Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 268 Ericko Ye, Tunjukkan Kekuatan Spesialmu (2)

Mata Lisa Xiao berputar melihat sekeliling lalu berhenti di tubuh Ericko Ye. Sambil tersenyum dia bertanya, "Ericko, aku penasaran, kamu mempunyai kemampuan unik apa lagi?"

Saat kalimat itu ditanyakan, seketika suasana menjadi hening. Semua tatapan jatuh pada tubuh Ericko Ye. Semua orang sangat ingin mengetahui hal itu, hanya saja karena itu agak privasi, mereka tidak enak hati untuk bertanya.

Ericko Ye menyadari Lisa Xiao menatapnya dengan tatapan yang mengandung maksud tidak baik lalu bertanya dengan waspada, "Kamu mau ngapain?"

Lisa Xiao tidak canggung malah berkata dengan terus terang, "Tidak ngapa-ngapain, hanya saja ... rasa penasaran aku tinggi. Aku ingin mengerti saja tentang hal-hal yang belum aku ketahui."

Ericko Ye melihat ke orang-orang sekitar, termasuk Christy Mu juga menunjukkan wajah penasaran, dia pun hanya bisa bekerja sama menjawab, "Ya sudah, karena hari ini suasana hatiku baik, aku perlihatkan saja pada kalian."

"Kamu mau memperlihatkannya pada kami?" Lisa Xiao tidak berani percaya pada pendengarannya sendiri.

Ericko Ye bertanya merendahkan, "Apa setelah aku katakan, kamu tidak mau membiarkan aku untuk menunjukkan?"

"Tentu akan dong." Lisa Xiao sangat senang. Dia bertanya, tapi tidak menyangka Ericko Ye akan menyetujui permintaannya yang aneh ini.

"Ya sudah kalau begitu." Ericko Ye memejamkan mata, dan saat matanya kembali terbuka, matanya berubah warna menjadi ungu. Dia menggoyang-goyangkan jari telunjuk, lalu beberapa tusuk sate di atas piring terbang. Jari digeser, beberapa tusuk sate itu terjatuh ke hadapan empat orang, masing-masing satu.

Selain Christy Mu, tiga orang lain menerima tusuk sate dengan gugup.

Melihat adegan itu dari dekat benar-benar sangat menakjubkan.

Selanjutnya, Ericko Ye membuat dua botol minum terbang di udara, memutar tutup botol ke arah bawah, dan di saat semua orang kira minuman akan terjatuh, minuman membentuk empat aliran yang berbeda kemudian masuk ke dalam empat gelas. Setelah penuh, botol bir baru turun pelan-pelan.

"Masih ada hilang tiba-tiba, terbang ke sana ke sini, semua itu sudah kalian lihat. Juga ada menghentikan waktu. Kalau melakukan itu kalian juga tidak akan merasakannya." Ericko Ye berkata santai.

Lisa Xiao dan Javier Mu saling memandang. Benar-benar keren.

"Ericko, kapan kamu menyadari tubuhmu mempunyai kemampuan hebat seperti ini?" Lisa Xiao bertanya dengan penasaran.

"Saat SMP." Ericko Ye berpikir sebentar sebelum menjawab, "Suatu malam, aku terbangun dari mimpi dan tiba-tiba menyadari aku berada di udara. Aku pikir aku ketemu hantu, ingin berteriak, tapi begitu aku mengeluarkan suara, aku langsung terjatuh ke ranjang. Kemudian pelan-pelan, aku menyadari saat aku berada di kondisi seperti itu, mataku akan berubah warna menjadi ungu."

"Aku ingat suatu masa, suasana hatimu sangat buruk, selalu mengunci diri dalam kamar. Aku memanggilmu untuk main bersama, tapi kamu juga tidak menjawab. Apa di saat itu?" tanya Yonathan Ye.

Ericko Ye mengangguk, lalu tersenyum pahit, "Iya, saat itu setelah aku menyadari keanehan tubuhku, aku sangat takut. Aku kira aku sudah menjadi monster atau dirasuki setan, tidak berani memberitahukan pada keluarga, juga tidak ingin dilihat oleh mereka, jadi aku hanya bisa mengunci diriku sendiri."

Mendengar itu, Christy Mu merasa kasihan pada Ericko Ye. Bisa dibayangkan, murid yang pengenalannya terhadap dunia belum sepenuhnya mengerti, tiba-tiba harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya aneh, pasti akan sangat menderita. Sudah bagus kalau tidak depresi.

Suasana tiba-tiba hening. Tiba-tiba, beberapa tusuk sate di atas meja kembali terbang, tapi anehnya sangat tidak beraturan, terbang ke sana-sini.

"Ericko, sudah jangan bermain lagi." Christy Mu menghindari sebuah tusuk sate yang melaju ke arahnya lalu berkata pada Ericko Ye.

Ericko Ye mengangkat bahu, "Aku tidak ngapa-ngapain."

"Terus kenapa mereka bisa terbang?"

Ericko Ye tiba-tiba teringat sesuatu dan langsung melihat pada anaknya yang berada di samping. Ternyata benar, anaknya sedang tersenyum nakal.

"Edo, hentikan." Ericko Ye berkata dengan serius.

Edo terkejut dengan suara ayahnya dan kemampuan super berhenti. Lalu sayuran yang di udara semuanya terjatuh. Untung saja tidak jatuh ke tubuh orang-orang.

Ericko Ye memegang bahu anaknya, agar Edo menatapnya dan berkata dengan tegas, "Kedepannya, kecuali di rumah, tidak boleh digunakan asal ya."

Edo mana mengerti maksud digunakan asal, hanya bertanya dengan penasaran, "Apa itu digunakan asal?"

Ericko Ye kesal, "Sama kayak tadi, menerbangkan barang, atau terbang ke sana sini sendiri."

Edo berkata dengan sangat tidak sudi, "Tadi kamu juga menggunakan asal, kenapa aku tidak boleh?"

Ericko Ye menahan kemarahan dalam diri dan menjelaskan dengan sabar, "Karena kamu masih kecil, masih belum terlalu bisa mengatur kekuatan seperti ini. Contohnya tadi, kamu hampir saja menyakiti ibu. Selain itu kalau orang-orang melihatmu bisa melakukan ini, mereka akan menangkapmu, dan kamu selamanya tidak akan melihat ayah dan ibu lagi."

Edo menunjukkan wajah takut dan menoleh pada Christy Mu, "Ibu, apa orang jahat akan menangkap aku?"

"Benar, kalau kamu melakukan ini di luar, orang jahat akan menangkapmu."

Edo berpikir serius selama beberapa saat, lalu berkata, "Baiklah, aku tidak akan seperti ini lagi kedepannya."

Ericko Ye akhirnya menghela napas lega, "Anak patuh. Setelah kamu agak besar, ayah akan mengajarimu bagaimana menggunakan kekuatan-kekuatan ini."

"Oh." Edo menundukkan kepala dengan sedih. Sebenarnya tadi dia merasa sangat seru. Tapi karena ayah dan ibu bilang tidak boleh digunakan, kalau begitu kedepannya dia hanya bisa bermain diam-diam di kamar saja.

Yonathan Ye dan yang lainnya terkejut. Edo juga mewarisi kemampuan-kemampuan itu?

Christy Mu berkata dengan pasrah, "Aku merasa Edo akan menjadi lebih hebat. Beberapa waktu lalu, kita diculik. Suatu malam saat tidur, aku membalikkan badan dan menyadari dia hilang. Begitu buka mata, dia sudah melayang di hadapanku. Saat itu aku hampir saja berteriak. Kemudian, karena takut diketahui orang lain, setiap malam aku hanya bisa memegangi lengannya saat tidur."

Ericko Ye lanjut berkata, "Dan juga, pagi ini, aku melompat dari lantai atas, dia yang menghentikan waktu, juga membangunkanku."

"Hah?" pandangan semua orang terarah pada diri anak kecil. Ya Tuhan, sekecil ini sudah begitu hebat? Bagaimana saat besar nanti?

Edo tersenyum sambil menatap semua orang dengan tampang polos.

"Aku benar-benar takut saat dia masuk TK. Nanti kalau dia menggunakan kekuatan spesial di hadapan teman-temannya, kita sudah tidak bisa menutupi lagi." Christy Mu berkata dengan khawatir.

Memikirkan adegan dimana, guru sedang membagikan makanan pada murid-murid, lalu tiba-tiba makanan terbang, kira-kira apa reaksi semua orang?

Edo bertanya dengan serius, "Apa itu TK?"

"Tempat yang banyak teman-temannya." jawab Christy Mu.

Edo berkata dengan senang, "Aku mau pergi."

"Tidak bisa. Kamu sekarang masih kecil, harus tunggu dua tahun lagi."

"Oh." Edo tiba-tiba menundukkan kepala, "Dua tahun masih lama sekali."

Ericko Ye mengelus kepala Edo, "Kalau kamu patuh dengan perkataan ayah, tidak menggunakan asal kemampuanmu, ayah bisa mempertimbangkan mengirimmu satu lebih cepat masuk ke TK."

"Benarkah?" mata Edo kembali bersinar senang.

"Tentu saja benar."

"Baik, aku tidak akan menggunakan secara asal lagi." Edo berkata dengan sungguh-sungguh.

Pertunjukkan selesai dan Lisa Xiao merasa pengenalannya terhadap dunia kembali baru.

Suasana kembali senang. Christy Mu tanpa sadar minum banyak bir, makan banyak daging, dan di saat mabuk, dia tiba-tiba berdiri dan berkata, "Aku mau bernyanyi."

Seketika suasana mencekam, hanya Lisa Xiao yang tenang dan ikutan berdiri, "Sini, sini, sini, aku mengiringi. Kamu mau bernyanyi lagu apa?"

"Christy, kamu makan ikan bakar dulu bagaimana? Ikan bakar Paman Wang sangat enak." Ericko Ye mencoba menghentikan keinginan Christy Mu untuk bernyanyi.

Christy Mu tentu saja tidak bersedia. Sambil memukul perut dia berkata, "Tidak mau, aku sudah kenyang."

"Cepetan, mau nyanyi lagu apa?"

Christy Mu memiringkan kepala lalu berpikir lama dan berkata, "Sekarang biarkan Christy yang membawakan lagu terkenal kepada kalian semua, Unforgettable Night."

"Hooo——" Lisa Xiao berteriak heboh, bahkan Edo juga ikut-ikutan bertepuk tangan untuk ibunya.

Christy Mu batuk kering dua kali untuk persiapan. Tiga pria yang berada di sana secara bersamaan menunjukkan ekspresi ingin kabur.

"Unforgettable night, unforgettable night, entah itu cakrawala ataupun samudera ..."

Begitu buka mulut, Lisa Xiao langsung diam, lalu dilanjutkan dengan tawa kencang sambil memegangi perut. Ya Tuhan, kenapa tidak ada satupun nada yang pas? Kenapa tadi dia menantikan sekali Christy Mu bernyanyi?

Sedangkan Ericko Ye dan yang lainnya berusaha keras menahan tawa dengan wajah kasihan.

Christy Mu semakin bernyanyi semakin bersemangat. Bahkan dia sendiri mulai membuat ritme, "Perpisahan malam ini, perpisahan malam ini, entah itu teman baru atau teman lama, musim semi mendatang akan bertemu kembali ... Selama masih hidup, maka masih ada harapan ...."

Setelah selesai satu lagu, Edo bertepuk tangan dengan senang, dan Lisa Xiao juga memuji, "Bagus sekali."

Melihat itu, Christy Mu semakin percaya diri. Setelah minum untuk membasahi tenggorokan, dia berkata dengan kencang, "Karena semuanya suka, maka aku akan bernyanyi satu lagu lagi."

"Oh——jangan——" Javier Mu menutup wajahnya. Ini bukan adiknya, siapa yang mau silakan ambil saja.

Lisa Xiao duduk di atas kursi dan wajahnya sudah mau kaku karena terlalu banyak ketawa. Kemampuan bernyanyi Christy Mu menggambarkan apa yang namanya tidak tahu diri.

Ericko Ye menatap istrinya dengan ekspresi rumit. Dia ingin membawa Christy Mu kembali, menekan wanita itu di atas ranjang, menyumpal mulut wanita itu, melakukan apa saja, yang penting jangan bernyanyi lagi.

Yonathan Ye yang berada di samping meskipun sedang tertawa, tapi dari matanya memancarkan kerinduan yang tidak terkatakan. Christy Mu yang seperti ini, sudah lama tidak dia jumpai.

Hanya Edo sebagai penonton dan pendengar sejati, yang bertepuk tangan dengan semangat.

"Selanjutnya aku akan membawakan lagu Song of the Five Rings. Semoga kalian suka. Musik cue."

Lisa Xiao memegang sumpit dan mengetukkannya ke gelas. Teman yang begitu kooperatif, takutnya tidak akan pernah Christy Mu temukan lagi.

"Aaaaa~Lima cincin, kamu lebih banyak satu dari empat cincin ...."

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu