Ternyata Suamiku CEO Misterius - Bab 430 Menggoda Direktur (1)

"He, bagus. Ani, berani juga dirimu." Wajah Yonardo Xiao menggelap. Selesai bicara Yonardo Xiao langsung menginjak gas dan melesat pergi.

Ani Xie tertinggal di tempat semula, wajah gadis itu kebingungan. Melihat Yonardo Xiao meninggalkannya, ada rasa sedih yang sulit dijelaskan dari hati Ani Xie.

Yonardo Xiao tidak mengatakan apapun, langsung meninggalkan Ani Xie sendirian. Ketika datang, pria itu berkata akan membawa Ani Xie makan-makan, Ani Xie tidak bisa berhubungan baik dengan Yonardo Xiao, tapi pria itu masih memanggilnya untuk datang.

Baik, sekarang dirinya datang. Setelah datang Yonardo Xiao membuangnya dan pria itu bermain poker bersama teman-temannya.

Dirinya sendiri tidak bisa memanggang, ini yang pertama kalinya, Ani Xie memanggang makanannya dengan kacau. Untungnya dirinya bertemu Zico Dong. Zico Dong sangat baik dan memberi banyak makanan yang telah dipanggang padanya.

Ani Xie berpikir, jika bukan karena Zico Dong, dirinya sekarang mungkin masih kelaparan. Walaupun sekarang dia masih sangat lapar tapi Ani Xie berterima kasih pada Zico Dong.

Ani Xie menunggu cukup lama di sana, Ani Xie merasa Yonardo Xiao bukanlah pria yang akan meninggalkannya sendirian.

Tapi sampai akhir, yang datang hanyalah orang asing.

Sebuah mobil lamborgini biru berhenti di sebelah Ani Xie, jendela mobil perlahan-lahan turun, Zico Dong mengulurkan kepalanya keluar, "Ani? Kenapa kamu sendirian di sini?"

Zico Dong menengok ke kanan dan ke kiri, tidak melihat Yonardo Xiao, "Kemana Xiao? Kenapa dia tidak bersamamu?" Zico Dong tidak mengerti. Harusnya sekarang Yonardo Xiao bersama dengan Ani Xie, tapi sekarang hanya ada Ani Xie sendirian.

Yonardo Xiao... Yonardo Xiao...

Melihat Zico Dong, Ani Xie memaksakan senyum, "Dia pergi duluan."

Melihat Ani Xie, Zico Dong tahu mereka berdua pasti bertengkar. Zico Dong teringat Yonardo Xiao tanpa alasan langsung menarik Ani Xie, lalu Zico Dong kembali melihat Ani Xie.

"Ani, aku antar kamu pulang. Di sini sulit mencari taksi." Ucap Zico Dong.

"Eee... tidak perlu... aku bisa naik taksi sendirian." Dalam hati Ani Xie berpikir, walaupun Zico Dong sangat baik, tapi baru sekali bertemu dengannya, mana mungkin bisa asal ikut dengan Zico Dong.

Saat itu Ani Xie langsung menolak, Zico Dong mengobrol sebentar dengan Ani Xie lalu pergi dan hanya tersisa Ani Xie sendirian. Ani Xie ingat, Zico Dong menyuruhnya agar berhati-hati, mengatakan kalau di sini tidak aman. Walaupun ini tempat elit, tapi ada bermacam-macam orang di sini.

Langit semakin lama semakin gelap, sama seperti perasaan Ani Xie saat ini.

Ani Xie menghentikan sebuah taksi dan kembali ke sekolah.

Baru sampai di gerbang sekolah, sudah banyak orang yang menunjuk-nunjuk dan membicarakan Ani Xie. Awalnya Ani Xie tidak memperhatikan, tapi ketika dia masuk ke area sekolah, semakin banyak orang mulai bergosip tentang dirinya.

Samar-samar Ani Xie mendengar dua orang wanita berkata, "Lihat, lihat, dia Ani Xie. Dia tidak begitu cantik tapi tidak disangka berani menggoda direktur."

"Ya ya benar. Tapi... dia bisa menggoda direktur, bukankah dia memiliki kemampuan? Mungkin..." kedua orang itu saling bertatapan lalu tertawa, menutup mulutnya sambil tertawa lalu pergi.

Menggoda direktur? Ani Xie sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan mereka.

Sekarang Ani Xie hanya berpikir ingin kembali ke asrama untuk tidur lalu melupakan hal yang tidak menyenangkan hari ini.

Terkait yang mereka bicarakan dirinya menggoda direktur, semuanya adalah gosip, dirinya hanya cukup mengabaikannya.

Ani Xie kembali ke asrama dan tidak menyadari tatapan aneh teman sekamarnya, Ani Xie hanya merasa lelah... sangat lelah. Ani Xie membaringkan kepalanya lalu tidur.

……

"Ani, cepat bangun. Kenapa masih tidur?" Ani Xie dibangunkan oleh teman sekamarnya, Vanny.

"Ada apa, Vanny?"

"Apa kamu tahu berita apa yang tersebar di sekolah? Berita mengatakan kalau kamu menggoda direktur, berinisiatif masuk ke dalam pelukan direktur dan juga ada hubungan dengan beliau." Vanny mengatakannya secara gamblang, tatapan gadis itu sangat ingin segera mendapatkan jawaban dari Ani Xie.

"Apa kamu bilang? Apanya yang menggoda!" Kepala Ani Xie sakit sekali. Apa yang sedang dibicarakan Vanny?

Ani Xie terbangun karena keberisikan Vanny, sambil mengerutkan dahi menatap Vanny, "Kamu lihat, di forum sekolah sudah ada banyak berita tentangmu."

Ani Xie melihat ponsel yang diberikan Vanny, sekali melihat, raut wajah Ani Xie langsung berubah.

Itu adalah foto-foto saat dirinya bersama Yonardo Xiao, juga ada foto ketika mereka memanggang daging, foto saat Zico Dong memberikannya sayap ayam, foto saat dirinya melihat Zico Dong dengan takjub.

Jelas-jelas bukan seperti itu... bukan...

Dia hanya ingin sayap ayam yang ada di tangan Zico Dong...

Sebenarnya ada apa... kenapa bisa menjadi seperti ini...

Vanny melihat Ani Xie dengan heboh, lalu bertanya dengan nada terkejut, "Ani, ini dirimu, kan? Ya Tuhan... Ani."

Ani Xie tidak mendengar ucapan Vanny, gadis itu hanya terus berpikir siapa yang memfoto semua ini dan memfotonya 'sesempurna' itu.

Di dalam foto juga ada wajah kesal Yonardo Xiao, foto dimana Yonardo Xiao menariknya keluar dari hotel.

Termasuk foto saat Yonardo Xiao mengantarnya pulang dulu...

Jelas-jelas dirinya sudah berhati-hati, tapi kenapa sekarang seperti ini? Jelas-jelas dirinya sudah berusaha menyembunyikannya dari murid-murid.

Jelas-jelas dirinya sudah berusaha memutuskan hubungan dengan Yonardo Xiao... tapi kenapa kemarin pria itu tiba-tiba datang mencarinya? Lalu tanpa alasan jelas meninggalkannya sendirian dan pria itu pergi sendiri.

"Ani, Ani. Sebenarnya kamu bersama dengan Yonardo atau bersama dengan si kakak tampan dan bersinar itu?"

Vanny yang berada di samping menginterogasinya, tapi dirinya bisa berucap apa? Dia tidak bersama keduanya. Dirinya belum kenal beberapa lama dengan si kaya Yonardo Xiao. Lalu Zico Dong.. bukankah dirinya baru bertemu dengan pria itu kemarin?

Ani Xie memang bodoh, dirinya juga tahu, kalau ucapan ini dikeluarkan, tidak akan ada orang yang percaya padanya. Bahkan dirinya sendiri... tidak mempercayainya.

"Ani, sebenarnya aku merasa Yonardo sangat tampan, ada aura kasar dari pria itu, sangat keren." Di sebelah, Vanny malah tergila-gila pada Yonardo Xiao.

"Aku pun juga tidak ingin terlibat dengan mereka berdua. Aku hanya ingin segera tidak ada perselisihan dengan mereka berdua."

Tririring.... tririring....

"Eh? Ponsel siapa yang bunyi?" Tanya Vanny.

Ani Xie sadar itu ponselnya. Ani Xie mengambil ponsel dan melihat ada nomor asing di ponselnya. Tanpa berpikir pun Ani Xie tahu siapa yang menghubunginya.

Selain Yonardo Xiao, siapa yang tahu nomor ponselnya?

"Ani, kenapa kamu tidak mengangkatnya..." Vanny melihat Ani Xie hanya melihat layar ponsel tapi tidak mengangkat atau mematikan panggilan tersebut.

Kenapa harus mengangkatnya? Untuk apa dirinya mengangkat telepon dari pria itu? Hutangnya yang dulu sudah terbayar, sekarang seharusnya tidak ada hutang di antara mereka.

Tanpa ragu Ani Xie mematikan panggilan itu, "Ini telepon gangguan, tidak usah diangkat..."

Baru saja dimatikan, telepon kembali berdering, Ani Xie kembali mematikan telepon tersebut.

"Sales toko sekarang benar-benar keras kepala... haha." Ani Xie tertawa garing.

Ponsel Ani Xie kembali berdering, "Eeng... apakah itu sungguh telepon yang menganggu? Bagaimana kalau kamu angkat dulu?"

Vanny melihat masih nomor yang sama yang menelpon Ani Xie, lalu bertanya penasaran.

Ani Xie melihat Vanny dengan canggung. Bukan dirinya tidak ingin mengangkat tapi dirinya sungguh tidak tahu harus berkata apa pada Yonardo Xiao. Apakah masih ada yang harus dibicarakan antara mereka?

"Aduh, aku masih ada urusan. Tadi aku menjatuhkan barang di ruang pengambilan air lalu lupa mengambilnya. Aku ambil dulu ya." Vanny menepuk kepalanya, setelahnya langsung melesat pergi dengan cepat.

Ani Xie lambat menyadarinya, tapi Ani Xie tahu Vanny sengaja memberikannya waktu, membiarkan dirinya...

Trililing trililing...

Ani Xie melihat ke ponselnya yang terus berdering, melihat layar sambil menghela napas lalu mengangkat panggilan tersebut.

Baru mengangkatnya, dari ponsel langsung terdengar teriakan keras, "Ani, kamu pergi kemana?"

"Apa kamu tidak tahu berapa kali aku menelponmu hm?"

Mendengar ucapan Yonardo Xiao, hati Ani Xie menjadi sangat sedih. Lupakan kalau kemarin pria itu meninggalkannya sendirian di sana, tapi sekarang tidak disangka pria itu berteriak padanya.

Gadis bodoh ini sedang apa? Kenapa tidak bicara, "Ani? Ani?"

"Bicara padaku!" Yonardo Xiao marah. Sebenarnya apa yang sedang gadis bodoh ini lakukan?

……

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu