akan menjadi fokus orang banyak, dan dia menahan bayi, pertama benar-benar adalah karena ada anak, Christy Mu tidak akan kabur, alasan lainnya, karakteristik anak ini terlalu jelas, sangat mudah terungkap.

Dan dia membiarkan Harryo Zhang membawa dua orang pergi supermarket, hanya saja karena, takut mereka membeli terlalu banyak barang, tidak bisa membawa saja. Tetapi Christy Mu berpikir begitu, dia juga sangat senang menerima.

“Sini, panggil paman dengar.” Gavin menggoda wajah kecil dia, dalam mata penuh dengan kehangatan.

Bayi mengulurkan tangan memegang topeng dia yang berwarna perak, ketawa dengan membuka mulut sangat besar, “Dudu.”

“Bukan Dudu, adalah paman.” Gavin dengan serius memperbaiki nada dia.

“Dudu.” Bayi teriak sekali lagi.

Gavin menggelengkan kepala, “sini, ikut aku baca, pa——man.”

Bayi menatap mulut dia melihat sebentar, seperti sedang berpikir dia mau bicara bagaimana, akhirnya membuka mulut masih, “Dudu.”

Gavin ketawa pahit, “bocah kecil, bukan Dudu, adalah paman. Kamu bilang aku memelihara kamu dengan waktu begitu lama, kamu mengapa tidak bisa memanggil paman?”

Bayi ketawa-ketawa tidak berhenti, “Dudu, Dudu.”

“Paman.”

“Dudu.”

……

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu