Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 140 Surat Dari Javier Mu, Mengajaknya Bertarung(3)

Ini...... lolos begitu saja?

“Kenapa kamu datang kesini?” Christy Mu berusaha menggunakan nada bicara yang dingin.

Ericko Ye terlihat malas menjawab, dan mengucapkan satu kata, “Tidur!”

Christy Mu terdiam sejenak, kemudian naik ke atas ranjang, membuka selimut dan berbaring di dalamnya, memunggunginya.

Lampu, sudah mati.

Terdengar suara grasak grusuk, kemudian punggung Christy Mu terasa menempel pada dada yang hangat.

“Bukankah kamu tidur?” Christy Mu menghentikan tangannya yang bergerak sembarangan.

“Kamu tidur mengenakan pakaian setebal ini?” nafas hangat terasa berhembus ditelinganya, tubuh Christy Mu terasa melemas.

“Aku suka memakai setebal ini...... Kamu singkirkan......”

“Tapi, aku tidak suka!” selesai mengucapkan kalimat ini, bahu Christy Mu dibalikkan, kedua bibirnya dibungkam.

Detik dimana Ericko Ye masuk, Christy Mu langsung menggigit bahunya.

Saling menyakiti sesuatu, adalah kebiasaan mereka berdua.

……

Hati ketiga setelah Carina Qiao dipukul, Brian Zhang masuk ke dalam ruang baca dengan wajah khawatir, dia memiliki firasat jika akan terjadi sesuatu yang buruk.

“Apakah sudah ketemu?” Ericko Ye meletakkan dokumen yang ada ditangannya, bertanya padanya.

Brian Zhang membawa sebuah hati kecil, berucap dengan hati-hati, “Tuan, ketika kami memeriksanya, selalu ada sekelompok orang yang datang menghancurkan bukti, sepertinya sengaja menentang kita.”

“Apakah pernah bertemu langsung?” Ericko Ye mengerutkan alisnya.

“Pernah bertemu sekali, wajahnya sangat asing, tidak pernah melihatnya.” Brian Zhang menjawab dengan jujur, menundukkan kepalanya menunggu amukan dari sang bos.

Tidak disangka Ericko Ye hanya terdiam sejenak, nada bicaranya terdengar sangat dingin, “Jangan terburu-buru, periksalah pelan-pelan, periksa berdasaran pemikiran kalian, mereka pasti akan meninggalkan jejak.”

Brian Zhang tercengang sejenak, dia tidak marah?

Seperti mengetahui pikiran Brian Zhang, Ericko Ye tertawa dingin dan berucap, “Karena Javier Mu sudah menunjukkan banyak petunjuk sebelumnya, pasti dia ingin aku termakan pancingannya, tapi bagaimana jika aku tidak melakukan apapun berarti aku tidak terpancing?”

Brian Zhang berpikir, “Kalau begitu dia pasti akan datang mencarimu.”

“Benar, jadi aku menyuruh kalian periksa dengan pelan-pelan, bergerak dalam diam. Kita tidak mencarinya, mereka akan datang dengan sendirinya mencari kita, jangan lupa, kita memiliki sebuah kartu AS, aku tidak takut jika Javier tidak muncul.”

Ericko Ye tidak mengatakan rencana Yonathan Ye malam itu, jika dia benar-benar Javier Mu palsu, berarti mereka tidak perlu khawatir, dia berpura-pura pasti ada tujuan, bisa saja lebih terburu-buru dari Javier Mu yang asli datang mencarinya, jika tidak untuk apa berpura-pura?

Ericko Ye mengambil kembali dokumen tadi, “Pergilah, periksalah dengan kecepatan seperti sekarang.”

“Baik, Tuan.” Brian Zhang pamit keluar dari ruang baca, bos tetaplah bos, yang memiliki pemikiran ke depan, memiliki akal sehat.

Baru saja keluar dari villa, Brian Zhang bertemu dengan Carina Qiao, dengan sopan membungkuk padanya kemudian bersiap kembali berjalan, namun wanita itu membuka mulutnya, “Halo, aku ingin bertanya, apakah Javier sudah ditemukan?”

Raut wajah Brian Zhang tidak terbaca, “Nona Carina, soal masalah ini seharusnya kamu tanyakan pada Tuan.”

“Aku......” Carina Qiao terlihat sedikit kelabakan, “Tuan Ericko begitu sibuk, aku tidak enak untuk mengganggunya.”

“Maaf, soal masalah ini aku hanya melapor pada Tuan.” Brian Zhang mebuatnya malu.

Carina Qiao tersenyum lembut, “Kakak Brian, lihatlah, masalah ini setidaknya juga ada hubungannya denganku......”

Tanpa menunggunya selesai bicara, Brian Zhang memotong ucapannya, “Maaf, seperti yang tadi kukatakan, aku hanya melapor pada Tuan. Maaf, aku masih ada urusan.” Brian Zhang membungkukkan tubuh, kemudian berjalan ke garasi.

Carina Qiao menatap punggungnya, berucap sendiri, “Baiklah, kalau begitu aku akan menanyakannya pada Ericko.”

Kemudian, Ericko Ye memberikannya jawaban yang sangat to the point: Carina, kamu tidak perlu mengurus masalah ini, aku akan memberikanmu hasil yang memuaskan.

Itu berarti, sampai saat ini mereka belum menemukan kebocoran sedikitpun?

Berarti, Gilbert Nan bisa merasa tenang.

Sudah dikatakan, rencana ini begitu sempurna, bagaimana bisa Ericko Ye menyadarinya?

Mengenai pria di malam itu, mungkin hanya kebetulan?

……

Keesokan paginya, Perusahaan Internasional Star Ye.

Ericko Ye baru saja menyelesaikan sebuah rapat konference melalui video call, bersandar pada sandarain bangku yang terbuat dar kulit asli, Sekretaris Liu masuk dengan membawa sebuah paket.

“Direktur Ye, ini paketmu.”

“Letakkan saja diatas meja.” Ericko Ye memejamkan matanya berucap.

Sekretaris Liu meletakkan paketnya, bertanya dengan perhatian, “Direktur Ye, apakah kamu baik-baik saja, apa perlu aku buatkan secangkir kopi?”

Ericko Ye berdehem sejenak, Sekretaris Liu keluar dari ruangannya.

Karena sudah pertengahan tahun, banyak yang perlu direkap, banyak departemen yang perlu di monitor satu per satu, dokumen terus berdatangan setumpuk demi setumpuk, dengan cepat paket tadi tenggelam di paling bawah.

Hingga sore hari waktunya pulang, Sekretaris Liu datang untuk mengambil dokumen yang dia tanda tangani, kemudian kembali membalikkan paket tadi, karena melihat paket itu yang belum dibuka, dia mengingatkannya, “Direktur Ye, sepertinya itu paket kilat, apakah kamu tidak melihatnya itu apa?”

Ericko Ye baru teringat dengan hal itu, mengulurkan tangannya dan membuka dengan asal.

Di dalamnya hanya ada satu lembar kertas, lebih tepatnya, sebuah surat perang!

Sekali melihat tulisannya, Ericko Ye langsung bangkit dari duduknya dengan kasar, wajahnya terlihat menggelap.

“Direktur Ye, kamu......”

“Kamu keluarlah dulu.” Ericko Ye berucap dengan dingin.

“Baik.”

Tulisan tangan di surat itu dia pernah melihatnya beberapa hari yang lalu, tulisan Javier Mu, kaku, melayang.

Ericko Ye, lama tidak berjumpa.

Bukankah sangat mengejutkan mendapatkan surat dariku?

Kita berdua saling bermusuhan selama ini, seharusnya diselesaikan segera.

Kamu mati, aku akan membawa Christy, membebaskan nyawa Yonathan.

Aku mati, kita saling membenci, kamu menolong Christy.

Sebagai pria, satu lawan satu, kita datang ke suatu pertarungan yang adil.

Jika tidak seumur hidupmu tidak akan menemukanku.

15 July pukul dua belas siang, Distrik Nanshan di puncak gunung, aku akan menunggumu.

Pengirim, Javier Mu.

Ericko Ye melihat kalender yang ada di atas meja, 13 July, berarti masih ada dua hari lagi dari yang dijanjikan.

Benarkah Javier Mu mengajaknya bertarung?

Ini memang gayanya.

Amplop surat sama seperti yang waktu itu, tidak tertulis alamat pengirim, sepertinya orang yang sama.

Apa dia pergi?

Pergi! Tentu saja harus pergi, bahkan dia sudah mengirimkan surat pertarungan ke atas mejanya, jika tidak pergi maka sangat mengecewakan rencana yang sudah mereka buat.

Tidak peduli apakah dia Javier Mu yang asli, ataupun yang palsu, dia harus pergi memastikannya sendiri. Di dalam kamus Ericko Ye, tidak ada kata takut.

Demi tidak membuat Yonathan Ye khawatir, Ericko Ye tidak memberitahunya soal ini, di meja makan masih saja bercanda dengannya, hanya saja di malam hari di atas ranjang dia lebih kejam pada Christy Mu, beberapa kali, Christy Mu merasa pria itu seperti ingin membunuhnya.

……

Tanggal 14 malam, Christy Mu selesai mandi keluar mengenakan piyama, entah sejak kapan Hugo muncul di ranjangnya, Christy Mu terkejut dan segera mengunci pintu.

Hari ini Hugo terlihat sedikit sendu, menundukkan kepalanya tidak mengatakan apapun.

Christy Mu mengusap rambutnya sambil bertanya, “Apa yang terjadi?” selesai bertanya dia langsung teringat dengan masalah yang pernah dia katakan, apakah? Dia bertengkar dengan dewa yang lain?

“Hugo, kamu tidak terluka kan.” Christy Mu menarik lengannya memeriksa, baik-baik saja.

Hugo mendongakkan kepalanya, wajahnya terlihat tidak rela, menatapnya sejenak dalam diam dan berucap, “Christy, mungkin, aku akan berpamitan padamu untuk beberapa waktu.”

Christy Mu menghentikan gerakan tangannya, matanya membesar, tidak mempercayai dengan apa yang dia dengar.

“Apa yang kamu katakan? Apa maksudmu berpamitan untuk beberapa waktu? Kenapa harus berpamitan?” Christy Mu bertanya sekaligus, matanya mulai terasa memanas.

Dia sudah kenal dengan Hugo selama ini, pria itu telah membuatnya melihat dunia yang berbeda, didepan pria itu, dia tidak memiliki beban dan kesulitan sama sekali, baginya, dunia Hugo adalah dunia paling suci yang pernah ada, dan juga kehangatan terakhir yang dia dapatkan di villa ini.

Kemudian sekarang kehangatan ini juga akan meninggalkanya, dia merasa hatinya seperti digores dengan pisau tajam.

“Christy, aku juga tidak ingin pergi, aku sangat ingin berada disini, menemanimu, namun ketidakkekalan......” suara Hugo semakin mengecil

Air mata Christy Mu tanpa bisa dicegah telah mengalir turun, Hugo merasa panik, segera mengulurkan tangannya mengusap air matanya, “Kamu jangan nangis, aku hanya mengatakan mungkin, atau aku tidak perlu pergi?”

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu