Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 327 Tidak Ingin Menipumu (2)

Dari awal sampai ponsel mati dengan sendirinya. Mungkin ponsel Yolanda Duan dilempar ke sudut ruangan. Evardo Ye mengernyit heran. Apa yang sedang wanita itu lakukan? Kenapa tidak mengangkat panggilan telepon darinya?

Saat itu sekretaris Wang masuk ke dalam ruangan, "Direktur Ye, siang ini anda ingin pihak hotel mengirim makanan atau makan di perusahaan?"

"Aku makan di perusahaan saja." Selesai makan, Evardo Ye akan menyelesaikan masalah pekerjaan secepat mungkin lalu dia bisa lebih awal pergi ke rumah sakit.

"Baik."

Di bilang sebagai kantin karyawan, tetapi suasana dan rasa makanan kantin ini bisa dibandingkan dengan restoran kelas atas. Evardo Ye mengambil asal beberapa lauk lalu berjalan menuju kursi yang di dekat jendela. Sedangkan Jolly Zhao cukup tahu diri dan duduk bersama sekretaris lainnya. Jika dia mencari masalah dengan berani duduk di hadapan Evardo Ye, pasti dirinya akan ditinggalkan tanpa segan oleh Evardo Ye. Kalau begitu identitas yang sulit dipertahankan sebagai kekasih dari Evardo Ye dalam sekejap akan bocor dan jatuh dalam tawaan para karyawan lainnya.

"Hei, kenapa kamu tidak duduk bersama direktur Ye? Kenapa berkumpul dengan kami." Karyawan yang lain bicara dengan pelan sambil tertawa.

Jolly Zhao tersenyum tipis, dengan angkuh menjawab, "Setiap hari pulang, kami selalu makan bersama. Sekarang aku ingin bersama kalian. Kenapa? Tidak menerimaku?"

"Tentu kami menyambutmu. Kamu adalah calon istri bos. Bagaimana bisa kami tidak menyambutmu?" Rekan kerja Jolly Zhao buru-buru bersikap menjilat.

Jolly Zhao merasa kehilangan kepercayaan diri, Jolly Zhao mengembangkan senyum lalu menunduk dan mulai makan.

Saat makan, Evardo Ye merasa ada banyak mata yang menatap ke arahnya. Evardo Ye berpikir itu karena sudah lama para karyawan tidak melihatnya, maka melihat dirinya beberapa kali, tapi tidak tahunya, semua orang melihat Evardo Ye karena penasaran mengapa Evardo Ye tidak duduk bersama Jolly Zhao.

Atap di gedung perusahaan Star Ye adalah lokasi para karyawan untuk berjalan-jalan santai setelah makan. Dari atas sana bisa melihat seluruh kota A. Selesai makan, Evardo Ye sendirian datang ke atap gedung untuk berjalan santai sambil kembali menelpon Yolanda Duan, tapi masih tidak diangkat.

Hati Evardo Ye agak khawatir. Tidak mungkin wanita itu kecelakaan, kan?

Evardo Ye sedang menelpon ke rumah apakah sudah mengirim makanan ke rumah sakit atau belum, saat ini di sudut yang tidak terlihat, terdengar beberapa karyawan sedang mengobrol.

"Ini juga aneh. Sama sekali tidak terlihat ada yang berbeda antara direktur Ye dengannya."

"Ya, benar. Menurut kalian, apakah dia sungguh hamil? Jika benar mengandung anak dari direktur Ye, mungkin dari awal akan dirawat di rumah keluarga Ye, tapi kenapa dia masih harus bekerja normal seperti kita?"

Aliran darah mendidih mengalir ke kepala Evardo Ye. Ekspresi wajah Evardo Ye redup. Hamil? Direktur Ye? Mereka membicarakan Jolly Zhao?

"Dari awal aku sudah berpikir seperti itu. Tapi setiap hari, pagi dan siang dia selalu naik mobil milik keluarga Ye. Sepertinya benar."

"Jolly benar-benar hebat. Direktur Ye kita yang begitu unggul pun diambilnya. Kali ini dia benar-benar menjadi ratu." Nada suara rekan kerja wanita itu tampak kagum dan iri.

Evardo Ye sangat marah mendengarnya. Dirinya tidak perlu mencari tahu darimana berita ini terungkap. Jika Jolly Zhao tidak bicara, para karyawan ini sama sekali tidak tahu wanita itu hamil.

Jolly Zhao, kamu memainkannya dengan cantik, ternyata kamu sangat ingin seluruh dunia tahu bahwa kamu mengandung anakku.

"Ahh, direktur Ye--" Tiba-tiba seorang karyawan wanita menyadari direktur Ye yang raut wajahnya sudah tidak baik, "An...anda... kenapa..."

Evardo Ye tidak mengatakan apapun, pria itu langsung melangkahkan kaki ke pintu keluar.

"Tadi kita tidak membicarakan hal jelek tentang direktur Ye, kan?" Beberapa karyawan wanita langsung gugup.

"Sepertinya tidak. Yang kita bicarakan Jolly..."

"Gawat gawat. Tidak mungkin direktur Ye marah, kan?"

Sebenarnya Evardo Ye sangat marah, tapi pria itu marah kepada Jolly Zhao. Dengan marah yang memuncak Evardo Ye datang ke tempat sekretaris. Saat itu Jolly Zhao sedang bermain ponsel dengan santai.

"Datang ke kantorku."

Jolly Zhao terkejut senang sebentar, tapi melihat ekspresi Evardo Ye, jantung Jolly Zhao menjadi berdegup cepat.

Kemarahan yang menjalari Evardo Ye tidak bisa dilampiaskan di sembarang tempat. Kaki Evardo Ye menendang kursi putar yang berada di depan mejanya.

'Brak!'

Suara keras itu membuat Jolly Zhao yang baru masuk mengkerut takut.

"Jolly! Sialan, sebenarnya apa yang kamu inginkan? Kamu pikir, dengan kamu menyebarkan perihal kehamilanmu aku bisa menyukaimu?" Evardo Ye berteriak marah.

Jolly Zhao menutup pintu dengan tangannya yang berada di belakang. Akhirnya Evardo Ye tahu. Yah, dirinya tidak perlu tegang dan gelisah, akhirnya Jolly Zhao menatap Evardo Ye dengan tenang, "Aku hanya ingin membiarkan anak ini tetap hidup."

"Bukankah anak itu baik-baik di dalam perut?"

Mata Jolly Zhao langsung memerah, "Tidak. Aku sendiri tidak mampu melindungi anak ini. Kamu begitu membenci anak ini. Aku sangat khawatir, aku takut suatu hari nanti kamu memaksanya untuk meninggalkanku. Aku sama sekali tidak ada kekuataan untuk melindunginya, maka dari itu aku terpaksa memakai cara ini."

Evardo Ye berjalan dengan marah-marah di ruangan, kepalanya kacau, "Jika kamu ingin uang, aku bisa memberinya. Kamu ingin berapapun, aku akan beri. Kenapa menggunakan anak untuk menghancurkanku? Apakah kamu sungguh mencintai anak ini? Apakah kamu sungguh menggantikannya bertanggung jawab? Kamu hanya menjadikan anak ini sebagai alat kepuasan terhadap keinginanmu saja!"

"Tidak! Aku sangat menyayangi anak ini. Aku bisa memberikan seluruh cintaku pada anak ini." Jolly Zhao mengelak.

Evardo Ye menatapnya tajam, hanya ada kemarahan di mata pria itu, "Tapi aku tidak mungkin mencintai anak itu dan tidak mungkin menikah denganmu. Dia lahir dari keluarga yang tidak sehat. Apakah kamu pikir itu adalah cinta?"

Jolly Zhao mematung, air matanya tak terbendung, "Evardo, dia adalah anakmu. Kenapa kamu sekejam ini padanya?"

Ekspresi mata Evardo Ye agak bingung, tapi kemudian berubah tegas kembali, "Anak seharusnya hasil dari rasa cinta, bukan dari sebuah kecelakaan. Jolly, masih ada kesempatan. Aku harap kamu mempertimbangkannya. Anak ini..."

Jolly Zhao mundur selangkah, "Tidak mungkin. Aku tidak mungkin menggugurkan anak ini. Kamu tidak punya hati." Selesai bicara, Jolly Zhao menarik pintu dan meninggalkan tempat berbahaya ini. Setelah makan siang, wanita itu juga tidak datang bekerja, segera pulang ke rumah keluarga Ye.

Sungguh ironis, rumah Evardo Ye malah menjadi tempat yang paling aman untuknya

……

Di rumah sakit militer.

Setelah melewati penyelamatan, akhirnya Yolanda Duan membuka mata. Kemarahan wanita itu langsung meluap ke otaknya, menyebabkan dia pingsan tiba-tiba.

"Ketua, kamu sadar. Kamu menakutiku." Linardi berdiri di samping ranjang. Linardi tidak pernah melihat ketua semarah ini. Di tubuh wanita itu masih ada luka dan dia masih bisa membalikkan meja.

"Ketua, sebenarnya ada apa? Apa yang dibicarakan wanita itu hingga ketua semarah ini?" Tidak henti-hentinya Linardi bertanya. Linardi sangat ingin menggantikan ketuanya melampiaskan amarah.

Yolanda Duan menatap kosong ke langit-langit. Di kepalanya hanya ada ucapan Jolly Zhao sebelum dia pingsan.

Wanita itu bilang dia hamil. Dia bilang Evardo Ye sangat menyukai anak itu. Dia juga memohon Yolanda Duan untuk meninggalkan Evardo Ye.

Yolanda Duan tiba-tiba merasa, ketika dirinya mulai sering muncul, anak itu sudah ada dan kemudian dirinya langsung masuk begitu saja ke kehidupan Evardo Ye. Bukankah dirinya adalah pihak ketiga?

Yolanda Duan menjadi orang ketiga dalam sebuah hubungan?

Lucu sekali!

Yolanda Duan hanya berwajah bodoh tanpa bicara, Linardi yang berada di samping hampir gila, "Pasti wanita itu bicara sesuatu, kan? Dia sekretaris Evardo. Aku akan mencari dia."

"Berhenti." Yolanda Duan berucap pelan. Menghentikan Linardi yang sudah di depan pintu.

"Ketua!" Linardi sangat depresi. Sejak kapan ketua dibuat pingsan oleh seseorang?

"Kamu keluar dulu. Aku ingin sendiri sebentar." Yolanda Duan berucap pelan.

Linardi menonjok keras dinding. Dengan amarah memuncak keluar dari ruang pasien.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu